UNIT PROMKES
RSUD dr.RASIDIN PADANG
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kita
dapat menyusun “Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan
RSUD dr. Rasidin Padang”.
RSUD dr. Rasidin Padang sebagai sarana kesehatan yang saat ini
makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, di lain pihak RSUD dr. Rasidin Padang juga dihadapi
tantangan yang makin besar yaitu tuntutan agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada
masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient
safety).
Untuk hal tersebut RSUD dr. Rasidin Padang perlu meningkatkan
pelayanannya dalam pencegahan dengan adanya promosi kesehatan di
rumah sakit.
Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan RSUD dr. Rasidin
Padang menguraikan tentang struktur organisasi, uraian jabatan, tata
hubungan kerja dan laporan kerja. Yang sangat penting dalam
pelaksanaan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang, bukan saja bagi
petugas tetapi juga bagi pasien, keluarga pasien dan lingkungan RSUD
dr. Rasidin Padang.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih belum sempurna.
Untuk itu kami harapkan masukan bagi penyempurnaan pedoman ini di
kemudian hari.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit di tuntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah
ditentukan.
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi
pada panyakit yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah
kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaaan
yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh
dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang
bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini
berlangsung terus, kemudian disadari, bahwa untuk memelihara
kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usaha yang
lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah
salah satu bagian kecil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola
pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para
pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola
hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada
kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan
keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan
tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta
keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka
hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesahatan masyarakat
4
pada umumnya. Promosi Kesehatan rumah sakit (PKRS) berusaha
mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah
sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, PKRS juga
berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam
berusaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu,
PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan
kesehatan rumah sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/MENKES/SK/VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberian promosi
kesehatan yang menyeluruh kepada pasien mengenai merupakan HAK
pasien dan KEWAJIBAN Rumah Sakit dan seluruh tim medis Rumah
sakit. Informasi yang diberikan dapat mencakup upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi
kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, serta dilaksanakan bersama antara unit-unit
rumah sakit yang terkait sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang
Petunjuk Teknis promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat
membantu pasien untuk menentukan pilihan diagnostik, terapi
maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai
autonomi pasien. Hal ini juga diharapkan akan membangun
hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien, meningkatkan
mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga
komplen pasien juga diharapkan akan lebih baik. Berdasarkan hal
5
tersebut diatas dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis
rumah sakit, maka dibentuklah panitia Promosi Kesehatan oleh
Rumah Sakit (PKRS).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui promosi
kesehatan yang dilaksanakan oleh unit PROMKES di rumah sakit
dan bekerja sama dengan professional pemberi asuhan (doker,
perawat, bidan dan nutrisionis) meliputi pemberian penyuluhan
pada pasien, keluarga pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit.
serta petugas yang berkerja di RSUD dr. Rasidin Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi Direktur rumah sakit dalam membentuk
organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas
b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan
rumah sakit secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan
promosi kesehatan
c. Sebagai acuan bagi staf dalam melaksanakan tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas.
d. Memantau dan mengevaluasi pelayanan PROMKES yang ada di
RSUD dr. Rasidin Padang.
C. Sasaran
Pimpinan dan pengambil kebijakan di RSUD dr. Rasidin Padang
6
7
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
VISI
Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit yang bermutu dan berorientasi
pada kepuasan pasien
MISI
Menyelenggarakan pelayanan yang komprehensif berkualitas yang
mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM) dan pelayanan publik
MOTTO
Kesembuhan adalah kebahagiaan kami
8
BUDAYA KERJA
1. Integritas
a. Agamis
b. Terpercaya
c. Kejujuran
d. Keteladanan
e. Transparansi
2. Profesional
a. Disiplin
b. Mandiri
c. Inisiatif
d. Belajar sepanjang hayat
3. Kemitraan
a. Sinergi
b. Saling menghargai
c. Bekerja sama dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran (Amar
makruf nahi munkar)
4. Empati
a. Melayani
b. Dialog
c. Tanggap
d. Ramah
5. Inovasi
a. Keluar dari zona nyaman
b. Ide ide baru
c. Terbuka
d. Berwawasan luas/Internasional
9
BAB III
KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM
Visi, misi dan tujuan dari promosi kesehatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan bagian dari visi,
misi,tujuan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya itu
sendiri yang perlu dirinci secara spesifik dalam lingkup pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling sinergis, integratif,
tidak duplikatif, efektif dan efisien. PROMKES di rumah sakit merupakan
bagian dari penerapan standar pelayanan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya sehingga keberhasilannya dapat
ditampilkan untuk kelengkapan akreditasi rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
A. Kebijakan
1. Semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
harus melaksanakan Promosi kesehatan Rumah Sakit
(PROMKES).
2. Pelaksanaan Promkes yang dimaksud sesuai dengan Pedoman
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit dan pedoman PROMKES
lainnya yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
3. Direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
membentuk Unit Promosi Kesehatan yang langsung berada
dibawah koordinasi Sub Bag Umum.
4. Unit PROMKES mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang
jelas sesuai dengan Pedoman Promosi Kesehatan di Rumah Sakit.
5. Koordinasi antara Unit Promosi Kesehatan dilaksanakan dan
didokumentasikan dalam bentuk pertemuan rutin bulanan
10
6. Unit PROMKES Rumah Sakit melibatkan dokter, perawat dan
tenaga professional lainnya seperti nutrisionis dalam koordinasi
kegiatan Promosi Kesehatan.
7. Koordinasi kegiatan PROMKES dengan pelaksana pelayanan
tersebut harus berkelanjutan dan didokumentasikan.
8. Unit PROMKES melakukan koordinasi dengan semua unit
pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/MENKES/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kesehatan
8. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:
11
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang
telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam
upara memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi,
maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan
yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses
terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk
upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
12
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh
dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayanan
kesehatan
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1) diatur dengan peraturan
Peraturan pemerintah
i. Pasal 62
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi,
atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup
sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya
uang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk menghindari atau
mengurangi resiko, maslaah dan dampak buruk akibat
penyakit
3. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan
menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan
peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan
kesehatan
13
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa
Rokok di wilayahnya
k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif
dan efesien diperlukan informasi kesehatan
2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas
sektor
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
sebagaimana dimaskudkan pada ayat (2)diatur oleh
Peraturan Pemerintah
9. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.
c. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang ,
butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a)
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah
sakit kepada masyarakat.
14
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan stadar
profesi dan standar prosedur operasional.
10. Surat Keputusan Menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK
II/2010 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan
Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas
Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
11. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
(Lembaran negara Tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3637)
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
159b/MENKES/PER/ II/ 1988 tentang Rumah Sakit.
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/MENKES/SK/ VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
004/MENKES/ SK/ I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Desentralisasi bidang Kesehatan.
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1547/MENKES/SK/X/2004 tentang Standard Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/kota.
15
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
20. Surat Keputusan Direktur RSUD dr. Rasidin Padang Nomor
445.283/RSUD.P/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan di RSUD
dr. Rasidin Padang.
16
4. Kebijakan dan prosedur di evaluasi setiap 3 ( tiga ) tahun untuk
disempurnakan
17
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PPI RSUD dr. RASIDIN PADANG
A. ORGANISASI
Organisasi Unit Promosi Kesehatan (PROMKES) disusun agar
dapat mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. Visi, misi, dan tujuan tersebut
dicapai melalui kegiatan PROMKES yaitu dengan melaksanakan
penyuluhan baik didalam gedung maupun diluar gedung. Untuk itu
perlu ditunjang oleh perencanaan rinci dalam strategi-strategi dan
langkah-langkah yang memerlukan koordinasi dari banyak pihak,
baik individu, bagian ataupun unit-unit pelayanan di RSUD dr.
Rasisin Padang.
Program tersebut haruslah dijabarkan secara tertulis dan
menjadi dasar perencanaan pelaksanaan kegiatan PROMKES, serta
memuat unsur-unsur standar yang dipersyaratkan oleh Tim
Akreditasi Rumah Sakit dan juga ketentuan pemerintah yang berlaku.
19
b. Staf Rumah sakit
1) Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip
komunikasi efektif
2) Semua staf rumah sakit yang berhubungan atau tidak
berhubungan dengan pelayanan pasien harus mengikuti
pelatihan komunikasi efektif
3) Rumah Sakit secara berkala melakukan
sosialisasi/simulasi komunikasi efektif
4) Semua karyawan baru harus mendapatkan orientasi
tentang pelaksanaan komunikasi efektif
20
STRUKTUR ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN
RSUD dr. RASIDIN PADANG
Direktur
dr. Hj. Herlin Sridiani
NIP. 19710118 200212 2 002
Waka.Unit PROMKES
Zulhenni, SKM
NIP. 19691007 199303 2 004
21
22
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI RSUD dr. RASIDIN PADANG BERDASARKAN PERDA No. 12 tahun 2016
DIREKTUR
dr. Hj. Herlin Sridiani, M. Kes
KEPALA BIDANG KEUANGAN KEPALA BIDANG PELAYANAN DAN KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
Drs. Muharman PENUNJANG MEDIS Wirdanelly, ZM, S. Kep
dr. Sri Kurnia Yati
KASI ASET KASI PENUNJANG MEDIS KASI ETIKA KEPERAWATAN DAN SDM
Nurul Widya Siska Usman, SH, MSi
Rina Fauzia, S. Si, Apt Hastrina Yanti, SKM, M. Kes
23
BAB VI
URAIAN JABATAN
24
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit
kerja terkait
d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS
e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota
PKRS untuk membahas dan menginformasikan hal – hal
penting yang berkaitan dengan PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan
h. Menjalin Kerjasama antar unit terkait.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan
memperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan
efektif
8. Wewenang:
a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
b. Membuat prosedur PKRS.
9. Hasil Kerja
a. Daftar kerja untuk anggota PKRS
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan di PKRS
c. Standar Operating Procedure PKRS
d. Laporan Program PKRS
e. Bahan Materi edukasi
25
4. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : Sarjana Kesehatan
Masyarakat
b. Pendidikan Non Formal : Sertifikat seminar
c. Pengalaman Kerja :
Pengalaman bekerja sebagai nutrisionis dan penyuluh
informasi kesehatan di rawat inap dan rawat jalan
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS serta mewakilkan Ketua PKRS apabila
ketua PKRS berhalangan
6. Tugas Pokok :
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program
PKRS
7. Uraian Tugas :
a. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Memimpin,
mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
PKRS secara efektif ,efisien dan bermutu
b. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Berrtanggung jawab
terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
c. Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan
terhadap anggota PKRS
d. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi
ke semua unit terkait Membuat dan menanda tangani
26
surat keluar serta melakukan pekerjaan administrasi
termasuk pengarsipannya .
e. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Meningkatkan
pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara
kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif
f. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada
perencanaan, pengembangan program dan fasilitasinya
g. Membuat Analisa kinerja PKRS.
8. Uraian Wewenang :
Menjadi mitra ketua PKRS
9. Hasil Kerja
1. Analisa PKRS
2. Pelaporan PKRS
3.Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan di PKRS
4. Standar Operating Procedure PKRS
5. Laporan Program PKRS
6. Bahan Materi edukasi menyeluruh
Anggota PKRS
1. Nama Panitia Kerja : PKRS
2. Nama Jabatan : anggota PKRS
3. Pengertian :
Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam
mengidentifikasi kebutuhan promisi kesehatan yang terkait
dan memfollow up pelaksanaan dan penerapaan program
kerja PKRS dalam masing – masing bagian/unit kerja.
4. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal :
27
Berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing masing dan memiliki minat dan bakat dalam
promosi kesehatan.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing -
masing
c. Pengalaman Kerja :
Pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-
masing.
