Makalah Metopen Kualitatif
Makalah Metopen Kualitatif
OLEH :
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam
rangka pengembangan dasar yang berkaitan dengan mata kuliah Metodologi
Penelitian Kualitatif. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk
menambah wawasan tentang teknik pengumpulan data kualitatif. Sehingga besar
harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi yang positif
bagi pengembang wawasan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pengukuran Kualitatif .......................................................... 3
B. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif ........................................................ 4
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data
yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini
tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur. Sebab,
kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan
berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil
penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian
sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk
mengambil kebijakan publik.
Data dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu, data kualitatif dan
data kuantitatif. Pada pembahasan metode pengumpulan data kali ini akan
lebih mengarah pada metode pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif
yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses
penyelidikan, yang mirip dengan pekerjaan detektif. Dari sebuah
penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data
tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata
dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data
tambahan. Dalam penelitian, metode pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data
diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber
tidak langsung (data sekunder).
Dengan tanpa adanya cara untuk mengumpukan data-data yang ingin
diteliti maka apa yang menjadi tujuan penelitian akan tersia-sia. Adapun salah
1
satu teknik pengumpulan data yang dimaksud seperti observasi, wawancara,
dokumen, angket/kuisioner dan trianggulasi. Dengan cara tersebut sebuah
penelitian akan mendapatkan sebuah data yang valid dan dapat diuji.
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana karakteristik pengukuran kualitatif ?
2. Bagaimana teknik pengumpulan data kualitatif ?
B. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, penulis membuat tujuan pembahasan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik pengukuran kualitatif.
2. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peneliti kualitatif menggunakan berbagai alat penelitian, tetapi mereka lebih
sering memilih untuk menggunakan pengamatan, melakukan wawancara, dan
melakukan analisis dokumen (misalnya, data dari sekolah atau catatan umum,
dokumen, gambar, atau artefak).
4
Observasi partisipasi adalah (participant observation)
adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
b. Observasi tidak terstruktur
Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi,
sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
c. Observasi kelompok
Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan
oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang
diangkat menjadi objek penelitian.
5
pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Pengumpul
data telah menyiapkan instrumen penelitian yang telah
sistematis berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang
alternatif jawabanyapun telah dipersiapkan. Disini
responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul
data mencatatnya.
b. Wawancara semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-
dept interview,dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstuktur. Tujuanya
yaitu untuk menemukan permasalahan secara
terbuka,dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti
dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
c. Wawancara tak berstruktur
Jenis wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya.wawancar ini berupa garis-gars besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
6
g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang
diperoleh.
7
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti tertulis atau
yang berarti tata cara pengumpulan data yang sudah ada. Metode ini
digunakan untuk menelusuri data histori. Bisa dokumen tentang orang
atau kelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang
sangat berguna untuk penelitian kualitatif. Teknik ini adalah
pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga
buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan
lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian.
8
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi
sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Barangkali tidak ada
alat pengumpul data yang sering digunakan di dalam penelitian sosial
daripada kuesioner.
Angket/kuesioner adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, metode pengumpulan data
melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar
dan tersebar di berbagai wilayah.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada orang
lain, agar bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan
permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa
merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu
pula responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.
Ada beberapa bentuk angket, yaitu :
a. Angket Terbuka
Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket
yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga
responden dapat memberikan isian sesuai dengan
kehendak dan keadaannya.
b. Angket Tertutup (Angket berstruktur)
Angket Tertutup (Angket berstruktur) ialah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tandan silang () atau tanda checlist ()
9
5. Pengumpulan data dengan Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data
yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari
suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari
permaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah
yang sedang diteliti.
FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan.
Ciri khas metode FGD yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif
lainnya (wawancara mendalam atau observasi) adalah interaksi. Tanpa
sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawancara terfokus
(FGI-Focus Group Interview). Hal ini terjadi apabila moderator
cenderung selalu menkonfirmasi setiap topik satu per satu kepada
seluruh peserta FGD. Semua peserta FGD secara bergilir diminta
responnya untuk setiap topik, sehingga tidak terjadi dinamika
kelompok.
Komunikasi hanya berlangsung antara moderator dengan
informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke informan B,
informan B ke moderator, dst. Kondisi idealnya, informan A merespon
topik yang dilemparkan moderator, disambar oleh informan B,
disanggah oleh informan C, diklarifikasi oleh informan A, didukung
oleh informan D, disanggah oleh informan E, dan akhirnya ditengahi
oleh moderator kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif, hidup,
dinamis.
10
yang telah ada. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang
didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif.
Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan
berbagai sudut pandang berbeda.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam makalah ini banyak kekurangan yang harus disempurnakan,
dengan demikian sangat mengharapkan masukan dan kritik dan saran untuk
memberikan kontribusi kepada penulis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya
Bandung : Alfabeta
13