Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN

UNIT PROMKES
RSUD dr.RASIDIN PADANG
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kita
dapat menyusun “Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan
RSUD dr. Rasidin Padang”.
RSUD dr. Rasidin Padang sebagai sarana kesehatan yang saat ini
makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, di lain pihak RSUD dr. Rasidin Padang juga dihadapi
tantangan yang makin besar yaitu tuntutan agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada
masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient
safety).
Untuk hal tersebut RSUD dr. Rasidin Padang perlu meningkatkan
pelayanannya dalam pencegahan dengan adanya promosi kesehatan di
rumah sakit.
Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan RSUD dr. Rasidin
Padang menguraikan tentang struktur organisasi, uraian jabatan, tata
hubungan kerja dan laporan kerja. Yang sangat penting dalam
pelaksanaan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang, bukan saja bagi
petugas tetapi juga bagi pasien, keluarga pasien dan lingkungan RSUD
dr. Rasidin Padang.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih belum sempurna.
Untuk itu kami harapkan masukan bagi penyempurnaan pedoman ini di
kemudian hari.

Padang, Januari 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ……………………………….... 5

BAB III KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM …………………………………. 8

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PROMKES RSUD dr. RASIDIN …. 13

BAB V URAIAN JABATAN ………………………………………………… 20

BAB VI HUBUNGAN KERJA UNIT PROMKES ………….………………… 26

BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL ……… 28

BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI …………………………………………… 29

BAB IX PERTEMUAN DAN RAPAT ………………………………………. 31

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit di tuntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah
ditentukan.
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi
pada panyakit yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah
kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaaan
yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh
dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang
bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini
berlangsung terus, kemudian disadari, bahwa untuk memelihara
kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usaha yang
lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah
salah satu bagian kecil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola
pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para
pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola
hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada
kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan
keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan
tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta
keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka
hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesahatan masyarakat

4
pada umumnya. Promosi Kesehatan rumah sakit (PKRS) berusaha
mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah
sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, PKRS juga
berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam
berusaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu,
PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan
kesehatan rumah sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/MENKES/SK/VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberian promosi
kesehatan yang menyeluruh kepada pasien mengenai merupakan HAK
pasien dan KEWAJIBAN Rumah Sakit dan seluruh tim medis Rumah
sakit. Informasi yang diberikan dapat mencakup upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi
kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, serta dilaksanakan bersama antara unit-unit
rumah sakit yang terkait sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang
Petunjuk Teknis promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat
membantu pasien untuk menentukan pilihan diagnostik, terapi
maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai
autonomi pasien. Hal ini juga diharapkan akan membangun
hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien, meningkatkan
mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga
komplen pasien juga diharapkan akan lebih baik. Berdasarkan hal

5
tersebut diatas dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis
rumah sakit, maka dibentuklah panitia Promosi Kesehatan oleh
Rumah Sakit (PKRS).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui promosi
kesehatan yang dilaksanakan oleh unit PROMKES di rumah sakit
dan bekerja sama dengan professional pemberi asuhan (doker,
perawat, bidan dan nutrisionis) meliputi pemberian penyuluhan
pada pasien, keluarga pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit.
serta petugas yang berkerja di RSUD dr. Rasidin Padang.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi Direktur rumah sakit dalam membentuk
organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas
b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan
rumah sakit secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan
promosi kesehatan
c. Sebagai acuan bagi staf dalam melaksanakan tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas.
d. Memantau dan mengevaluasi pelayanan PROMKES yang ada di
RSUD dr. Rasidin Padang.

