191 350 1 SM PDF
191 350 1 SM PDF
Abstrak
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kekerasan yang paling banyak dialami oleh perem-
puan di Indonesia. KDRT di Kota Padang terus meningkat yaitu sebanyak 98 kasus tahun 2011, 102 kasus
di 2012, dan 135 kasus pada 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat kekerasan
masa lalu dan pola asuh suami sewaktu kecil dengan kejadian KDRT terhadap istri. Penelitian ini meng-
gunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua suami yang berada di Kecamatan Padang
Selatan dengan jumlah sampel 400 orang. Pengumpulan data dengan cara penyebaran angket. Hasil pene-
litian didapatkan kejadian KDRT sebebsar 61%, responden yang pernah mengalami riwayat kekerasan di
masa lalu (59,8%), memiliki pola asuh yang buruk (55,3%). Terdapat hubungan antara riwayat kekerasan
di masa lalu (p=0,025), pola asuh sewaktu kecil (p=0,016), dengan kejadian KDRT. Diharapkan kepada
Komnas Perempuan dan Camat Padang Selatan beserta jajarannya bekerja sama dengan jajaran Polsek
wilayah Padang Selatan untuk memberikan sosialisasi dan informasi tentang perlindungan hukum.
The incident of domestic violance Padang city in 2011 about 98 casses, 2012 about 102 casses, 2013
about 135 casses. The objective of this study was to know history of violence and parenting with domestic
violence. Cross sectional design was used in this study. Population were all husbands in Padang Selatan
District and sample were 400 respondents. The results showed that incident of domestic violance (61%)
the respondents had experienced a history of violence (59.8%), had poor parenting (55.3%). There was
a significant association between a history of violence (p= 0.025), and parenting (p =0.016), with the inci-
dence of domestic violence in the District of Padang Selatan Padang City in 2014. Expected that national
commission of women and other related instatncy, cooperating with the police station Padang Selatan dis-
trict, to provide socialization and information about legal protection to women againts domestic violance.
Keywords: DV (Domestic Violance), History of Violance, Parenting
Korespondensi Penulis:
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas Jl. Perin s Kemerdekaan, Padang, Sumatra Barat, 25148
Telepon/HP: 0751- 38613 Email : meryramadani81@yahoo.com
80
Ramadani, Yuliani | Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) :Isu Kesehatan Masyarakat Secara Global
81
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2015 - September 2015 | Vol. 9, No. 2, Hal. 80-87
alkohol, dan riwayat kekerasan di masa lalu), kepada Undang-Undang No 23 Tahun 2004
faktor keluarga (seperti pola pengasuhan tentang KDRT. Kejadian KDRT dikelompok-
yang buruk, konflik dalam pernikahan, ke- kan dalam empat bagian yaitu kekerasan fisik,
kerasan oleh pasangan, rendahnya status sosial kekerasan psikologi, kekerasan seksual dan
ekonomi, keterlibatan orang lain dalam ma- kekerasan ekonomi. Dikatakan terjadi KDRT
salah Kekerasan), faktor Komunitas (seperti bila salah satu dari jenis kekerasan tersebut
kemiskinan, angka kriminalitas tinggi, mobi- dilakukan suami. Riwayat kekerasan masa lalu
litas penduduk tinggi, banyaknya penganggu- suami dikategorikan menjadi pernah atau ti-
ran, perdagangan obat terlarang lemahnya ke- dak pernah mengalami kekerasan. Sedangkan
bijakan institusi, kurangnya sarana pelayanan pola asuh suami sewaktu kecil dikelompokkan
korban, faktor situasional), dan faktor Lingku- menjadi pola asuh buruk atau baik. Kategorisa-
ngan Sosial (seperti perubahan lingkungan so- si riwayat kekerasan dan pola asuh ditentukan
sial yang cepat, kesenjangan ekonomi, kesen- berdasarkan nilai rata-rata. Analisis univariat
jangan gender, kemiskinan, lemahnya jejaring dilakukan untuk mendapatkan informasi ten-
ekonomi,lemahnya penegakan hukum, budaya tang frekuensi dan persentase dari berbagai
yang mendukung kekerasan, tingginya peng- variabel yang diamati. Uji kai kuadrat digu-
gunaan senjata api ilegal, masa konflik/pasca nakan untuk menganalisis hubungan variabel
konflik(7). Tujuan penelitian ini untuk melihat independen meliputi riwayat \ kekerasan dan
hubungan riwayat kekerasan dan pola asuh pola asuh dengan dependen kejadian KDRT
suami dengan kejadian KDRT terhadap istri yang berskala ordinal. Perbedaan bermakna
di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. dinyatakan jika nilai p < 0,05.
