Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

ANALISIS DAN PERHITUNGAN

Bab ini terdiri dari beberapa bagian yang merupakan proses dalam
perhitungan dan analisis produktivitas yang bertujuan untuk mengetahui performa
dari sumur gas “PTR-26” Lapangan “Wailawi”.
4.1 Evaluasi Data Lapangan
4.1.1 Data Properti Fluida
Berikut merupakan (Tabel 4.1) yang memperlihatkan data untuk diolah:

Tabel 4.1
Data Properti Fluida
Profil Nilai Satuan
Tekanan Reservoir 493,7 Psig
Fluid Tipe Dry Gas
Q gas 1st main flow 0,433 MMSCFD
Q gas 2nd main flow 0,538 MMSCFD
Q gas 3rd main flow 0,605 MMSCFD
Q gas 4th main flow 0,827 MMSCFD
Pwf 1st main flow 373,298 Psig
Pwf 2nd main flow 332,3 Psig
Pwf 3rd main flow 296,4 Psig
Pwf 4th main flow 189,6 Psig
Avg Pwf Temp. (Tf) 100 ºF
Viskositas 0,011 cp
SG gas 0,627
H2S 0,01 %
CO2 0,41 %

39
4.1.2 Data Properti Sumur
Berikut merupakan (Tabel 4.2) yang memperlihatkan data untuk diolah:

Tabel 4.2
Data Properti Sumur
Profil Nilai Satuan
Nama Sumur PTR-26
Tipe Sumur Vertikal
Zona Produksi MBI
Kedalaman Sumur 4948 ft
Tubing OD 3,5 inch

4.1.3 Data Fasilitas Produksi


Berikut merupakan (Tabel 4.3) yang memperlihatkan data untuk diolah:

Tabel 4.3
Data Fasilitas Produksi
Profil Nilai Satuan
Diameter Flowline (ID) PTR-26
Length Flowline 27660,24 ft
Avg Well Head Temp. (Ts) 100 ºF
Avg Separator Temp. 80 ºF
Avg Separator Pressure 90 Psig

40
4.2 Flowchart Analisis Data
Alur kerja (workflow) dari studi ini diperlihatkan pada (Gambar 4.1) di
bawah ini.

Penentuan Laju Alir Optimum Berdasarkan Uji


Deliverability dan Evalasi Terhadap Ukuran Tubing
Pada Sumur Gas PTR-26

Pengumpulan Data:
Data Properti Fluida, Data Properti Sumur, Data Fasilitas Produksi

Deliverability Back Pressure


Test

Pemodelan Kurva IPR

Penentuan Laju Alir Optimum

Evaluasi Terhadap
Ukuran Tubing

Laju Alir Optimum

Gambar 4.1 Flow Chart Alur Pengolahan Data

41
4.3 Perhitungan Deliverability dengan Metode Konvensional
Pada proses perhitungan deliverability, dilakukan secara manual dengan
menggunakan metode konvensional. Adapun tahapan proses perhitungannya
adalah:

1. Mentabulasikan data testing sumur dengan tipe back pressure test ke dalam
tabel seperti yang diperlihatkan pada (Tabel 4.4) dengan persamaan (3-3) utnuk
mendapatkan nilai ∆P2.
∆P2 = (Pr2 – Pwf2)
∆P2 = (493,72 – 373,2982)
∆P2 = 104388,2932 psig2
∆P2 = 0,104388293 MMPsig2

Tabel 4.4
Data Back Pressure Test
Qg (mmscfd) Pwf (psig) ∆P2 (psig2) ∆P2 (mmpsig2)
0,433 373,298 104388,2932 0,104388293
0,538 332,3 133316,4 0,1333164
0,605 296,4 155886,73 0,15588673
0,827 189,6 207791,53 0,20779153

2. Memplot nilai laju alir gas (Qg) sebagai sumbu absis dan ∆P2 (MMpsig2)
sebagai sumbu ordinat ke dalam garfik log-log plot. Lalu membuat garis linier
yang menghubungkan titik-titik pertemuan antara Qg dengan ∆P2 yang
diperlihatkan pada (Gambar 4.2).

