Anda di halaman 1dari 61

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Nama: Abdul Aziz mahmud


NIM : 181910201144

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik disusun sebagai perangkat


pembelajaran mata praktikum Pembangkit Tenaga Listrik serta pegangan pelaksanaan
praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun dosen pengampu di Laboratorium
Konversi Energi Listrik, Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.

Jember, 31 Januari 2017

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium
Universitas Jember Konversi Energi Listrik

Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. Ir. Widyono Hadi, M.T.


NIP 196612151995032001 NIP 196104141989021001

ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Matapraktikum


BAB 1 KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA
DENGAN SIMULINK MATLAB
Pertemuan 2 Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data
Percobaan 1
Pertemuan 3 Asistensi Percobaan 1
BAB 2 KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA
DENGAN SIMULINK MATLAB
Pertemuan 4 Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data
Percobaan 2
Pertemuan 5 Asistensi Percobaan 2
BAB 3 KARAKTERISTIK PEMBANGKIT TENAGA
SURYA
Pertemuan 6 Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data
Percobaan 3
Pertemuan 7 Asistensi Percobaan 3

Pertemuan 8 Ujian Praktek Bab 1, 2 dan 3

BAB 4 TRANSFORMATOR 1 Ф (LOAD TEST)


Pertemuan 9 Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data
Percobaan 4
Pertemuan 10 Asistensi Percobaan 4
BAB 5 GENERATOR DC
Pertemuan 11 Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data
Percobaan 5
Pertemuan 12 Asistensi Percobaan 5

Pertemuan 13 Ujian Praktek Bab 4 dan 5


Pertemuan 14 UJIAN AKHIR
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan
tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM .................................................................... iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM ………................................................................. iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

BAB 1 KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB ..... 1

BAB 2 KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB .. 20

BAB 3 KARAKTERISTIK PEMBANGKIT TENAGA SURYA ………………………. 30

BAB 4 TRANSFORMATOR 1 Ф (LOAD TEST) ………………………………………. 42

BAB 5 GENERATOR DC ……………………………………………………………..….. 49

DAFTAR PUSTAKA
KARAKTERISTIK
1 MODUL SEL SURYA
DENGANSIMULINKMATLAB
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum karakteristik modul sel surya dengan Simulink matlab adalah
agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui sistem kerja sel surya.
2. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya dengan
menggunakan program simulink Matlab.
3. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya akibat
pengaruh radiasi surya dengan menggunakan program simulink Matlab.

1.2 Landasan Teori


Sel-sel surya photovoltaic (PV) adalah diode semikonduktor yang didisain
untuk menyerap cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi listrik. Penyerapan
cahaya matahari menghasilkan pembawa-pembawa minoritas bebas, yang
menentukan arus sel surya. Pembawa ini terkumpul dan terpisah oleh junction diode,
yang menentukan tegangannya.
Operasi dasar sel surya ditunjukkan pada gambar 1. Foton-foton cahaya
diserap oleh bahan semikonduktor dan setiap foton yang diserap membangkitkan
sepasang elektron-hole. Pembawa-pembawa minoritas yang dibangkitkan berdifusi
ke junction dimana mereka terkumpul. Jumlah pembawa yang terkumpul
menentukan arusnya. Tegangan ditentukan oleh karakteristik junction-nya.

1 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.1 Operasi sel surya
Rangkaian ekivalen ditunjukkan pada gambar 2. Kurva karakteristik sel
surya photovoltaic dapat ditentukan dengan pertama menghitung pembawa
minoritas terkumpul dan kemudian secara terpisah menghitung karakteristik arus-
tegangan diode. Superposisi dapat digunakan untuk mengkombinasikannya.