Metode Hasil
Penelitian ini menggunakan desain Tabel 1 menyajikan distribusi frekuensi
dimana varibel dependen (kekerasan suami menurut beberapa variabel yang dipela-
dalam rumah tangga) dan variabel indepen- jari pada penelitian ini. Hasil penelitian me-
den (riwayat kekerasan suami, pola asuh suami nemukan sebanyak 61% suami melakukan tin-
sewaktu kecil) diamati dan diukur pada wak- dakan KDRT. Bentuk KDRT yang dilakukan
tu yang sama di Kecamatan Padang Selatan suami meliputi kekerasan fisik ringan hingga
pada bulan Desember 2013-Juli 2014. Populasi berat, kekerasan psikologis ringan hingga be-
adalah semua suami yang memiliki istri yang rat, kekerasan seksual ringan dan kekerasan
berada di wilayah Kecamatan Padang Selatan ekonomi ringan (Tabel 2). Berdasarkan sko-
13.180 orang. Dari semua populasi ditentukan ring, diketahui 59,8% suami memiliki riwayat
jumlah sampel sebanyak 400 orang. Pengambi- kekerasan di masa lalu. Sebanyak 93,2%
lan sampel dengan multistange random sampling pernah dipukul /dilempar dengan barang /
dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama ditampar / dicubit / ditendang oleh orang
mengambil satu kelurahan secara acak sebagai tua. Hampir seluruh suami (92,8%) pernah di-
kelurahan sampel. Kemudian satu RW dalam ancam oleh orang tua dan 86,5% pernah me-
kelurahan terpilih dijadikan sampel tahap
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Menurut Variabel
kedua. Seluruh RT dalam daerah tersebut di-
jadikan unit sampling dan dipilih secara acak Variabel Variabel Frek ue ns i P e r s e n -
(f) tase (%)
sesuai dengan jumlah sampel yang diinginkan.
Sampel penelitian harus memenuhi krite- Kejadian Ada 244 61,0
KDRT
ria inklusi dan ekslusi. Data primer yang di- Tidak Ada 156 39,0
kumpulkan meliputi kejadian KDRT, riwayat Riwayat Pernah 239 59,8
kekerasan suami di masa lalu, dan pola asuh Kekerasan Tidak 161 40,2
suami sewaktu kecil. Data diperoleh dengan Pernah
melakukan kunjungan rumah dan menyebar Pola Asuh Buruk 221 55,3
angket. Instrumen penilaian KDRT merujuk
Baik 179 44,7
82
Ramadani, Yuliani | Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) :Isu Kesehatan Masyarakat Secara Global
lihat orang tua melakukan tindak kekerasan (92,2%) dan 88,2% mengatakan orang tua
dalam keluarga (Tabel 3). Menurut pola asuh suka memaksakan kehendaknya (Tabel 4). Ter-
diketahui 55,3% suami mendapatkan pola dapat hubungan yang signifikan antara riwayat
asuh yang buruk sewaktu kecil. Sebanyak 93% kekerasan di masa lalu (nilai p=0,025), dan
menilai orang tua sering menghukum mere- pola asuh sewaktu kecil (nilai p=0,016) dengan
ka tanpa alasan jelas. Orang tua tidak pernah kejadian KDRT oleh suami (Tabel 5).
meluangkan waktu untuk bersama mereka
83
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2015 - September 2015 | Vol. 9, No. 2, Hal. 80-87
84
Ramadani, Yuliani | Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) :Isu Kesehatan Masyarakat Secara Global
fisik. Riset lainnya mendapatkan lebih dari 30 reproduksi, baik langsung ataupun tidak
persen perempuan terancam kekerasan sek- langsung. Perempuan bisa mengalami gang-
sual. WHO menyebutkan KDRT di Ethiopia guan menstruasi bahkan menopause lebih
menembus angka di atas 71%. Sementara kor- awal. Pada saat hamil dapat terjadi keguguran
ban KDRT di Cina 90 persennya adalah kaum / abortus, persalinan imatur dan bayi mening-
perempuan. Menurut laporan Federasi Wani- gal dalam rahim. Saat persalinan, perempuan
ta Cina (CWF), dari tiga perempuan di negara akan mengalami penyulit persalinan seperti
ini, salah satunya menjadi korban kekerasan hilangnya kontraksi uterus, persalinan lama,
berumah tangga(8). persalinan dengan alat bahkan pembedahan.
