Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SIKLUS PENANGANAN BENCANA GEMPA BUMI


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Bencana
Dosen Pengampu : Agus Prasetyo, M.Kep

KELOMPOK 1
Disusun oleh :

1. Defindra Yudha P (108116037)


2. Hapsyah Nurhayati (108116042)
3. Myelinda Ariyanti (108116047)
4. Ayu Safitri (108116063)
5. Novan Gumregah (108116064)
6. Icha Cahya P (108116065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Keperawatan Gawat
Darurat “SIKLUS PENANGANAN BENCANA GEMPA BUMI” untuk
melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
nara sumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon
maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, karena kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Cilacap, 30 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A. Teori Penanggulangan Bencana .......................................................................... 6
1. Pra Bencana Gempa Bumi ............................................................................... 6
2. Saat Terjadi Gempa Bumi ............................................................................... 7
3. Setelah Terjadi Gempa Bumi........................................................................... 7
B. Mitigasi Struktural Bencana Gempa Bumi ........................................................ 8
C. Aplikasi Penanggulangan Bencana ..................................................................... 9
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
A. Simpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi adalah sebuah planet yang sangat kompleks serta memiliki
beragam kehidupan di dalamnya. Semua mahluk, hidup di lapisan Lithosfer,
lapisan ini memiliki bentuk –bentuk yang berbeda, ada dataran, pegunungan,
perbukitan dan bentuk –bentuk lainnya yang masing–masing bentuk memiliki
potensi dan kerawanan terhadap bencana yang berbeda. Semua potensi,
keragaman bentuk, dan kerawanan terhadap bencana berawal dari satu proses,
yaitu proses pergeseran lempeng –lempeng benua dan samudera atau yang
lebih dikenal dengan Teori Tektonik Lempeng.
Teori ini menjelaskan bahwa lithosfer adalah suatu masa yang kaku dan
bergerak di atas suatu lapisan Astenosfer yang bersifat cair dan plastis, karena
adanya pergerakan ini terjadilah tumbukan antar lempeng yang membentuk
permukaan bumi dengan potensi dan kerawana bencana yang berbeda.
Dengan adanya proses tersebut kehidupan mahluk di atasnya mendapatkan
keuntungan sekaligus kerugian dari bencana yang ditimbulkannya.
Gempa bumi (earth quake) adalah salah satu dampak negatif dariadanya
proses tektonik tersebut, daerah-daerah pertemuan tumbukan tersebut
(subduktion zone) menjadi daerah rawan gempa bumi, mulai dari daerah
ujung pantai barat Sumatera sampai ke pantai selatan Flores, berlanjut dari
pantai selatan Timor, pantai baratlaut dan barat Irian Jaya, utara pulau Seram,
barat dan utara Maluku serta sampai ke timur dan utara Sulawesi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Siklus Penanganan Pra Bencana Gempa Bumi?
2. Bagaimana Siklus Penanganan Saat Bencana Gempa Bumi?
3. Bagaimana Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Pra Bencana Gempa Bumi
2. Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Saat Bencana Gempa Bumi
3. Mengetahui Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi

D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Pra
Bencana Gempa Bumi
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Saat
Bencana Gempa Bumi
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa
Bumi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Penanggulangan Bencana


1. Pra Bencana Gempa Bumi
a. Kunci Utama
Mengenali apa yang disebut gempa bumi. Pastikan nahwa struktur
dan letak rumah anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh gema bumi (longsor, liquefaction, dll) mengevaluasi dan
merenovasi ulang struktur bangunan anda agar terhindar dari bahaya
gempa bumi.
b. Kenali lingkungan tempat bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat. Apabila terkadi
gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk
berlindung. Belajar melakukan P3K. belajar menggunakan alat
pemadam kebakaran, catat nomer penting yang dapat dihubungi
pada saat terjadi gempa bumi.
c. Persiapan rutin pada tempat bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dan lain-lain diatur menempel pada
dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh,
bergeser pada saat terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah
terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari
kebakaran. Selalu matikan air, gas, dan listrik apabila tidak sedang
digunakan.
d. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah
akibat kejatuhan material
e. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat
gempa bumi terjadi (misalnya lampu, dll)

6
f. Alat yang harus ada di setiap tempat
1) Kotak P3K
2) Senter / lampu baterai
3) Radio
4) Makanan suplemen dan air

2. Saat Terjadi Gempa Bumi


a. Jika Anda Berada di dalam bangunan
Lindungi nadan dan kepala anda dari reruntuhan bangunan dengan
bersembunyi di bawah meja dll. Cari tempat yang paling aman dari
reruntuhan dan goncangan. Lari keluar apabila masih dapat
dilakukan.
b. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar anda seperti gedung,
tiang listrik, pohon, dll. Perhatikan tempat anda berpijak, hindari
apabila terjadi rekahan tanah.
c. Jika sedang mengendarai mobil
Keluar, turun, dan menjauh dari mobil. Hindari jika terjadi
pergeseran atau kebakaran. Lakukan point B
d. Jika anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami
e. Jika anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi
longsoran

3. Setelah Terjadi Gempa Bumi


a. Jika anda berada di dalam bangunan
1) Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
2) Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift
3) Gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka
4) Lakukan P3K.