Gambar 1.2 Rangkaian ekivalen sel surya


Arus maksimum untuk sel surya tergantung pada lebar pita penyerapan
semikonduktor dan spectrum surya. Setiap photon dengan energy lebih besar dari
lebar pita dapat diharapkan untuk membangkitkan satu pasang elektron-hole, yang
menyebabkan satu pembawa minoritas dapat terkumpul. Koefisien penyerapan
bahan semikonduktor menentukan ketebalan yang diperlukan untuk menyerap cahaya
surya dengan energy lebih besar dari celah pita. Sebagai contoh ketebalan silicon 0,5
mm akan menyerap 93 % dari cahaya surya dengan sebuah energy diatas
lebar pitanya.

2 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.2.1 Junction p-n
Sel-sel PV telah dibuat dengan bahan silicon (Si), gallium arsenide (GaAs),
copper indium diselenide (CIS), cadmium telluride (CdTe), dan beberapa bahan lain.
Bagian utama sel PV yaitu junction p-n, atau ekivalen dengan junction Schottky
yang diperlukan untuk memungkinkan pengaruh sel surya. Pemahaman junction p-n
adalah bagian penting dari pemahaman bagaimana sel PV mengkonversi cahaya
matahari menjadi listrik. Gambar 3 menunjukkan sebuah junction p-n silicon.

Gambar 1.3 Junction p-n menunjukkan lintasan dan difusi elektron dan hole.
Junction tersebut terdiri dari sebuah layer Si tipe-n digabungkan dengan layer
Si tipe-p, dengan sebuah struktur kristal Si murni membentang junction tersebut.
Hubungan diantara kerapatan hole (p), dan kerapatan elektron (n), pada setiap titik
yang diberikan bahan adalah:
n p ni 2..................... (1.1)

Dimana ni adalah perkiraan kerapatan elektron atau hole dalam bahan


intrinsic (tak murni). Saat kondisi tak murni, n Nd dan p Na, dimana Nd dan Na
adalah kerapatan tak murni donor dan acceptor.

Analisa aliran elektron dan hole melewati junction merupakan


pengembangan persamaan diode:
 qV  
I I 0 exp 1 ..................... (1.2)
 kT  
Dimana q adalah muatan elektron, k adalah konstanta Boltzman, T adalah suhu
junction dalam K, dan V adalah tegangan luar melewati junction dari sisi-p ke sisi-n.

3 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.2.3 Junction p-n teriluminasi
Gambar 1.4 mengilustrasikan efek foton-foton pada area junction. Energi
foton tersebut diberikan dengan persamaan:
hc
e hv
..................... (1.3)

-
Dimana adalah panjang gelombang foton, h adalah konstanta Planck (6,625x10
34
J.s) dan c adalah kecepatan cahaya (3x108 m/s).

Energi foton dalam elektron-volt (eV) menjadi 1,24/, jika adalah dalam
-19
m (1eV=1,6x10 J). Jika sebuah foton mempunyai energy yang sama atau melebihi
energy lebar pita semikonduktor dari bahan junction p-n, kemudian energy
foton mampu menciptakan pasangan elektron-hole (EHP). Untuk Si, lebar pita
adalah 1,1eV, jika panjang gelombang foton kurang dari 1,13 m di dekat daerah
infra merah, maka foton akan mempunyai cukup energy untuk
membangkitkan EHP.

Gambar 1.4 Junction p-n diiluminasi menunjukkan geometri yang


diinginkan dan kreasi pasangan elektron-hole.
Meskipun foton-foton dengan energy lebih tinggi dari energy lebar pita
dapat diserap, satu foton dapat mengkreasikan hanya satu EHP. Energi lebih dari
foton dibuang sebagai panas. Bila foton memasuki sebuah bahan, intensitas beam
(daya dalam medan gelombang) tergantung pada konstanta penyerapan panjang
gelombang-bebas, .

