Anda di halaman 1dari 22

RUMUS CEPAT

MENENTUKAN PENYELESAIAN SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Disusun Oleh :

Sarif Munandar (Guru di SMA Negeri 1 SITIUNG)

1
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Sarif Munandar S.Pd.

NIP : 196905091993011001

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Sitiung

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah dengan judul/

“ RUMUS CEPAT MENENTUKAN PENYELESAIAN SISTEM


PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL “

sejauh yag saya ketahui isi dari makalah dengan tema tersebut adalah hasil

karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat/ menjiplak karya makalah orang

lain.

penulis makalah

Sarif Munandar, S.Pd.

2
SURAT KETERANGAN DOKUMENTASI PUSTAKA

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Perpustakaan SMA Negeri

1 Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Makalah yang berjuudul

“ RUMUS CEPAT MENENTUKAN PENYELESAIAN SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL “

Benar telah didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah sebanyak 1 (satu)

eksemplar.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Koto Agung, 31 Oktober 2017

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Sitiung Kepala Perpustakaan SMA 1 Sitiung

ISRAR A. S.Pd. MarlIn

NIP: 196606101989031010 NIP : 196203121986022002

3
SURAT KETERANGAN DOKUMENTASI PUSTAKA

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Perpustakaan SMA Negeri

1 Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Makalah yang berjuudul

“ RUMUS CEPAT PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN BERBAGAI

KONDISI “

Benar telah didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah sebanyak 1 (satu)

eksemplar.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Koto Agung, 31 Oktober 2017

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Sitiung Kepala Perpustakaan SMA 1 Sitiung

ISRAR A. S.Pd. MarlIn

NIP: 196606101989031010 NIP : 196203121986022002

4
HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH

RUMUS CEPAT

MENENTUKAN PENYELESAIAN SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

OLEH

NAMA : Sarif Munandar, S.Pd.


NIP : 196905091993011001
UNIT KERJA : SMAN 1 SITIUNG

Mengetahui : Koto Agung , Okt’ 2017

Kepala Sekolah

ISRAR A. Pd Sarif Munandar S.Pd.


NIP : 196606101989031010 NIP : 196905091993011001

5
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, memegang peranan penting dalam

mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan

karena, matematika merupakan sarana berfikir untuk menumbuh kembangkan cara

berfikir logis, sistematis, dan kritis. Matematika banyak berhubungan dengan ide-ide

abstrak yang diberi simbol-simbol yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya

deduktif sehingga belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi dan

terkadang memerlukan waktu yang lama dan butuh kesabaran. Dalam belajar

matematika, mempelajari konsep B yang mendasarkan konsep A, seorang siswa

perlu memahami terlebih dahulu konsep A. tanpa memahami konsep A, tidak

mungkin orang memahami konsep B. ini berarti mempelajari matematika

haruslah bertahap dan berurutan, serta berdasarkan kepada pengalaman belajar

yang lalu Sehingga banyak siswa yang merasa kesulitan bahkan tidak senang belajar

matematika. Karena, kehierarkisan matematika itu, maka belajar matematika yang

terputus putus akan menggangu terjadinya proses belajar. Ini berarti proses belajar

matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu dilakukan secara kontinyu.

