ABSTRAK
ABSTRACT
HASIL
1. Karakteristik Informan
Usia Pendidikan
10% 10% 30% SD : 3
20% 17-20 tahun :
2 10%
SMP : 2
21-40 tahun :
50% 2 30% SMA/STM/SMK :
20% 3
41-60 tahun : S1/Diploma : 1
5 20%
Jenis Kelamin
30%
Laki-laki : 7
70%
Perempuan : 3
2. Pengalaman Informan
a. Penjelasan tentang diagnosis penyakit
20%
Menerima Penjelasan : 8
80%
Tidak Menerima Penjelasan : 2
Lainnya (Sinusitis) : 1
40%
50% 50%
Menerima Penjelasan : 5
3. Harapan Informan
a. Harapan tentang diagnosis penyakit
Ingin Mengetahui : 9
40%
Pasien : 4
60%
Keluarga : 6 (Orang Tua, Istri,
Anak)
40%
Pasien : 4
60%
Keluarga : 6 (Orang Tua, Istri,
Anak)
PEMBAHASAN
Hasil penelitian mengenai penyampaian diagnosis, hampir sama dengan
pengobatan dan efek samping pengobatan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
terapi atau pengobatan merupakan aspek penting yang harus disampaikan dalam
penyampaian berita buruk. Gallagher et al. (2012) juga menyatakan bahwa dokter
mendapatkan penjelasan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Back (2002)
kesembuhan penyakitnya dengan dokter, tetapi hanya 27% pasien yang diajak
menyebutkan bahwa yang pertama kali menyampaikan berita buruk adalah dokter.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yun et al., 2004;
Knutson, 2005; dan Sparks et al., 2007 yang menyebutkan bahwa sebagian besar
dari dokter.
pertama kali menerima berita buruk adalah keluarganya terlebih dahulu. Hasil
penelitian ini agak berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yun et al.
(2004) yang menyatakan bahwa 78% pasien menginginkan menjadi pihak yang
pertama kali menerima berita buruk. Faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan
tersebut adalah karena adanya kultur atau budaya Timur yang masih memegang
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
besar pihak yang pertama kali menerima berita buruk tentang penyakit adalah
penyampaian berita buruk dilakukan oleh dokter serta yang menerima berita
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah J, Amri A. 2008. Hak serta kewajiban pasien dan dokter. Etika
Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Edisi 4. Jakarta : EGC, 45-54 hal.
Knutson D, Post D. 2005. To Tell the Truth : Delivering Bad News to Patient.
Cases Teaching Notes. Diunduh di http://
http://eduserv.hscer.washington.edu/bioethics/topics/badnws.html#buckma
n. Pada tanggal 3 Maret 2012.
Metzger NQ, August JK, Srinivansan M, Liao S, Meyskens LF. 2008. End-of-Life
Care : Guidelines for Patient-Centered Communication. American Cancer
Society. 77 (2) : 167-174.
Back LA, Curtis RJ. 2002. Communicating bad news. West Journal Medicine.
(176) : 177-180.
Kurer MA, Zekrim JM. 2005. Breaking Bad News: Can We Get It Right. Libyan
of Journal Medicine. 080825 :200-203.
Yun HY, Lee GC, Kim YS, Lee WS, Heo SD, Kim SJ, Lee SK, Hong SY, Lee SJ,
You HC. 2004. The Attitudes of Cancer Patients and Their Families
Toward the Disclosure of Terminal Illness. Journal of Clinical Oncology
(22) : 307-314.