7
5) Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah
pada anda atau sekitar anda.
b. Periksa lingkungan sekitar anda
1) Periksa apabila terjadi kebakaran
2) Periksa apabila terjadi kebocoran gas
3) Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik
4) Periksa aliran dan pipa air
5) Periksa apabila ada hal yang membahayakan (mematikan listrik,
tidak menyalakan api, dll)
c. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena
kemungkinan masih terdapat reruntuhan
d. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa kemungkinan terjadi
bahaya susulan masih ada.
e. Mendengarkan informasi
Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila
terjadi gempa bumi susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau
berita yang tidak jelas sumbernya
f. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk
mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
g. Jangan panic dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Tuhan yang
maha esa demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

B. Mitigasi Struktural Bencana Gempa Bumi

1. Harus di bangun dengan konstruksi tanah getaran atau gempa khususnya


di daerah rawan gempa
2. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar atau kualitas bangunan
3. Pembangunan fasilitas umum dengan kualitas tinggi
4. Perkuatan bangunan vital yang telah ada
5. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan pegunungan lahan
6. Rencan penampatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan
hunian di daerah rawan gempa bumi

8
7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa
bumi dan cara-cara penyelamatkan diri jika terjadi gempa bumi
8. Ikut serta dalam perlatihan program, upaya penyalamatan, kewaspadaan
masyarakat terhadap gempa bumi, perlatihan pemadam kebakaran dan
pertolongan pertama
9. Persiapan alat pemadam kebakaran, dan peralatan penggalian, dan
peralatan perlindungan masyarakat lainnya
10. Membentuk kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan
pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama
11. Persiapan alat kebakaran, peralatan penggalian dan alat perlindungan
masyarakat lainnya

C. Aplikasi Penanggulangan Bencana


1. Lokasi Gempa
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi
tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States
Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala
Richter.
Lokasi gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia terjadi di koordinat 8,007° LS dan
110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Sedangkan menurut BMG, posisi
episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT pada
kedalaman 33 km.itu di release sesaat setelah terjadi gempa. Setelah data
dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG dan dilakukan
perhitungan, update terakhir BMG menentukan pusat gempa berada di 8.03
LS dan 110,32 BT(update ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan
5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3 SR Mw (Magnitude
Moment).USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada
kedalaman 35 km. Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan
peralatanyangdigunakanberbeda-beda.

9
Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya
Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara
Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter
gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga
dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas.
Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti
Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.

2. Penanganan dan Bantuan


Setelah peristiwa tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
segera memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Soeyanto untuk
mengerahkan pasukan di sekitar Yogyakarta dan sekitarnya untuk
melakukan langkah cepat tanggap darurat. Rombongan presiden sendiri
langsung terbang pada sorenya dan menginap malam itu juga di Yogyakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sudah menyatakan
komitmen bantuan antara lain Jepang, Inggris, Malaysia, Singapura, Prancis
sertaUNICEF.
Berbagai negara telah menawarkan bantuan, di antaranya adalah
Britania Raya menyumbang sebanyak 5,6 juta dolar AS, Australia 3 juta
dolar Australia, RRC 2 juta dolar AS, Amerika Serikat 2,5 juta dollar AS,
Uni Eropa 3 juta euro, Kanada 2 juta dolar Kanada dan Belanda 1 juta euro.
Sementara Jepang dan UNICEF menawarkan berbagai bantuan langsung.
Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah, OXFAM dan UNICEF
telah memberikan sejumlah tenda dan perbekalan darurat kepada para
korban. Jepang, Singapura dan Malaysia diinformasikan akan mengirimkan
tim ke wilayah bencana. Sementara itu dari Vatikan, Paus Benediktus XVI,
Sabtu, 27 Mei saat sedang mengadakan lawatan ke Polandia,
menyampaikan duka cita mendalam kepada korban gempa Bumi di
Yogyakarta dan meminta agar regu penyelamat terus melakukan upaya
pertolongan. Pernyataan duka cita disampaikan Paus melalui telegram
kepada Sekretarisnya Kardinal Angelo Sodano. Dari dalam negeri Palang
Merah Indonesia memberikan respon yang cepat melalui cabang-cabangnya

10
di tingkat kota/kabupaten terdekat. Mereka melakukan tindakan-tindakan
pertolongan darurat; salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit
Lapangan di Lapangan Dwi Windu di Bantul. Tidak kalah pentingnya
adalah dinamika dan empati masyarakat Yogyakarta yang membantu ke
wilayah bencana.
Bantuan ini terus berlangsung sampai tahap rehabilitasi dan
rekontruksi dicanangkan. Sebagian besar sivitas akademika berbagai
universitas juga mendirikan posko bantuan kemanusiaan. Pusat studi
berbagai universitas terlibat dalam dinamika penanggulangan bencana ini.
Antara lain Pusat Studi Mitigasi Bencana ITB Bandung, Pusat Studi
Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Pusat Studi Bencana Alam
UGM, CEEDED Universitas Islam Indonesia

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan
dislokasi pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Terjadinya gempa bumi
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya vulkanik, tektonik, runtuhan dan
nuklir. Akibat yang di timbulkan gempa bumi yakni menimbulkan
kerusakan bangunan, sarana dan prasarana umum seperti jalan raya dan lain-
lain.

Upaya penanggulangan yang dapat kita lakukan yakni dengan


membuat bangunan yang sesuai standar / membuat bangunan tahan gempa
terutama di daerah rawan gempa. Mitigasi saat terjadinya gempa bumi yang
paling utama adalah hindari kepanikan, jika ada di dalam ruangan
berlindung di bawah kolong meja, dan jika diluar ruangan jauhi tiang listrik
dan pohon

B. Saran
Pengetahuan mitigasi tentang bencana gempa bumi harus
ditingkatkan dan ditanamkan sejak dini dengan tujuan menciptakan
masyarakat yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan bangsa.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/14315588/MAKALAH_PB_GEMPA_BUMI_DA
N_GUNUNG_MELETUS

https://studylibid.com/doc/285250/makalah-gempa-bumi-lengkap

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005
011-
NANDI/geologi%20lingkungan/GEMPA_BUMI.pdf__suplemen_Geologi_Li
ngkungan.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai