Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR MANAJEMEN KELAS

DESKRIPSI

Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh
para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah berpengalaman. Karena calon guru, guru
baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar
dengan optimal. Dalam artian guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat diterima
oleh peserta didik dengan baik.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab manajemen
kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses; guru dengan segala
kemampuannya; murid dengan segala latar belakang dan potensinya; kurikulum dengan segala
komponennya; metode dengan segala pendekatannya; media dengan segala perangkatnya; materi
dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Sementara itu, hasil
pembelajaran ditentukan pula segala sesuatu yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah
kelas dimanajemeni secara baik, profesional, dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang
dimaksud terlebih dahulu diperlukan pemahaman akan hal-hal umum/prinsip-prinsip manajemen
kelas sebelum sampai kepada pemahaman yang lebih khusus. Bab ini adalah bab yang mengulas
tentang konsep dasar, prinsip-prinsip manajemen kelas yang bahasannya meliputi:; pengertian
manajemen kelas; tujuan, dan masalah manajemn kelas, ruang lingkup manajemen kelas.
Pemahaman akan konsep dasar manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus
diketahui.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah Anda memelajari materi pembelajaran pada kegiatan pertama ini, Anda dapat
menjelaskan konsep dasar pengertian manajemen; pengertian kelas; pengertian manajemen
kelas; tujuan manajemen kelas; dan ruang lingkup manajemen kelas.

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan
dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya
menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan (Usman, 2004).
Sebagaimana yang diuraikan oleh Usman, bahwa manajemen menurut Mary Parker,
adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi
dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan
itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen,
Sejathi menguraikan bahwa, “arti dari manajemen adalah pengelolaan, penyelenggaraan,
ketatalaksanaan penggunaaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan/ sasaran yang
diinginkan”. Dengan begitu, pengelolaan/ manajemen adalah penyelenggaraan atau pengurusan
agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Sementara itu,
pengertian manajemen menurut Terry adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.
Seni adalah suatu pengetahuan kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Lain halnya menurut Stoner & Freeman, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, manajemen adalah suatu kegiatan untuk menciptakan dan
memertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar di dalamnya mencakup
pengaturan orang (siswa) dan fasilitas, yang dikerjakan mulai terjadinya kegiatan pembelajaran
di dalam kelas sampai berakhirnya pembelajaran di dalam kelas.
2. Pengertian Kelas
Pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian
umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari
segi siswa. Nawawi memandang kelas dari dua sudut, (a) Kelas dalam arti sempit yaitu,
ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti
proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar
menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan
pada batas umur kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat
kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir
menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang
kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Sementara iru, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan
kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan menurut Ahmad
(1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”. Sulaeman (2009)
mengartikan bahwa kelas dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa
yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.
Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang sebagian adalah suatu
masyarakat sekolah yang sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar
mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi
para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan omosional. Mengingat
kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan belajar yang
nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik (a) rapi,bersih,sehat, tidak
lembab, (b) cukup cahaya yang meneranginya, (c) sirkulasi udara cukup, (d) perabot dalam
keadaan baik,cukup jumlah dan ditata dengan rapi, dan (e) jumlah siswa tidak lebih dari 40
orang

3. Pengertian Manajemen Kelas


Pengertian manajemen kelas dari beberapa pakar antara lain, Weber .W.A. (1988),
mendefenisikan manajemen kelas sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient
instruction” yang mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat
belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen sebagai “those teacher
behavior that produceshigh levels of student infolfoment classroom activities and minimize
student behaviors that interfiris with dan pencapaianthe teachers or other students work and
efficient use of instructional time (1998). Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without
effective mamanagement the learning process student for interfering with instruction“, yang
mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif proses belajar mengajar menjadi
kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses belajar mengajar.
Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah merupakan
keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan
kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas,
tindakan seleksi dan kreatif. Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen
kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi
kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara
efesien atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik. Ahmad Sulaiman, (1995)
mendefinisikan manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai kemampuan.
Arikunto, (2006) mendefinisikan manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Muliyasa (2006) mendefinisikan manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam
pembelajaran.”
Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu (Disarikan dari Wiford A.
Weber, 1986) manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter), yang
terdiri atas perangkat-perangkat, yakni (1) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi). (2)
Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif). (3)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/
resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak). (4) Seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan
dilaksanakan dengan baik (pendekatan instruksional). (5) Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku
yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku). (6) Seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang
positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional). (7) Seperangkat kegiatan guru untuk
menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial)
Arikunto, (2004).
Selaian definisi di atas, definisi manajemen kelas atau pengelolaan kelas yang dipetik dari
informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan kelas sebagaimana berikut
ini.
1. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat diutamakan.
2. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan bahwa tugas guru
ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk
merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru
menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah.
3. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral
modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang
diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat,
guru membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-
prinsip yang diambil dari teori penguatan (reinforcement).
4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di dalam kelas.
Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara
maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru
memegang peranan kunci. Peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas
yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan demikian,
pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan
interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.
5. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan
proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar
bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian,
kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap
kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru ialah
mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan demikian,
pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan
organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
4. Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung pada tujuan pendidikan
secara umum. Menurut Sudirman (2000), tujuan manajemen kelas adalah penyediaan pasilitas
bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya
suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Suharsimi Arikunto,(2004), berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar
setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya Arikuno menguraikan rincian tujuan
Manajemen Kelas, sebagaimana berikut ini.
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional dan intelek siswa dalam belajar.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,ekonomi,budaya,serta
sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996).

