Pada pokok bahasan ini akan membahas tentang pemahaman jaringan komputer,
memeriksa koneksi ketersambungan personal komputer pada jaringan komputer,
menggunakan sumber daya bersama (Resource Sharing)
1. Pemahaman Jaringan (Networking) Komputer
Sejak ditemukannya teknik komunikasi data antara komputer, mulailah
berkembang penggunaan jaringan komputer di lembaga‐lembaga bisnis maupun
pendidikan dan riset serta lembaga‐lembaga lainnya.
Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer ke sebuah atau
beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayan”
pengiriman data dan atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan
penerimaan data diantara komputer‐komputer yang tersambung. Fungsi pelayanan ini
dimungkin oleh adanya penggunaan perangkat lunak khusus untuk server. Perangkat
lunak yang dulu dikenal antara lain Xenix dari IBM, UNIX/LINUX, Novell dan Microsoft
Windows dan beberapa merk lainnya. Saat ini yang umum dipergunakan orang adalah
perangkat lunak Novell dan Windows NT dari jenis‐jenis keluaran terbaru yang
memiliki kompatibilitas dengan jaringan internet. Kompatibilitas ini atau kecocokan
ini dimungkinkan oleh karena perusahaan produsennya telah mengembangkan
produknya dengan menambahkan sistem TCP/IP. Apakah Sistem TCP/IP tersebut
TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) dipergunakan dalam
jaringan internet sebagai sistem pengiriman meta data dan pengontrolannya.
Secara fisik, jaringan komputer merupakan komputer yang dihubungkan dengan kabel
data. Ada beragam jenis kabel data yang dibuat untuk penggunaan tertentu seperti
kabel RG 58 untuk didalam ruangan, dapat juga mempergunakan kabel UTP. Untuk
hubungan jaringan komputer antar gedung dapat dipergunakan kabel RG8 atau yang
dikenal sebagai kabel backbone. Apabila kita membangun jaringan komputer antar
gedung sebaiknya memperhatikan keamanannya dari gangguan petir.
2. Memeriksa koneksi PC pada jaringan komputer
2.1. Untuk melihat IP Address sebuah PC dalam jaringan:
klik Start > Run
Gambar 4.1. Menu Run 1
ketik cmd (untuk Win XP) atau command (untuk Win 98)
klik OK atau tekan Enter
ketik pada C prompt: ipconfig
tekan Enter
1. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan
dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer
dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komponen Komunikasi Data:
Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel
sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm
pada ujung network).
Keuntungan:
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Mudah dikembangkan
Kerugian:
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kepadatan lalu lintas
• Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b. Topologi Ring
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer
sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama.
Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau
bukan.
Keuntungan:
• Hemat Kabel
Kerugian:
• Peka kesalahan
• Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Topologi Star
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut
kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer
atau server dan ainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah
hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat
menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Keuntungan:
• Paling fleksibel
• Pemasangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
• Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Berdasarkan Protokol
a. Ethernet
Ethernet adalah protocol LAN yang dikembangkan oleh Xerox Corporation yang
bekerjasama dengan DEC dan Intel pada tahun 1976. Ethernet menggunakan topologi
bus atau star dan medukung transfer data sampai dengan 10 Mbps. Versi Ethernet
yang lebih baru yang disebut 100Base-T (atau Fast Ethernet), mendukung transfer
data sampai dengan 100 Mbps, dan versi terbarunya, Gigabit Ethernet, mendukung
tranfer data sampai dengan 1 Gigabit per detik atau 1000 Mbps. Fast Ethernet : Fast
Ethernet seperti Ethernet biasa, namun dengan kecepatan transfer data yang lebih
cepat, sampai dengan 100 mbps. Ethernet ini juga disebut 100BaseT.
b. Token Ring
Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada
awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969.
Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dariToken Ring dan memakai akses
Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984.
Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan
IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub
aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer. Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE
di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token
Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya,
IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3)
yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih
superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya
implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Berdasarkan Arsitektur
a. Client/Server
Server (back end) = penyedia layanan yang menyediakan akses ke sumber daya
jaringan
Client (front end) = komputer yang meminta layanan dari server
Client/Server yaitu jaringan komunikasi data yang terdiri dari banyak client dan satu
atau lebih server.
Keuntungan:
Penyimpanan data yang terpusat memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan
backup data
Penggunaan spesifikasi server yang optimal mempercepat proses komunikasi di
jaringan
Kemudahan mengatur user dan sharing peralatan mahal
Keamanan lebih terjamin
Keuntungan:
Biaya pembelian hardware dan software server
Dibutuhkan administrator jaringan
b. Peer to Peer
Sebuah workgroup, dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai client dan server
sekaligus.
