Anda di halaman 1dari 6

10

Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada
Materi Pokok Ikatan Kimia

Influence of Direct Teaching Approach Against Metacognitive Learning


Outcomes Student Class X SMAN 1 Sungguminasa Studies on the Topic
Chemical Bonds

1)
Eka Fitriana Hamsyah, 2)St. Hayatun Nur Abu, 3)Gustina
1, 3)
STKIP PI Makassar 2)Universitas Khairun
Email: ekhafitriana89@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa
dengan penentuan sampel secara random. Teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen tes hasil belajar pada materi pokok ikatan kimia
yang berbentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh thitung = 1,74 > ttabel yaitu 1,67 pada α =
0,05 yang berarti hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif penggunaan
model pengajaran langsung dengan pendekatan metakognitif terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa pada materi
pokok ikatan kimia.
Kata kunci: Pengajaran Langsung, Pendekatan Metakognitif, Hasil
Belajar

ABSTRACT
This study was an experimental study. The population in this
study were all students of class X SMA Negeri 1 Sungguminasa with
random sampling. Data collection technique used achievement test in the
subject matter of chemical bonds in the form of multiple choice. The data
obtained were analyzed with descriptive statistics and inferential
statistical analysis. Based on the analysis of data obtained t = 1.74> t table
ie 1.67 at α = 0.05, which means that the hypothesis H0 and H1
hypothesis is accepted. Thus, it can be concluded that there is a positive
effect of the use of the teaching model directly with metacognitive
approach to learning the results of class X SMA Negeri 1 Sungguminasa
on material of chemical bonds.
Keywords: Direct Teaching, Metacognitive Approach, and Learning
Outcomes

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15


11
Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

PENDAHULUAN
Salah satu kriteria yang harus Model pengajaran langsung
diperhatikan dalam meningkatkan dengan pendekatan metakognitif
mutu pendidikan untuk mencapai merupakan salah satu model
tujuan pembelajaran adalah dengan pengajaran dianggap tepat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. membuat proses belajar mengajar lebih
Namun kenyataan menunjukkan berkesan. Pengajaran langsung dengan
bahwa siswa mempunyai perbedaan pendekatan metakognitif dapat
individual dalam kemampuan proses melibatkan siswa secara langsung
belajarnya. Inilah yang menyebabkan sebagai proses pemberian pengalaman,
tidak semua siswa dapat mencapai memberikan pelatihan keterampilan
tujuan pembelajaran sebagaimana yang diajarkan selangkah demi
yang diharapkan dalam proses belajar- selangkah untuk mengurangi
mengajar di mana selalu ada siswa miskonsepsi antara siswa dengan guru,
yang memerlukan bantuan berupa dan dapat mengetahui apakah siswa
perlakuan pengajaran maupun tersebut telah mengerti dengan materi
bimbingan dalam kesulitan belajarnya. yang diajarkan atau belum.
Masalah kesulitan belajar Penyajian materi pada model
yang dialami siswa, dapat disebabkan pengajaran langsung, dilakukan sesuai
oleh pendekatan atau model dengan urutan logis dan dilaksanakan
pengajaran yang kurang tepat. Model selangkah demi selangkah. Artinya
pengajaran disini dapat berfungsi sebelum siswa mempelajari informasi
sebagai sarana komunikasi yang dan keterampilan lanjutan, siswa
penting. Penggunaan pengajaran terlebih dahulu harus menguasai
tertentu memungkinkan guru dapat informasi dan keterampilan dasar atau
mencapai tujuan pengajaran tertentu. dengan kata lain sebuah keterampilan
Setiap model memerlukan sistem baru dapat disampaikan jika
pengelolaan dan lingkungan belajar keterampilan sebelumnya telah
yang berbeda (Distrik: 2008:1). dikuasai. Pendekatan metakognitif
Proses belajar mengajar di menititberatkan pada aktivitas belajar
SMA Negeri I Sungguminasa Gowa siswa, membantu dan membimbing
pada umumnya sudah terlaksana siswa jika ada kesulitan, membantu
dengan baik, namun keaktifan siswa siswa untuk mengetahui apa yang dia
dalam proses belajar mengajar masih ketahui dan tidak dia ketahui.
perlu ditingkatkan. Siswa cenderung Pendekatan metakognitif yang
hanya mencatat uraian materi dan diterapkan di kelas dimulai dengan
contoh-contoh yang diberikan oleh pemberian lembar kegiatan
guru kemudian menghafal bukan metakognitif berupa pengamatan
memahaminya. Jadi, diperlukan juga kemampuan menyelesaikan tugas.
suatu model pengajaran yang tepat Selanjutnya, siswa diminta mengisi
untuk membuat proses belajar kolom pengamatan kemampuan
mengajar lebih berkesan dan siswa menyelesaikan tugas dalam lembaran
tidak hanya sekedar menghafal. kegiatan metakognif kemudian, siswa

