Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO
Jalan MT. Manunggal No. 13 RT. I. RW. I. Desa Baun Bango
Kode Pos 74462

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


LOMBA BALITA SEHAT

I. PENDAHULUAN

Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia (SDM)


dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam keseluruhan
siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun) merupakan masa
yang paling menentukan dalam pembangunan manusia yang handal, karena
merupakan masa yang paling ktiris terutama ditinjau dari aspek pertumbuhan
dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua pihak menyadari bahwa tumbuh
dan berkembangnya generasi muda ini dimulai dari keluarga.

Menyerahkan tumbuh kembang anak pada “faith” dan mengaku sebagai


bagian dari kehendak Tuhan juga merupakan nilai-nilai yang keliru berlaku dalam
masyarakat. Banyak pihak kurang memahami bahwa interaksi ibu dan anak
merupakan bagian penting dari pembentukan karakter anak.

Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia


adalah dengan pendekatan paradigma sehat. Untuk dapat meningkatkan visi
Indonesia sehat 2025 ditetapkan misi pembangunan kesehatan yaitu memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat. Peningkatan
status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua dalam pembangunan
Indonesia Sehat 2025. Selanjutnya biaya intervensi gizi masyarakat yang
berpengaruh positif pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus
dipandang sebagai biaya investasi.

Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan zat
yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang
hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah sampai usia di
bawah lima tahun. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan juga
tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang dewasa terhadap anak.
Model UNICEF dalam Soekirman (2001) menyebutkan bahwa pola asuh anak
dapat mempengaruhi variabel yang langsung berhubungan dengan status gizi
yaitu konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Dengan demikian dapat dijadikan
acuan bahwa jika terjadi kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak balita jelas
akan menurunkan kualitas makanan yang dikonsumsi dan memperbesar peluang
untuk mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan kuantitas makanan yang rendah
dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.

II. Latar Belakang


Anak usia balita merupakan generasi gold brain dimana pertumbuhan dan
perkembangan otak sedang berkembang. Masa balita adalah masa dimana anak
mengalami pertumbuhan yang pesat. Masa ini sangat penting terjadi
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Dalam hal konsumsi pangan, pada usia ini anak masih
merupakan golongan konsumen pasif, dimana belum dapat mengambil dan
memilih makanan sendiri sesuai dengan kebutuhannya sehingga pada usia ini
anak sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan apabila kondisinya
kurang gizi.

Orang tua mempunyai peran penting dalam mengatur pola makan anak di
lingkungan keluarga. Orang tua harus memastikan anak mendapat asupan gizi
yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang mengandung gizi
seimbang adalah makanan yang mengandung prinsip empat sehat dan lima
sempurna. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang betapa
pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa saja yang
harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus ditanamkan sejak
dini kepada anak agar ketika di sekolah atau bermain, anak tidak mengkonsumsi
jajanan yang tidak sehat.

Melalui lomba balita sehat diharapkan puskesmas Jatikalen mampu untuk


memetakan serta memantau tumbuh kembang balita yang ada di lingkungan
kerjanya.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan sebagai media pembelajaran kepada
ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita serta wadah
untuk seleksi peserta Lomba Balita apabila ada Lomba Balita Sehat Tingkat
Kabupaten.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran ibu balita tentang pentingnya pemantauan
petumbuhan balita
b. Seleksi peserta Lomba Balita Sehat Tingkat Kabupaten

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Lomba Balita Sehat a. Pengelompokan
b. Penilaian
c. Seleksi
d. Penyuluhan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok Program yang terkait terkait
UKGM
1 Lomba Balita - Menyusun - Program KIA - Kader Sumber
rencana Mengkoordin
Sehat Menyusun pembiayaan
kegiatan. ir ibu balita
- Koordinasi jadwal kegiatan untuk BOK KIA
dengan dan menjadi tim mendaftarka
LP/LS. penilai pada n balitanya
- Menentukan kegiatan lomba mengikuti
tempat dan balita sehat lomba balita
waktu sehat
pelaksanaan
kegiatan.
- Melakukan
penilaian
terhadap
peserta
lomba balita
sehat sesuai
dengan
kriteria
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menentukan
pemenang
lomba untuk
dijadikan
wakil
peserta
lomba balita
sehat tingkat
kabupaten