42
Qg vs ∆P2
1
0.1 1
∆P2 (MMpsig2)

y = 0.2584x1.066
R² = 0.9946

0.1
Qg (MMSCFD)

Gambar 4.2 Grafik Log-log Plot Qg vs ∆P2

3. Memilih dua titik sembarang pada garis linier dan baca harga ∆P2 untuk setiap
Qg yang ditentukan. Hasilnya diperlihatkan pada (Tabel 4.5) di bawah ini:

Tabel 4.5
Penentuan Dua Titik Sembarang
Titik Qg (MMSCFD) ∆P2 (MMpsig2)
1 0,5 0,13
2 0,8 0,2

4. Selanjutnya menghitung nilai eksponen (n) dari dua titik yang telah ditentukan
dengan menggunakan persamaan di bawah ini:
𝑙𝑜𝑔𝑞𝑔 2 − 𝑙𝑜𝑔𝑞𝑔 1
𝑛=
𝑙𝑜𝑔∆𝑃2 2 − 𝑙𝑜𝑔∆𝑃2 1
log⁡(0,8 − 0,5)
𝑛=
log⁡(0,2 − 0,13)
𝑛 = 1,09

43
5. Langkah kelima yaitu menghitung konstanta deliverability (C) dengan menarik
ujung dari garis linier kondisi stabil dan menentukan nikai Qsc serta ∆P2nya.
Dengan persamaan berikut 𝑦 = 0,2584𝑥1,066 , y diasumsikan sebagai ∆P2 terkecil
(0,1 MMpsig2) dan x diasumsikan sebagai Qsc, sehingga didapatkan hasil:
∆P2 = 0,1 MMpsig2
0,1 = 0,2584.Qsc1,066
Qsc = (0,1/0,22584)(1/1,066)
Qsc = 0,410425224 MMSCFD

Kemudian dikalkulasi dengan menggunakan persamaan di bawah ini:


𝑄𝑠𝑐
𝐶=
(∆𝑃2 )𝑛
0,410425224⁡⁡
𝐶 =⁡
0,11,09
𝐶 = 5,061499933⁡ MMSCFD/MMpsig2

6. Dari nilai C dan n yang telah didapatkan, langkah selanjutnya yaitu


menghitung AOF dengan menggunakan persamaan (3-4).
𝐴𝑂𝐹 = 𝐶. (𝑃𝑟 2 )𝑛
𝐴𝑂𝐹 = 5,061499933. ((493,72 )/106 )1,09
𝐴𝑂𝐹 = 1,0848959 MMSCFD

7. Setelah mendapatkan nilai AOF, langkah selanjutnya yaitu membuat kurva IPR
dengan Qg sebagai sumbu absis dan Pwf sebagai sumbu ordinat, dengan memakai
Pwf asumsi pada persamaan (3-1). Hasilnya seperti yang terlihat pada (Tabel 4.6)
dan (Gambar 4.3) berikut ini:
𝑄𝑠𝑐 = 𝐶. (𝑃𝑟 2 − 𝑃𝑤𝑓 2 )𝑛
𝑄𝑔 = 5,061499933⁡⁡. (493,72 − 444,332 /106 )1,09
𝑄𝑔 = 0,1772049 MMSCFD

44
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan IPR
Qg (MMSCFD) Pwf (psig)
0 493,7
0,1772049 444,33
0,3558722 394,96
0,5203960 345,59
0,6666865 296,22
0,7926369 246,85
0,8969606 197,48
0,9788145 148,11
1,0376364 98,74
1,0730646 49,37
1,0848959 0

IPR
600

500
∆P2 (MMpsia2)

400

300

200

100

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Qg (MMSCFD)

Gambar 4.3 Kurva IPR

45
4.4 Penentuan Laju Alir Optimum Sumur PTR-26
Berikut merupakan langkah dalam menentukan laju alir optimum pada sumur
PTR-26 dengan melakukan perhitungan terhadap dua ukuran tubing, masing-
masing tubing 4,5 inch OD (3,958 inch ID) dan 5 inch OD (4,494 inch ID).

4.4.1 Menentukan Nilai Pwh Tubing ID 3,958”


Sebagai contoh ingin dicari nilai Pwh saat ID tubing 3,958”, Qg = 0,1772049
MMSCFD, Pwf = 444,33 Psig.

1. Menentukan nilai 𝑇̅
𝑇𝑠⁡℉ + 𝑇𝑓⁡℉ (100 + 460) + (138 + 460)
𝑇̅ = 𝑇̅ =
2 2
100⁡℉ + 138⁡℉ 𝑇̅ = 579⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
𝑇̅ = 119⁡℉

𝑇𝑠⁡°𝑅𝑛 + 𝑇𝑓⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
2. Mencari nilai NRe memakai persamaan 3-13
20011. 𝛾𝑔.𝑞𝑠𝑐
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇. 𝑑
20011.0,627.0,1772049
𝑁𝑅𝑒 =
0,011.3,958
𝑁𝑅𝑒 = 51067,37274

3. Mencari nilai f memakai persamaan 3-5


1 𝜖 21,25
= 1,14 − 2. log ( + ⁡⁡⁡⁡⁡0,9 )
√𝑓 𝑑 𝑁𝑅𝑒
−2
0,0006 21,25
𝑓 = [1,14 − 2. log⁡( + )]
3,958 51067,372740,9
𝑓 = 0,021255731

46
4. Mencari nilai S. Nilai S dapat dicari bersamaan dengan nilai Z, Pwh*, 𝑃̅, Z*
menggunakan metode tekanan dan temperatur rata-rata, karena nilai S, Pwh* dan
𝑃̅ sama-sama dipengaruhi oleh nilai factor deviasi gas (Z). Sedangkan untuk
mencari nilai Z perlu dilakukan literasi sampai nilai Z dengan nilai Z* sama atau
memiliki selisih nilai yang sangat kecil. Untuk awalnya nilai Z diasumsikan
sebesar 0,9, lalu dihitung nilai S, Pwh* dan 𝑃̅.
Menghitung nilai S dengan persamaan 3-12
𝑆 = 0,0375. 𝛾𝑔 . 𝑇𝑉𝐷⁄𝑇̅. 𝑍̅
𝑆 = 0,0375.0,627.4948⁄579.0,9
𝑆 = 0,223258204

Menghitung nilai Pwh* dengan persamaan 3-29


0.5
𝑃𝑤𝑓 2 − [25. 𝛾𝑔 . 𝑞𝑠𝑐
⁡⁡⁡2 ̅ ̅
. 𝑇. 𝑍. 𝑓. 𝐻(exp(𝑆) − 1)]⁄𝑆. 𝑑 5
𝑃𝑡𝑓 = [ ]
exp(𝑆)
0.5
444,332 − [25.0,627. 0,17720492 . 579.0,9.0,021255731.4948(exp(0,223258204) − 1)]⁄0,223258204. 3,9585
𝑃𝑡𝑓 = [ ]
exp⁡(0,223258204)

𝑃𝑡𝑓 = Pwh* = 397,277 Psig

Menghitung nilai 𝑃̅
(𝑃𝑤𝑓 + 𝑃𝑤ℎ∗ )
𝑃̅ =
2
(444,33 + 397,277)
𝑃̅ =
2
𝑃̅ = 420,803345 Psig

Sedangkan untuk lebih memudahkan mencari nilai Z*, maka digunakan


simulator PvtP. Dengan memasukkan nilai 𝑃̅ = 420,803345 Psig ke dalam
simulator PvtP maka didapatkan nilai Z* = 0,947205. Karena selisih antara Z
dengan Z* masih cukup besar, maka Z* dianggap sebagai Z untuk mendapatkan
nilai 𝑃̅ yang baru. Begitu seterusnya sampai nilai Z sama dengan Z*. Berikut
contoh perhitungan yang menunjukkan nilai Z sama dengan Z* dapat dilihat pada
(Tabel 4.7) dan hasil perhitungan Pwh dapat dilihat pada (Tabel 4.8).

47
Tabel 4.7
̅ , Z*
Perhitungan Nilai Pwh, 𝑷

Pwf Z S Pwh* 𝑃̅ Z*

0,9 0,223258204 397,277 420,803345 0,947205


444,33 0,947205 0,212131886 399,487 421,908649 0,947076
0,947076 0,212160781 399,482 421,905771 0,947076

5. Berikut nilai Pwh Tubing ID 3,958”.


Tabel 4.8
Nilai Pwh Tubing ID 3,958”
(Sumber: Perhitungan Penulis, 2019)

Qsc (MMSCFD) Pwf (psig) Pwh @ 3,958 Z

0 493,7
0,1772049 444,33 399,482 0,947076
0,3558722 394,96 354,9083317 0,952605
0,5203960 345,59 309,9806302 0,958203
0,6666865 296,22 264,635234 0,96387
0,7926369 246,85 218,7500148 0,969612
0,8969606 197,48 172,0567172 0,975442
0,9788145 148,11 123,8486485 0,9814
1,0376364 98,74 71,41816693 0,987652
1,0730646 49,37 x x
1,0848959 0 x x

4.4.2 Menentukan Nilai Psep

48
Sebagai contoh ingin dicari nilai Psep saat ID Tubing 3,958”, Qg =
0,1772049 MMSCFD, Pwh = 399,482 Psig, 𝜇 = 0,011⁡cp, d flowline = 4”.

1. Menentukan nilai 𝑇̅
𝑇𝑠𝑒𝑝⁡℉ + 𝑇𝑠⁡℉ (80 + 460) + (100 + 460)
𝑇̅ = 𝑇̅ =
2 2
80⁡℉ + 100⁡℉ 𝑇̅ = 550⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
𝑇̅ = 90⁡℉

𝑇𝑓⁡°𝑅𝑛 + 𝑇𝑠⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
2. Mencari nilai NRe memakai persamaan 3-13
20011. 𝛾𝑔.𝑞𝑠𝑐
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇. 𝑑
20011.0,627.0,1772049⁡
𝑁𝑅𝑒 =
0,011.4
𝑁𝑅𝑒 = 50531,16533

3. Mencari nilai f memakai persamaan 3-5


1 𝜖 21,25
= 1,14 − 2. log ( + 0,9 )
√𝑓 𝑑 𝑁𝑅𝑒
−2
𝜖 21,25
𝑓 = [1,14 − 2. log⁡( + ⁡⁡⁡⁡⁡0,9 )]
𝑑 𝑁𝑅𝑒
−2
0,0006 21,25
𝑓 = [1,14 − 2. log⁡( + )]
4 50531,165330,9
𝑓 = 0,02129519

4. Mencari nilai Psep*. Nilai Psep* dapat dicari bersamaan dengan nilai Z, 𝑃̅, Z*
menggunakan metode tekanan dan temperatur rata-rata, karena nilai Psep* dan 𝑃̅
sama-sama dipengaruhi oleh nilai factor deviasi gas (Z). Sedangkan untuk
mencari nilai Z perlu dilakukan literasi sampai nilai Z dengan nilai Z* sama atau

49
memiliki selisih nilai yang sangat kecil. Untuk awalnya nilai Z diasumsikan
sebesar 0,9, lalu dihitung nilai Psep* dan 𝑃̅.
Menghitung nilai Psep* dengan persamaan 3-30.
𝐿 0,5
𝑃𝑡𝑓 = [𝑃𝑠𝑒𝑝 2 + (25. 𝛾𝑔 . 𝑞𝑠𝑐
⁡⁡⁡⁡2 ̅ ̅
. 𝑇. 𝑍. 𝑓. 𝑑5 )]

𝐿 0,5
𝑃𝑠𝑒𝑝 = [𝑃𝑡𝑓 2 − (25. 𝛾𝑔 . 𝑞𝑠𝑐
⁡⁡⁡⁡2 ̅ ̅
. 𝑇. 𝑍. 𝑓. 𝑑5 )]

27660,24 0,5
𝑃𝑠𝑒𝑝 = [399,4822 − (25.0,627. 0,17720492 . 550.0,9.0,02129519. 45
)]

𝑃𝑠𝑒𝑝 = 399,3060853 Psig

Menghitung nilai 𝑃̅
(𝑃𝑤ℎ + 𝑃𝑠𝑒𝑝∗ )
𝑃̅ =
2
(399,482 + 399,3060853)
𝑃̅ =
2
𝑃̅ = 399,393814 Psig
Dengan memasukkan nilai 𝑃̅ = 399,393814 Psig ke dalam simulator PvtP
maka didapatkan nilai Z* = 0,939951. Karena selisih antara Z dengan Z* masih
cukup besar, maka Z* dianggap sebagai Z untuk mendapatkan nilai 𝑃̅ yang baru.
Begitu seterusnya sampai nilai Z sama dengan Z*. Berikut contoh perhitungan
yang menunjukkan nilai Z sama dengan Z* dapat dilihat pada (Tabel 4.9) dan
hasil perhitungan Psep dapat dilihat pada (Tabel 4.10).