Namun masih banyak diantara siswa kita mengalami kesulitan dalam belajar

matematika, utamanya materi atau soal yang memerlukan penyelesaian yang rumit

dan panjang, bahkan banyak diantara siswa yang terkadang malas mengerjakan soal

yang demikian. Mereka hanya menunggu jawaban dari teman atau bahkan dari

guru. Sikap masa bodoh untuk tidak peduli pada terhadap kesulitan yang mereka

6
alami sangat fatal pengaruhnya dan akibatnya bisa menjadi anggapan bahwa

matematika adalah momok bagi mereka. Salah satu materi dalam pelajaran

matematika yang terkadang tidak disenangi oleh siswa adalah Sistem Persamaan

Linear (SPL) , mengkhusus pada penentuan penyelesaian sistem persamaan linear

dua variable . Dalam materi ini siswa mencari penyelesaian SPL dua variabel

dengan beberapa cara yaitu cara eliminasi, substitusi campuran dan metode

Cramer. Meskipun cara ini sudah dipelajari , ketika akan diujikan mereka

sering melakukan kesalahan kesalahan dengan berbagai alas an, sehingga

menganggap pelajaran matematika sulit khususnya pada materi Sistem

Persamaan Linear dua variabel. Mengingat kesulitan yang dialami siswa tersebut

maka dipandang perlu untuk melakukan perhatian yang lebih baik dari berbagai

pihak untuk meningkatkan mutu hasil belajar matematika. Utamanya dari kalangan

pendidik dalam hal ini seorang guru, karena gurulah yang banyak atau yang paling

dekat dengan siswa. Usaha-usaha yang dilakukan ke arah peningkatan hasil

belajar diharapkan akan selalu ditingkatkan. Jangkauannya diperluas dan mencakup

sasaran yang lebih mendasar seperti peningkatan keterampilan matematis,

pengembangan penyelesaian masalah matematika, perbaikan cara belajar

matematika, banyak guru mulai dengan beberapa pendekatan dalam

pemecahan soal matematika agar siswa merasa senang dan mampu

menyelesaikan soal yang diberikan dan lain-lain. Oleh karena itu , kita sebagai guru

akan mencoba memaparkan salah satu cara dalam menyelesaikan Sistem

Persamaan Linear dua variable dengan menggunakan cara cepat (jitu)

sehingga siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam menyelesaikan materi Sistem

Persamaan Linear dua variabel. Mereka tidak lagi menganggap matematika

7
sebagai momok atau pelajaran yang menakutkan. Dan diharapkan dengan cara ini

siswa dapat merasa senang belajar matematika.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

permasalahan yakni “ Bagaimana menentukan penyelesaian system

persamaan linear dua variable dengan cara lain (“rumus / cara lebih

cepat”)

3. BATASAN ISTILAH

a. Persamaan linear dua variable adalah suatu persamaan yang dapat

dituliskan dalam bentuk ax + by = p , a,b,p Ɛ R . Contoh persamaan

linear dua variable adalah 2x + 3y = 10. Persamaan Linear ini memiliki

banyak penyelesaian.

b. Sistem Persamaan Linear dua variable adalah suatu system yang

2𝑥 + 3𝑦 = 12
terbentuk dari dua buah persamaan linear. Contoh {
3𝑥 + 𝑦 = 11

adalah sebuah system persamaan linear dari pembentuknya yaitu 2x + 3y =

12 dan 3x + y =11

c. Solusi atau Penyelesaian Sisterm Persamaan Linear adalah angka-angka

yang jika disubstitusikan ke dalam system persamaan maka akan bernilai

benar sesuai dengan sistem persamaan linear pembentuk nya . Contoh: Dari

sistem persamaan linear

2𝑥 + 3𝑦 = 12
{ mempunyai penyelesaian x = 3 dan y = 2 sebab jika
3𝑥 + 𝑦 = 11

8
disubstitusi

2(3) + 3(2) = 6 + 6 = 12
{ . Ini bernilai benar sesuai dengan system
3(3) + (2) = 9 + 2 = 11

persamaan pembentuknya.

d. Rumus Cepat Menentukan Solusi Penyelesian Sistem Persamaan dua

variabel adalah Cara ataupun metode tertentu yang dianggap bisa

dijadikan alternative untuk menyelesaikan penyelesaian system persamaan

linear dua variable sehingga dapat dilakukan dengan lebih singkat

(efesien)

9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Matematika

Secara umum Gagne Dan Briggs yang dikutip oleh Ismail (1998)

mengatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya orang yang tujuannnya adalah

membantu orang belajar.dan secara lebih terinci pembelajaran adalah

seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya

beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Corey yang dikutip oleh Ismail

(1998) bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus

atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan

sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” kata ini

berasal dari kata kerja belajar yang artinya berusaha untuk memperoleh

kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan

oleh pengalaman. Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat

pada kegiatan siswa belajar dan bukan pada berpusat pada kegiatan guru mengajar.

Oleh karena itu pada hakikatnya pembelajaran matematika adalah proses yang

sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan

memungkinkan seseorang (sipelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan

proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran matematika

harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman

tentang matematika.

10
B. Pengertian Persamaan Linear

a. Persamaan linear dua variable adalah suatu persamaan yang dapat

dituliskan dalam bentuk ax + by = p , a,b,p Ɛ R . sedang untuk

persamaan linear tiga variable mempunyai bentuk umum ax + by + cz = d ,

a,b,c,d Ɛ R. Solusi atau Penyelesaian Sisterm Persamaan Linear adalah

angka-angka yang jika di substitusikan ke dalam system persamaan maka

akan bernilai benar sesuai dengan sistem persamaan linear

pembentuk nya . Contoh: Dari sistem persamaan linear

2𝑥 + 3𝑦 = 12
{ didapat penyelesaiannya x = 3 dan y = 2 sebab jika
3𝑥 + 𝑦 = 11

disubstitusi x =3 dan y =2 kepada sisitem persamaan linearnya menjadi

2(3) + 3(2) = 6 + 6 = 12
{ . Ini bernilai benar sesuai dengan system
3(3) + (2) = 9 + 2 = 11

persamaan pembentuknya maka itulah x=3 dan y=2 disebut penyelesaian

system persamaan linearna.

C. Menentukan Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel.

Dalam menentukan penyelesaian system persamaan linear, ada beberapa cara

yaitu

1. Metode Eliminasi

Eliminasi artinya menghilangkan salah satu variabel dari sistem persamaan

linear dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan dua buah persamaan

linear dalam suatu sistem persamaan. Dalam menentukan variabel mana yang

harus dieliminasi lihat variable

yang koefisiensinya sama, dan jika tidak ada yang sama maka Anda kalikan

11
dengan koefisien-koefisien variabel yang akan dieliminasi secara silang.

Contoh Soal

2𝑥 − 𝑦 = 3
Tentukan penyelesaian dari SPL berikut: {
3𝑥 + 2𝑦 = 22

Jawab:

Dari soal diketahui bahwa, tidak ada variabel yang memiliki koefisien sama,

maka kita harus menyatakan koefisien dari variabel yang akan dieliminasi.

Misalkan, variabel y yang akan dieliminasi terlebih dahulu diperoleh :

2x – y = 3 (×2 )  4x – 2y = 6

3x + 2y = 22 (×1)  3x + 2y = 22 +

+7x = 28
28
x = = 4
7

Selanjutnya, dengan cara yang sama eliminasi x, diperoleh:

2x – y = 3 (×3) 6x – 3y = 9

3x + 2y = 22 (×2) 6x + 4y = 44 _

–7y = –35

−35
y = = 5
−7

Jadi, penyelesaian SPL di atas adalah {(4, 5)}.

2. Metode Substitusi

Penyelesaian dengan metode substitusi dilakukan dengan cara mengganti salah

12
satu variabel dengan variabel yang lainnya sehingga diperoleh persamaan

linear satu peubah.

Contoh Soal

𝑥 + 3𝑦 = 11
Tentukan penyelesaian dari SPL berikut: {
2𝑥 − 5𝑦 = −11

Jawab:

x + 3y = 11  x = 11 – 3y

Substitusikan x = 11 – 3y ke persamaan (2) sehingga diperoleh

2(11 – 3y) –5y = –4

22 – 6 y – 5y = –4

22 – 11y = –11

–11 y = –11 – 22

–11y = –33

−35
y= = 5
−7

Substitusi y=3 ke persamaan x = 11 – 3y sehingga diperoleh:

x = 11 – 3.3

x = 11 – 9

=2

Jadi, penyelesaian SPL {(2,5)}.

3. Metode Gabungan

Metode ini merupakan perpaduan antara metode eliminasi dan substitusi.

Denga metode ini sistem persamaan linear di eliminasi terlebih dahulu, kemudian

13
untuk menentukan variabel yang lainnya digunakan metode substitusi.

Contoh Soal

Tentukan himpunan penyelesaian dari SPL berikut:

2𝑥 + 3𝑦 = −14
{
3𝑥 − 4𝑦 = 30

Jawab:

Eliminasi nilai x untuk mendapatkan nilai y

2x + 3y = –14 (×3 )  6x + 9y = –42

3x – 4y = 30 (×2)  6x – 8y = 60 _

17y = –102
−102
y= 17

y = –6

Substitusikan y = –6 ke dalam persamaan 2x + 3y = –14, sehingga diperoleh:

2x + 3y = –14

2x + 3 (–6) = –14

2x – 18 = – 14

2x = 4

x=2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, –6)}.

4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua variabel dengan Aturan

Cramer ( menggunakan determinan matriks )

𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 = 𝑐1
Misalkan terdapat SPL 2 variabel, sebagai berikut {
𝑎2𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2

14
𝑐1𝑏2−𝑐2𝑏1 𝑎1𝑐2−𝑎1𝑏1
maka memiliki penyelesaian x= dan y =
𝑎1𝑏2−𝑎2𝑏1 𝑎1𝑏2−𝑎2𝑏1

jika dinyatakan dalam bentuk determinan maka masing masing nilai x

dan y dapat dituliskan dengan

𝑐1 𝑏1
𝐷𝑥 | |
𝑐2 𝑏2
x = = 𝑎1 𝑏1 dan
𝐷 | |
𝑎2 𝑏2

𝑎1 𝑐1
𝐷𝑦 | |
𝑎2 𝑐2
y = = 𝑎1 𝑏1
𝐷 | |
𝑎2 𝑏2

Contoh Soal

Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

2𝑥 − 3𝑦 = −4
{ dengan menggunakan metode Cramer (Determinan
−𝑥 + 2𝑦 = 3

matriks)

Jawab:

Berdasarkan system persamaan linear yang diberikan maka bentuk

2 −3 −4
matriksnya dapat dibuat yaitu sehingga
−1 +2 3

2 −3
didapatkan D = ( )
−1 +2

−4 −3 2 −4
DX = ( ) dan Dy = ( ) . Penyelesaian dari system
3 +2 −1 3
−4 −3
𝐷𝑥 | | −8−(−9) 1
3 +2
Persamaan Linearnya yaitu x = = 2 −3 = = = 1
𝐷 | | 4−(+3) 1
−1 +2

2 −4
𝐷𝑦 | | 6−(+4) 2
−1 3
y= = 2 −3 = = = 2
𝐷 | | 4−(+3) 1
−1 +2

15
D. RUMUS/CARA CEPAT UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM

PERSAMAAN LINEAR 2 VARIABEL

Misalkan terdapat SPL 2 variabel sebagai berikut

ax + by = c dapat di tulis y = ( c - ax)/b

px + qy = r dapat di tulis y = (r – px)/q

Pada titik potong di dapat hubungan (c- ax)/b = (r-px)/q

q(c-ax) = b(r-px)

q(ax-c) = b(px-r)

q(ax) – b(px) = cq – br bentuk ini

dapat ditulis secara singkat sebagai

q(ax) = cq

p(bx) = br ─

q(ax)-b(px) = cq-br

dari persamaan ini maka x = (cq-br)/(aq-bp)

Bentuk singkat inilah yang digunakan untuk menentukan nilai x dari Sistem

Persamaan Linear sehingga bagi siswa lebih mudah dalam menyelesaikannya.

16
sedang untuk mendapatkan nilai y nya adalah sebagai berikut

ax + by = c dapat di tulis x = ( c – by)/a

px + qy = r dapat di tulis x = (r – qy) /p

Pada titik potong di dapat hubungan

( c - by)/a = (r – qy)/p

p . ( c - by) = a. (r – qy)

aqy – pby = a r –pc , bentuk ini ditulis secara

singkat sebagai

aq y = ar

bp y = pc ─

aqy – pby = a r –pc , sehingga nilai

𝑎𝑟−𝑝𝑐
y = 𝑎𝑞−𝑏𝑝

E. MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR 2 VARIABEL

dengan CARA JITU

2 𝑥 + 3 𝑦 = −14
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPL berikut {
3𝑥 − 4 𝑦 = 30

17
Penyelesaian.

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya, maka dari soal tersebut , kita buat

bagan penyelesaiannya adalah sebagai berikut

2 𝑥 + 3 𝑦 = −14
{
3𝑥 − 4 𝑦 = 30

(2x) . -4 = -4 . (-14)  -8x = 56

(3x) . +3 . = =3 . (30)  9x = 90 ─

17x = 34  x= 2

masih menggunakan bagan yang sama , maka nilai y dapat dicari

𝑎.𝑟 − 𝑝.𝑐 2 .30 − (−14 . 3 ) 60+42 102


y= = = = = 6
𝑎𝑞−𝑏𝑝 17 17 17

18
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Rumus Jitu untuk menentukan Penyelesaian Sistem persamaan Linear dua

variable

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦 = 𝑐
{ sebelumnya dibuat bagan { ,
𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟 𝑝𝑥 + 𝑞 𝑦 =𝑟

kemudian berdasarkan bagan tersebut dibentuk bagan baru

sebagai aq x = cq

pb x = br ─

sehingga nilai x dapat ditentukan yaitu x = (cq-br)/(aq-bp) dan untuk

mencari nilai y bagan barunya sebagai aq y = ar

pb y = cp ─

sehingga nilai y dapat ditentukan yaitu y = (ar-cp)/(aq-bp)

2. Saran

Kami dari penulis selalu menyarankan kepada semua guru agar kiranya selalu

membantu siswa untuk berbuat kreatif dalam meyelesaikan soal-soal yang

ada. Sebaiknya mereka tidak hanya memepelajari rumus atau konsep yang ada

pada buku yang mereka miliki, namun mereka diberi keleluasaan untuk

menciptakan atau membuat ide dalam menemukan cara lain dalam

19
menyelesaikan tugas yang dibrikan. Kami juga akan selalu terbuka kepada

seluruh pembaca makalah ini agar selalu memberikan saran dan masukan demi

kesempurnaan makalah ini agar kelak makalah ini mendekati sebuah kesempurnaan.

Daftar Pustaka

Anwar. 2008. Konsep Jitu Matematika SMP. Jakarta : Wahyu media

Budi rahayu. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika. Jakarta :

Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Wagiyo. 2008. Pegangan Belajar Matematika. Jakarta : Pusat Perbukuan

DEPDIKNAS

Endah Budi Rahayu dkk. 2008 . Contextual Teaching and Learning Matematika.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kartini, dkk. 2003. Matematika Untuk Kelas 3 SMU Semester 1, Klaten : PT Intan

Pariwara

Budhi, Wono Setya. 1999. Matematika SMU 3B. Jakarta: Pusgrafin

Soemartojo. 1989. Matematika SMA Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Benny Yong dkk. 2010. Matematika Kelas VIII untuk SMP dan MTs, Klaten: Intan

Pariwara

Alder, C.J. 1987. Ilmu Aljabar, Jakarta: Pradnya Paramita.

Ujang Mauludin, M atematika Program Ilmu Alam A Kelas X,2005. Bandung:

Sarana Panca Karya Nusa.

20
21
2 3 4 6 3 (2 3 6) = 6 9 18 3(4

3 0) = 12 9 0

3 2 3 1 4(3 2 1) = 12 8 4 2 (3

2 1) = 6 4 2

4 3 2 0 6 -1 -14

6 5 -2

6 -1

-14 5(6 -14) = 30 -70

6 5

-2 -1(6 -2) = -6 2

36 -72

x = -72/36 = -2

22

Anda mungkin juga menyukai