VI. Sasaran
1. Ibu Balita
2. Balita

VII. Jadwal Kegiatan


No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lomba Balita
Sehat

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Kepala UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango

KARDI, A.Md.Kep
NIP. 19841104 200804 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO
Jalan MT. Manunggal No. 13 RT. I. RW. I. Desa Baun Bango
Kode Pos 74462

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


POSYANDU BALITA

I. Pendahuluan
Dalam rangka mendukung dan mencapai target millennium development
goals (Mdg’s) dimana hamper 70% goals yang ditetapkan dalam kegiatannya
adalah ditujukan untuk peningkatan dan percepatan kesehatan ibu dan anak
serta pemberdayaan perempuan, maka untuk itu seluruh pilar kelembagaan
kemasyarakatan yang bergerak dibidang kesehatan dan pemberdayaan
perempuan serta pemberdayaan masyarakat diharapkan mendapat perhatian
lebih luas dan serius untuk kita laksanakan. Untuk itu salah satu pilar upaya
yang perlu dikembangkan adalah kegiatan Posyandu.

II. Latar Belakang


Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah salah satu wujud peran serta
aktif masyarakat dalam pembangunan. Keberadaan Posyandu sudah menjadi
kebutuhan dan hal yang penting ditengah masyarakat. Karena Posyandu
selain berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat, juga untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Kegiatan Posyandu adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat dan tumbuh
sebagai asset masyarakat local serta menjadi modal social yang sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan.
III. Tujuan
1) Tujuan Umum
a. Mempercepat penurunan Angka kematian bayi, anak dan angka
kelahiran.
b. Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS).
c. Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya.
d. Agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu
dan tempat yang sama.
2) Tujuan Khusus
a) Pemantauan status pertumbuhan balita.
b) Pelayanan gizi ibu hamil, bayi, balita, WUS dan PUS.
c) Pelayanan pencegahan terhadap penyakit baik menular maupun
d) tidak menular.
e) Pelayanan pengobatan penyakit.
f) Pelayanan dan penyuluhan kontrasepsi.
g) Pelayanan kesehatan ibu hamil, WUS dan PUS.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemeliharaan a. Penimbangan rutin setiap bulan
kesehatan bayi dan b. Pemantauan dan pelayanan gizi
balita
2 Pemeliharaan a. Pelayanan gizi
kesehatan ibu b. Pencegahan terhadap penyakit
hamil, ibu c. Pengobatan penyakit
menyusui, dan d. Peyuluhan KB dan penyuluhan kesehatan.
pasangan
usia subur
Di dalam pelaksanaan posyandu terdapat system pengaturan 5 meja.
1) Meja 1 Pendaftaran
2) Meja 2 Penimbangan bayi dan balita
3) Meja 3 Pengisian KMS
4) Meja 4 Penyuluhan meliputi penyuluhan kesehatan secara perorangan,
pelayanan oralit, Vitamin A dosis tinggi, pemberian PMT.
5) Meja 5 Pelayanan Kesehatan Meliputi pemeriksaan ibu hamil bersama
pendampingan
kader, Pelayanan KB, dan Pelayanan Kesehatan.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok Program yang terkait terkait
UKGM
1 Posyandu - Menyusun - Program KIA - Kader Sumber
rencana Mengkoordin
Blita Menyusun pembiayaan
kegiatan. ir ibu balita
- Koordinasi jadwal kegiatan untuk BOK KIA
dengan dan menjadi tim mendaftarka
LP/LS. penilai pada n balitanya
- Menentukan kegiatan lomba mengikuti
tempat dan balita sehat lomba balita
waktu sehat
pelaksanaan
kegiatan.
- Melakukan
penilaian
terhadap
peserta
lomba balita
sehat sesuai
dengan
kriteria
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menentukan
pemenang
lomba untuk
dijadikan
wakil
peserta
lomba balita
sehat tingkat
kabupaten

VI. Sasaran
1. Balita
2. Ibu Balita

VII. Jadwal Kegiatan


No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Posyandu

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Kepala UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango

KARDI, A.Md.Kep
NIP. 19841104 200804 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO
Jalan MT. Manunggal No. 13 RT. I. RW. I. Desa Baun Bango
Kode Pos 74462

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KAMPANYE ASI EKSKLUSIF

I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat. Mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah
gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori dan
protein. Tingginya angka kekurangan gizi pada bayi karena Air Susu Ibu (ASI)
banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya
berfungsui sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral utama untuk bayi yang
mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

II. Latar Belakang


Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharaan anaka dan persiapan generasi penerus di
masa depan.
Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI
secara Eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI
merupakan makanan ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk
membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan.
Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal
dari ibu, memberikan perlindungan terhadap berbagai sumber penularan
penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum
susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun
kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah
komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan
bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi
kemingkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung
komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi. Uji klinis
telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, Iqnya
(Intelegenscia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim
antara bayi dan ibu lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri
sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan memberikan motivasi kepada pasien,
keluarga, dan masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita tentang
pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kampanye tentang ASI Eksklusif diharapkan para ibu
dapat memahami dan menerapkan penggunaan ASI Eksklusif dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kampanye tentang ASI Eksklusif diharapkan para ibu
dapat memahami :
a. Pengertian ASI Eksklusif
b. Manfaat ASI, hal yang mempengaruhi produksi ASI
c. Posisi menyusui yang benar
d. Penyimpanan dan pemberian ASI pada ibu yang bekerja

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Kegiatan kampanye ASI Eksklusif Petugas menjelaskan materi tentang
dilaksanakan dalam bentuk ASI Eksklusif
penyampaian materi atau
ceramah oleh pembicara

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok Program yang terkait terkait
UKGM
1 Kampanye - Menyusun - Program KIA - Kader Sumber
rencana Mengkoordin
ASI Eksklusif Menyusun pembiayaan
kegiatan. ir ibu balita,
- Koordinasi jadwal kegiatan ibu bayi dan BOK KIA
dengan dan ikut serta ibu hamil
LP/LS. menjadi tim untuk hadir
- Menentukan kegiatan dalam
tempat dan kampanye ASI kegiatan
waktu Eksklusif kampanye
pelaksanaan ASI Eksklusif
kegiatan.
- Menyiapkan
bahan
kampanye

VI. Sasaran
Ibu hamil dan ibu bayi yang berumur 0-6 bulan
VII. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kampanye
Asi
Eksklusif

VIII.Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

XI. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Kepala UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango

KARDI, A.Md.Kep
NIP. 19841104 200804 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO
Jalan MT. Manunggal No. 13 RT. I. RW. I. Desa Baun Bango
Kode Pos 74462

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KELAS IBU BALITA
I. Pendahuluan
Pembangunan Kesehatan sebagai upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin,mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar
10 persen dari seluruh populasi. Anak balita merupakan salah satu populasi
paling beresiko untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan)
dan kematian. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup.
Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22
kematian balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran
di era globalisasi. Oleh karena itu Kementrian Kesehatan RI telah
meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara
lain: Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikan pemerintah
mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Salah satu program kesehatan
yang diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian pada anak balita (anak bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan
Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan
kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang
berisi berbagai informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta
pendidikan cara menjaga kesehatan ibu dan anak.

II. Latar Belakang


Melalui SK No 284/MenKes/SK/III/2004 Tentang Buku KIA , Menteri
Kesehatan memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang berisi
informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak. Sebagai buku resmi buku KIA
merupakan satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak,
sejak ibu hamil, melahirkan dan selama Nifas hingga bayi dilahirkan usia 5 tahun.
Secara umum buku KIA telah memperlihatkan hasil yang berarti dengan
meningkatnya pemahaman Ibu terhadap kesehatan anak. Untuk meningkatkan
pemanfaatan buku Kia tersebut perlu diadakan kegiatan kelas Ibu Balita.
Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, Gizi dan stimulasi
pertumbuhan serta perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini
digunakan Buku KIA.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menigkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan
buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif.
b. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi.
c. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang pada Balita.
d. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita.
e. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi Balita dan
mencuci tangan yang benar.
f. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan Balita

