Tahap Penemuan ide. Pada tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis
usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi. Misalnya
peluang bisnis apa saja yang paling memberikan keuntungan, yaitu: bisnis
industri, perakitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lainnya yang
dianggap paling layak.
Memformulasikan Tujuan. Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi
bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah jenis bisnis
tersebut diidentifikasi? Apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa
yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk
menciptakan keuntungan yang langgeng?
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat perencanaan.
Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan
tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi
usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
keterampilan pengelolanya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki
dua fungsi penting, yaitu :
“A small business is one which independently owned and operated and is not
dominant in its field”.
“No training, job is directly important, challenging, satisfying, less formal work,
much operating, mixed works, direct contact, informal communication, and
much more telephone, sales less than $200 m, earning/share is low, less
diversified production, less conservative financing method, and market position
is weak, more operational, routine work, authoritarian, short term thinking, and
operating orientation”.
Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai usaha
kecil, Berbagai instansi menggunakan batasan dan knitenia menunut fokus
penmasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No. 9/1995 Pasal 5 tentang
usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:
Secara struktural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjol
adalah kurangnya permodalan. Akibatnya terjadi ketergantungan pada kekuatan
pemilik modal. Karena pemilik modal juga lebih menguasai sumber-sumber
bahan baku dan dapat mengusahakan bahan baku, maka pengusaha kecil
memiliki ketergan-tungan pada pemilik modal yang sekaligus penguasa bahan
baku. Akibat dan ketergantungan tersebut, otomatis harga jual produk yang
dihasilkan usaha kecil secara tidak langsung ditentukan oleh penguasa pasar dan
pemilik modal, maka terjadilah pasar monopsoni.
Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil ditentukan oleh
batas harga jual produk dan batas harga beli bahan baku. Terjadilah repatriasi
keuntungan yang mengakibatkan permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketengantungan pengusaha kecil yang menjadi
buruh pada perusahaan sendiri dengan upah yang ditentukan oleh batas
keuntungan dari pemilik modal sekaligus penguasa pasar dan penguasa sumber-
sumber bahan baku.
Agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus
yang diarahkan untuk survival, consolidation, control, planning, dan
expectation. Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu
mengubah pemilik sebagai pengusaha (owners as businessman) yang merekrut
tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang dilakukan, yaitu :
bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi improve
competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi tahap
tighten financial control, improve margin, and control cost, dan bidang
pendanaan usaha kecil harus sudah ventura capital (Yuyun Wirasasmita,1993:
2)
BAB IV
MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL
PENGEMBANGANNYA
1. Bagaimana cara memasuki dunia usaha? Berikan contoh pada pengusaha dan
perusahaan yang saudara pilih tentang cara mereka memasuki dunia usaha!
JAWABAN:
Perusahaan yang kami pilih termasuk ke merintis usaha baru, karena kami
memulai semuanya dari awal,
2. Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada
fokus permasalahan masing-masing.
a). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk
tanah dan tempat usaha, atau b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp.1.000.000.000,-
Dari hasil penelitian, mahasiswa sulit untuk mau dan memulai wirausaha
dengan alasan mereka tidak di ajar dan di rangsang untuk berusha sendiri.Hal
ini di dukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dulu selalu
ingin anaknya menjadi anak gajian atau menjadi seorang pegawai negeri. Disisi
lain, para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan
untuk berusaha.
Sementara itu, pemerintah kurang begitu tanggap untuk mengubah pola pikir
masyarakat. Kalaupun ada, sebagian kecil baru di mulai tahun 1990-an. Baik
melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru pada tahun 2000-an kegiatan
wirausaha mulai di galakakan lagi. Dalam hal pendidikan kewirausahaan (entre
preneurship), indonesia tertinggal jauh di bandingkan luar negri, bahkan di
beberapa negara pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yg lalu.
Misalnya, di negara-negara eropa dan amerika serikat utara pendidikan
kewirausahaan telah di mulai sejak tahun 1970-an, bahkan di amerika serikat
lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan MataKuliah kewirausahaan era tahun
1990-an. Hasilnya kita patut bersyukur bahwa dewasa ini sudah mulai berdiri
beberapa sekolah yang memang berorientasi untuk menjadikan hasil
mahasiswanya sebagai calon pengusaha unggul setelah pendidikan.
a. Menggambarkan langkah-langkah memasuki dunia usaha
Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki
dunia usaha:
Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana
usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk
mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:
Kemampuan teknik
Kemampuan pemasaran
Kemampuan finansial
Kemampuan hubungan
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
diantaranya:
1. Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen
atau pelanggan maupun pasar?
2. Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya
seperti alat pengangkut dan jalan raya
Organisasi usaha yang akan digunakan.
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan
usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas
dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi
manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi
kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
Lingkungan usaha
Ada dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari
peluang dengan mendirikan usaha baru, yaitu :
Adapun kerugian dari membeli perusahaan yang sudah didirikan antara lain :
• Sering tidak ada nilainya.
Perusahaan yang dijual sering kali perusahaan yang mengalami pailit atau akan
gulung tikar. Setelah dibeli, kondisi perusahaan kemungkinan malah lebih
memburuk.
• Bisnis yang dijual sering tidak menguntungkan.
Penjual perusahaan kebanyakan menutupi kondisi bisnis yang sedang terjadi
agar nampak bisnis tersebut lancer sehingga pembeli bersedia membeli
perusahaannya.
• Pemilik lama memiliki citra buruk.
Karakteristik pemilik lama sedikit banyak mempengaruhi jalannya perusahaan
khususnya dilingkungan social karena citra perusahaan tak terlepas dari citra
pemilik atau pemimpinnya.
• Karyawan yang ada tidak sesuai.
Pemilik lama yang cocok dan puas dengan kinerja karyawannya belum tentu
juga akan demikian dengan pemilik yang baru. Dibutuhkan refresh karyawan
dan pelatihan karyawan kembali.
• Lokasi yang tidak sesuai.
Perubahan lingkungan social dapat merubah kondisi perusahaan termasuk lokasi
perusahaan yang bias jadi menjadi tidak sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
• Peralatan sudah usang.
Kebanyakan dari perusahaan yang telah didirikan memiliki peralatan yang using
akibat dari kurang terawatnya peralatan tersebut secara berkala.Hal ini dapat
menimbulkan kerugian jika peralatan tersebut ikut dalam perhitungan
pembelian dengan nominal yang lebih tinggi dari kondisi peralatan yang
sebenarnya.
• Inovasi sulit diterapkan.
Rutinitas yang ada dalam perusahaan yang telah didirikan seperti proses
operasioanal, kinerja karyawan dal lain-lain dibawah pimpinan pemilik lama
dapat menimbulkan sulit untuk mengadakan inovasi demi kemajuan
perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang
telah didirikan terdapat beberapa aspek yang harus diperhitungkan, antara lain :
Menyangkut masalah internal (pembeli perusahaan) :
• Pengalaman yang dimililki untuk menjalankan perusahaan tersebut ?
• Apakah ada bisnis cocok yang dijual dalam pasar sesuai keinginan ?
• Seberapa kritis keberhasilan yang dapat diraih dalam bisnis dipilih ?
Menyangkut masalah perusahaan yang akan dibeli :
• Mengapa perusahaan dijual ?
• Dimana lokasi perusahaan tersebut ?
• Bagaimana kondisi perusahaan tersebut ?
• Berapa harga rasional perusahaan yang akan dijual dan kita mampu membeli
?
• Bagaimana mengenai potensi produk dan jasa perusahaan ?
• Aspek legal yang dimiliki perusahaan ?
• Apakah potensi keberhasilan perusahaan ada ?
• Perubahan apa yang akan dibuat untuk mewujudkan impian perusahaan
nantinya ?
d. Profil usaha kecil dan model pengembangannya
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus
permasalahan masing-masing.
2. Menurut BPS (1988) usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s/d 19 orang yang
termasuk pekerja kasar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga. Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri
rumah tangga.
3. Menurut Stanley dan Morse industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang
termasuk industri kerajinan rumah tangga, Industri kecil menyerap tenaga kerja
10-49 orang, industri sedang menyerap 50–99 orang dan industri besar
menyerap tenaga kerja 100 orang atau lebih
Sedangkan menurut Komisi Perkemba-ngan Ekonomi mengemukakan kriteria
usaha kecil sbb:
Selain meiliki ciri-ciri diatas usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan.
2. Fleksibel
Sumber : http://kerajaanberbagi.blogspot.com/2012/06/merintis-usaha-baru-
dan-pengembangannya.html