Tabel 4.9
̅ , Z*
Perhitungan Nilai Psep, 𝑷

Ptf Z Psep 𝑃̅ Z*

0,9 399,3060853 399,3938137 0,939951


399,482 0,939951 399,298295 399,3899185 0,939952
0,939952 399,2982948 399,3899184 0,939952

50
5. Berikut nilai Psep Tubing ID 3,958”
Tabel 4.10
Nilai Psep Tubing ID 3,958”
Qsc Pwh @ 3,958 Psep
Z
(MMSCFD) (Psig) (Psig)
0
0,1772049 399,482 399,2982948 0,939952
0,3558722 354,9083317 354,1736612 0,946357
0,5203960 309,9806302 308,2771449 0,952875
0,6666865 264,635234 261,4482346 0,95952
0,7926369 218,7500148 213,3597884 0,966321
0,8969606 172,0567172 163,243802 0,973352
0,9788145 123,8486485 108,7759385 0,980832
1,0376364 71,41816693 33,93821516 0,99013
1,0730646 x x x
1,0848959 x x x

51
6. Setelah mendapatkan nilai Psep, langkah selanjutnya yaitu membuat kurva
perpotongan Qg sebagai sumbu absis dan Psep sebagai sumbu ordinat. Lalu
analisis dan pilih satu nilai Psep yang dapat mengcover Tubing ID 3,958”.
Hasilnya seperti yang terlihat pada (Gambar 4.4).
Gambar 4.4 Kurva Psep Selection
Berdasarkan analisis penulis, dipilih Psep 90 Psig karena pada tekanan
tersebut masih dapat mengalirkan gas dari bawah permukaan ke separator.

4.4.3 Menentukan Nilai Pwh Desire


Sebagai contoh ingin dicari nilai Pwh Desire saat Qg = 0,1772049
MMSCFD, Psep = 90 psig.

1. Menentukan nilai 𝑇̅
𝑇𝑠𝑒𝑝⁡℉ + 𝑇𝑠⁡℉ (80 + 460) + (100 + 460)
𝑇̅ = 𝑇̅ =
2 2
80⁡℉ + 100⁡℉ 𝑇̅ = 550⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
𝑇̅ = 90⁡℉

𝑇𝑓⁡°𝑅𝑛 + 𝑇𝑠⁡°𝑅𝑛
𝑇̅ =
2
2. Mencari nilai NRe memakai persamaan 3-13

Psep Selection
450
400
Psep @ ID 3,958" (Psig)

350
300
250
200 Psep
150 Selection
100
50
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qg (MMSCFD)

52
20011. 𝛾𝑔.𝑞𝑠𝑐
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇. 𝑑
20011.0,627.0,1772049
𝑁𝑅𝑒 =
0,011.4
𝑁𝑅𝑒 = 50531,16533

3. Mencari nilai f memakai persamaan 3-5


1 𝜖 21,25
= 1,14 − 2. log ( + 0,9 )
√𝑓 𝑑 𝑁𝑅𝑒
−2
𝜖 21,25
𝑓 = [1,14 − 2. log⁡( + ⁡⁡⁡⁡⁡0,9 )]
𝑑 𝑁𝑅𝑒
−2
0,0006 21,25
𝑓 = [1,14 − 2. log⁡( + )]
4 50531,165330,9
𝑓 = 0,02129519

4. Mencari nilai Pwh Desire. Nilai Pwh Desire dapat dicari bersamaan dengan
nilai Z, 𝑃̅, Z* menggunakan metode tekanan dan temperatur rata-rata, karena nilai
Pwh Desire dan 𝑃̅ sama-sama dipengaruhi oleh nilai factor deviasi gas (Z).
Sedangkan untuk mencari nilai Z perlu dilakukan literasi sampai nilai Z dengan
nilai Z* sama atau memiliki selisih nilai yang sangat kecil. Untuk awalnya nilai Z
diasumsikan sebesar 0,9, lalu dihitung nilai Pwh Desire dan 𝑃̅.
Menghitung nilai Pwh Desire dengan persamaan 3-30
𝐿 0,5
𝑃𝑡𝑓 = [𝑃𝑠𝑒𝑝 2 + (25. 𝛾𝑔 . 𝑞𝑠𝑐
⁡⁡⁡⁡2 ̅ ̅
. 𝑇. 𝑍. 𝑓. 𝑑5 )]

2 2
27660,24 0,5
𝑃𝑡𝑓 = [90 + (25.0,627. 0,1772049⁡ . 550.0,9.0,02129519. )]
45
𝑃𝑡𝑓 = 𝑃𝑤ℎ⁡𝐷𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒 = 90,775287 Psig