C. Sasaran
Pimpinan dan pengambil kebijakan di RSUD dr. Rasidin Padang

6
7
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang merupakan rumah


sakit Pemerintah Kota Padang yang terletak di Kecamatan Kuranji, Kota
Padang Provinsi Sumatera Barat. Sejak tahun 1999 RSUD Padang
tergolong rumah sakit tipe D, seiring perkembangan kebutuhan
pelayanan maka tanggal 25 November 2009 berdasarkan SK Menkes
Nomor 1139/SK/XI/2009 tentang peningkatan kelas RSUD milik
pemerintah kota Padang, maka RSUD Padang diakui sebagai rumah sakit
tipe C, dan pada tanggal 26 November 2015 RSUD dr. Rasidin Padang
menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan surat Keputusan
Walikota Padang Nomor: 517 tahun 2015 tentang Status Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang termasuk salah satu
organisasi sosial yang memiliki tanggung jawab moral atau akuntabilitas
kepada rakyat banyak, dengan demikian rumah sakit berkewajiban
memberikan pelayanan kepada semua golongan masyarakat dengan terus
meningkatkan kualitas mutu pelayanan agar terwujud pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai harapan masyarakat.

VISI
Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit yang bermutu dan berorientasi
pada kepuasan pasien
MISI
Menyelenggarakan pelayanan yang komprehensif berkualitas yang
mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM) dan pelayanan publik
MOTTO
Kesembuhan adalah kebahagiaan kami

8
BUDAYA KERJA
1. Integritas
a. Agamis
b. Terpercaya
c. Kejujuran
d. Keteladanan
e. Transparansi
2. Profesional
a. Disiplin
b. Mandiri
c. Inisiatif
d. Belajar sepanjang hayat
3. Kemitraan
a. Sinergi
b. Saling menghargai
c. Bekerja sama dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran (Amar
makruf nahi munkar)
4. Empati
a. Melayani
b. Dialog
c. Tanggap
d. Ramah
5. Inovasi
a. Keluar dari zona nyaman
b. Ide ide baru
c. Terbuka
d. Berwawasan luas/Internasional

9
BAB III
KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM

Visi, misi dan tujuan dari promosi kesehatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan bagian dari visi,
misi,tujuan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya itu
sendiri yang perlu dirinci secara spesifik dalam lingkup pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling sinergis, integratif,
tidak duplikatif, efektif dan efisien. PROMKES di rumah sakit merupakan
bagian dari penerapan standar pelayanan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya sehingga keberhasilannya dapat
ditampilkan untuk kelengkapan akreditasi rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.

A. Kebijakan
1. Semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
harus melaksanakan Promosi kesehatan Rumah Sakit
(PROMKES).
2. Pelaksanaan Promkes yang dimaksud sesuai dengan Pedoman
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit dan pedoman PROMKES
lainnya yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
3. Direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
membentuk Unit Promosi Kesehatan yang langsung berada
dibawah koordinasi Sub Bag Umum.
4. Unit PROMKES mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang
jelas sesuai dengan Pedoman Promosi Kesehatan di Rumah Sakit.
5. Koordinasi antara Unit Promosi Kesehatan dilaksanakan dan
didokumentasikan dalam bentuk pertemuan rutin bulanan

10
6. Unit PROMKES Rumah Sakit melibatkan dokter, perawat dan
tenaga professional lainnya seperti nutrisionis dalam koordinasi
kegiatan Promosi Kesehatan.
7. Koordinasi kegiatan PROMKES dengan pelaksana pelayanan
tersebut harus berkelanjutan dan didokumentasikan.
8. Unit PROMKES melakukan koordinasi dengan semua unit
pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/MENKES/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kesehatan
8. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:

11
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang
telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam
upara memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi,
maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan
yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses
terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk
upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan

12
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh
dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayanan
kesehatan
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1) diatur dengan peraturan
Peraturan pemerintah
i. Pasal 62
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi,
atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup
sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya
uang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk menghindari atau
mengurangi resiko, maslaah dan dampak buruk akibat
penyakit
3. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan
menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan
peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan
kesehatan

13
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa
Rokok di wilayahnya
k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif
dan efesien diperlukan informasi kesehatan
2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas
sektor
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
sebagaimana dimaskudkan pada ayat (2)diatur oleh
Peraturan Pemerintah
9. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.
c. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang ,
butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a)
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah
sakit kepada masyarakat.

14
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan stadar
profesi dan standar prosedur operasional.
10. Surat Keputusan Menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK
II/2010 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan
Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas
Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
11. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
(Lembaran negara Tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3637)
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
159b/MENKES/PER/ II/ 1988 tentang Rumah Sakit.
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/MENKES/SK/ VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
004/MENKES/ SK/ I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Desentralisasi bidang Kesehatan.
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1547/MENKES/SK/X/2004 tentang Standard Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/kota.

