Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia
1)
Eka Fitriana Hamsyah, 2)St. Hayatun Nur Abu, 3)Gustina
1, 3)
STKIP PI Makassar 2)Universitas Khairun
Email: ekhafitriana89@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa
dengan penentuan sampel secara random. Teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen tes hasil belajar pada materi pokok ikatan kimia
yang berbentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh thitung = 1,74 > ttabel yaitu 1,67 pada α =
0,05 yang berarti hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif penggunaan
model pengajaran langsung dengan pendekatan metakognitif terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa pada materi
pokok ikatan kimia.
Kata kunci: Pengajaran Langsung, Pendekatan Metakognitif, Hasil
Belajar
ABSTRACT
This study was an experimental study. The population in this
study were all students of class X SMA Negeri 1 Sungguminasa with
random sampling. Data collection technique used achievement test in the
subject matter of chemical bonds in the form of multiple choice. The data
obtained were analyzed with descriptive statistics and inferential
statistical analysis. Based on the analysis of data obtained t = 1.74> t table
ie 1.67 at α = 0.05, which means that the hypothesis H0 and H1
hypothesis is accepted. Thus, it can be concluded that there is a positive
effect of the use of the teaching model directly with metacognitive
approach to learning the results of class X SMA Negeri 1 Sungguminasa
on material of chemical bonds.
Keywords: Direct Teaching, Metacognitive Approach, and Learning
Outcomes
PENDAHULUAN
Salah satu kriteria yang harus Model pengajaran langsung
diperhatikan dalam meningkatkan dengan pendekatan metakognitif
mutu pendidikan untuk mencapai merupakan salah satu model
tujuan pembelajaran adalah dengan pengajaran dianggap tepat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. membuat proses belajar mengajar lebih
Namun kenyataan menunjukkan berkesan. Pengajaran langsung dengan
bahwa siswa mempunyai perbedaan pendekatan metakognitif dapat
individual dalam kemampuan proses melibatkan siswa secara langsung
belajarnya. Inilah yang menyebabkan sebagai proses pemberian pengalaman,
tidak semua siswa dapat mencapai memberikan pelatihan keterampilan
tujuan pembelajaran sebagaimana yang diajarkan selangkah demi
yang diharapkan dalam proses belajar- selangkah untuk mengurangi
mengajar di mana selalu ada siswa miskonsepsi antara siswa dengan guru,
yang memerlukan bantuan berupa dan dapat mengetahui apakah siswa
perlakuan pengajaran maupun tersebut telah mengerti dengan materi
bimbingan dalam kesulitan belajarnya. yang diajarkan atau belum.
Masalah kesulitan belajar Penyajian materi pada model
yang dialami siswa, dapat disebabkan pengajaran langsung, dilakukan sesuai
oleh pendekatan atau model dengan urutan logis dan dilaksanakan
pengajaran yang kurang tepat. Model selangkah demi selangkah. Artinya
pengajaran disini dapat berfungsi sebelum siswa mempelajari informasi
sebagai sarana komunikasi yang dan keterampilan lanjutan, siswa
penting. Penggunaan pengajaran terlebih dahulu harus menguasai
tertentu memungkinkan guru dapat informasi dan keterampilan dasar atau
mencapai tujuan pengajaran tertentu. dengan kata lain sebuah keterampilan
Setiap model memerlukan sistem baru dapat disampaikan jika
pengelolaan dan lingkungan belajar keterampilan sebelumnya telah
yang berbeda (Distrik: 2008:1). dikuasai. Pendekatan metakognitif
Proses belajar mengajar di menititberatkan pada aktivitas belajar
SMA Negeri I Sungguminasa Gowa siswa, membantu dan membimbing
pada umumnya sudah terlaksana siswa jika ada kesulitan, membantu
dengan baik, namun keaktifan siswa siswa untuk mengetahui apa yang dia
dalam proses belajar mengajar masih ketahui dan tidak dia ketahui.
perlu ditingkatkan. Siswa cenderung Pendekatan metakognitif yang
hanya mencatat uraian materi dan diterapkan di kelas dimulai dengan
contoh-contoh yang diberikan oleh pemberian lembar kegiatan
guru kemudian menghafal bukan metakognitif berupa pengamatan
memahaminya. Jadi, diperlukan juga kemampuan menyelesaikan tugas.
suatu model pengajaran yang tepat Selanjutnya, siswa diminta mengisi
untuk membuat proses belajar kolom pengamatan kemampuan
mengajar lebih berkesan dan siswa menyelesaikan tugas dalam lembaran
tidak hanya sekedar menghafal. kegiatan metakognif kemudian, siswa