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15


12
Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

diminta untuk membubuhkan tanda eksperimen


ceklis pada angket tertutup yang O2 = hasil belajar siswa pada kelas
diberikan guru. kontrol
Kelebihan dari penerapan (Sugiyono, 2008:112)
model pengajaran langsung dengan
pendekatan metakognitif adalah siswa Populasi dalam penelitian ini
mengetahui bagaimana untuk belajar, adalah seluruh siswa kelas X SMA
mengetahui kemampuan belajar yang Negeri 1 Sungguminasa tahun
dimiliki, mengetahui strategi belajar pelajaran 2010/2011. Pengambilan
terbaik untuk belajar efektif, dan siswa sampel dilakukan secara random class
sadar akan kelebihan dan sehingga terpilih kelas X-2 sebagai
keterbatasannya. Artinya, saat siswa kelas kontrol dan X-5 sebagai kelas
mengetahui kesalahannya mereka eksperimen. Pengumpulan data dalam
sadar untuk mengakui bahwa mereka penelitian ini dilakukan dengan
salah dan berusaha untuk pemberian test akhir (posstest) pada
memperbaikinya. kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tes yang diberikan dalam bentuk
METODE PENELITIAN objektif tes sebanyak 22 item soal
Penelitian ini merupakan yang sebelumnya telah divalidasi.
penelitian eksperimen semu dengan Teknik analisis data yang
desain “Posttest-Only Control Group digunakan adalah analisis statistik
Design”. Dengan rancangan pada deskriptif dan analisis data inferensial.
Tabel 1. Statistik inferensial yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah uji-t.
Tabel 1. Posttest-Only Control Group Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu
Design dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
E X1 O1
K X2 O2 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ket : A. Hasil Penelitian
E = kelas eksperimen Hasil belajar Kimia pada
K = kelas kontrol materi pokok ikatan kimia kelas X
X1 = perlakuan berupa model SMA Negeri 1 Sungguminasa
pengajaran langsung dengan menggunakan model pengajaran
pendekatan metakognitif langsung dengan pendekatan
X2 = perlakuan berupa model metakognitif dapat dilihat pada Tabel
pengajaran konvensional 2.
O1 = hasil belajar siswa pada kelas

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15


13
Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

Uraian Eksperimen Kontrol


Jumlah siswa 45,00 45,00
Nilai rata-rata (Mean) 72,91 69,63
Standar deviasi 9,19 9,67
Nilai terendah 50,00 50,00
Nilai tertinggi 90,91 86,36
Nilai ideal 100,00 100,00

Skor rata-rata dikelompokkan Negeri 1 Sungguminasa sehingga


dalam dua kategori menurut kriteria diperoleh distribusi hasil tes seperti
ketuntasan yang digunakan di SMA terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Tingkat Eksperimen Kontrol


No. Kategori
Penguasaan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tuntas
1. ≥ 70 % 29 64,44 % 23 51,11 %
Tidak
2. < 70 % 16 35,56 22 48,89 %
Tuntas
Jumlah 45 100 % 45 100 %

Berdasarkan hasil belajar Selanjutnya untuk mengetahui


siswa diperoleh nilai 2hitung untuk apakah hipotesis diterima atau tidak
kelas eksperimen 4,06 dan 2tabel maka dilakukan uji-t. Dari hasil
dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu analisis statistik inferensial diperoleh
nilai thitung = 1,74 dan ttebel = 1,67
7,815. 2hitung untuk kelas kontrol
dengan taraf signifikasi 0,05. Thitung >
adalah 3,5048 dan nilai 2tabel dengan ttabel sehingga Ho ditolak dan H1
taraf signifikasi 0,05 yaitu 9,488. Data diterima. Artinya, terdapat pengaruh
yang diperoleh berasal dari populasi positif model pengajaran langsung
yang terdistribusi normal karena dengan pendekatan metakognitif
2
hitung kelas kontrol dan eksperimen < terhadap hasil belajar siswa kelas X
2
tabel . Sedangkan hasil uji SMA Negeri 1 Sungguminasa pada
Homogenitas menunjukkan nilai materi pokok ikatan kimia.
Fhitung = 1,1072 dan Ftabel = 1,6480.
Fhitung < Ftabel yang berarti kedua
sampel memiliki varians yang
homogen.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15