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dan wakil PKRS dalam pelaksanaan program
kerja PKRS di setiap unitnya masing-masing
6. Tugas Pokok :
Membantu pelaksanaan semua kegiatan di Program PKRS di
unit masing-masing
7. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang
ada di unit kerja masing - masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di
unit kerja masing – masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja
masing - masing
8. Uraian Wewenang :
28
Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai promosi kesehatan yang dibutuhkan per
unit masing-masing.
9. Hasil Kerja
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja
29
BAB VII
Kasubag Umum
Keterangan :
Unit PROMKES langsung dibawahi oleh Kasubag Umum Rumah
sakit.
Ka. Unit PROMKES bertanggung jawab langsung kepada Kasubag
Umum Rumah sakit.
Wakil Ka. Unit PROMKES bertanggung jawab langsung kepada Ka.
Umit PROMKES dan berlaku sebagai mitra.
Ketua, wakil Ka. Unit dan staf ROMKES bermitra untuk
mengkoordinasikan setiap kegiatan PROMKES
Setiap anggota PROMKES berdiri mandiri dan aktif untuk
membuat, melaksanakan dan menerapkan program kerja
PROMKES di bagian/unit masing – masing kerja.
Setiap anggota ROMKES berkewajiban membuat identifikasi
kebutuhan promosi kesehatan dan menyarankan program kerja
30
yang sesuai serta bertanggungjawab langsung kepada Ketua
PROMKES
Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa
dan diolah di panitia PROMKES untuk selanjutnya ditindak
lanjuti dan diterapkan oleh panitia PROMKES
31
BAB VIII
Tabel 1.
S2 Ilmu
3. Juwardi, SKM,M.IKom Staf PROMKES PNS
Komunikasi
S1 Kesehatan
4 Angelia Primanisa, SKM Staf PROMKES PNS
Masyarakat
S1 Kesehatan
5 Mutiara Rafly, SKM Staf PROMKES PNS
Masyarakat
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
32
A. PENGERTIAN
Orientasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pemberian penjelasan tentang pelaksanaan suatu program di RSUD
dr. Rasidin Padang. Penjelasan tersebut diberikan kepada karyawan
baru dan mahasiswa praktik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman kepada karyawan baru dan mahasiswa
praktik tentang pelaksanaan Komunikasi efektif di RSUD dr.
Rasidin Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan karyawan baru dan mahasiswa
praktik tentang pelaksanaan komunikasi efektif di RSUD dr.
Rasidin Padang.
b. Dengan pemahaman yang cukup diharapkan karyawan baru
dan mahasiswa praktik dapat terlibat melaksanakan kegiatan
PROMKES.
C. KEGIATAN ORIENTASI
1. Jadwal orientasi dilakukan sesuai dengan jadwal penerimaan
karyawan baru dan jadwal praktik mahasiswa di RSUD dr.
Rasidin Padang.
2. Materi orientasi yang diberikan berupa materi komunikasi efektif
dan kegiatan PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang
33
34
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT
A. PENGERTIAN
Pertemuan atau rapat merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari
beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Unit PROMKES
RSUD dr. Rasidin Padang
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
kerja Unit PROMKES RSUD dr. Rasidin Padang
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan program kerja Unit PROMKES guna peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit.
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat diadakan oleh Unit PROMKES RSUD dr. Rasidin Padang
dan dipimpin oleh Ketua Unit PROMKES yang diadakan ada 2 macam,
yaitu :
1. Rapat terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh seluruh
staf unit PROMKES setiap 1 bulan 1 kali, dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 tahun.
2. Rapat tidak terjadwal
35
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil
dan diadakan oleh unit terkait untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahn di pelayanan dikarenakan adanya
permasalahan yang bersifat insidentil.
36
BAB XI
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program
kerja unit PROMKES di RSUD dr. Rasidin Padang.
C. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh unit Promosi Kesehatan
1. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh ketua unit PROMKES rumah sakit
dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada
direktur rumah sakit.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh ketua unit PROMKES rumah sakit
dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada
direktur rumah sakit
37
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN
UNIT PROMKES
RSUD dr. RASIDIN PADANG
2019f
38