Bentuk kekerasan, yang paling ba- Hasil dari kehamilan dapat melahirkan bayi
nyak dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan BBLR, terbelakang mental, bayi lahir
kekerasan fisik ringan berupa mendorong cacat fisik atau bayi lahir mati(2).
istri (36,3%). Selanjutnya adalah kekerasan Informasi yang didapatkan dari suami
ekonomi ringan berupa tidak memenuhi kebu- diketahui bahwa kebanyakan dari mereka ti-
tuhan rumah tangga (35%) dan kekerasan sek- dak tahu bahwa apa yang sudah mereka laku-
sual ringan berupa menghina dengan kata-kata kan merupakan tindakan KDRT. Suami me-
berbau seksual (32,5%). Mirisnya lagi sebanyak nganggap tindakan tersebut adalah hal biasa
19,5% kekerasan psikologis kategori berat dan perlu dilakukan agar istri tetap hormat ke-
dilakukan ketika istri sedang hamil. Temuan pada mereka selaku suami. Bentuk kekerasan
ini sesuai dengan catatan tahunan Komnas berupa tidak memenuhi kebutuhan rumah
perlindungan perempuan, yang menyebutkan tangga dilakukan karena kondisi ekonomi
kekerasan yang paling banyak terjadi dalam yang sulit, bukan karena mereka ingin melaku-
rumah tangga adalah kekerasan psikologis kannya. Beratnya tuntutan hidup membuat
(46%). Efek psikologis penganiayaan bagi ba- mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan
nyak perempuan lebih parah dibanding efek sehari-hari. Hasil penelitian menguatkan du-
fisiknya Rasa takut, cemas, letih, kelainan gaan bahwa kejadian kekerasan dalam rumah
stress post traumatic, serta gangguan makan tangga memang banyak terjadi di lingkungan
dan tidur merupakan reaksi panjang dari tin- masyarakat kita. Kekerasan tersebut terutama
dak kekerasan. Seringkali tindak kekerasan menimpa istri. Sayangnya kejadian kekerasan
terhadap istri mengakibatkan kesehatan re- masih sering ditutupi dan disembunyikan (hid-
produksi terganggu secara biologis yang pada den crime) baik itu oleh pelaku ataupun oleh
akhirnya mengakibatkan terganggunya secara korban(9).
sosiologis(6). Kenyataannya sangatlah sulit mengukur
Dilihat dari aspek kesehatan reproduk- dan mengetahui secara pasti kekerasan dalam
si, kejadian KDRT pada perempuan bisa me- rumah tangga. Ini disebabkan karena pelaku
ngakibatkan berbagai macam gangguan sistem dan korban belum benar-benar mengetahui
85
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2015 - September 2015 | Vol. 9, No. 2, Hal. 80-87
apa-apa saja bentuk kekerasan dalam rumah dakan kekerasan merupakan hal yang biasa se-
tangga dan dampak yang ditimbulkan dari ke- hingga cenderung untuk melakukan hal yang
kerasan tersebut. Namun demikian perlindun- sama. Mereka mengaggap bahwa kekerasan
gan hukum tetap bisa ditegakkan sebagaimana merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
yang tertuang dalam Undang-Undang Pengha- masalah dan mengendalikan orang lain. Setiap
pusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga No- orang yang pernah memiliki riwayat kekerasan
mor 23 Tahun 2004 yang mengatur tentang masa lalu diharapkan bisa menghilangkan
pemberian sanksi hukuman dan perlindungan gambaran buruk masa lalunya sehingga tidak
bagi korban kekerasan dalam rumah tangga. mencontoh perilaku kekerasan yang pernah
Sosialisasi dari Undang-Undang PKDRT No dialami. Mampu mengendalikan diri dan
24 Tahun 2004 ini harus dilanjutkan oleh menghindari kondisi–kondisi yang dapat
Kecamatan dan sektor terkait seperti polsek, memicu emosi yang berujung kepada tinda-
nakes, perangkat desa, pemuka masyarakat, kan kekerasan. Jika diperlukan dapat meminta
hingga petugas KUA. Sosialisasi yang dilaku- bantuan psikolog atau ahli kejiwaan untuk
kan secara berkesinambungan bisa berupa pe- menghilangkan trauma buruk masa lalu.
