Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adistie Erina S

NPM : 200110180185
Kelas A

Tugas Agrostologi

1.Berikan 5 contoh rumput tropis

 Rumput Raja/ King grass (Pennisetum purpureophoides)


 Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
 Rumput signal/ Rumput BD (Brachiaria decumbens)
 Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)
 Rumput Setaria (Setaria anceps)

2.Berikan 5 contoh legum tropis

 Gamal (glirisideae)
 Indigofera (indigofera sp)
 Leucaena glauca (lamtoro atau petai cina)
 Macroptilium antropurpureum (Siratro)
 Glycine wightii/Glycine javanica

3. Berikan 3 contoh rumput subtropics

 Rumput benggala (Panicum maximum)


 Rumput Australia ( Paspalum dilatatum)
 Rumput Mexico atau disebut juga Rumput teosinte (Euchcaena mexicana)

4.Berikan 3 contoh legum subtropics

 Kalopo (Calopogonium muconoides )


 Centro (Centrosoma pubescens)
 Stylosanthes guyanensis
2. Tanaman pakan merupaka salah satu factor yag paling penting dalam
mendukung dalam perencanaan produksi ternak, olah karnanya kualitas dan juga
ketersediannya haruslah terus dijaga sehingga dapat terus menerus memenuhi
kebutuhan bagi ternak. Kondisi lingkungan dan juga iklim yang terdapat di
lingkungan sangat lah mempengaruhi berkembangnya hijauan atau tanaman pakan
yang ada baik dalam bentuk rumput maupun legum, Unsur- unsur iklim yang
ppenting bagi pertumbhan tanaman antara lain adalah curah hujan , suhu, kelembaban
udara, lama massa bulan kering (curah hujan kurang dari 60mm/bln), dan ketinggian
tempat dari permukaan laut (Djaenudin dkk,2003)
Hijauan Makanan Ternak (HMT) adalah semua bahan makanan yang berasal dari
tanaman dalam bentuk daun-daunan. Termasuk kelompok HMT ialah bangsa rumput
(gramineae), leguminosa dan hijauan dari tumbuh-tumbuhan lain seperti daun
nangka, aur, daun waru dsb. Hijauan diberikan kepada ternak dalam bentuk, yaitu
segar atau kering. Hijauan memegang peranan penting bagi ternak, yaitu mengandung
hampir semua zat dibutuhkan oleh hewan. (Aksi Agraris Kanisius, 1995). Faktor-
faktor yang penting yang membatasi pertumbuhan tanaman adalah suhu lingkungan,
curah hujan, panjangnya hari dan intensitas radiasi cahaya. Kadar air yang tinggi pada
tanaman makanan ternak dapat mempengaruhi total makanan yang dimakan (Payne,
1969). Kandungan nutrisi tanaman makanan ternak lebih tinggi pada musim hujan
dibandingkan dengan pada musim kering. Hal ini disebabkan korelasi positif antara
curah hujan dengan protein kasar dan korelasi negatif antara curah hujan dengan serat
kasar pada hijauan. (Williamson et al, 1993). Produksi bahan kering dari hijauan tiap
unit tanah tergantung pada jenis tanaman yang dipakai, jumlah radiasi sinar,
tersedianya kelembaban tanah dan zatzat makanan untuk tanaman dan cara
pengelolaan. Tersedianya air tanah tergantung pada jumlah curah hujan, musim dan
tipe tanah (Williamson et al, 1993). Kualitas hijauan tergantung terutama pada curah
hujan yang efektif dan intensitas radiasi sinar matahari.
Pada musim kering, penurunan kadar air pada tanaman ternak akan menaikkan
keperluan ternak akan air. Kandungan zat makanan yang menurun juga menyebabkan
kadar mineralnya menjadi sangat tinggi dan suhu lingkungan yang naik menyebabkan
naiknya keperluan ternak akan air sehingga dapat menurunkan produktivitas ternak
(Williamson et al, 1993). Kenaikan suhu lingkungan menurunkan efisiensi
penggunaan makanan. Kadar air yang tinggi pada tanaman dapat mempengaruhi total
pakan yang dikonsumsi. Kandungan serat kasar berhubungan terbalik dengan jumlah
curah hujan (Williamson et al, 1993).
Williamson et al (1993) menuliskan bahwa hijauan yang tumbuh di daerah yang
curah hujannya lebih tinggi umumnya akan mengandung kadar air yang lebih tinggi
pula sehingga dapat menurunkan intake bahan kering oleh ternak. Panjang hari dan
temperatur juga memiliki pengaruh pada kualitas hijauan. Umumnya, hari yang
panjang dan temperatur yang hangat akan memacu pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan laju pembentukan serat oleh tanaman sehingga nilai nutrisinya menjadi
berkurang. Kandungan protein kasar pada tanaman yang rendah menyebabkan
rendahnya produksi sapi (Williamson et al, 1993).

Anda mungkin juga menyukai