Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan
Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : kharis, M.Pd

Disusun Oleh :

Devi Syari’ah

Kholifatul Usriyah

Agus Al Fajar

Sariah

STIT TUNAS BANGSA

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan sebagai

pedoman untuk menyususn target dalam proses belajar mengajar. Karena dengan

adanya kurikulum maka akan memudahkan setiap pengajar dalam porses belajar

mengajar, maka dengan itu perlu untuk diketahui apa arti dari kurikulum itu. Yang

dimaksud dengan kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan

ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga

dapat dilaksanakan guru disekolah.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum maka perlu untuk

diketahui bagaimana perkembangan kurikulum. Karena seperti halnya tekhnologi

dalam suatu zaman, selalu terjadi perkembangan, begitu juga halnya dengan

perkembangan kurikulum. Untuk itu maka penulis mencoba untuk membahas tentang

perkembangan kurikulum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?

2. Apa yang dimaksud dengan langkah-langkah pengembangan kurikulum ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Pinsip adalah asas, dasar, keyakinan dan pendirian (Susilana, :2012). Menurut

UU. NO. 20 tahun 2003, Bab 1 pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Jadi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah dasar

pendirian dalam mengembangkan isi, dan bahan pelajaran pada penyelenggaraan

kegiatan pendidikan tertentu. Sebenarnya tidak terhitung banyaknya prinsip yang

dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum,tetapi prinsip-prinsip tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

1. Prosedur Pengorganisasian Kurikulum

Dalam organisasi kurikulum ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yakni

ruang lingkup (Scope), urutan (squence) dan penempatan bahan (grade placement).

a. Ruang lingkup bahan, adalah keseluruhan materi pelajaran dan pengalaman

yang akan diberikan dari suatu bidang studi mata pelajaran atau dari suatu

pokok bahasan tertentu.

b. Urutan bahan, adalah penyususan bahan pelajaran menurut aturan tertentu

secara berurutan, menunjukan sistematika dan merupakan penyampaian serta

penangkapan oleh para siswa.

c. Penempatan bahan, adalah penempatan satu atau beberapa bahan pelajaran

untuk kelas tertentu.

Menurut hamalik dalam bukunya Muhammad Zaini, dalam pengorganisasian

kurikulum terdapat beberapa prosedur yang meliputi :

1) Prosedur Pembelajaran
Pemilihan isi kurikulum didasarkan atas materi yang terkadang di dalam

buku pelajaran atau sejumlah buku yang telah dipilih oleh panitia tertentu.

2) Prosedur survey pendapat

Pemilihan dan pengorganisasian isi kurikulum dilakukan dengan jalan

mengadakan survey atau penelitian terhadap berbagai pihak.

3) Prosedur studi kesalahan

Prosedur ini dilaksanakan dengan jalan mengadakan analisis terhadap

kesalahan, kekeliruan, kelemahan atau kebaikan atas hasil-hasil atau

pengalaman kurikuler.

4) Prosedur mempelajari kurikulum lainnya.

prosedur ini dapat disamakan dengan metode tambal sulam dengan

mempelajari metode sekolah lain, guru atau sekolah dapat menetapkan atau

menentukan isis kurikulum untuk sekolahnya sesuai dengan tujuan.

5) Analisis kegiatan orang dewasa

Meliputi prosedur ini terlebih dulu diadakan study tterhadapa kegiatan-

kegiatan dalam kehiduapan untuk menemukan sejumlah kegiatan yang

perkirakan bergna untuk dipeljari oleh para sisiwa disekolah. kegiatan yang

diananlisis adalah yang berkenaan dengan pekerjaan atau jabatan.

