Rumput Australia ( Paspalum dilatatum) Rumput Mexico atau disebut juga Rumput teosinte (Euchcaena mexicana)
4.Berikan 3 contoh legum subtropics
Kalopo (Calopogonium muconoides )
Centro (Centrosoma pubescens) Stylosanthes guyanensis 2. Tanaman pakan merupaka salah satu factor yag paling penting dalam mendukung dalam perencanaan produksi ternak, olah karnanya kualitas dan juga ketersediannya haruslah terus dijaga sehingga dapat terus menerus memenuhi kebutuhan bagi ternak. Kondisi lingkungan dan juga iklim yang terdapat di lingkungan sangat lah mempengaruhi berkembangnya hijauan atau tanaman pakan yang ada baik dalam bentuk rumput maupun legum, Unsur- unsur iklim yang ppenting bagi pertumbhan tanaman antara lain adalah curah hujan , suhu, kelembaban udara, lama massa bulan kering (curah hujan kurang dari 60mm/bln), dan ketinggian tempat dari permukaan laut (Djaenudin dkk,2003) Hijauan Makanan Ternak (HMT) adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Termasuk kelompok HMT ialah bangsa rumput (gramineae), leguminosa dan hijauan dari tumbuh-tumbuhan lain seperti daun nangka, aur, daun waru dsb. Hijauan diberikan kepada ternak dalam bentuk, yaitu segar atau kering. Hijauan memegang peranan penting bagi ternak, yaitu mengandung hampir semua zat dibutuhkan oleh hewan. (Aksi Agraris Kanisius, 1995). Faktor- faktor yang penting yang membatasi pertumbuhan tanaman adalah suhu lingkungan, curah hujan, panjangnya hari dan intensitas radiasi cahaya. Kadar air yang tinggi pada tanaman makanan ternak dapat mempengaruhi total makanan yang dimakan (Payne, 1969). Kandungan nutrisi tanaman makanan ternak lebih tinggi pada musim hujan dibandingkan dengan pada musim kering. Hal ini disebabkan korelasi positif antara curah hujan dengan protein kasar dan korelasi negatif antara curah hujan dengan serat kasar pada hijauan. (Williamson et al, 1993). Produksi bahan kering dari hijauan tiap unit tanah tergantung pada jenis tanaman yang dipakai, jumlah radiasi sinar, tersedianya kelembaban tanah dan zatzat makanan untuk tanaman dan cara pengelolaan. Tersedianya air tanah tergantung pada jumlah curah hujan, musim dan tipe tanah (Williamson et al, 1993). Kualitas hijauan tergantung terutama pada curah hujan yang efektif dan intensitas radiasi sinar matahari. Pada musim kering, penurunan kadar air pada tanaman ternak akan menaikkan keperluan ternak akan air. Kandungan zat makanan yang menurun juga menyebabkan kadar mineralnya menjadi sangat tinggi dan suhu lingkungan yang naik menyebabkan naiknya keperluan ternak akan air sehingga dapat menurunkan produktivitas ternak (Williamson et al, 1993). Kenaikan suhu lingkungan menurunkan efisiensi penggunaan makanan. Kadar air yang tinggi pada tanaman dapat mempengaruhi total pakan yang dikonsumsi. Kandungan serat kasar berhubungan terbalik dengan jumlah curah hujan (Williamson et al, 1993). Williamson et al (1993) menuliskan bahwa hijauan yang tumbuh di daerah yang curah hujannya lebih tinggi umumnya akan mengandung kadar air yang lebih tinggi pula sehingga dapat menurunkan intake bahan kering oleh ternak. Panjang hari dan temperatur juga memiliki pengaruh pada kualitas hijauan. Umumnya, hari yang panjang dan temperatur yang hangat akan memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan laju pembentukan serat oleh tanaman sehingga nilai nutrisinya menjadi berkurang. Kandungan protein kasar pada tanaman yang rendah menyebabkan rendahnya produksi sapi (Williamson et al, 1993).