Keperawatan Jiwa - Asli

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN

Skizofrenia adalah salah satu dari gangguan jiwa. Gangguan jiwa lainnya termasuk

gangguan skizofreniform, gangguan skizoafektif, gangguan waham, gangguan psikotik singkat,

dan gangguan psikotik induksi zat (American Psychiatric Assosiation, 2013).

Gangguan jiwa kadang-kadang hadir dalam gangguan lain, seperti depresi dengan ciri

psikotik, episode manik dari gangguan bipolar, gangguan stress pasca trauma, delirium, dan

gangguan mental organik.

KOTAK 17-1 KLIEN BERBICARA

Gangguan jiwa adalah nyata. Ciri utamanya adalah hilangnya kesadaran terhadap diri

saya sedemikian rupa sehingga saya tidak dapat lagi membedakan hubungan saya dengan

kenyataan di mana tubuh saya berada. Hal ini tidak akan merusak , kecuali saya melakukannya

secara tidak sengaja; saya melakukannya tanpa sadar dan belum disediakan untuk tubuh saya.

Tubuh saya kemudian, berjalan tanpa saya. Ia mengembara tanpa tujuan dan tidak tahu untuk

tetap menjaga kehangatan dalam situasi dingin. Tidak tahu bagaimana menghindari serangan

kekerasan. Ia tidak tahu melindungi diri dari api dan air serta lalu lintas di jalan raya.

Otak saya mendatangkan ide-ide fantastis tentang siapa sayasebenarnya, karena saya

tidak ada disana untuk menceritakannya. Mungkin saya Ratu Hati, atau utusan dari planet lain,

atau bahkan Tuhan. Dan mengapa tidak? Otak saya mendistorsi realitas indra: Apakah makanan

ini panas atau dingin? Apakah jaket ini basah atau kering? Apakah ini kursi, atau apa sebenarnya

ini semua, dan dalam hal apa, didunia manakah anda?


Otak saya memilih manifestasinya sesuai dengan emosi apa yang tersedia ketika saya

masih bertanggung jawab. Sayang saya tidak ada disana untuk menambah ketajaman saya,

kebijaksanaan, dan kesadaran saya sesuai dengan apa yang telah saya pelajari. Otak saya berjalan

kusut. Tidak ada orang yang memandu, tidak ada kapten, tidak ada helm, dan tidak ada kemudi.

Ia tidak memiliki jari di keyboard.

Apa saya ini, kemudian hilang, dan kemana ia pergi? Ini adalah kesadaran. Ini adalah

kehadiran saya dalam diri saya. Hal ini ego. Ini adalah pemisahan saya. Ini adalah bagian dalam

diri saya yang memberitahu saya perbedaan antara saya dan dunia. Ini adalah saya dalam saya

yang membuat saya tegak seperti tulang belakang dan berkata, “Anda tidak akan jatuh ke dalam

pohon ini, atau lagu ini, atau laut ini air atau udara, dan tidak akan jatuh kedalam diri anda.”

Yang hilang dari diri saya adalah kecerdasan yang mengatakan saya adalah saya, dan anda

adalah anda.

Dari Corday R: Psychosis, the inner experience, Boulder, Colo, 1991, Common Loon
Productions.
RENTANG RESPON NEROBIOLOGIS

RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF

Gangguan
Berpikir logis Pikiran sesekali terdistorsi
pemikiran/waham
Persepsi akurat Ilusi
Halusinasi
Emosi konsisten dengan Reaksi emosional
berlebihan atau tidak Kesulitan pengolahan
pengalaman
bereaksi emosi
Perilaku sesuai
Perilaku aneh atau Perilaku kacau
Berhubungan sosial penarikan tidak biasa
Isolasi sosial

Gambar 17-1 Rentang respons neurologis

Sekitar 50% dari klien dengan skizofrenia memiliki gangguan penggunaan zat,

paling sering alkohol atau ganja. Klien ini sering memiliki gejala yang lebih parah;

peningkatan tingkat rawat inap, kekerasan, penipuan, tunawisma, dan ketidakpatuhan terhadap

pengobatan; serta respons yang buruk untuk pengobatan(Schmidt et al, 2011).

KEWASPADAAN KUALITAS DAN KEAMANAN

Skrining penggunaan zat sangat penting di antara mereka yang mengalami gangguan jiwa.