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelaksanaan Kelas Penyuluhan
Ibu Balita Diskusi

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok Program yang terkait terkait
UKGM
1 Kelas Ibu - Menyusun - - Kader Sumber
rencana Mengkoordin
Balita pembiayaan
kegiatan. ir ibu balita,
- Koordinasi ibu bayi BOK KIA
dengan untuk hadir
LP/LS. dalam
- Menentukan kegiatan
tempat dan Kelas ibu
waktu balita
pelaksanaan
kegiatan.
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
kelas ibu
balita
- Diskusi
tanya jawab
VI. Sasaran
Ibu balita mempunyai anak balita 0-59 bulan

VII. Jadwal Kegiatan


No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kelas Ibu
Balita

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Kepala UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango

KARDI, A.Md.Kep
NIP. 19841104 200804 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO
Jalan MT. Manunggal No. 13 RT. I. RW. I. Desa Baun Bango
Kode Pos 74462

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTERI

I. Pendahuluan

Menurut WHO yang termasuk kedalam kelompok remaja adalah mereka


yang berusia 10 – 19 tahun. Besarnya kelompok usia remaja dapat dimaknai
sebagai asset dan potensi bangsa di masa depan.Namun demikian,untuk dapat
mewujudkan harapan tersebut. Negara dan masyarakat harus dapat
menjamin agar remaja Indonesia mampu tumbuh dan berkembang secara
positif dan terbebas dari berbagai permasalahan yang mengancam.

II. Latar Belakang

RPJM 2015 – 2019 mencantumkan sasaran strategis pembangunan


kesehatan untuk menurunkan pravalensi kekurangan gizi pada balita dari 18,4%
menjadi dibawah 15% dan menurunkan pravalensi balita pendek dari 37%
menjadi dibawah 32%.

Untuk mencapai tujuan tersebut,Direktorat Bina Gizi memfokuskan pada


upaya memperbaiki asupan zat gizi makro dan mikro,meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang penerapan gizi seimbang,pemberdayaan
masyarakat mengenai pengembangan intervensi gizi berbasis masyarakat.

Masa remaja adalah masa dimana manusia mengalami pertumbuhan yang


pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang seimbang.Selama ini,yang
diperhatikan hanyalah asupan zat gizi makro dan tidak memperhatikan zat gizi
mikro,padahal pada kenyataannya banyak anak pada masa remaja mengalami
anemia yaitu kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi.Bila keadaan ini terus
berlanjut akan membuat remaja mengalami masalah yang berakibat penurunan
produktivitas remaja.Produktivitas remaja yang terus menurun ini akan
menyebabkan kualitas SDM yang ada ikut menurun.Secara umum juga akan
mempengaruhi kualitas penerus bangsa ini.

Melihat permasalahan sebagaimana diuraikan diatas,maka salah satu


kegiatan program perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat salah satunya
adalah pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri di wilayah kerja
UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan program perbaikan dan peningkatan gizi
yang berkualitas pada remaja putri.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kejadian anemia pada remaja putri
b. Menurunkan angka kejadian kematian bayi dan ibu.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemberian tablet tambah Penyuluhan
darah pada remaja putri Pemberian Tablet FE

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok Program yang terkait terkait
UKGM
1 Pemberian - Menyusun - Promkes Guru UKS Sumber
rencana Memberikan Mengkoordin
tablet tambah pembiayaan
kegiatan. penyuluhan ir dan
darah pada - Koordinasi tentang anemia mengumpulk BOK KIA
dengan gizi an semua
remaja putri
LP/LS. remaja putri
- Menentukan yang berada
tempat dan di sekolah
waktu tersebut
pelaksanaan
kegiatan.
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
kelas ibu
balita
- Diskusi
tanya jawab
- Memberikan
tablet FE
VI. Sasaran
Remaja Putri Usia 10-19 tahun

VII. Jadwal Kegiatan


No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberian
Tablet FE
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Kepala UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango

KARDI, A.Md.Kep
NIP. 19841104 200804 1 001

Anda mungkin juga menyukai