15
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
20. Surat Keputusan Direktur RSUD dr. Rasidin Padang Nomor
445.283/RSUD.P/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan di RSUD
dr. Rasidin Padang.

C. Falsafah dan Tujuan


Kegiatan promoosi kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
bertujuan meningkatkan standar mutu pelayanan dan penting bagi
pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung di RSUD dr. Rasidin
Padang. Promosi kesehatan harus dilaksanakan oleh RSUD dr.
Rasidin Padang untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan
pengunjung dari berbagai penyakit, dengan demikian mereka dapat
melakukan pencagahan terhadap kemungkinan berkembangnya
penyakit dilingkungan sekitarnya.
Kriteria pendukung :
1. Ada Pedoman tentang PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang
2. Terdapat cakupan kegiatan tertulis mengenai program PROMKES
memuat pengaturan tentang penyuluhan, pendidikan dan latihan
dan kebijakan pelaksanaan kegiatan PROMKES
3. Pelaksanaan kegiatan PROMKES dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut secara berkala

16
4. Kebijakan dan prosedur di evaluasi setiap 3 ( tiga ) tahun untuk
disempurnakan

D. Administrasi dan Pengelolaan


Pelaksanaan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang dikelola dan
diintegrasikan antara struktural dan fungsional semua unit/ instalasi
di RSUD dr. Rasidin Padang sesuai dengan falsafah dan tujuan
PROMKES.
Kriteria pendukung :
1. Ada kebijakan Direktur RSUD dr. Rasidin Padang untuk
membentuk pengelola kegiatan PROMKES yang terdiri dari unit
Promosi Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
2. Unit PROMKKES bertanggung jawab langsung kepada Sub Bag
Umum.
3. Pelakssanaan kegiatan PROMKES melibatkan Instalasi/ unit yang
ada di RSUD dr. Rasidin Padang
4. Ada kebijakan tentang tugas, tanggung jawab dan kewenangan
pelaksanaan kegiatan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang.

17
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PPI RSUD dr. RASIDIN PADANG

A. ORGANISASI
Organisasi Unit Promosi Kesehatan (PROMKES) disusun agar
dapat mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. Visi, misi, dan tujuan tersebut
dicapai melalui kegiatan PROMKES yaitu dengan melaksanakan
penyuluhan baik didalam gedung maupun diluar gedung. Untuk itu
perlu ditunjang oleh perencanaan rinci dalam strategi-strategi dan
langkah-langkah yang memerlukan koordinasi dari banyak pihak,
baik individu, bagian ataupun unit-unit pelayanan di RSUD dr.
Rasisin Padang.
Program tersebut haruslah dijabarkan secara tertulis dan
menjadi dasar perencanaan pelaksanaan kegiatan PROMKES, serta
memuat unsur-unsur standar yang dipersyaratkan oleh Tim
Akreditasi Rumah Sakit dan juga ketentuan pemerintah yang berlaku.

B. SARANA DAN FASILITAS PELAYANAN PENUNJANG


1. Sarana Kesekretariatan
a. Ruangan Sekretariat dan tenaga sekretaris purna waktu
b. Komputer, printer dan internet
c. Alat tulis kantor
2. Dukungan Manajemen
a. Penerbitan Surat Keputusan Unit Promosi Kesehatan
(PROMKES)
b. Anggaran dana untuk kegiatan :
1) Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang
2) Pendidikan dan pelatihan (internal dan eksternal)
3) Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan
rapat rutin
4) Insentif/tunjangan/reward untuk unit PROMKES
18
3. Kebijakan dan Standar Operasional Prosedur
a. Kebijakan Manajemen
1) Kebijakan pelaksanaan penyuluhan
a) Didalam gedung
b) Di luar gedung
c) Perorangan
d) Perkelompok
2) Kebijakan pengembangan SDM dalam Promkes
3) Kebijakan pengadaan bahan dan alat yang melibatkan tim
promkes
b. Kebijakan Teknis
1) SPO Penyuluhan Dalam Gedung
2) SPO Penyuluhan Luar Gedung
3) SPO Penyuluhan Perorangan
4) SPO Penyuluhan perkelompok
5) SPO pemyuluhan ditempat pendaftran
6) SPO Penyuluhan di rawat inap
7) SPO Penyuluhan di rawat jalan
8) SPO Penyuluhan di unit penunjang medis lainnya
9) SPO Penyuluhan pasien pulang
10) SPO kunjungan pasien geriatric dirumah
4. Pengembangan dan Pelatihan
a. Tim PPI
1) Wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan
lanjutan komunikasi efektif
2) Memiliki sertifikat komunikasi efektif
3) Mengembangkan diri dengan mengikuti seminar,
lokakarya, dan sejenisnya
4) Bimbingan teknis secara berkesinambungan

