Anda di halaman 1dari 5

Uji Konsistensi Cohen's Kappa

11.02 Pelatihan Statistik

Merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi pengukuran yang dilakukan dua


orang penilai (Rater) atau konsistensi antar dua metode pengukuran atau dapat juga
mengukur konsistensi antar dua alat pengukuran. Koefiseien Cohen's kappa hanya diterapkan
pada hasil pengukuran data kualitatif (Kategorik). Contoh pada penentuan derajat robekan
pada jalan lahir (Pereneum) yang terdiri dari 4 derajat robekan dari derajat 1 hingga derajat
4, dimana dua orang peneliti diminta untuk menentukan derajat robekan yang terjadi pada 20
ibu yang melahirkan (objek sama). Apakah penentuan derajat robekan antara dua peneliti
tersebut menunjukan hasil yang sama (kosisten)?.
Contoh lain adalah pengecekan kadar gula seseoarang untuk mengetahui apakah
seseorang terkena deabetes atau tidak. Digunakan dua alat test dari dua produsen yang
berbeda. Walaupun alat hasil pengukuran ke dua alat tersebut merupakan data numerik,
namun ketika hasil pengukuran diklasifikasikan menjadi terkena deabetes dan tidak terkena
deabetes maka aplikasi pengukuran konsistensinya digunakan koefisien Cohen’s Kappa. Jika
kedua alat tersebut memiliki sensitifitas yang relatif sama maka nilai koefisien Cohen’s
Kappa akan menunjukan nilai mendekati angka satu, namun jika sensitifitas kedua alat
tersebut berbeda maka akan mendekati nol.

Formula

Dimana :
Pr(a) = Persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar rater
Pr(e) = Persentase jumlah perubahan pengukuran antar rater

Contoh :
Ada 50 orang yang melamar untuk mengajukan kridit perumahan. Ada dua orang penilai
yang menyatakan apakah seseorang layah mendapatkan kridit atau tidak. Hasil penilaian
kelayakan oleh dua orang penilai tampak pada tabel berikut:
Perubahan kemungkinan hasil pengukuran Layak = 50% x 60% = 30%
Perubahan kemungkinan hasil pengukuran Tidak Layak =50% x 40% = 20 %
Total perubahan pengukuran antar Rater = 30% + 20% = 50%

koefisien Cohen’s Kappa


Jika pada baris dan kolom dari tabel kontingensi memberikan kategori yang sama maka
hubungan atau asosiasi antara kedua variabel tersebut mengukur tingkat kesepakatan.
Dengan demikian tabel kontingensi yang terbentuk akan semetris karena pengklasifikasian
kategori dari kedua variabel adalah sama. Untuk mengukur tingkat kesekatan tersebut
digunakan Koefisien Cohen’s Kappa. Secara umum koefisien Cohen’s Kappa dapat
digunakan untuk:
 Mengukur tingkat kesepakatan ( degree of agreement ) dari
dua penilai dalam mengklasifikasikan obyek ke dalam grup / kelompok
 Mengukur kesepakatan alternatif metode baru dengan metode yg sudah ada
Rumus dari koefisien Cohen’s Kappa adalah

Diestimasi menggunakan rumus


Nilai dari koefisien Cohen’s Kappa dapat di interpretasikan (Altman, 1991):

Untuk mendapatkan selang kepercayaan digunakan rumus

Contoh:
Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui tingkat kesepakatan dari 2 orang juri. Sejumlah
sampel diambil dan pemberian penilaian oleh kedua juri dilakukan. Juri memberi penilaian
dalam 3 kategori, yaitu nilai A jika bagus, B jika cukup, dan C jika kurang. Data hasil
penilaian disajikan pada tabel berikut
Nilai koefisien kappa yang sebesar 0,1967 menunjukan kesepekatan yang rendah antara
kedua juri dalam menilai para peserta. Selang kepercayaan didapat dari -0,156 sampai 0,55.
Pada selang kepercayaan yang didapat mengandung nilai nol (0) sehingga mengindikasikan
bahwa tidak terdapat kesepakatan yang signifikan antara kedua juri dalam menilai para
peserta pada taraf signfikansi 5 %.
Referensi:
Walker, R. A. (2011). Caterogical Data Analysis for Behavorial Social Science. New York:
Routledge Taylor and Francis Group.

Anda mungkin juga menyukai