nyuluhan bagi suami dan istri tentang KDRT. Upaya untuk memutus rantai KDRT
Memberikan informasi mengenai bentuk-ben- orang tua harus menghilangkan unsur ke-
tuk kekerasan yang bisa terjadi dalam rumah kerasan dalam rumah tangga. Ekspos ke-
tangga serta perlindungan hukum bagi saksi kerasan dalam rumah tangga dapat menim-
dan korban. Pihak KUA memberikan edukasi bulkan berbagai persoalan permasalahan pada
kepada para suami dan istri dalam menjalani anak. Dalam jangka pendek seperti ancaman
kehidupan rumah tangga yang harmonis dan terhadap keselamatan hidup anak, merusak
saling menghargai tanpa unsur kekerasan. struktur keluarga, munculnya berbagai ganggu-
Didapatkan hubungan yang signifikan an mental. Sedangkan dalam jangka panjang
antara riwayat kekerasan masa lalu dengan keja- memunculkan potensi anak terlibat dalam pe-
dian KDRT (nilai p=0.025). Penelitian Marga- rilaku kekerasan dan pelecehan di masa depan,
retha di Surabaya dan Sidoarjo mendapatkan baik sebagai pelaku ataupun sebagai korban(11) .
bahwa 22 % pelaku KDRT memiliki riwayat Pola asuh menentukan kejadian KDRT.
kekerasan di masa lalu baik sebagai korban Pada penelitian ini didapatkan hubungan ber-
maupun saksi. Riwayat kekerasan masa lalu makna pola asuh yang diterima responden
yang dialami oleh responden memberi kontri- sewaktu kecil dengan kejadian KDRT di masa
busi terhadap sikap dan perilakunya di masa sekarang (nilai p=0.016). Penelitian Gunarsa
yang akan datang. Hasil penelitian menyebut- dalam Silalahi menyebutkan 30% anak-anak
kan anak laki-laki yang tumbuh dalam kelu- korban pola pengasuhan yang buruk akan
arga yang mengalami kekerasan beresiko tiga menjadi orang dewasa dan orang tua pelaku
kali lipat menjadi pelaku kekerasan terhadap tindak kekerasan pula nantinya. Mereka me-
istri dan keluarga mereka di masa mendatang. niru pola asuh yang didapatkannya sebagai
Sedangkan anak perempuan saksi KDRT akan model ketika mereka menjadi pasangan suami
berkembang menjadi perempuan dewasa yang istri dan orang tua kelak(11).
cenderung bersikap pasif dan memiliki resiko Pola asuh dalam keluarga bisa memberi-
tinggi menjadi korban kekerasan di keluarga kan sumbangan dalam membentuk kekerasan.
mereka. Sebagian individu bisa mengatasi pe- Pola asuh yang paling mendukung untuk ter-
ngalaman kekerasan dan tidak berdampak ter- jadinya kekerasan dalam rumah tangga kelak
hadap hubungan interkasinya dengan orang adalah pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter
lain. Namun bagi yang tidak dapat mengata- dalam penerapannya merupakan pola asuh
sinya maka akan cenderung untuk bersikap yang keras, menekankan kedispilinan yang
agresif nantinya(10). tinggi, pemaksaan kehendak orang tua kepada
Umumnya seseorang yang memiliki ri- anak, selalu memberikan hukuman terhadap
wayat kekerasan masa lalu menganggap tin- kesalahan yang dilakukan. Hal ini menjadikan
86
Ramadani, Yuliani | Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) :Isu Kesehatan Masyarakat Secara Global
UcapanTerimaKasih
Terima kasih kepada Camat Kecamatan
Padang Selatan yang telah memberikan izin
penelitian. Kepada Komnas Perempuan, Polda
Sumbar, Poltabes Padang yang telah memberi-
kan data serta keterangan yang dibutuhkan pe-
neliti. Kepada ibu-ibu kader yang turut mem-
bantu dalam penelitian ini, serta para suami
yang sudah bersedia menjadi responden.
87