5. Ruang Lingkup Manajemen Kelas


a. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman
yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jadi manajemen kurikulum adalah sebuah
perencanaan atau pengarahan untuk menyelesaikan kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi,
manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga
pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN
(2003 ).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching), diantaranya membuat
persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai
sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching" sebagai kondisi-
kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya seperti kegiatan-kegiatan
procedural, dan kegiatan organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup manajemen kelas dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik mencakup
pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
b. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan siswa
lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan setelah
pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu
diperhatikan. Imam gunawan.

D. Rangkuman
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan situasi kelas yang
kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Tujuan manajemen kelas
adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menyenangkan, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan tenang, memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk prilaku berbudaya dan
berakhlak muliya.
Masalah yang sering timbul dalam aplikasi manajemen kelas disebabkan karena kelas
yang kurang kohesif, perbedaan suku, jenis kelamin, adanya penyimpangan tingkah laku. Dan
yang menjadi ruang lingkup manajemen kelas adalah kegiatan akademik dan kegiatan
administrasi, serta pembentukan perilaku yang bermoral bagi peserta didik.
KONSEP DASAR MANAJEMEN KELAS
I. DESKRIPSI

Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama
oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah berpengalaman / sekalipun.
Alasannya, sederhana karena calon guru, guru baru, dan guru yang telah berpengalaman
berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti guru mampu
menyampaikan bahan pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab
manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik
Di kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala
komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi
dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil
pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas
dimanajemeni secara baik, profesional, terus-menerus dan berkelanjutan. Untuk sampai pada
tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan hal-hal umum/prinsip-prinsip manajemen
kelas terlebih dahulu sebelum sampai kepada pemahaman yang lebih khusus. Bab ini adalah bab
yang mengulas tentang konsep dasar, prinsip-prinsip manajemen kelas yang bahasannya
meliputi:; pengertian manajemen kelas; tujuan, dan masalah manajemn kelas, ruang lingkup
manajemen kelas. Pemahaman akan konsep dasar manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum
hal-hal khusus diketahui.

II. Tujuan Pembelajaran

Setelah anda mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan I ini, anda dapat
menjelaskan konsep dasar pengertian manajemen kelas dan pengelompokan masalah manajemen
kelas

III. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

KONSEP DASAR MANAJEMEN KELAS


A. Pengertian Manajemen
1. pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
atau manajemen sebagai alat atau cara yang mempunyai arti penggunaan manusia contohnya,
uang,bahan-bahan dan metode efektif untuk mencapai tujuan.Nashir
(online).http//nashir6768multiply.com
2. Manajemen adalah suatu seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan.
3. Manajemen adalah sebuah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan.
4. Manajemen adalah suatu rangkaian atau tindakan yang dimaksud untuk menciptakan kondisi
yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran.
5. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk
mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas. (Jhonson, Lois. V. & Marry A.
Bany.1970 Class room management London : The MC Millan Company Collier Macmillan
Limited)
6. (Depdikbud,1989). Manajemen adalah suatu keadaan dari proses tang ditunjukkan oleh garis
yang mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan organisasi.
7. Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut :
"manajement is the attaiment of organizational goals in an affective and efficient manner through
planning organizing leading and controlling organizational resources". Pendapat tersebut
kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan
cara yang efektif dan efesien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan
sumberdaya organisasi.
B. Pengertian kelas
1. Kelas dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula (Adnan
sulaeman,2009)
2. Kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat
pengajaran dari guru. (Hamalik,2006) Kelas adalah ruangan belajar atau rombongan
belajar (Ahmad ,1dalam ,Djamarah:1995). Menurut Hadrawi Nawawi memandang kelas dari
dua sudut yaitu :
3. Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi empat dinding,tempat sejumlah siswa
berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.
4. Kelas dalam arti tradisional, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan
siswa menurut tingkat perkembangan antara lain didasarkan pada batas tradisional umur
kronologis masing-masing
5. Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang sebagian adalah suatu
masyarakat sekolah yang sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja secara dinamis
mnyelenggarakan kegiatan-kegiatan
6. Menurut Hamalik dalam Djamarah (2006)online kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru.
7. Menurut Ahmad (dalam djamarah (1995), online)" kelas ialah ruangan belajar dan atau
rombongan belajar"
8. Kelas dalam arti sempit adalah, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejmlah siswa
berkumpul untik mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini
mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat
perkembangan yang antara lain yang didasarkan pada dasar umur kronologis masing-
masing. Djamarah, (2006)
9. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat
sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
tujuan Djamarah , (2006)
10. Menurut Drs. Winarno Hamiseno,(2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses
belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat
bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan omosional.
Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan
belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik adalah:

a. Rapi,bersih,sehat, tidak lembab.


