KELOMPOK 1
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Keperawatan Gawat
Darurat “SIKLUS PENANGANAN BENCANA GEMPA BUMI” untuk
melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
nara sumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon
maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, karena kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi adalah sebuah planet yang sangat kompleks serta memiliki
beragam kehidupan di dalamnya. Semua mahluk, hidup di lapisan Lithosfer,
lapisan ini memiliki bentuk –bentuk yang berbeda, ada dataran, pegunungan,
perbukitan dan bentuk –bentuk lainnya yang masing–masing bentuk memiliki
potensi dan kerawanan terhadap bencana yang berbeda. Semua potensi,
keragaman bentuk, dan kerawanan terhadap bencana berawal dari satu proses,
yaitu proses pergeseran lempeng –lempeng benua dan samudera atau yang
lebih dikenal dengan Teori Tektonik Lempeng.
Teori ini menjelaskan bahwa lithosfer adalah suatu masa yang kaku dan
bergerak di atas suatu lapisan Astenosfer yang bersifat cair dan plastis, karena
adanya pergerakan ini terjadilah tumbukan antar lempeng yang membentuk
permukaan bumi dengan potensi dan kerawana bencana yang berbeda.
Dengan adanya proses tersebut kehidupan mahluk di atasnya mendapatkan
keuntungan sekaligus kerugian dari bencana yang ditimbulkannya.
Gempa bumi (earth quake) adalah salah satu dampak negatif dariadanya
proses tektonik tersebut, daerah-daerah pertemuan tumbukan tersebut
(subduktion zone) menjadi daerah rawan gempa bumi, mulai dari daerah
ujung pantai barat Sumatera sampai ke pantai selatan Flores, berlanjut dari
pantai selatan Timor, pantai baratlaut dan barat Irian Jaya, utara pulau Seram,
barat dan utara Maluku serta sampai ke timur dan utara Sulawesi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Siklus Penanganan Pra Bencana Gempa Bumi?
2. Bagaimana Siklus Penanganan Saat Bencana Gempa Bumi?
3. Bagaimana Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Pra Bencana Gempa Bumi
2. Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Saat Bencana Gempa Bumi
3. Mengetahui Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Pra
Bencana Gempa Bumi
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Siklus Penanganan Saat
Bencana Gempa Bumi
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Siklus Penanganan Pasca Bencana Gempa
Bumi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
f. Alat yang harus ada di setiap tempat
1) Kotak P3K
2) Senter / lampu baterai
3) Radio
4) Makanan suplemen dan air
7
5) Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah
pada anda atau sekitar anda.
b. Periksa lingkungan sekitar anda
1) Periksa apabila terjadi kebakaran
2) Periksa apabila terjadi kebocoran gas
3) Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik
4) Periksa aliran dan pipa air
5) Periksa apabila ada hal yang membahayakan (mematikan listrik,
tidak menyalakan api, dll)
c. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena
kemungkinan masih terdapat reruntuhan
d. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa kemungkinan terjadi
bahaya susulan masih ada.
e. Mendengarkan informasi
Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila
terjadi gempa bumi susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau
berita yang tidak jelas sumbernya
f. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk
mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
g. Jangan panic dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Tuhan yang
maha esa demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
8
7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa
bumi dan cara-cara penyelamatkan diri jika terjadi gempa bumi
8. Ikut serta dalam perlatihan program, upaya penyalamatan, kewaspadaan
masyarakat terhadap gempa bumi, perlatihan pemadam kebakaran dan
pertolongan pertama
9. Persiapan alat pemadam kebakaran, dan peralatan penggalian, dan
peralatan perlindungan masyarakat lainnya
10. Membentuk kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan
pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama
11. Persiapan alat kebakaran, peralatan penggalian dan alat perlindungan
masyarakat lainnya
9
Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya
Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara
Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter
gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga
dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas.
Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti
Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.
10
di tingkat kota/kabupaten terdekat. Mereka melakukan tindakan-tindakan
pertolongan darurat; salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit
Lapangan di Lapangan Dwi Windu di Bantul. Tidak kalah pentingnya
adalah dinamika dan empati masyarakat Yogyakarta yang membantu ke
wilayah bencana.
Bantuan ini terus berlangsung sampai tahap rehabilitasi dan
rekontruksi dicanangkan. Sebagian besar sivitas akademika berbagai
universitas juga mendirikan posko bantuan kemanusiaan. Pusat studi
berbagai universitas terlibat dalam dinamika penanggulangan bencana ini.
Antara lain Pusat Studi Mitigasi Bencana ITB Bandung, Pusat Studi
Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Pusat Studi Bencana Alam
UGM, CEEDED Universitas Islam Indonesia
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan
dislokasi pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Terjadinya gempa bumi
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya vulkanik, tektonik, runtuhan dan
nuklir. Akibat yang di timbulkan gempa bumi yakni menimbulkan
kerusakan bangunan, sarana dan prasarana umum seperti jalan raya dan lain-
lain.
B. Saran
Pengetahuan mitigasi tentang bencana gempa bumi harus
ditingkatkan dan ditanamkan sejak dini dengan tujuan menciptakan
masyarakat yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan bangsa.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/14315588/MAKALAH_PB_GEMPA_BUMI_DA
N_GUNUNG_MELETUS
https://studylibid.com/doc/285250/makalah-gempa-bumi-lengkap
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005
011-
NANDI/geologi%20lingkungan/GEMPA_BUMI.pdf__suplemen_Geologi_Li
ngkungan.pdf
13