6) Prosedur fungsi sosial

Prosedur ini bertalian dengan prosedur analisis kegiatan masyarakat.

masyarakat melakukan banyak fungsi sosial dalam kehidupannya yang

bermacam ragam bentuknya,dan berada dalam daerah kehidupan tertentu,

fungsi yang tealah ditentukan, diklarifikasikan menjadi sejumlah area

ofliving.
7) Prosedur minat kebutuhan

Menurut prosedur ini, minat dan kebutuhan juga melibatkan persisten

problem, tapi scope dan squence-nya didasarkan atas siswa dan berkenaan

dengan fungsi personal dan sosial. 1

B. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum

1. Pengembangan kurikulum pada Tingkat Makro (Nasional)

Pada tingkat ini, pengembangan kurikulum dibahas dalam ruang lingkup

nasional yang meliputi Tri-Pusat Pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan

informal, dan pendidikan normal, baik secara vertikal maupun horizantal dalam

rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Secara vertikal, pengembangan

kurikulum dilakukan sesuai dengan tingkatan pendidikan atau sekolah, seperti

TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan perguruan tinggi. Secara horizontal,

pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan jenis pendidikan atau sekolah

yang sederajat, seperti sekolah dasar, madrasah ibtidiyah, dan program paket A

(Arifin, 2011 :41). Pengembangan kurikulum pada tingkat makro adalah

pengembangan kurikulum yang dibahas pada ruang lingkup keseluruhan

pendidikan yang ada di negara tersebut.

2. Pengembangan kurikulum pada Tingkat Institusi (Sekolah)

Pengembangan kurikulum tingkat institusi/lembaga mencakup tiga kegiatan

pokok, yaitu merumuskan tujuan sekolah atau standar kompetensi lulusan masing-

masing lembaga, penetapan isi dan struktur program, dan penyusunan strategi

pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan. Standar kompetensi lulusan yang

dimaksud adalah rumusan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang

diharapkan dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan keseluruhan program

1 lismina,2017, pengembangan kurikulum,ponorogo, uwais inspirasi indonesia .... 77


pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. Misalnya, standar kompetensi lulusan

SD, SMP, SMA, UPI dan sebagainya. Sumber yang digunakan dalam merumuskan

standar kompetensi lulusan adalah sekolah masing-masing sesuai dengan jenis dan

tingkatannya.

Standar kompetensi lulusan menunjukkan harapan masyarakat, seperti orang

tua, pejabat-pejabat pemerintah dan swasta tentang dunia pendidikan, dunia usaha,

dan lain-lain, serta merupakan harapan bagi sekolah yang lebih tinggi atau dunia

kerja. Misalnya, sesudah tamat SMA, orang tua berharap agar putra-putrinya dapat

melanjutkan ke pergurua tinggi negeri atau masuk ke dunia kerja. Standar

kompetensi lulusan hendaknya dirumuskan sedemikian rupa sehingga tingkat

kekhususannya berada diantara tujuan pendidikan nasional dengan stadar

kompetensi mata pelajaran (bidang studi).

3. Pegembangan kurikulum pada Tingkat Mata Pelajaran (Bidang Studi)

Pengembangan silabus dapat dilakukan baik oleh guru secara mandiri

berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawara

Guru Mata Pelajran (MGMP), Pusat Kegiatan Guru (PKG) maupun Dinas

Pendidian Kabupaten/Kota. Adapun langkah-langkah pengembangan silabus

adalah (a) menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, (b)

mengidentifikasi materi pokok/pembelajran, (c) mengembangkan kegiatan

pembelajaran, (d) merumuskan indikator pencapaian kompetensi, (e) menentukan

jenis penilaian, (f) menentukan alokasi waktu, dan (g) menentukan sumber belajar.

Pada akhirnya silabus ini digunakan oleh guru sebagai pedoman dan acuan utama

dalam mengembangkan program pembelajaran (Arifin, 2011 :42).

4. Pengembangan kurikulum pada Tingkat Pembelajaran di kelas

Untuk mengembangkan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas, maka

guru perlu menyusun program pembelajaran, seperti paket modul, paket belajar,
paket berprogram, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Secara garis

besar, RPP tersebut terdiri atas identitas mata pelajaran, topik/materi pokok, kelas

dan semester, waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat/media/sumber, dan penilaian.

Berdasarkan RPP tersebut, guru diharapkan dapat mengelola proses pembelajaran

secara efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum harus menempuh tahap-

tahap sebagai berikut.