Menghitung nilai 𝑃̅
(𝑃𝑤ℎ⁡𝐷𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒 + 𝑃𝑠𝑒𝑝)
𝑃̅ =
2
(90,775287 + 90)
𝑃̅ =
2

53
𝑃̅ = 90,387644Psig
Dengan memasukkan nilai 𝑃̅ = 90,387644 Psig ke dalam simulator PvtP maka
didapatkan nilai Z* = 0,984617. Karena selisih antara Z dengan Z* masih cukup
besar, maka Z* = 0,984617 dianggap sebagai nilai Z untuk mendapatkan nilai 𝑃̅
yang baru. Begitu seterusnya sampai nilai Z dengan Z* sudah sama. Berikut
contoh perhitungan yang menunjukkan nilai Z dengan Z* sudah sama dapat
dilihat pada (Tabel 4.11) dan hasil perhitungan Pwh Desire dapat dilihat pada
(Tabel 4.12).
Tabel 4.11
̅ , Z*
Perhitungan Nilai Pwh Desire, 𝑷

Qsc Z Pwh Desire 𝑃̅ Z*


0,9 90,775287 90,3876435 0,984617
0,177 0,984617 90,84783836 90,42391918 0,984612
0,984612 90,84783407 90,42391704 0,984612

5. Berikut nilai Pwh Desire


Tabel 4.12
Perhitungan Pwh Desire

Qsc (MMSCFD) Ptf flowline (Psig) Z


0
0,1772049 90,84783407 0,984612
0,3558722 92,96189842 0,984457
0,5203960 95,85336036 0,984246
0,6666865 99,09298962 0,98401
0,7926369 102,3290529 0,983773
0,8969606 105,2898672 0,983557
0,788145 107,7746596 0,983376
1,0376364 109,6415524 0,983239
1,0730646 110,7969946 0,983155

54
1,0848959 111,1878616 0,983126

4.4.4 Menentukan Nilai Pwf OPR


Sebagai contoh ingin dicari nilai Pwf OPR saat Qg = 0,1772049 MMSCFD.
Dengan nilai Pwh Desire = 90,84783407 Psig, ID Tubing 3,958”, 𝑇̅ = 119⁡℉ =
579⁡𝑅𝑛, 𝜇 = 0,011 cp, NRe = 67555,0339, f = 0,0203306, maka:

1. Mencari nilai S. Nilai S dapat dicari bersamaan dengan nilai Z, Pwf OPR, 𝑃̅,
Z* menggunakan metode tekanan dan temperatur rata-rata, karena nilai S, Pwf
OPR dan 𝑃̅ sama-sama dipengaruhi oleh nilai factor deviasi gas (Z). Sedangkan
untuk mencari nilai Z perlu dilakukan literasi sampai nilai Z dengan nilai Z* sama
atau memiliki selisih nilai yang sangat kecil. Untuk awalnya nilai Z diasumsikan
sebesar 0,9, lalu dihitung nilai S, Pwf OPR dan 𝑃̅.
Menghitung nilai S dengan persamaan 3-12
𝑆 = 0,0375. 𝛾𝑔 . 𝑇𝑉𝐷⁄𝑇̅. 𝑍̅
𝑆 = 0,0375.0,627.4948⁄579.0,9
𝑆 = 0,223258204

Menghitung nilai Pwf OPR dengan persamaan 3-11

⁡⁡⁡⁡⁡2 ⁡⁡⁡2
25. 𝛾𝑔. 𝑞 2 . 𝑇̅. 𝑍.
̅ 𝑓. 𝐻(exp(𝑆) − 1)
𝑃𝑤𝑓 = 𝑃𝑡𝑓 . exp⁡(𝑆) +
𝑆. 𝑑 5
0,5
⁡⁡⁡⁡⁡
25.0,627. 0,1772049⁡2. 579.0,9.0,0203306.4948(exp(0,223258204) − 1)
𝑃𝑤𝑓 = [(90,847834072 . exp⁡(0,223258204)) + ( )]
(0,223258204. 3,9585 )

𝑃𝑤𝑓 = 101,730 Psig

Menghitung nilai 𝑃̅
(𝑃𝑤𝑓⁡𝑂𝑃𝑅 + 𝑃𝑡𝑓⁡𝑓𝑙𝑜𝑤𝑙𝑖𝑛𝑒)
𝑃̅ =
2
(101,730 + 90,84783407)
𝑃̅ =
2
𝑃̅ = 96,288837 Psig

