Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN I
INSTALASI SEDERHANA
Pada gambar 1.1 garis berwarna merah jambu dan merah adalah kabel
fasenya. Perbedaanya adalah garis berwarna merah jambu artinya adalah
kabel listrik yang belum dialiri arus, sedangkan yang berwarna merah artinya
kabel yang telah dialiri arus listrik. Kabel yang berwara biru adalah kabel
netralnya.
Pemasangan kabel fase adalah dari main line/PLN menuju ke saklar
kemudian menuju ke lampu. Sedangkan kabel netralnya langsung saja ke
lampu.
B. Saklar Tukar
Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi
saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan
menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi
penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel
atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga
saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong.
Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena
penggunaan saklar ini sangat praktis.
Prinsip kerja rangkaian gambar 1.3 adalah, lampu akan menyala jika kedua
saklar berada pada posisi yang sama, misal posisi saklar berada di bagian
kontak atas semua atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian di
atas. Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal
satu saklar berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak bawah atau
sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan maupun
dimatikan dari arah bergantian. Berikut ilustrasinya, warna merah adalah
aliran arus listriknya.
1.2.2 MCB
Stop kontak (dalam bahasa inggris disebut dengan Socket Outlet) adalah
salah satu alat listrik yang biasa kita jumpai pada instalasi Listrik di rumah, dan
berfungsi sebagai tempat menghubungkan aliran listrik ke berbagai alat listrik
atau alat elektronik kita di rumah. (Stop kontak adalah tempat mencolokkan steker
listrik). Stop kontak ini biasa dihubungkan dengan menggunakan Steker (Colokan
Listrik), yang biasa terpasang pada berbagai alat listrik yang ada di rumah. Bentuk
Stop kontak pada umumnya memiliki bahan utama dari Plastik/PVC/ atau jenis
isolator lainnya, memiliki 2 buah lubang tempat colokan, untuk menyambungkan
kabel listrik fasa dan netral, selain itu Stop kontak yang bagus dan aman,
sebaiknya dilengkapi juga dengan terminal untuk kabel arde agar instalasi listrik
dan alat listrik di rumah menjadi lebih aman digunakan.
1.2.5 Fitting
Fitting adalah suatu alat listrik untuk menghubungi lampu dengan kawat-
kawat kabel (wire) pada jaringan listrik secara aman. Dengan menggunakan
fitting peralatan listrik kita seperti lampu akan lebih aman bila digunakan dan
menjadi rapi. Berikut ini akan diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat
dan jenis fitting.
Fitting bermanfaat sebagai alat listrik yang fungsinya sebagai dudukan
lampu seperti lampu pijar, neon, tl, downlight dan jenis lampu lainnya.
Fitting bermanfaat sebagai alat untuk mendistribusikan arus listrik dari rangkaian
instalasi listrik ke lampu, lampu pijar, neon, tl, downlight, dan jenis lampu- lampu
lainnya. Fitting merupakan alat untuk menghubungkan lampu dengan jaringan
listrik secara aman.
Untuk menyambung penghantar dengan kontak fitting, harus diperhatikan
bahwa kontak sebelah dalam fitting dihubungkan dengan penghantar fasa,
sedangkan kontak sebelah luar fitting yang berulir dihubungkan dengan
penghantar nol dari jaringan listrik.
1.2.6 Jumper
1.2.7 Kabel
1.4.3 Percobaan 3
1.5.2 Percobaan 2
1. Sambungkan sumber arus AC 220 V dengan MCB, MCB di sini
digunakan sebagai pengaman arus.
2. Sambungkan kabel fase dari PLN menuju ke saklar, lalu sambungkan
pada bagian input di lampu.
3. Paralelkan lampu 1 dan lampu 2.
4. Sambungkan ground pada sumber ke ground lampu.
5. Amatilah nyala lampu 1 dan lampu 2, ketika saklar di on-off kan.
1.5.3 Percobaan 3
1. Sambungkan sumber arus AC 220 V dengan MCB, MCB di sini
digunakan sebagai pengaman arus.
2. Sambungkan kabel fase dari PLN menuju ke saklar, lalu sambungkan
pada bagian input di lampu.
3. Paralelkan lampu 1 dan lampu 2.
4. Sambungkan ground pada sumber ke ground lampu.
5. Pasangkan fasa dari sumber dengan stop kontak, begitu juga dengan
ground dari sumber disambingkan dengan ground di stop kontak.
6. Amatilah nyala lampu 1 lampu 2 dan stop kontak, ketika saklar di on-
off kan.