Kata skizofrenia adalah kombinasi dari dua kata Yunani, schizein, “untuk membagi,” dan

phren, “pikiran.” Skizofrenia tidak mengacu pada “kepribadian ganda,” seperti dalam

gangguan kepribadian ganda, di mana identitas hadir secara terpisah, tapi dengan keyakinan

bahwa telah terjadi perpecahan antara aspek kepribadian yaitu kognitif dan emosional.
Salah satu cara mengelompokan daftar gejala skizofrenia adalah sebagai gejala positif

(perilaku normal yang berlebihan) dan gejala negatif (perilaku normal yang berkurang)

(kotak 17-2). Sistem lain mendefinisikan lima kelompok gejala utama, disajikan pada Gambar

17-2. Model ini menggabungkan gejala positif dan negatif skizofrenia serta aspek-aspek lain,

termasuk gejala kognitif, gejala suasana hati, dan beberapa disfungsi social dan ukopasional yang

umum pada skizofrenia.

Pengkajian melibatkan pemahaman cara dimana otak memproses informasi dari indera

dan respons perilaku yang dihasilkan. Perilaku ini akan disusun dalam kategori berikut:

 Kognitif

 Persepsi

 Emosi

 Perilaku

 Perilaku dan gerakan

 Sosialisasi

KOTAK 17-2 GEJALA POSITIF DAN NEGATIF DARI SKIZOFRENIA

Gejala positif

Fungsi tak berlebihan atau distorsi fungsi otak yang normal; biasanya responsive terhadap semua

kategori obat antipsikotik.

Gangguan jiwa terkait berpikir

Waham (paranoid, somatik, kebesaran, agama, nihilistik, atau persekutori, siar piker, sisip piker,

atau kontrol pikir)


Halusinasi ( pendengaran, penglihatan, sentuhan, pengecapan, penciuman)

Disorganisasi bicara dan perilaku

Gangguan berpikir positif formal ( inkoheren, word salad, derailment, tidak logis, loose

associations, tangentiality, circumstantiality, pressured speech, distractible speech, atau

miskin bicara)

Perilaku aneh (katatonia, gangguan gerak, kerusakan perilaku sosial)

Gejala negatif

Sebuah penurunan atau hilangnya fungsi otak yang normal, biasanya tidak responsif terhadap

antipsikotik tradisional dan lebih responsif terhadap antipsikotik atipikal

Masalah emosi

Afek datar: terbatas jangkauan dan intensitas ekspresi emosional

Anhedonia/asociality: : ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan atau mempertahankan

kontak social

Gangguan pengambilan keputusan

Alogia: pembatasan berpikir dan berbicara

Avolotion/apatis: kurangnya inisiasi perilaku yang diarahkan pada tujuan

Gangguan perhatian: ketidakmampuan mental untuk fokus dan mempertahankan perhatian


GEJALA POSITIF

Waham GEJALA NEGATIF


Halusianasi
Afek datar
Gangguan pemikiran
Alogia
Bicara kasar
Avolition/apatis
Perilaku bizar
Anhedonia/asosialitas
Afek tidak tepat
Defisit perhatian

Disfungsi sosial/kerja

Pekerjaan/ aktivitas
Hubungan
interpersonal
Perawatan diri
Mortalitas/morbiditas
GEJALA KOGNITIF

Perhatian GEJALA SUASANA HATI


Memori
Fungsi eksekutif: Distoria
abstraksi, pembentukan Bunuh diri
konsep, pemecahan Keputusasaan
masalah, pengambilan
keputusan

GAMBAR 17-2 Kelompok gejala utama dari skizofrenia. (Dimodifikasi dari Eli Lily: Schizophrenia and related disorders: a
comprehensive review and bibliography slide kit, Indianapolis, 1996, Lily Neuroscience.)
PERILAKU

Kognitif. Kognitif adalah tindakan atau proses mengetahui. Kognitif melibatkan kesadaran dan

penilaian yang memungkinkan otak untuk memproses informasi dengan cara menyediakan

akurasi, penyimpanan, dan pengambilan. Orang dengan skizofrenia sering tidak dapat

menghasilkan pemikiran logis yang kompleks atau mengungkapkan kalimat yang koheren karena

neurotransmisi pada system pengolahan informasi otak yang rusak. Deficit kognitif sering hadir

pada klien yang secara klinis berisiko tinggi gangguan jiwa sebelum timbulnya gangguan jiwa

(Carrion et al, 2011).

