PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Istilah propaganda sering dikaitkan dengan bidang politik. Namun sebenarnya tidak
selalu demikian. Bisa juga tentang masalah sosial, termasuk kesehatan. Di zaman pra dan awal
kemerdekaan dulu propaganda masalah kesehatan itu sudah dilakukan. Pada waktu itu cara
propaganda itulah yang dilakukan untuk memberi penerangan kepada masyarakat tentang
kesehatan. Propaganda pada waktu itu dilakukan dalam bentuknya yang sederhana melalui
pengeras suara atau dalam bentuk gambar dan poster. Juga melalui film layar tancap. Cara-
cara itu kemudian berkembang, karena propaganda dirasakan kurang efektif apabila tidak
dilakukan upaya perubahan atau perbaikan perilaku hidup sehari-hari masyarakat. Maka
dilancarkanlah upaya pendidikan kesehatan masyarakat (health education) yang dipadukan
dengan upaya pembangunan masyarakat (community development) atau upaya
pengorganisasian masyarakat (community organization).
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi
setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya.
Diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil
pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih
tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam
pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima
fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada
dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga,
Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan
upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat
sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih
tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan
untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar
menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui
dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan
kesehatannya.
INTERNASIONAL
5-9 Juni 2000, dengan tema “Bridging the Equity Gap”. Konferensi Mexico ini
Gagasan ke Tindakan (aksi) atau “Mexico Minsterial Statement for Promotion of Health
: From Ideas to Action”. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh : Ahmad Suyudi, Azrul
Azwar, Dachroni, Andung Prihadi Sentosa, Bob Susilo Kusumobroto, dan BPP. Gultom
Thema :
1.Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset positif bagi kenyamanan
hidup
2.Promosi Kes dan Pembg Sosial merupakan kewajiban dan tanggungjawab Pemerintah dan
seluruh Sektor
3.Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan
5.Saat pertumbuhan dan terjadinya Peny Inf Baru telah mengurangi keberhasilan yang dicapai
Bid.Kesehatan