55
Dengan memasukkan nilai 𝑃̅ = 96,288837 Psig ke dalam simulator PvtP maka
didapatkan nilai Z* = 0,986272, karena selisih antara Z dengan Z* masih cukup
besar, maka Z* = 0,986272 dianggap sebagai Z untuk mendapatkan nilai 𝑃̅ yang
baru. Begitu seterusnya sampai nilai Z dengan Z* sudah sama. Berikut contoh
perhitungan yang menunjukkan nilai Z dengan Z* sudah sama dapat dilihat pada
(Tabel 4.13) dan hasil perhitungan Pwf OPR Tubing ID 3,958” dapat dilihat pada
(Tabel 4.14).
Tabel 4.13
̅ , Z*
Perhitungan Nilai Pwf OPR, 𝑷
Pwf OPR
Ptf Z S Pavg Z*
@3.958
0.9 0.223258204 101.730 96.288837 0.986272
90.84783407 0.98627 0.203729178 100.757 95.802626 0.986332
0.98633 0.203716784 100.7568 95.802320 0.986332

2. Berikut nilai Pwf OPR dari Tubing ID 3,958”.


Tabel 4.14
Nilai Pwf OPR Tubing ID 3,958”
Qsc Ptf flowline Pwf OPR @3.958
Z
(MMSCFD) (Psig) (Psig)
0
0.1772049 90.84783407 100.756806 0.986332
0.3558722 92.96189842 103.5112315 0.986032
0.5203960 95.85336036 107.2621006 0.985624
0.6666865 99.09298962 111.4441425 0.985168
0.7926369 102.3290529 115.6022068 0.984714
0.8969606 105.2898672 119.3913618 0.984299
0.9788145 107.7746596 122.5610953 0.983952
1.0376364 109.6415524 124.9369308 0.983692

56
1.0730646 110.7969946 126.40506 0.983531
1.0848959 111.1878616 126.9013281 0.983476

57
Kurva IPR vs TPR
600

500

400

IPR
Pwf (Psig)

300 ID 3,958
Titik Optimum

200

100

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qg (MMSCFD)

Gambar 4.5 Kurva IPR vs TPR Tubing 3,958”

58
Sama seperti langkah perhitungan pada tubing ID 3,958”, berikut hasil
perhitungan pada tubing ID 4,494” yang dapat dilihat pada (Tabel 4.15).
Tabel 4.15
Nilai Pwf OPR Tubing ID 4,494”
Qsc Ptf flowline Pwf OPR @4,494
Z
(MMSCFD) (Psig) (Psig)
0
0,1772049 90,84783407 100,68005 0,986337
0,3558722 92,96189842 103,2450789 0,986049
0,5203960 95,85336036 106,7437051 0,985656
0,6666865 99,09298962 110,6523113 0,985217
0,7926369 102,3290529 114,5461886 0,984779
0,8969606 105,2898672 118,1007568 0,984378
0,9788145 107,7746596 121,0784187 0,984043
1,0376364 109,6415524 123,3126296 0,983791
1,0730646 110,7969946 124,69418 0,983636
1,0848959 111,1878616 125,1613468 0,983583

59
Kurva IPR vs TPR
600

500

400

IPR
Pwf (Psig)

300 ID 4,494
Titik Optimum

200

100

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Qg (MMSCFD)

Gambar 4.6 Kurva IPR vs TPR Tubing 4,494”

60
4.5 Evaluasi Pengaruh Ukuran Tubing Pada Sumur PTR-26
Dalam evaluasi tubing ini, penulis mencoba mengevaluasi dengan mengubah
ukuran tubing yang semula berukuran ID 2,992” menjadi tubing dengan ukuran
ID 3,958” dan ID 4,494”. Hasil penentuan titik optimum dari kedua tubing
tersebut dapat dilihat pada (Tabel 4.16).

Tabel 4.16
Perbandingan Titik Optimum
Ukuran Tubing Titik Optimum
ID = 3,958” 1,015 MMSCFD
ID = 4,494” 1,021 MMSCFD

Maka dari hasil tabulasi data di atas, penulis memilih titik optimum dari
tubing ukuran ID 3,958” (OD 4,5”), karena hasil dari penentuan titik optimum
tubing ID 3,958” dan ID 4,494” tidak jauh berbeda.

61

Anda mungkin juga menyukai