Tahap 1: Studi Kelayakan dan Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini, pengembang kurikulum melakukan analisis kebutuhan

program dan merumuskan berbagai pertimbangan, termasuk hal-hal apa yang

harus dikembangkan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan terhadap: (a)

kebutuhan peserta didik, terutama aspek perkembangan psikologis, seperti

bakat, minat, dan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki, baik kompetensi

akademik, kompetensi sosial, kompetensi personal, maupun kompetensi

vokasional, sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang di tetapkan (b)

kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, dan (c) kebutuhan pembangunan

(nasional dan daerah). Teknik yang dapat digunakan antara lain studi lapangan

(observasi, wawancara, angket, dll), survei, analisis kompetensi, analisis tugas,

dan studi dokumentasi. Studi kelayakan meliputi program yang akan

dikembangkan, rasional pengembangan, rumusan deskripsi tugas secara

umum, analisis tugas secara khusus, rumusan kemampuan yang akan

dikembangkan, analisis kebutuhan program sesuai dengan rumusan

kemampuan yang akan dikembangkan.

Tahap 2: Perencanaan kurikulum (Draft Awal)


Pada tahap ini, pengembang kurikulum menyusun suatu konsep

perencanaan awal kurikulum. Berdasarkan rumusan kemampuan yang akan

dikembangkan pada tahap pertama, kemudian dirumuskan tujuan kurikulum

yang mendasari rumusan isi dan sruktur kurikulum yang diharapkan.

Selanjutnya, pengembang kurikulum merancang strategi pembelajaran yang

meliputi pendekatan, strategi, metode, media, sumber belajar, dan sistem

penilaian berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya

pada tahap awal.

Tahap 3: Pengembangan Rencana Operasional Kurikulum

Pada tahap ini, pengembang kurikulum membuat rencana operasional

kurikulum, yang meliputi penyusunan silabus, pengembangan bahan ajar, dan

menentukan sumber-sumber belajar, seperti buku sumber, modul, nara sumber,

dan sebagainya. Rencana pelaksanaan ini hendaknya memperhatikan faktor

waktu, tenaga, biaya, dan kemungkinan pelaksanaannya di lembaga pendidikan

(sekolah).

Tahap 4: Pelaksanaan Uji Coba Terbatas kurikulum di Lapangan

Tujuan uji coba dilapangan adalah untuk mengetahui kemungkinan

pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, hambatan atau masalah apa yang

terjadi, bagaimana pengaruh lingkungan, faktor-faktor apa yang mendukung,

dan bagaimana upaya mengatasi hambatan atau pemecah masalah.

Tahap 5: Implementasi Kurikulum

Pada tahap ini, pengembang kurikulum harus melakukan minimal dua

kegiatan pokok, yaitu (a) kegiatan diseminasi, yaitu pelaksanaan kurikulum


dalam ruang lingkup yang lebih luas, dan (b) melaksanakan kurikulum secara

menyeluruh untuk semua jenis dan jenjang pendidikan.

Tahap 6: Monitoring dan Evaluasi kurikulum

Pada tahap ini, pengembang kurikulum melakukan monitoring dan

evaluasi kurikulum, yang meliputi tahap masukan sesuai dengan desain

kurikulum dan hasil atau dampak pelaksanaan kurikulum.

Tahap 7: Perbaikan dan Penyesuaian

Pada tahap ini, pengembang kurikulum harus melakukan perbaikan dan

penyesuaian apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kurikulum

ternyata terdapat hal-hal yang menyimpang atau tidak sesuai dengan keadaan.

Perbaikan mungkin dilakukan terhadap perencanaan kurikulum, strategi

penyampaian, materi pembelajaran, teknik reinforcement, sistem penilaian, dan

sebagainya (Arifin, 2011 :42-44).

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Dalam pengembangan kurikulum harus memiliki prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum serta memperhatikan langkah-langkah pengembangan kurikulum. Prinsip

pengembangan kurikulum adalah dasar pendirian dalam mengembangkan isi, dan bahan
pelajaran pada penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu. Sedangkan langkah-langkah

pengembangan kurilkulum adalah proses dimana pengevaluasian kurikulum yang

dilaksanakan oleh semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

http://deatirsa.blogspot.com/2016/04/makala-prosedur-pengembangan-kurikulum.html

lismina, 2018 , pengembangan kurikulum di sekolah dasar dan perguruan tinggi, uwais
inspirasi indonesia

Anda mungkin juga menyukai