Keuntungan:
Tidak ada biaya tambahan untuk pembelian hardware dan software server
Tidak diperlukan administrator jaringan
Kekurangan:
Sharing sumber daya membebani proses di komputer yang bersangkutan
Keamanan tidak terjamin
c. Hybrid
Menggabungkan keuntungan jaringan client/server dan peer-to-peer
User dapat mengakses sumber daya yang di-share oleh jaringan peer-to-peer, dan
secara bersamaan dapat menggunakan sumber daya yang disediakan oleh server
4. Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi jaringan dimaksudkan untuk memberikan nama dan identitas yang unik
dalam jaringan corporate anda. Anda perlu merencanakan suatu standard konfigurasi
jaringan didalam organisasi global business anda untk memudahkan identifikasi dan
management.
a. Konfigurasi jaringan IP adress dalam Jaringan
5. Arsitektur Jaringan
Merupakan perangkat lunak dari jaringan komunikasi data, terdiri dari layer, protokol
dan interface. Jaringan diorganisasikan menjadi sejumlah level (layer) untuk
mengurangi kerumitannya, setiap layer dibuat berdasarkan layer dibawahnya. Antar
layer terdapat sebuah interface yang menentukan operasi dan layanan yang diberikan
layer terbawah untuk layer diatasnya
Layer pada level yang sama di dua host yang berbeda dapat saling berkomunikasi
dengan mengikuti sejumlah aturan dan ketetapan yang disebut sebagai protokol.
Dua model arsitektur jaringan:
a. OSI ( Open System Interconnection )
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah
media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara
konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi
jaringan yang spesifik, seperti yangdijelaskan oleh gambar dibawah ini (tanpa media
fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the
International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi
protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer .
Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena
model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan
sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Untuk ringkas- nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Model OSI memiliki tujuh layer. Fungsi dari ketujuh layer tersebut adalah:
> Physical Layer
Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi
Memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti yang lain juga harus
menerima bit 1
Fungsi utama untuk menentukan
o berapa volt untuk bit 1 dan 0
o berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi
o kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan
pertukaran data
o jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin
o Contoh: token ring, IEEE 802.11
o Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network
adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area
network)
> Data Link Layer
Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan
Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer
Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card
pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch
> Network Layer
Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran,
dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap
mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
Fungsi:
o Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik
(menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah)
atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
o Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman data)
o Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)
o Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda agar dapat saling
berkomunikasi
o Contoh: Internet Protocol (IP)
o Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch
> Transport Layer
Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-unit yang lebih kecil
( Packet ), meneruskannya ke network layer dan memastikan semua packets tiba di
ujung penerima tanpa ada error
Layer ini harus melakukan proses diatas secara efisien dan memastikan layer diatas
tidak terpengaruh terhadap perubahan teknologi hardware
Fungsi:
-Flow control
-Segmentation/desegmentation
-Error control, contoh: Transmission Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol
(UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP)
> Session Layer
Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog
(session) diantara mereka
Fungsi:
o Pengendalian dialog: memantau giliran pengiriman
o Pengelolaan token: mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis
dan penting secara bersamaan
o Sinkronisasi: menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman
terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut
> Presentation Layer
Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan
Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini
> Application Layer
Sangat dekat dengan user
Menyediakan user interface ke jaringan melalui aplikasi
Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP)
yang digunakan di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file
antar komputer, simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email
Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang
berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan
standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda
tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan
tidak menjadi sulit dipakai.
b. TCP/IP
TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem
pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. Saat ini terdapat dua
versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128
bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah penulisan,
alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen bilangan desimal yang
dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili delapan bit pada alamat IP. Setiap
network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP namun sebuah alamat IP (IP
address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa network adapter. Pengaturan
alokasi alamat IP dilakukan oleh badan internasional bernama Internic. Saat ini lebih
dari 85% alamat IP (IPv4) telah terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan
digantikan oleh IPv6.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai
alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk
dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda(seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat
semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society
(ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macammacam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan
konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for
Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Model TCP/IP terdiri dari 4 layer:
> Data Link Layer
Sebenarnya bukan bagian dari TCP/IP suite.
Proses pengiriman dan penerimaan packet untuk layer ini dapat dilakukan oleh
software device driver dari network card/adapter yang digunakan.
Layer ini juga termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen fisik seperti hub,
repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial), network cards, network connectors
(RJ-45, BNC, dll) dan spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll)
> Network Layer
Awalnya network layer ditujukan untuk mengirimkan packet antar host di sebuah
jaringan, contoh X.25
Pengembangan ke Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke
tujuan melalui jaringan-jaringan lainnya (routing)
Beberapa protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi dianostik untuk
pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data multicast), protokol routing seperti BGP,
OSPF dan RIP
> Transport Layer
Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang dapat dikategorikan
sebagai:
o Connection-oriented: TCP (byte-oriented) dan SCTP(stream-oriented)
o Connectionless: UDP dan RTP (datagram)
> Application Layer
Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan
dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries
Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer,
baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu transport layer.
Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas
aplikasi tersebut. Contoh: port untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21
Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses
yang menggunakan layanan mereka
o Well known ports: 0 s/d 1023 dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA)
→ tidak bisa digunakan secara bebas
o Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa
digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem komputer
o Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa
digunakan user secara bebas