b. Cukup cahaya yang meneranginya
c. Sirkulasi udara cukup
d. Perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata dengan rapi
e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang

C. Pengertian Manajemen Kelas


1. Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas sebagai
ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang mengandung pengertian
bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer
mendeskripsikan manajemen sebagai “those teacher behavior that produceshigh levels of
student infolfoment classroom activities and minimize student behaviors that interfiris with dan
pencapaianthe teachers or other students work and efficient use of instructional time (1998).
Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without effective mamanagement the learning
process student for interfering with instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa
manajemen yang efektif proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur
murid-muridnya yang menggagu proses belajar mengajar.
2. Manajemen kelas adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan,
memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong
kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif Johson dan Bany, (1970).
3. Manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajr mencapai
tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik. Adnan
Sulaeman(2009)
4. Manajemen kelas adalah mengacu pada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang
memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif Adnan sulaeman,
(2009) Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar
mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
baik sesuai kemampuan. Ahmad Sulaiman, (1995)
5. Mnajemen kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem
dan situasi kelas. Made Didarta dalam Jamrah, (2005)
6. Manajemen kelas adalah upaya mendaya gunakan potensi kelas Djamrah,(2005)
7. Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal,sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan .Arikunto, (2006)
8. Manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran
kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran (Muliyasa,2006)

D. Pengertian manajemen kelas


Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu (Disarikan dari Wiford A. Weber,
1986)
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter)
1. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas
melalui intimidasi (pendekatan intimidasi)
2. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif)
3. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/
resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak)
4. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan
pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan instruksional)
5. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan
dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku)
6. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim
sosio emosional kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional)
7. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang
efektif (pendekatan sistem social) Suharsini Arikunto, (2004)
8. Menurut Suharsimi Arikunto (2004) juga berpendapat bahwa manajemen kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan
maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan.

E. Tujuan Manajemen Kelas


Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung pada tujuan pendidikan
pendidikan secara umum. Menurut Sudirman (2000), tujuan manajemen kelas adalah penyediaan
pasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan,suasana disiplin, perkembangan
intelektual,emosional,dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto,(2004), berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. Selanjutnya akan di uraikan secara rinci tentang tujuan
Manajemen Kelas
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkunkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin
2. Menghilanhkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional dan intelek siswa dalam belajar.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social,ekonomi,budaya,serta
sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996).

F. Ruang Lingkup Manajemen Kelas


1. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang dugunakan oleh seorang guru sebagai pedoman
yang akan dicapai didalam proses belajar mengajar. Jadi manajemen kurikuluma dalah sebuah
perencanaan atau pengarahan untuk menyelesaikan kurukulum tersebut.
2. Manajemen peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi,
manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga
pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien , UUSPN
(2003 )
3. Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching), diantaranya membuat
persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, damn menilai
sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik
4. Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching" sebagai kondisi-kondisi
yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya seperti kegiatan-kegiatan procedural,
dan kegiatan organisasional.
Manajemen kelas memiliki ruang lingkup yang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
5. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik mencakup
pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
6. Non fisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan siswa
lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan setelah
pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu
diperhatikan. Imam gunawan (2009), online
Oleh Imam Gunawan, (2009) mengatakan bahwa ruang lingkup manajemen kelas
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang difokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik, mencakup
pengetahuan siswa dalam belajar, dan prabot kelas.
2. Non Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang memfokuskan pada interaksi siswa dengan siswa yang
lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas, atau sekolahnya sebelum, selama dan setelah
pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu
dipertahankan.

IV. RANGKUMAN
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan situasi kelas
yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal
Tujuan manajemen kelas adalah untukmenciptakan lingkungan belajar yang nyaman,
menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat berjalan kkdengan tenang, memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk prilaku
berbudaya dan berakhlak mulya
Masalah yang sering timbul dalam aplikasi manajemen kelas adalah idual yang
disebabkan karena kelas yang kurang kohesif, karena perbedaan suku,jenis kelamin, adanya
penyimpangan tingkah laku, yang menjadi ruang lingkup manajemen kelas adalah kegiatan
akademik dan kegiatan administrasi, serta pembentukan perilaku yang bermoral bagi peserta
didik

Anda mungkin juga menyukai