4 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Jumlah arus foton-terinduksi mengalir melewati junction dan rangkaian luar
secara langsung sebanding dengan intensitas sumber foton. Catatan bahwa EHP
digerakkan melewati junction dengan adanya medan E (E-field), jadi hole bergerak
ke sisi-p dan melanjutkan untuk berdifusi ke arah kontak luar sisi-p. Dengan cara yang
sama, elektron-elektron bergerak ke sisi-n dan melanjutkan untuk berdifusi ke kontak
luar sisi-n.
Pada titik ini, sebuah pengamatan penting dilakukan. Tegangan luar
melewati diode yang menyebabkan aliran arus saat tidak ada foton-foton, adalah
positif dari p ke n. Arus dan tegangan diode didefinisikan dalam arah ini, dan diode
didefinisikan berdasarkan konvensi tanda pasif. Dengan kata lain, ketika tidak ada
foton-foton menimpa junction, diode menghilangkan daya. Tetapi saat terdapat foton-
foton, aliran arus terinduksi foton melawan arah pasif tersebut. Oleh karena itu,
arus meninggalkan terminal positif, yang berarti bahwa alat tersebut membangkitkan
daya. Ini adalah efek dari PV. Saat arus PV digabungkan dengan persamaan diode,
menghasilkan persamaan:
qV 
 qV   kT 
I I 0 exp 1 I1 I 0e ..................... (1.4)
 kT  

Gambar 1.5 menunjukkan kurva I-V untuk sel PV ideal dan tipikal,
2
mengasumsikan sel tersebut mempunyai luas perkiraan 195 cm . Sifat lain kurva I- V
gambar 5, adalah adanya titik tunggal pada setiap kurva pada daya yang dikirim oleh
sel adalah maksimum. Titik ini disebut titik daya maksimum (maksimum power
point) dari sel. Dan gambar 6 adalah saat daya sell diplot terhadap tegangan
sel.

5 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.5 Karakteristik I-V dari sel-sel PV ideal dengan level iluminasi yang
berbeda.

Gambar 1.6 Karakteristik P-V dari sel-sel PV dengan empat level iluminasi.

6 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.7 Rangkaian Modul Photovoltaic dengan Masukan Tegangan
Input :
a. Tegangan Photovoltaic, VPV (V)
2
b. Insolation (W/m )
Output:
a. Arus Photovoltaic, IPV (A)
b. Daya output Photovoltaic, PPV (W)
Model ini tepat untuk keadaan saat modul-modul terhubung parallel dengan
tegangan yang sama.

Gambar 1.8 Rangkaian Modul Photovoltaic dengan Masukan Arus


Input :
a. Arus Photovoltaic, IPV (A)
2
b. Insolation (W/m )

Output:
a. Tegangan Photovoltaic, VPV (V)
b. Daya output Photovoltaic, PPV (W)
Model ini tepat untuk keadaan saat modul-modul terhubung parallel dengan
tegangan yang sama.
7 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.3 Alat-alat dan Komponen
Alat yang diperlukan terdiri dari:
1. Laptop / Personal Computer 1 buah
2. Software Matlab 2010 1 buah

1.4 Prosedur Percobaan


1. Buka program Matlab 2010.
2. Buka file ModulPV.mdl pada menu Current Folder, kemudian muncul
tampilan simulink untuk modul Photovoltaic seperti gambar 1.8 berikut.

Gambar 1.9 PV 1 model simulink untuk input tegangan dan PV 2 model simulik
untuk input arus
3. Klik pada program Matlab 2010, menu Simulink Library Browser.
4. Pada Simulink Library Browser klik menu New Model, kemudian muncul
tampilan program simulink dengan nama file untitled.mdl. Simpan dengan
menu save as dan beri nama Percobaan2, selanjutnya buatlah program simulink
pada gambar 6 pada file ini.
5. Tarik PV1 ke dalam program simulink pada file Percobaan2.
6. Tarik Repeating Sequence Stair pada menu sources.

8 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
7. Masukkan data berikut untuk input radiasi sel surya (illumination)

8. Tarik Repeating Sequence pada menu sources.

9. Masukkan parameter data berikut:

10. Tarik X-Y Graph pada menu sink

.
11. Untuk karakteristik I-V, masukan parameter data x-min=0, x-max=25, y-
min=0, y-max=6 dan sample time=-1
12. Untuk Karakteristik P-V masukkan parameter data x-min=0, x-max=25, y-
min=0, y-max=100, sample time=-1
13. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 1.7.
14. Klik menu Simulation kemudian klik Configurations Parameter, masukkan
parameter data

15. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik I-V dan P-V
16. Tarik PV2 ke dalam program simulink pada file Percobaan2.
17. Tarik Repeating Sequence Stair pada menu sources.

9 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
18. Masukkan data berikut untuk input radiasi sel surya (illumination)

19. Tarik Repeating Sequence pada menu sources.

20. Masukkan parameter data berikut:

21. Tarik X-Y Graph pada menu sink.

22. Untuk karakteristik V-I, masukan parameter data x-min=0, x-max=6, y-min=0,
y-max=25 dan sample time=-1
23. Untuk Karakteristik P-I masukkan parameter data x-min=0, x-max=6, y-
min=0, y-max=100, sample time=-1
24. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 1.7.
25. Klik menu Simulation kemudian klik Configurations Parameter, masukkan
parameter data.

26. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik V-I dan P-I.

10 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 1.1 Data Percobaan Simulasi Modul PV
Parameter Data Data Hasil Print Screen

Karakteristik I-V (PV 1)

Karakteristik P-V (PV 1)

Karakteristik V-I (PV 2)

Karakteristik P-I (PV 2)

11 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data Data Hasil Print Screen

Karakteristik Vpv data beraturan (PV 1)

Karakteristik Vpv data tidak beraturan (PV 1)

Karakteristik Ipv data beraturan (PV 2)

Karakteristik Ipv data tidak beraturan (PV 2)

12 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data Data Hasil Print Screen

Insolation data beraturan (PV 1)

Insolation data tidak beraturan (PV 1)

Insolation data beraturan (PV 2)

Insolation data tidak beraturan (PV 2)

13 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6 Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1 Grafik
Tabel 2 Grafik Karakteristik PV1 dan PV2
Parameter Data Grafik

Karakteristik I-V dengan


insolation beraturan (PV
1)

Karakteristik P-V dengan


insolation beraturan (PV
1)

Karakteristik I-V dengan


insolation tidak beraturan
(PV 1)

14 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data Grafik

Karakteristik P-V dengan


insolation tidak beraturan
(PV 1)

Karakteristik V-I dengan


insolation beraturan (PV
2)

Karakteristik P-I dengan


insolation beraturan (PV
2)

15 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Karakteristik P-I dengan
insolation tidak beraturan
(PV 2)

Karakteristik V-I dengan


insolation tidak beraturan
(PV 2)

16 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6.2 Pembahasan

17 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
18 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

19 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
KARAKTERISTIK
2 ARRAY SEL SURYA
DENGANSIMULINKMATLAB
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum karakteristik array sel surya dengan Simulink matlab adalah
agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui sistem kerja sel surya.
2. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada array sel surya dengan
menggunakan program simulink Matlab.
3. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya akibat
pengaruh radiasi surya dengan menggunakan program simulink Matlab.

1.2 Landasan Teori


Saat modul-modul dikombinasikan untuk menaikkan tegangan dan atau arus
system, kumpulan modul-modul tersebut disebut sebagai array. Untuk alasan yang
sama, bahwa efisiensi sebuah modul lebih kecil dari efisiensi sel dalam modul,
maka efisiensi sebuah array lebih kecil dari efisiensi modul dalam array. Karena
sebuah array yang luas dapat dibangun dengan subarray yang dapat beroperasi secara
bebas satu sama lain, walaupun penurunan dalam efisiensi pada level array tersebut,
array PV yang menghasilkan lebih dari 1 MW adalah dalam operasi level efisiensi
yang dapat diterima. Operasi paling efisien dicapai jika modul dibuat dari
sel-sel identik dan jika array terdiri dari modul-modul identik.

1.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan terdiri dari:
1. Laptop / Personal Computer 1 buah
2. Software Matlab 2010 1 buah

20 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.4 Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.

Gambar 1. Rangkaian percobaan karaktristik arus-tegangan dan daya-tegangan


dengan array PV masukan arus.

21 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
2. Buka program Matlab 2010.
3. Buka file ModulPV.mdl pada menu Current Folder, kemudian muncul
tampilan simulink untuk modul Photovoltaic seperti gambar 6 berikut.

Gambar 2. PV 1 model simulink untuk input tegangan dan PV 2 model simulik


untuk input arus.
4. Klik pada program Matlab 2010, menu Simulink Library Browser.
5. Pada Simulink Library Browser klik menu New Model, kemudian muncul
tampilan program simulink dengan nama file untitled.mdl. Simpan dengan
menu save as dan beri nama Percobaan3, selanjutnya buatlah program simulink
pada gambar 1 pada file ini.
6. Tarik PV2 ke dalam program simulink pada file Percobaan2.
7. Tarik blok Constant pada menu sources.

8. Masukkan data berikut untuk input data radiasi surya

22 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
9. Tarik blok Ramp pada menu sources.
10. Masukkan parameter data berikut

11. Tarik Add dan Product pada menu math operations.

dan

12. Masukkan parameter data berikut pada fungsi Add

13. Masukkan parameter data berikut pada fungsi Product

14. Tarik X-Y Graph pada menu sink.

23 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
15. Masukkan parameter data berikut pada XY-VI

16. Masukkan parameter data berikut pada PI-Power

17. Tarik Mux pada menu Signal Routing

18. Masukkan parameter data berikut

24 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
19. Tarik To Workspace pada menu sink

20. Masukkan parameter data berikut

21. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 6


22. Klik menu simulation, klik Configurations Parameter, masukkan parameter
data

23. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik I-V dan P-V.

25 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.5 Data Hasil Percobaan
Simbol Parameter Data

1.6 Analisis Data dan Pembahasan


1.6.1 Grafik

Parameter Data Grafik

Karakteristik V-P dengan radiasi surya ….

Karakteristik V-I dengan radiasi surya ….

26 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6.2 Pembahasan

27 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
28 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

29 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
KARAKTERISTIK
3 PEMBANGKIT LISTRIK
SEL SURYA
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum karakteristik pembangkit listrik sel surya adalah agar
mahasiswa dapat :
1. Mengetahui sistem kerja sel surya.
2. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya.
3. Mengetahui karakteristik arus tegangan akibat pengaruh radiasi surya.

1.2 Landasan Teori


Photovoltaic (PV) / Solar Cell Generation (Pembangkit Sel Surya)
menyatakan perubahan langsung dari peristiwa radiasi surya menjadi listrik. Sebuah
sel PV secara sederhana adalah sebuah diode junction pn semikonduktor area luas
dengan junction ditempatkan sangat dekat ke permukaan atas. Sebuah susunan kisi
logam disebelah atas dan sebuah susunan lembar di sebelah bawah mengumpulkan
pembawa-pembawa minoritas melewati junction dan bertindak sebagai terminal-
terminal. Pembawapembawa minoritas dibangkitkan oleh peristiwa photon-photon
dengan energy yang lebih besar atau sama dengan celah energi (energy gap) dari
bahan semikonduktor.
Karena keluaran setiap sel agak rendah sekitar (1-2 W), beberapa sel (30-60
sel) dikombinasikan untuk membentuk sebuah modul. Rentang rating modul dari
40-50 W pada 15-17 V. Modul-modul PV ditempatkan secara bersama-sama untuk
membentuk panel, array, grup, segmen, dan sebuah pembangkit PV terdiri dari
beberapa segmen.

30 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Keuntungan PV meliputi operasi dan biaya pemeliharaan yang rendah, tidak
ada bagian yang bergerak, tenang, operasi yang sederhana, umur waktu yang tidak
terbatas jika dipelihara dengan tepat, tidak ada biaya bahan bakar dan pengaruh
lingkungan yang kecil. Kerugiannya adalah biayanya mahal, perlu area kolektor
yang luas untuk menangkap radiasi dan variabilitas output terhadap harian dan
musim.

Gambar 3.1 Karakteristik Arus Tegangan (I-V) sel surya


Output sistem PV adalah dc dan diperlukan inverter untuk mensuplai beban-
beban ac. Bila input bahan bakar diperlukan untuk pembangkit tenaga konvensional
yang tergantung dari bebannya, input untuk sistem PV ditentukan oleh faktor luar
seperti lapisan awan, waktu harian, musim tahunan, lokasi geografis, orientasi, dan
geometri kolektor surya. Oleh karena itu sistem PV dioperasikan sedapat mungkin
pada atau dekat output maksimumnya. Juga, pembangkit PV adalah pembangkit
tanpa inersia dan menyebabkan kecepatan perubahan output-nya akibat pergerakan
awan.
Karakteristik arus-tegangan (I-V) dari sebuah sel surya ditunjukkan pada
gambar 3.1. Persamaan karakteristik tersebut diberikan dengan persamaan:

 eV  
I I s I o exp 1 ..................... (3.1)
 kT  
31 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
Dimana I0 adalah dark current (arus gelap) dan Is adalah source current
(arus sumber), k adalah konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K), T adalah suhu
dalam K, dan e adalah muatan elektron. Pada kondisi ideal (sel-sel identik), untuk
modul PV dengan susunan seri-paralel dari sel-sel, karakteristik I-V akan menjadi
sama, kecuali skala arus dikalikan dengan cabang paralel dan skala tegangan sama
dengan jumlah sel-sel secara seri dalam modul. Arus sumber Is bervariasi secara
linier dengan radiasi surya. Arus dark I0 meningkat bila suhu operasi sel meningkat.
Juga, lebih besar celah energi dari bahan, lebih kecil arus nol-nya. Rasio arus
sumber Is terhadap arus dark I0 harus dibuat sebesar mungkin untuk memperbaiki
operasi.

1.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan terdiri dari:
1. Modul surya 1 buah
2. Resistor 1 buah
3. Multimeter 1 buah
4. Solar power meter 1 buah
5. Termometer 1 buah
6. Kabel Penghubung 1 buah

1.4 Prosedur Percobaan


1. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.

Gambar 3.2 Rangkaian percobaan karaktristik arus-tegangan


2. Ambillah gambar panel sel surya yang dilakukan dalam percobaan ini dengan
kamera.
3. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.

32 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
4. Catat jam berapa percobaan dilakukan.
5. Ukur suhu pada modul sel surya saat melakukan percobaan.
6. Ukur radiasi matahari saat melakukan percobaan dengan Solar Power meter
(satuan : W/m2).
7. Ukur tegangan dan arus terminal.
8. Masukkan data hasil pengukuran pada tabel 1 dan tabel 2 berikut dengan
variasi beban RL.
9. Gabungkan data pada kelompok lain untuk mendapatkan data yang bervariasi
terhadap radiasi cahaya dan suhunya.
10. Pada laporan berikan hasil analisa karakteristik I-V (arus-tegangan) dan P-V
(daya-tegangan), masukkan juga gambar foto panel sel surya yang telah
diambil datanya.

1.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran Pada Modul Surya
Jam Pengukuran
Suhu modul sel surya (0C)

Tegangan pada terminal modul surya (volt)

Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran Dengan Variasi Beban R L


Radiasi Tegangan Arus
Daya
No. Beban R L (Ω) Matahari terminal terminal
(W/m2) (P)
beban (V) beban (I)
1 Open Cicuit

2 100

3 100//2

4 100//3

5 100//4

6 100//5

7 Short Circuit

33 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Tabel 3.3 Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan (Teori)
Beban RL Daya Terukur Daya Teori
No. E%
(Ω) (PP) (PT)

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Pada Modul Surya Kelompok


Jam Pengukuran
Suhu modul sel surya (0C)
Tegangan pada terminal modul surya (volt)

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Dengan Variasi Beban RL Kelompok


Radiasi Tegangan Arus
Beban R L Daya
No Matahari terminal terminal
(Ω) (P)
(W/m2) beban (V) beban (I)

1 Open Cicuit

2 100

3 100//2

4 100//3

34 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Radiasi Tegangan Arus
Beban R L Daya
No Matahari terminal terminal
(Ω) (P)
(W/m2) beban (V) beban (I)

5 100//4

6 100//5

Short
7
Circuit

Tabel 6. Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan (Teori)


Beban RL Daya Terukur Daya Teori
No E%
(Ω) (PP) (PT)

35 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6 Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1 Grafik

36 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6.2 Pembahasan

37 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
38 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
39 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
40 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

41 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
4 TRANSFORMATOR 1Ф
(LOAD TEST)

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum transformator 1 Ф (load test) adalah agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan cara transformator 1 bekerja saat berbeban.
2. Mendapatkan karakteristik efisiensi transformator 1 dan bagaimana karakteristik
tersebut jika transformator 1 dibebani bermacam-macam jenis dan besar beban.
Menentukan besar regulasi tegangan saat transformator 1 dibebani dengan

3. variasi besar dan jenis beban.


Menentukan pengaruh rugi-rugi tersebut terhadap performance transformator

4. 1.

1.2 Landasan Teori

l1 R1 X1 R2' X 2' I2

lo

lw l
LOAD

V1 R0 X0 V2

Gambar 4.3 Rangkaian ekivalen pembebanan transformator


Bila transformator dibebani, maka arus mengalir pada kedua sisi belitannya.
Besarnya arus akan ditentukan oleh besar dan jenis beban yang dipasang. Rugi (rugi
tembaga, rugi inti & rugi flux bocor) yang timbul menyebabkan tegangan keluaran
tidak tetap apabila beban dipasangkan. Rugi-rugi tersebut juga mengakibatkan daya
(watt) yang diberikan pada beban lebih kecil dari daya yang diberikan oleh sumber.

42 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
Ukuran untuk menyatakan perbedaan antara tegangan output beban nol
dengan tegangan saat berbeban pada faktor daya tertentu disebut
regulasi/pengaturan tegangan. Transformator dikatakan baik apabila harga regulasi
tegangannya semakin kecil pada suatu beban tertentu. Besarnya regulasi tegangan
adalah :
V2 (tan pa _ beban) V2 (beban _ penuh)
Vr ..................... (4.1)
V2 (beban _ penuh)
Ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan daya masuk pada faktor
daya tertentu disebut dengan efisiensi.
daya _ keluar (watt )
Efisiensi() x100% ..................... (4.2)
daya _ input(watt)
Daya keluar = daya input - jumlah rugi transformator..................... (4.3)
Besarnya efisiensi akan sangat dipengaruhi oleh besar beban & jenis beban
(R,L dan C) karena kedua sifat beban tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dan
cos dari rangkaian tersebut. Selain itu pada transformator akan
mempengaruhi besarnya rugi-rugi yang timbul pada transformator terutama rugi
tembaga yang besarnya tergantung/dipengaruhi oleh besarnya beban yang
diaplikasikan pada transformator tersebut.

1.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan terdiri dari:
1. Transformator 500 VA 220/48 V 1 buah
2. Power Analyzer 1 buah
3. Multimeter 2 buah
4. Regulator 0-220 V 1 buah
5. Lampu pijar 25,25,50,75,100 W 1 buah
6. Kabel penghubung Secukupnya

43 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.4 Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.

Gambar 4.2 Rangkaian percobaan pembebanan transformator


2. Rangkaian percobaan sesuai gambar 1.4.1.
3. Dalam keadaan beban nol pengatur tegangan diatur sehingga primer mencapai
harga nominalnya (220 V) dan catat semua penunjukan alat ukur.
4. Beban dipasang secara bertahap dan setiap penggantian atau penambahan
beban supaya dicatat besarnya V1, V2, A1, A2, W1 dan W2 pada tabel 1.
5. Setiap jenis beban (R, L atau C) variasikan besar bebannya.Variasi beban bisa
dilaksanakan dengan hubungan seri atau paralel.
6. Gambar grafik efisiensi fungsi Pout ; = f (Pout).
7. Hitunglah besarnya regulasi tegangan untuk setiap variasi beban yang ada.

1.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 1 Pembebanan Transformator 1 Fasa
Jenis Besarny V1 I1 P1 V2 I2 P2
Beban a Beban (Vo (A (Wa (Vo (A (Wa
lt) mp) tt) lt) mp) tt)
Beban 0
Lampu 25
(Beban 75
R) 100
(Watt) 125

44 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.6 Analisis Data dan Pembahasan

45 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
46 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
47 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

48 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
5 GENERATOR DC

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum generator DC adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui prinsip kerja generator DC.
2. Mengetahui karakteristik generator DC tanpa penguatan.
3. Mengetahui karakteristik generator DC penguatan sendiri.

1.2 Landasan Teori


Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat
arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator
harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang
mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda
bekas sikat arang.
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui
dua cara yaitu dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi
bolak-balik serta dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan
induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar
2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum
oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan
menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan

49 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.

Gambar 5.1 Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC. Besarnya tegangan
yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran
dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

1.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan terdiri dari:
1. Motor DC 1 buah
2. Generator DC 1 buah
3. Multimeter 1 buah
4. Penyearah 0-220 V 1 buah
5. Tachometer 1 buah
6. AVR 1 buah
7. Kabelpenghubung Secukupnya

50 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
1.4 Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.

Gambar 5.2 RangkaianPercobaan Generator DC tanpa penguatan


2. Hubungkan motor DC sebagai priomover dan generator DC eksitasi terpisah
sebagai generator seperti yang ditunjukan rangkaian percobaan.
3. Hubungkan terminal-terminal motor dan generator sesuairangkaian percobaan.
4. Hidupkan tabel motor DC dengan cara mengidupkan sumber tegangan
menggunakan AVR kemudian atur sesuai dengan.
5. Mencatat nilai tegangan keluaran generator.
6. Mencatat hasil pengukuran kecepatan generator.

1.5 Data Hasil Percobaan


1. Percobaan 1
Tabel 1. Hasil Pengukuran percobaan generator DC tanpa penguatan.
Vin(V) N Generator (RPM) Vout(V)
0
20
40
60
80
100

51 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
2. Percobaan 2
Tabel 2. Hasil Pengukuran percobaan generator DC penguatan sendiri
Vin(V) N Generator (RPM) Vout(V)
0
20
40
60
80
100

1.6 Analisis Data dan Pembahasan

52 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
53 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
54 Buku Petunjuk Praktikum
Pembangkit Tenaga Listrik
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

55 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik
DAFTAR PUSTAKA

[1] Chan, Shu-Park “Section I – Circuits”, The Electrical Engineering Handbook, Ed.
Richard C. Dorf, Boca Raton: CRC Press LLC, 2000.
[2] Panasonic Solar Cells Technical Handbook ‘98/99.
[3] Roger Messenger, et.all. Fundamentals, Technology and Application, Taylor & Francis
Group, LLC., 2007.
[4] PV module simulink models, ECEN 2060.
[5] Sudaryatno Sudirham, “Transformator”
[6] Zuhal,Dasar Tenaga Listrik, Bandung, ITB, 197
[7] Sumanto, Drs.MA,Teori Transformator ,Andi Offset:Yogyakarta, 1991.
[8] Mehta, “Principles of Electrical Machines”, S.Chan & Company LTD., 2002
[9] Richard C. Dorf, “Systems Controls Embedded Systems Energy & Machines”, 3rd
(2006)

56 Buku Petunjuk Praktikum


Pembangkit Tenaga Listrik

Anda mungkin juga menyukai