1.5.4 Percobaan 4
1. Sambungkan sumber arus AC 220 V dengan MCB, MCB di sini
digunakan sebagai pengaman arus.
2. Sambungkan kabel fase dari PLN menuju ke input saklar 1,
sambungkan 2 kabel lain pada saklar 1, ke input dan salah satu kabel
lain dari saklar 2, output pada saklar 2 disambungkan pada bagian
input di lampu.
3. Sambungkan ground pada sumber ke ground lampu.
4. Amatilah nyala lampu dengan variasi on-off pada saklar 1 dan saklar
2.
1.6 Data Percobaan
1.6.1 Percobaan 1
Tabel 1.1 Tabel Kondisi Saklar dan Lampu Percobaan 1
No Kondisi Saklar Lampu
1 ON Nyala
2 OFF Mati
1.6.2 Percobaan 2
Tabel 1.2 Tabel Kondisi Saklar dan Lampu Percobaan 2
No Kondisi Saklar Lampu 1 Lampu 2
1 ON Nyala Nyala
2 OFF Mati Mati
1.6.3 Percobaan 3
Tabel 1.3 Tabel Kondisi Saklar dan Lampu Percobaan 3
No Kondisi Saklar Lampu 1 Lampu 2 Stop Kontak
1 ON Nyala Nyala Nyala
2 OFF Mati Mati Mati
1.6.4 Percobaan 4
Tabel 1.4 Tabel Kondisi Saklar dan Lampu Percobaan 4
1.7.2 Percobaan 2
Pada percobaan 2, arus arus mengalir dari sumber menuju ke MCB, ketika
MCB pada posisi on maka arus mengalir menuju saklar. Seperti yang terlihat
pada tabel 1.2 ketika saklar pada posisi off maka arus tidak dialirkan menuju ke
lampu 1 dan 2 sehingga kedua lampu mati. Ketika saklar pada posisi on maka
arus dialirkan menuju ke lampu 1 dan 2 sehingga kedua lampu menyala.
1.7.3 Percobaan 3
Pada percobaan 3, arus mengalir dari sumber menuju ke MCB, ketika
MCB pada posisi on maka arus mengalir menuju saklar. Seperti yang terlihat
pada tabel 1.3 ketika saklar pada posisi off maka arus dialirkan menuju ke lampu
sehingga lampu mati. Ketika saklar pada posisi on maka arus dialirkan menuju
ke lampu sehingga lampu menyala. Stop kontak tetap menyala saat saklar pada
posisi on maupun off, karena stop kontak terhubung lansung ke fasa dan netral.
1.7.4 Percobaan 4
Pada percobaan 4, arus mengalir dari sumber menuju ke MCB, ketika
MCB pada posisi on maka arus mengalir menuju saklar tukar. Seperti yang
terlihat pada tabel 1.4 ketika saklar 1 pada posisi on dan saklar 2 pada posisi on
maka arus dialirkan menuju ke lampu sehingga lampu menyala. Ketika saklar 1
pada posisi on dan saklar 2 pada posisi off maka arus tidak dialirkan menuju ke
lampu sehingga lampu mati. Ketika saklar 1 pada posisi off dan saklar 2 pada
posisi on maka arus tidak dialirkan menuju ke lampu sehingga lampu mati.
Ketika saklar 1 pada posisi off dan saklar 2 pada posisi off maka arus dialirkan
menuju ke lampu sehingga lampu menyala.
1.8 Kesimpulan
1. MCB (Miniature Circuit Breaker) digunakan sebagai pengaman ketika
terjadi hubung singkat (short circuit). Apabila ada arus lebih akan
menghasilkan panas pada bimetal, sehingga bimetal akan melengkung
sehingga bisa menghentikan kontak MCB. MCB memiliki solenoida
yang akan menghantarkan MCB saat grounding atau korsleting.
2. Pada percobaan 1, ketika saklar off arus tidak mengalir sehingga lampu
mati dan ketika saklar on arus mengalir sehingga lampu menyala.
3. Pada percobaan 2, ketika saklar off arus tidak mengalir sehingga kedua
lampu mati dan ketika saklar on arus mengalir sehingga kedua lampu
menyala karena rangkaian terhubung secara paralel.
4. Pada percobaan 3, stop kontak akan tetap menyala dan tidak dipengaruhi
oleh saklar karena stop kontak terhubung langsung ke fasa dan netral.
5. Pada percobaan 4, ketika saklar pada keadaan sama (on semua atau off
semua) maka lampu menyala dan ketika saklar pada keadaan berbeda
maka lampu mati.