Pengolahan informasi melibatkan organisasi input sensorik oleh proses otak dalam

respon perilaku (Gambar 17-3). Input sensorik dari indera baik internal maupun eksternal

disaring sesuai dengan fokus perhatian dan kemampuan untuk mengingat, belajar,

mendiskriminasi, menafsirkan dan mengatur informasi. Hasilnya terlihat, dalam pemikiran

pengamatan, perasaan, perilaku dan keterkaitan dengan orang lain.

Pengolahan informasi dari orang dengan skizofrenia dapat diubah oleh deficit otak.

Namun gangguan fungsi kognitif sering membuat orang dengan skizofrenia menyadari bahwa

ide-ide dan perilaku mereka berbeda dari orang lain. Hal ini terutama berlaku dalam hal

menghargai persepsi diri mereka serta kemampuan dan interpretasi mereka terhadap halusinasi

dan waham.

Orang dengan skizofrenia cenderung melebih-lebihkan atau meremehkan kemampuan

mereka sendiri. Disfungsi otak abnormal selama episode akut skizofrenia membuat sulit bagi

klien untuk menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan. Kehilangan wawasan ini adalah

deficit neurologis yang melibatkan lobus frontal dan prefrontal. Hal ini disebut anosognosia,
suatu kondisi dimana klien tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah atau bahwa ada deficit

apapun (Amador, 2007).

Masukan Respon
Sensorik Proses di Otak Perilaku

Indera internal Perhatian Kognitif


Biokimia
Daya ingat
Emosional Persepsi
Belajar
Emosi
Indra eksternal Diskriminasi
Penglihatan Perilaku/
Suara Interpretasi
gerakan
Sentuhan
Rasa Organisasi
Sosialisasi
bau

GAMBAR 17-3 Model proses informasi di otak.

Gejala yang berhubungan dengan masalah dalam pengolahan informasi yang

berhubungan dengan skizofrenia sering disebut deficit kognitif . deficit kognitif meliputi semua

aspek fungsi kognitif yaitu aspek memori, perhatian, bentuk dan organisasi bicara, pengambilan

keputusan, dan isi pikir (Kotak 17-3).

Daya ingat (memory). Daya ingat adalah retensi atau penyimpanan pengetahuan tentang

dunia. Daya ingat adalah fungsi biologis yang dilakukan dibeberapa bagian otak. Masalah daya

ingat yang berhubungan dengan skizofrenia dapat mencakup lupa, ketidaktertarikan,

kesulitan belajar, dan kurangnya kepatuhan.

Penting bagi perawat untuk memahami frustasi terhadap gejala ini menjadi

penyebabklien sering bertanya apakah mereka telah melakukan tugas dengan benar atau apakah

ini saatnya untuk menghadiri sesi kelompok. Ketika orang dengan skizofrenia berulangkali
mengajukan pertanyaan yang sama, seperti menanyakan waktu atau bagaimana untuk

mendapatkan suatu tempat, penting bagi perawat untuk menjawab dalam sebuah bentuk dan cara

yang berarti sesuai kenyataan yang tidak menimbulkan rasa malu atau menurunkan harga diri

seseorang.

Perhatian (attention). Perhatian adalah kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus

pada suatu kegiatan. Perhatian yang terganggu tidak memungkinkan seseorang untuk

memperhatikan, mengamati, fokus, dan berkonsentrasi pada realitas eksternal. Gangguan

perhatian umum terjadi pada skizofrenia dan meliputi kesulitan menyelesaikan tugas-

tugas, kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan, dan mudah terdistraksi (distractibility).

Distractibility mengacu pada perhatian klien yang ditarik dan mudah dirangsangan oleh eksternal

yang tidak relevan seperti suara, buku yang rusak di rak buku, atau orang-orang yang lewat.

Selain itu, klien yang mengalami halusinasi pendengaran sering terganggu oleh hal tersebut dan

dengan demikian memiliki masalah perhatian.

Masalah ini tidak konstan dan dapat berfluktuasi, tergantung pada aktivitas otak yang

diperlukan. Hal ini menciptakan frustasi bagi klien, yang sering mengeluh tentang

ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas karena “pikiran saya mengembara.” Perawat harus

siap untuk mengarahkan klien kembali ke tugas yang ada. Perawat juga harus sering mengulangi

petunjuk dalam waktu singkat dan dengan menggunakan kalimat sederhana.

Anda mungkin juga menyukai