19
b. Staf Rumah sakit
1) Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip
komunikasi efektif
2) Semua staf rumah sakit yang berhubungan atau tidak
berhubungan dengan pelayanan pasien harus mengikuti
pelatihan komunikasi efektif
3) Rumah Sakit secara berkala melakukan
sosialisasi/simulasi komunikasi efektif
4) Semua karyawan baru harus mendapatkan orientasi
tentang pelaksanaan komunikasi efektif

20
STRUKTUR ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN
RSUD dr. RASIDIN PADANG

Struktur Organisasi Unit PROMKES RSUD dr.Rasidin Padang

Struktur organisasi Unit Sanitasi RSUD dr.Rasidin Padang sebagai berikut .

Direktur
dr. Hj. Herlin Sridiani
NIP. 19710118 200212 2 002

Kabag Tata Usaha


Alimarni, S.Kep, MARS
NIP. 19671206 198803 2 005

Ka. Subag Umum


Ka. Subbag Kepegawaian Syaiful AndrI, SE, MM Ka. Subbag Program
NIP. 19801212 200212 1 008

Ka. Unit PROMKES


Yefrina Akhyudelpa, SKM, MM
NIP. 19850731 201001 2 013

Waka.Unit PROMKES
Zulhenni, SKM
NIP. 19691007 199303 2 004

Staf PROMKES Staf PROMKES Staf PROMKES


Mutiara Rafli , SKM Juwardi, SKM,M.IKom Angelia Primanisa, SKM
NIP. 19940729 201902 2 002 NIP. 19680628 199403 1 009 NIP. 19940913 201902 2 003

21
22
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI RSUD dr. RASIDIN PADANG BERDASARKAN PERDA No. 12 tahun 2016

DIREKTUR
dr. Hj. Herlin Sridiani, M. Kes

KEPALA BAGIAN TATA USAHA


Alimarni, S. Kep, MARS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


UMUM KEPEGAWAIAN PROGRAM
Syaiful Andri, SE, MM Alfitri Ita Kusumayanti, SKM Sofianita, SKM, MM

KEPALA BIDANG KEUANGAN KEPALA BIDANG PELAYANAN DAN KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
Drs. Muharman PENUNJANG MEDIS Wirdanelly, ZM, S. Kep
dr. Sri Kurnia Yati

KASI KEUANGAN KASI ASUHAN KEPERAWATAN


Gusnimar, SE, MM KASI PELAYANAN MEDIS Irwandi, SKM, MARS
dr. Lidia Febrina

KASI ASET KASI PENUNJANG MEDIS KASI ETIKA KEPERAWATAN DAN SDM
Nurul Widya Siska Usman, SH, MSi
Rina Fauzia, S. Si, Apt Hastrina Yanti, SKM, M. Kes

23
BAB VI
URAIAN JABATAN

Kepala Unit PROMKES


1. Nama Unit Kerja : PKRS
2. Nama jabatan : Kepala
3. Pengertian :
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan program PKRS
4. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal : Sarjana Kesehatan Masyarakat
b. Pendidikan non formal : Sertifikat Seminar
c. Pengalaman kerja :
Pengalaman kerja sebagai bidan dan penyuluh informasi
kesehatan di rawat inap dan rawat jalan.
d. Ketrampilan :
memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang
menarik, dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.
5. Tanggung jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab seluruhnya
terhadap pelaksanaan program PKRS di RS.
6. Tugas pokok :
Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program PKRS di RS
7. Uraian tugas :
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan
program kerja PKRS.
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.

24
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit
kerja terkait
d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS
e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota
PKRS untuk membahas dan menginformasikan hal – hal
penting yang berkaitan dengan PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan
h. Menjalin Kerjasama antar unit terkait.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan
memperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan
efektif
8. Wewenang:
a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
b. Membuat prosedur PKRS.
9. Hasil Kerja
a. Daftar kerja untuk anggota PKRS
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan di PKRS
c. Standar Operating Procedure PKRS
d. Laporan Program PKRS
e. Bahan Materi edukasi

Wakil Ketua PKRS


1. Nama Unit Kerja : PKRS
2. Nama Jabatan : Wakil Kepala PKRS
3. Pengertian :
Seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam
menjalankan pelaksanaan Program PKRS

25
4. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : Sarjana Kesehatan
Masyarakat
b. Pendidikan Non Formal : Sertifikat seminar
c. Pengalaman Kerja :
Pengalaman bekerja sebagai nutrisionis dan penyuluh
informasi kesehatan di rawat inap dan rawat jalan
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS serta mewakilkan Ketua PKRS apabila
ketua PKRS berhalangan
6. Tugas Pokok :
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program
PKRS
7. Uraian Tugas :
a. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Memimpin,
mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
PKRS secara efektif ,efisien dan bermutu
b. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Berrtanggung jawab
terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
c. Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan
terhadap anggota PKRS
d. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi
ke semua unit terkait Membuat dan menanda tangani

26
surat keluar serta melakukan pekerjaan administrasi
termasuk pengarsipannya .
e. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Meningkatkan
pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara
kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif
f. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada
perencanaan, pengembangan program dan fasilitasinya
g. Membuat Analisa kinerja PKRS.
8. Uraian Wewenang :
Menjadi mitra ketua PKRS
9. Hasil Kerja
1. Analisa PKRS
2. Pelaporan PKRS
3.Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan di PKRS
4. Standar Operating Procedure PKRS
5. Laporan Program PKRS
6. Bahan Materi edukasi menyeluruh

Anggota PKRS
1. Nama Panitia Kerja : PKRS
2. Nama Jabatan : anggota PKRS
3. Pengertian :
Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam
mengidentifikasi kebutuhan promisi kesehatan yang terkait
dan memfollow up pelaksanaan dan penerapaan program
kerja PKRS dalam masing – masing bagian/unit kerja.
4. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal :

27
Berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing masing dan memiliki minat dan bakat dalam
promosi kesehatan.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing -
masing
c. Pengalaman Kerja :
Pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-
masing.
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dan wakil PKRS dalam pelaksanaan program
kerja PKRS di setiap unitnya masing-masing
6. Tugas Pokok :
Membantu pelaksanaan semua kegiatan di Program PKRS di
unit masing-masing
7. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang
ada di unit kerja masing - masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di
unit kerja masing – masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja
masing - masing
8. Uraian Wewenang :

28
Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai promosi kesehatan yang dibutuhkan per
unit masing-masing.
9. Hasil Kerja
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

29
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA KOMITE PROMKES

Kasubag Umum

Kepala Unit PROMKES Wakil ka.Unit dan Staf


PROMKES

Customer Service Keperawatan Dokter spesialis dan laboraorium Gizi


(perawat & umum
bidan)
Rehabilitasi medis Farmasi

Keterangan :
 Unit PROMKES langsung dibawahi oleh Kasubag Umum Rumah
sakit.
 Ka. Unit PROMKES bertanggung jawab langsung kepada Kasubag
Umum Rumah sakit.
 Wakil Ka. Unit PROMKES bertanggung jawab langsung kepada Ka.
Umit PROMKES dan berlaku sebagai mitra.
 Ketua, wakil Ka. Unit dan staf ROMKES bermitra untuk
mengkoordinasikan setiap kegiatan PROMKES
 Setiap anggota PROMKES berdiri mandiri dan aktif untuk
membuat, melaksanakan dan menerapkan program kerja
PROMKES di bagian/unit masing – masing kerja.
 Setiap anggota ROMKES berkewajiban membuat identifikasi
kebutuhan promosi kesehatan dan menyarankan program kerja

30
yang sesuai serta bertanggungjawab langsung kepada Ketua
PROMKES
 Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa
dan diolah di panitia PROMKES untuk selanjutnya ditindak
lanjuti dan diterapkan oleh panitia PROMKES

31
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Kondisi Sumber Daya Manusia(SDM) Unit PROMKES RSUD dr.Rasidin


Padang
Unit PROMKES RSUD dr.Rasidin Padang memiliki jumlah tenaga
sebanyak 5 orang. Adapun ketenagaan unit PROMKES dapat terlihat dari
tabel berikut.

Tabel 1.

JUMLAH TENAGA PROMKES RSUD dr.RASIDIN PADANG TAHUN 2018

NO. NAMA JABATAN PENDIDIKAN STATUS

Ka.Unit S2. Managemen


1. Yefrina Akhyudelpa, SKM,MM PNS
PROMKES (Marketing)

Wakil Ka.Unit S1 Kesehatan


2. Zulhenni, SKM PNS
PROMKES Masyarakat

S2 Ilmu
3. Juwardi, SKM,M.IKom Staf PROMKES PNS
Komunikasi

S1 Kesehatan
4 Angelia Primanisa, SKM Staf PROMKES PNS
Masyarakat

S1 Kesehatan
5 Mutiara Rafly, SKM Staf PROMKES PNS
Masyarakat

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

32
A. PENGERTIAN
Orientasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pemberian penjelasan tentang pelaksanaan suatu program di RSUD
dr. Rasidin Padang. Penjelasan tersebut diberikan kepada karyawan
baru dan mahasiswa praktik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman kepada karyawan baru dan mahasiswa
praktik tentang pelaksanaan Komunikasi efektif di RSUD dr.
Rasidin Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan karyawan baru dan mahasiswa
praktik tentang pelaksanaan komunikasi efektif di RSUD dr.
Rasidin Padang.
b. Dengan pemahaman yang cukup diharapkan karyawan baru
dan mahasiswa praktik dapat terlibat melaksanakan kegiatan
PROMKES.

C. KEGIATAN ORIENTASI
1. Jadwal orientasi dilakukan sesuai dengan jadwal penerimaan
karyawan baru dan jadwal praktik mahasiswa di RSUD dr.
Rasidin Padang.
2. Materi orientasi yang diberikan berupa materi komunikasi efektif
dan kegiatan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang

33
34
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

A. PENGERTIAN
Pertemuan atau rapat merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari
beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Unit PROMKES
RSUD dr. Rasidin Padang
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
kerja Unit PROMKES RSUD dr. Rasidin Padang
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan program kerja Unit PROMKES guna peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit.

C. KEGIATAN RAPAT
Rapat diadakan oleh Unit PROMKES RSUD dr. Rasidin Padang
dan dipimpin oleh Ketua Unit PROMKES yang diadakan ada 2 macam,
yaitu :
1. Rapat terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh seluruh
staf unit PROMKES setiap 1 bulan 1 kali, dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 tahun.
2. Rapat tidak terjadwal

35
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil
dan diadakan oleh unit terkait untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahn di pelayanan dikarenakan adanya
permasalahan yang bersifat insidentil.

36
BAB XI
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program
kerja unit PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang.

B. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Laporan unit PROMKES terdiri dari :
a. Laporan penyuluhan perorangan
b. Laporan penyuluhan perkelompok
c. Laporan penyuluhan dalam gedung
d. Laporan penyuluhan di luar gedung
e. Laporan Praktek Mahasiswa
f. Laporan Diklat promkes

C. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh unit Promosi Kesehatan
1. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh ketua unit PROMKES rumah sakit
dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada
direktur rumah sakit.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh ketua unit PROMKES rumah sakit
dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada
direktur rumah sakit

37
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN

UNIT PROMKES
RSUD dr. RASIDIN PADANG
2019f

38

Anda mungkin juga menyukai