Anda di halaman 1dari 4

Membangun Railway Safety System

Handal dengan V-Life Cycle Model


(EN50126)

Dua minggu yang lalu saya membahas tentang Counting Head pada Axle
Counter. Axle Counter adalah salah satu contoh safety critical system yang dalam
proses desain dan instalasi pada proyeknya harus mengikuti kaidah standar yang
disyaratkan oleh EN50126.

Berbeda dengan sistem komersial lainnnya contoh proyek/produk telekomunikasi


yang tidak secara langsung berkaitan dengan keselamatan hidup manusia, dalam
membangun sebuah proyek atau produk yang terkait dengan perkeretaapian
(khususnya yang berhubungan dengan persinyalan) hal yang seringkali terlupakan
adalah bahwa sistem yang dihasilkan adalah sistem yang harus paripurna.

Pada sistem non-safety apabila terjadi kegagalan hal terburuk yang terjadi adalah
kerugian yang bersifat finansial namun pada safety critical atau safety related
system selain kerugian finansial kerugian lingkungan, infrastruktur dan keselamatan
hidup manusia akan dialami apabila terjadi kegagalan.

Untuk menangani hal ini EN50126 menjabarkan sebuah prosedur standar berupa
fase-fase pekerjaan yang diikuti agar Reliability, Availability,
Maintainability dan Safety (RAMS) terpenuhi. Pada gilirannya apabila RAMS
terpenuhi maka Service (Pelayanan) pun akan memuaskan. Fase-fase pekerjaan
tersebut dinamakan dengan V-Life Cycle Model.
Apa yang dimaksud dengan V-Life Cycle? Bagaimana langkah-langkah yang harus
dikerjakan agar RAMS dapat terpenuhi? Monggo…sambil mencicipi sate kambing
kurban-nya saya akan ceritakan tentang V-Life Cycle ini.

V-Life Cycle adalah urutan tata kerja yang dimulai dari Konsep (Concept), System
Definition and Application Conditions, Risk Analysis, System Requirements,
Apportionment of System Requirments, Design and Implementation, Manufacture,
Installation, System Validation (termasuk System Validation pada Safety
Acceptance dan Commisioning), System Acceptance, Operation and
Maintenance, dan yang terakhir De-commisioning and Disposal.

Seluruh fase pada V-Life Cycle menggambarkan proses pembangunan sebuah safety
system yang sesungguhnya dapat dipandang sebagai fase-fase kerja linear yang
secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok fase besar yaitu
Desain (Design), Instalasi (Installation) dan Operasi (Operation). Penjabaran detail
setiap fase-fase V-Life Cycle dapat dikaitkan dengan fase terkait Pekerjaan Teknis
Umum, Pekerjaan RAM dan Pekerjaan Safety.

Verifikasi vs Validasi

Anda perhatikan ilustrasi berikut ini…

Misalkan anda akan mendesain sebuah sistem data logger untuk memonitor kondisi
sistem interlocking berikut kondisi perangkat luar persinyalan pada sebuah stasiun.
Pihak otoritas perkeretaapian menginginkan bahwa sistem data logger yang
dibangun adalah sistem yang mampu merekam setiap event yang terjadi
pada interlocking berikut dapat memberikan highlight dan mampu melaporkan
secara akurat gangguan yang terjadi pada modul-modul interlocking dan perangkat
luar persinyalan.
Safety Integrity Level (SIL) Target untuk perangkat data logger ini dipatok
pada level 0 mengingat bahwa data logger adalah non-safety related
system. Keinginan dan SIL Target dari otoritas ini dapat dianggap
sebagai Konsep (Concept) dan System Requirements.

Sebagai desainer anda kemudian melakukan perancangan sistem data logger mulai
dari penjabaran requirements, perencanaan software, algoritma, perancangan
sistem antar muka dan lain-lain. Pada setiap fase pekerjaan, anda kemudian
menyewa seseorang yang independen diluar tim desain untuk dapat menilai dan
memperkirakan bahwa perencangan anda sudah tepat dan benar sebelum anda
melangkah ke fase pekerjaan selanjutnya. Seseorang yang anda sewa tersebut
dinamakan assesor. Penilaian pekerjaan yang dilakukan orang tersebut adalah
proses verifikasi. Kegiatan assesor secara umum yang dilibatkan dalam proses
tersebut dinamakan dengan Assesment.

Pada akhir pekerjaan ternyata anda mendesain data logger yang berbeda dengan
yang diminta oleh otoritas pada System Requirement. Sistem yang anda bangun
tidak dapat mendeteksi secara tepat gangguan yang terjadi
pada interlocking ataupun pada perangkat luar persinyalan. Data logger anda hanya
mampu merekam event yang dapat terjadi.

Assesor akan menilai hasil akhir anda dengan System Requirement pada awal
proyek. Assesor menilai produk anda gagal memenuhi prasyarat yang diberikan oleh
otoritas walaupun data logger anda mampu dipantau melalui jaringan internet
secara remote dan memiliki hardware dan antar muka yang memenuhi kriteria SIL-
4. Penilaian akhir kesesuaian perangkat dengan System
Requirements oleh Assesor adalah proses Validasi.

Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Verifikasi adalah penilaian


kesesuaian setiap fase pada V-Life Cycle sebelum melangkah ke fase selanjutnya
sedangkan Validasi adalah proses penilaian kesesuaian hasil akhir pekerjaan
dengan System Requirement. Penilaian dilakukan oleh Independent Safety Assesor
(ISA) melalui demonstrasi dari evidences yang diberikan oleh
kontraktor. Evidences tersebut nantinya didokumentasikan dan dikumpulkan pada
sebuah kumpulan berkas yang dinamakan Safety Case Documents.

Dimana V-Life Cycle Model Harus Diterapkan ?

Setiap pekerjaan yang terkait safety baik perancangan sebuah produk atau
pembangunan proyek khususnya yang berkaitan dengan perkeretaapian menurut EN
50126 relevan menggunakan V-Life Cycle Model termasuk pekerjaan sarana (rolling
stock) dan prasarana (infrastructure) baik pekerjaan sipil, mekanik, perangkat
lunak, elektronika dan persinyalan. Khusus untuk perangkat lunak, elektronika dan
persinyalan penjabaran lebih lanjut dijelaskan pada EN50128 dan EN50129.
Seyogyanya setiap produk atau sistem yang digunakan pada perkeretaapian harus
dibangun dengan V-Life Cycle Model baik yang vital atau non-vital, yang safety
related atau non-safety related , SIL-0, SIL-1, SIL-2 ataupun SIL-4.

Dengan menggunakan V-Life Cycle Model ini pula peran masing-masing stake
holder (otoritas, kontraktor, operator dan assesor) dapat tergambarkan dengan baik
pada setiap fase-fase-nya.

Demikian juragan…, semoga dengan artikel ini anda menjadi faham, lebih semangat
dan tercerahkan…!
- See more at: http://teknikpersinyalan.com/index.php/2016/09/13/membangun-
railway-safety-system-handal-dengan-v-life-cycle-model-
en50126/#sthash.lo6drbAS.dpuf 

Anda mungkin juga menyukai