2014-2-01313-MC Bab2001
2014-2-01313-MC Bab2001
BAB 2
LANDASAN TEORI
vertikal).
Untuk jumlah itu kesadaran fitur sumber daya sistem
komunikasi internal tidak pada tingkat yang pasti akan
memerlukan pengenalan sistem komunikasi organisasi.
Fungsi dari sistem komunikasi yang terutama dan
sistematis untuk memberikan informasi secara memadai
dan terintegrasi dalam suatu organisasi. Pelaksanaannya
secara alami berarti biaya bagi organisasi, tetapi perlu
untuk mengatakan bahwa informasi juga komoditas dan
dengan demikian sumber daya informasi dan komunikasi
yang memerlukan mengambil mereka ke rekening mirip
dengan sumber daya tradisional.
Tabel 2.2
Tabel 2.3
10
Tabel 2.4
Tabel 2.5
2.2.2 Komunikasi
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum,
kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata
bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda
communio, yang dalam bahasa inggris disebut dengan communion, yang
berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau
hubungan. Karena untuk melakukan communion, diperlukan usaha dan kerja.
Kata communio dibuat kata kerja communicate, yang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan
orang, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
(Nurjaman dan Umam, 2012).
Kata komunikasi menurut Onong Uchijana Effendi dikutip oleh Rusla
dalam bukunya Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, berasal
dari bahasa Latin communication yang berarti “pemberitahuan” atau
“pertukar pikiran”. Dengan demikian maka secara garis besar proses
komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu
pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan) (Ruslan, 2012).
Menurut Gerald R. Miller (Mulyana, 2013), “Komunikasi terjadi
ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan
niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”.
Menurut Didier Neonisa dalam jurnal Pengaruh Komunikasi Internal
Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Sebuah Organisasi : Studi Kasus PT XYZ
(2011), Komunikasi adalah elemen penting yang mendasari semua interaksi
antar manusia. Dalam organisasi sebagai wadah bagi orang-orang untuk
saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan, komunikasi dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan.
16
1. Sumber
Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam bahasa
inggris disebut source, sender, atau encoder sebagai pembuat atau
pengirim pesan.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Isinya dapat berupa
pengetahuan, informasi, hiburan, dan lain-lain.
3. Media
Media adalah sesuatu alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima. Dalam buku komunikasi massa, media
adalah alat yang dapat menghubungkan anatara sumber dengan
penerima yang sifatnya terbuka, imana setiap orang dapat melihat,
membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat
dikategorikan mendadi media cetak dn media elektronik.
4. Penerima
Penerima adalah elmen pentinng dalam proses komunikasi karna
merupakan sasaran dari komunikasi yang ada. Jika suatu pesan tidak
di terima oleh penerima, maka akan menimbulkan berbaga masalah
yang seringkali menuntut perubahan, baik pada sumber,pesan, atau
saluran.
5. Efek
Efek atau pengaruhadalah perubahan atau penguatan keyakinana pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat dari
penerimaan pesan.
6. Umpan balik ( Feedback)
Feedback atau umpan balik adalah reaksi yang dikeluarkan penerima
dan dikembalikan kepada pengirim. Reaksi ini dapat berubah menjadi
reaksi positif ataupun negatif dan langsung dan tidak langsung, reaksi
yang tidak langsung biasanya dikarenakan adanya gangguan anatara
media yang digunakan sebagai penyalur pesan.
18
7. Lingkungan
Lingkungan adalah suatu faktor yang dapat mempengaruhi
berjalannya komunikasi, faktor tersebut dapat berubapa eksternal
ataupun internal
Hambatan Komunikasi
Faktor-faktor penghambat komunikasi: (Effendy, 2008).
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Ini berarti
bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi
dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran
komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor
sosiologis-antropologis-psikologis.
a) Hambatan sosiologis: masyarakat terdiri dari berbagai golongan
dan lapisan, yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial,
agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan
sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi
kelancaran komunikasi.
b) Hambatan antropologis: komunikasi akan berjalan lancar jika
suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh
komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian
received atau secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau
secara rohani. Seorang pemirsa televisi mungkin menerima acara
yang disiarkan dengan baik karena gambar yang tampil pada
pesawat televisi amat terang dan suara yang keluar amat jelas,
tetapi mungkin ia tidak dapat menerima ketika seorang pembicara
pada acara itu mengatakan bahwa daging babi lezat sekali. Si
pemirsa tadi hanya menerimanya dalam pengertian accepted. Jadi
teknologi komunikasi tanpa dukungan kebudayaan tidak akan
berfunsi.
c) Hambatan psikologis: komunikasi sulit untuk berhasil apabila
komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa
iri hati, dan kondisi psikologis lainnya; juga jika komunikasi
menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.
19
2. Hambatan semantic
Hambatan sosiologis-antropologis-psikologis yang terdapat pada
pihak komunikan, maka hambatan semantis terdapat pada diri komunikator.
Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai
“alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi
kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir
(misinterpretation), yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication).
3. Hambatan Mekanis
Hambatan ini dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehidupan
sehari-hari; suara telepon yang krotokan, ketikan huruf yang buram pada
surat, suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang
sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat
televisi, dan lain-lain.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses
berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan. Contohnya
adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu-lintas, suara hukan atau
petir, suara pesawat terbang lewat, dan lain-lain pada saat komunikator
sedang berpidato.
2. To educate
Komunikasi yang dijalankan akan digunakan sebagai sarana pemberi
pengetahuan yang sifatnya mendidik yang dilakukan dari pengirim ke
penerima komunikasi.
3. To entertain
Komunikasi di yang digunakan sebagai sarana pemberi hiburan melalui
interaksi dari komunikasi yang dilakukan oleh pengiri ke penerima.
4. To influence
Komunikasi dapat berupa unrtuk mempersuasi, dima apengirim pesan mampu
mempengaruhi penerima pesan untuk memiliki cara pandang yang inginkan
oleh pengirim, ataupun untuk melakukan sesuatu yang dihapakan oleh
pengirim pesan.
Komunikasi
Organisasi
Vertical
Strategi Komunikasi Komunikasi
Organisasi Internal Horizontal
Diagonal
(choosing, creating,
coordinating , delivering)
Dua tanda panah dari kedua kotak dalam segitiga ke kotak komunikai
dalam tim kerja, menunjukkan adanya hubungan dan keterkaitannya dengan
komunikasi dalam tim kerja. Lalu dihubungkan kembali dengan hambatan
dan solusi, yang diartikan bahwa dari seluruh kegiatan komunikasi pasti
memiliki hambatan dan solusinya.
30