Anda di halaman 1dari 3

LITERATUR PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT BUDAYA

MADURA

Tugas disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Psikososial budaya

Dosen Pengampu: Ns. Sang Ayu Made A, M. Kep.

Disusun oleh:

Dinda Noviyanti 1810711007


Lutfi Riskyta Istiqomah 1810711014
Rahmawati Eka Yulistyani 1810711020
Alda Amatus Syahidah 1810711028
Dinda Nur Aliya 1810711029
Mella Maahardika 1810711052

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2019
Tanggapan mengenai jurnal “Perawatan Kehamilan dalam Perspektif Budaya Madura
di Desa Tambak dan Desa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang”

Dalam jurnal tersebut diketahui bahwa masyarakat madura masih sangat kental
terhadap budaya dan mempercayai mitos-mitos yang berkembang di dalam
masyarakat. Masyarakat tersebut beranggapan bahwa apabila melanggar mitos tersebut
akan membawa dampak yang buruk bagi dirinya. Bagi masyarakat madura mitos sudah
diyakini kebenarannya karena beberapa bukti yang terjadi.

Diantara mitos tersebut berkembang kepercayaan penatalaksaan kehamilan dan


persalinan yang dilakukan secara tradisonal. Pada ibu hamil saat akan melakukan
persalinan datang ke dukun bukan ke bidan. Karena masyarakat menganggap bahwa
apabila persalinan dilakukan oleh bidan akan mengalami kesusahan atau kesulitan
sehingga akan membawa aib yang buruk bagi keluarganya. Apabila melakukan
persalinan dilakukan oleh dukun akan mengalami kemudahan karena dukun lebih
mengerti posisi bayi dalam kandungan.

Bergitu pula pada masa kehamilan ibu hamil dipantang untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung hewani (telur, ikan, dan lain-lain), nabati (nanas dan
terong). Beberapa masyarakat madura mempercayai adanya mitos atau pantanagn
tersebut karena khawatir akan menglami keguguran dan biasanya ajuran orangtua
sering terkabul.

Tanggapan:

Dalam melaksanakan praktik kesehatan dalam kasus tersebut diantaranya perawat


dapat melakukan :

 Mencari tahu tentang budaya-budaya Madura yang berkaitan dengan perawatan


kehamilan.
 Setelah mengetahui budaya tersebut, tim melakukan diskusi mengenai
Pendidikan kesehatan yang akan dilakukan dengan melibatkan tokoh agama,
tokoh masyarkat, dukun, serta sesepuh di lingkungan tersebut.
 Setelah disetujui oleh para tokoh tersebut, tim melakukan pendidikan
kesehatan. Bukan hanya kepada ibu hamil saja tetapi juga kepada tokoh agama,
tokoh masyarkat, dukun, serta sesepuh di lingkungan tersebut. Selain itu jua
dilakukan promosi kesehatan.
 Setelah tim melakukan Pendidikan kesehatan, sselanjutnya tim melakukan
sistem deteksi dini ibu hamil terutama kategori kehamilan resiko tinggi.

Daftar pustaka

Devi, Shrimarti R., dkk. 2011. Perawatan Kehamilan dalam Perspektif Budaya
Madura di Desa Tambak dan Desa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang.
Jurnal promosi Kesehatan. Vol. 1, No. 1, hal. 50-62.

Anda mungkin juga menyukai