14
Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

B. Pembahasan bahwa 82,22 % siswa telah memahami


Hasil analisis data deskriptif materi tersebut. Selebihnya, masih ada
secara umum terjadi perbedaan hasil yang belum mampu membedakan
belajar antara kelas eksperimen dan antara senyawa polar dan non polar.
kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar Ada juga yang belum bisa menentukan
siswa terlihat dari skor rata-rata kelas ikatan kovalen koordinasinya.
eksperimen yang diajar dengan model Walaupun masih ada yang
pengajaran langsung dengan belum paham tapi siswa tidak berusaha
pendekatan metakognitif lebih tinggi untuk mencari jawaban. Siswa dengan
daripada hasil tes belajar siswa kelas jujur mengatakan belum mengerti
kontrol yang diajar dengan model dengan materi tersebut. Siswa tidak
pengajaran konvensional. malu mengumpulkan lembar tugasnya,
Pemahaman siswa terhadap meskipun tidak semua soal dijawab.
setiap materi yang telah diajarkan Keberhasilan proses pembelajaran
terlihat dari hasil pengerjaan lembar dapat dilihat dari hasil lembar tugas
tugas yang diberikan. Siswa dengan siswa yang menunjukkan semua siswa
sungguh-sungguh mengerjakan lembar dapat mengerjakan tugas masing-
tugas yang diberikan. Setiap indikator masing dengan konsentrasi dan tidak
dalam lembar tugas tersebut rata-rata membuang-buang waktu untuk
diwakili oleh satu sampai dua item mengerjakan tugas yang diberikan.
soal. Suasana kelas saat belajar pun terasa
Siswa dapat menjelaskan nyaman karena semua siswa asyik
kecenderungan suatu unsur untuk dengan tugas masing-masing.
mencapai kestabilannya dan proses Metode pengajaran langsung
terbentuknya ikatan ion. Hal ini dengan pendekatan metakognitif jika
terlihat dari lembar tugas, siswa dibandingkan dengan metode
mampu mengerjakan dengan benar konvensional memberikan pengaruh
setiap soal yang berkaitan dengan yang berbeda, dari tabel statistik
pencapaian indikator tersebut. Berbeda deskriptif hasil belajar siswa yang
dengan pencapaian indikator pertama memperoleh nilai tertinggi adalah
dan kedua, untuk indikator ketiga dan 90,91 untuk kelas eksperimen
keempat masih ada siswa yang belum sedangkan pada kelas kontrol hanya
dapat membedakan ikatan kovalen, memperoleh nilai tertinggi 86,36.
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan Siswa yang memiliki nilai tertinggi
kovalen rangkap tiga. Ada dua belas pada saat evaluasi hasil belajar untuk
siswa yang kurang tepat menjawab kelas eksperimen ternyata adalah siswa
soal yang diberikan dan ada tiga siswa yang sudah mengerti dengan materi
yang mengatakan belum mengerti yang diajarkan. Siswa tersebut mampu
dengan materi tersebut. menjawab dengan benar setiap soal
Indikator lima, enam, dan yang terdapat pada lembar tugas pada
tujuh masing-masing diwakili satu saat proses belajar mengajar.
item soal. Hasil yang diperoleh dari
lembar tugas yang diberikan terlihat

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15


15
Pengaruh Model Pengajaran Langsung dengan Pendekatan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Sungguminasa Pada Materi Pokok Ikatan Kimia

Model pengajaran langsung


dengan pendekatan metakognitif B. Saran
membantu siswa dalam Penulis mengemukakan saran
mengembangkan konsep yang bahwa bagi peneliti lain diharapkan
dimilikinya. Kelebihan lainnya adalah dapat mengkaji lebih dalam mengenai
siswa mengetahui bagaimana untuk metode pengajaran langsung dengan
belajar, mengetahui kemampuan pendekatakan metakognitif agar
belajar yang dimiliki, dan siswa sadar mampu menyelesaikan masalah
akan kelebihan dan keterbatasannya. pendidikan lebih mendalam.
Artinya, saat siswa mengetahui
kesalahannya, mereka sadar untuk DAFTAR PUSTAKA
mengakui bahwa mereka salah dan Arifin Mulyati, dkk. 2005. Strategi
berusaha untuk memperbaikinya. Belajar Mengajar Kimia.
Adapun yang menjadi Penerbit Universitas Negeri
kendala atau kelemahan dalam Malang. Malang.
menerapkan model pengajaran Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi
langsung dengan pendekatan Pendidikan. Bumi Aksara.
metakognitif adalah keterbatasan Yogyakarta.
waktu sehingga diharapkan guru dalam Haling Abdul. 2007. Belajar dan
melaksanakan proses belajar mengajar Pembelajaran. Badan Penerbit
dapat merencakan dan mengelola Universitas Negeri Makassar.
waktu (alokasi waktu) dengan baik dan Makassar.
benar. Kesulitan lain yang dihadapi Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
adalah dalam membuat soal-soal Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
latihan pada lembar tugas siswa yang Subana, dkk. 2005. Statistik
dapat meningkatkan kemampuan Pendidikan. Penerbit Pustaka
berfikir siswa secara baik. Setia. Bandung.
Sudjana Nana. 2004. Penilaian Hasil
KESIMPULAN DAN SARAN Proses Belajar Mengajar.
A. Kesimpulan Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan hasil analisis Bandung.
data dan pembahasan maka ditarik Sutresna Nana. 2007. Cerdas Belajar
kesimpulan bahwa penggunaan Kimia untuk Kelas X Sekolah
metode pengajaran langsung dengan Menengah Atas/Madrasah
pendekatan metakognitif memberikan Aliyah. Grafindo Media Pratama.
pengaruh positif terhadap hasil belajar Bandung.
siswa kelas X SMA Negeri 1 Trianto. 2007. Model-Model
Sungguminasa. Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik.
Prestasi Pustaka Publisher.
Surabaya.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 10 - 15

Anda mungkin juga menyukai