Anda di halaman 1dari 2

I.

Latar Belakang

Sains merupkan cabang ilmu pegetahuan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Hakikat ilmu
sains merupakan proses penemuan, sedangkan output dari proses tersebut adalah sebagai berikut:

 Proses
Dalam proses penemuan di dalam pembelajaran sains, kemampuan peserta didik yang dapat
diasah antar lain kemampuan untuk mengamati, mengumpulkan data, mengolah data,
mengintepretasikan data, menyimpulkan, mengkomunikasikan dan lain sebagainya.
 Sikap
Selama proses pembelajaran sains berlangsung hingga akhirnya terbentuk suatu produk
secara tidak langsung dapat menumbuhkan beberapa sikap ilmiah seperti terbuka, obyektif,
berorientasi pada kenyataan, bertanggungjawab, berkerja sama dan lain-lain
 Produk
Hasil yang diperoleh berdasarkan proses penemuan yang telah dilakukan adalah berupa
konsep, dalil, hukum, teori dan prinsip.
Harlen (1985) menegaskan bahwa pembelajaran sain seharusnya menekankan pada “how children
learn and not just what the students learn- Bagaimana siswa belajar, bukan hanya pada apa yang
dipelajari siswa”. Dalam hal ini dapt dikatakan bahwa proses pembelajaran memegang peranan
penting dalam suatu pembelajaran sains. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran
yang tepat agar konsep yang dijelaskan dapat lebih dipahami dan dapat melatih berbagai
kemampuan yang diharapkan.

Eksperimen cenderung membuat siswa lebih terhibur dan keterlibstsn mereka dalam kegiatan
eksperimen membuat mereka lebih paham akan konsep yang diajarkan. Karena apabila pemahaman
konsep siswa rendah, maka akan berimplitasi pada rendahnya prestasi belajar yang diraih oleh
siswa.

II. Sasaran Kegiatan

Anak-anal SD dan SMP

III. Manfaat Kegiatan

Agar siswa siswi dapat memahami tentang Kalor (panas)

IV. Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan

V. Waktu Pelaksanaan

17.00 WITA

VI. Tempat Kegiatan

Kompleks Dusun Tilang

VII. Isi Kegiatan

“Penghantar Panas”
Alat dan bahan : 2 balon, lilin, korek, air

Tujuan : agar siswa siswi dapat mengetahui sifat kalor atau panas

 Balon 1 (tidak berisi air)


 Balon 2 (berisi air)
Dari kedua balon yang di bakar bagaimana reaksi dari balon-balon tersebut (meletus atau
tidak meletus)
Mengapa?
VIII. Hasil yang dicapai
Balon adalah salah satu benda yng terbuat dari bahan polimer yang mudah ditiup untuk
menggelembungkan karena terisi oleh udara. Tipisnya bahan pembuat balon dan karet elastis yang
mudah terbakar. Lebih dari sekedar udara yang ditiup dalam balon cukup banyak hingga melampaui
batas elastisitasnya. Semakin banyak udara, maka kerapatannya akan semakin rendah sehingga
balon akan mudah pecah. Balon A pada saat didekatkan dengan lilin maka dalam hitungan detik
akan langsung pecah. Hal ini karena permukaan balon yang megeluarkan api panas menjadi lumer
dan menipis karena tekanan udara yang ada di balon yang menyebabkan meledak dan juga tegangan
permukaan balon akan menjadi tinggi pada titik jenuh balon meledak. Sedangkan untuk balon B,
kompilasi didekatkan pada sumber api panas maka balon tersebut tidak akan meledak. Air adalah
salah satu yang tidak dibutuhkan kalor yang sangat besar untuk memuai. Kalor yang mendukung
pada percobaan adalah api yang ada di lilin membutuhkan sedikit, sehingga untuk memadamkan
udara yang ada di balon membutuhkan waktu yang sangat lama hingga bisa mengatasi balon. Selain
itu, kalor yang diberikan pada permukaan balon sebagian besar direndam dan diserap oleh tegangan
udara dan penipisan pada balon semakin membutuhkan kalor yang lebih besar dan waktu yang
relatif lama untuk dapat digunakan balon.

(Gambar kegiatan percobaan kalor)

Anda mungkin juga menyukai