Kep Gerontik
Kep Gerontik
PENDAHULUAN
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua,dan masa tua merupakan masa
hidup manuasia yang terakhir dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik,mental, dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya
sehari-hari lagi. Proses menjadi tua menggambarkan betapa proses tersebut dapat
diinterferensi sehingga dapat mencapai hasil yang sangat optimal. Secara umum orang
lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam dua macam sikap,
pertama masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam,
sedangkan yang kedua manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak
datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada
Dalam bidang geriatric masalah etika ( termasuk hukum) sangat penting artinya,
bahkan diantara berbagai cabang kedokteraan mungkin pada cabang inilah etika dan
hukum paling berperan Kane (1994) dkk menyatakan :’’ ethic is fundamental part of
geriatrics. While it is central to the practice of medicine it self, the dependent nature of
geriartice patients, makes it a special concern…..’’.
Berbagai hal yang sangat perlu diperhatikan adalah antara lain keputusan tentang
mati hidup penderita. Apakah pengobatan diteruskan atau dihentikan. Apakah perlu
tindakan resuitasi, apakah makanan tambahan perinfuse tetap diberikan pada penderita
kondisi yang sudah jelas akan meninggal? Dalam geriatric aspek etik ini erat dengan aspek
hukum sehingga berbicara mengenai kedua aspek etik ini sering disatukan dalam satu
pembicaraan. Aspek hukum penderita dengan kemampuan kognitif yang sudah sangat
rendah seperti pada penderita demensia sangat erat kaitannya dengan segi etik. Antara lain
berbagai hal mengenai pengurusan harta benda penderita lansia yang tidak mempunyai
anak dan sebagainya.
Beberapa hal tersebut perlu mendapatkan perhatian di Indonesia dimana geriatric
merupakan bidang ilmu yang baru saja mulai berkembang. Oleh karena itu, beberapa dari
prinsip etika yang dikemukakan berikut ini sering belum terdapat /dilaksanakan di
Indonesia. Pengertian dan pengetahuan hal ini akan memberi gambaran bagaimana
seharusnya masalah etika dan hukum pada perumatan penderita lanjut usia diberlakukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana standar gerontology ?
2. Apa pengertian etik keperawatan lansia ?
3. Bagaiamanakah prinsip etik tersebut?
4. Apa yang dimaksud informed consent?
5. Apasajakah peraturan yang berkaitan dengan kesejahteraan lansia?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui standar gerontology
2. Mengetahui pengertian etik keperawatan lansia
3. Mengetahui prinsip etik
4. Mengetahui informend consent
5. Mengetahui peraturan yang berkaitan dengan kesejahteraan lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan
dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motof yang baik serta
ditenkankan pada penepatan apa yang baik dan berbagai bagi semua orang. Secara umum,
terminology etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminology yang berbeda dengan moral
bila istilah etik mengarhkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang
masalah atau ditentu tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku actual,kebiasaan dan kepercayaan
sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk mendeprisikan suatu
pola atau cara hidup. Sehingga etik mereflesikan sifat, prinsip dan standar seorang yang
mempengaruhi perilaku professional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagi etik
keperawatan. Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku,apa yang seharusnya
dilakukan seseorang terhadap orang lain.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia. Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan
tidak saja membutuhkan kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatsi masalah- masalah
kesehatan tentu harus juga diandalkan.
Etik keperawatan merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri
sendiri,dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan
termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Usia lanjut dikatakan sebagi tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (
budi anna keliat, 1999 dalam buku siti Maryam,dkk. 2008) sedangkan menurut pasal 1 ayat
(2),(3),(4) UU No.13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang
yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (R.siti Maryam,dkk,2008 :32)
Etik dalam keperawatan gerontik merupakan pola perilaku harus dilakukan oleh seorang
perawat ( rule of condust) dalam memberikan pelayanan keperawatan pada usia lanjut.
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberian pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk menyakinkan bahwa klien sangat berarti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, kompresensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimanan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistic bahwa doctors knows best sebab individu
penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun
hubungan saling percaya.