Anda di halaman 1dari 13

Selasa, 3 September 2019

Prof Irmina Kris M.

Vitamin V12 contains Co in biomolecules dengan transition metals

Oxidation states of transition elements

Sc and Zn have only 1 oxidation number


Sc +3, Zn +2

Biloks berbeda menghasilkan warna yg berbeda,

Seny. Koordinasi penting dalam


• Warna Fotografi Cetak
• Katalisis
• Antidote logam beracun
• Konversi energi matahari
• Biokimia

#Color Wheel with wavelength

§ Melihat warna hasil sintesis dari warna komplementernya, dan untuk melihatnya harus ada cahaya
Mineral alami banyak terkandung di dekat gunung2 berapi tua, karena mineral alami terbentuk akibat logam
ditekan dengan tekanan tinggi dengan suhu yang sangat tinggi..

Gemstone Amethyst
Punya warna ungu karena impurity Fe

Silika asli warna bening, karena kena pengotor contoh Fe maka berubah jadi ungu..

Fe3+ dalam sisi Si  Fe4+

Bata merah terbuat dair lempung (lempung abu2 atau coklat) dipanaskan dengan suhu tinggi akan menjadi
merah karena adanya Fe+

Silikat dalam tungku belum berubah warna, saat dipanaskan maka SiO2 akan meleleh dan bereaksi dengan
Fe dan akan berubah menjadi warna merah

Contoh pada botol kecap yang kaca


Kaca: SiO2
Ada botol kaca yang coklat (Fe2+): agar tidak mudah teroksidasi
Ada botol kaca yang hijau (Fe3+)

RED BRICK mengandung TiO2, karena TiO2 antijamur antilumut, sehingga bertahan bertahun-tahun
TiO2 tidak mempengaruhi warna, TiO2 tidak akan mengubah warna

SMOKY QUARTZ
Smoky quartz ada Al3+ sehinggga warna coklat agak gelap

Hanya Rusia yang mampu memotong gemstone hinggga 52 phase, sedangkan negara2 lain hanya mampu
hingga 32 phase..

Perbandingan lainnya, gemstone biasa pakai SiO2 sedanggkan yg Rusia pake Zirconia (ZrO2)

§ Cubic Zirconia
CZ adalah diamond tiruan
Sejak tahun 1977 diproduksi pada suhu 2700ºC
ZrO2 SiO2
Hardness 8.25 to 8.5 7
Refreactive index 2.15 1.544 – 1.553
5.65 – 5.95 2.65 – 2/66

Vit B12 (kuning), Chlorophyll (hijau), Heme memiliki gugus porphirine

Porphirine untuk menjembatani pembentukan kompleks

Dalam tubuh, Fe harus dalam bentuk Fe2+ jika Fe3+ akan keracunan

Pembuluh nadi, Heme mengikat Oksigen- berwarna merah


Pembuluh balik, Heme mengikat H2O- berwarna biru

Selasa, 10 September 2019


Prof Irmina Kris M.

Model dasar Vitamin B12

Dalam menggambar ikatan 6, harus ditarik garis sebagai bonding


Warna-warna pada daun

Perubahan warna yg merupakan hasil prose skimia yg terjadi pada tanaman di saat perubahan musim dari
musim panas ke musim dinggin.

Selama musim semi dan musim panas daun-daun merupakan pabrik bahan makanan.

Karena perubahan periode waktu matahari bersinar dan perubahan temperature maka daun2 berhenti
memproduksi bahan makanan (pabrik terhenti) sehingga klorofil menurun dan muncul warna2 pada musim
gugur.

Suhu dan cuaca yg ekstrim dapat merubah struktur

Sehingga klorofil yang tadinya berwarna hijau, makan akan berubah sturkturnya dan menghasilkan warna yg
berbeda

Daun berwarna HIJAU karena adanya chlorophyll dengan struktur yg baik, namun saat tidak terkena
matahari, chlorophyll akan berubah menjadi carotenoid berwarna kuning, jika saat musim gugur berwarna
merah dan abu2, kombinasi ini disebabkan oleh pigmen yg disebut anthocyanin.

Beberapa jenis bunga yg tidak dapat berubah warna menajdi hijau karena mungkin dalam kandungan bunga
tersebut tidak dapat menyerap Magnesium atau memang molekulnya banyak sehingga tidak cukup utk
merubah warna jadi Hijau

Daun gugur karena daun sudah kehabisan klorofil sehingga asupan makanan dari akar saja tidak didapatkan
dari sinar matahari, dan tangkai daun akan melemah hingga putus dan gugurlah daun.

*Anomali Air pada suhu -4ºC tidak membeku, malah berbentuk cair

Kondisi yg menyebabkan perubahan warna spektakuler pada musim gugur:


1. Temperatur
2. Kelembaban udara
3. Jumlah sinar matahari
4. Intensitas sinar matahari
Scandium dan Zinc hanya punya 1 biloks
Cr6+ menyebabkan kanker, +2 s.d. +5 tidak berbahaya

Biloks yg berbahaya karena biloks tersebut reaktif


Contoh Hg, tidak semua berbahaya, Biloks Hg yg dapat menggantikan Fe dalam darah
bersifat berbahaya

Bil. Koordinasi adl. Seberapa banyak orbital yg disediakan oleh ion utk ligan dapat
menempati orbital tersebut

Biloks akan memilih utk stabil ketimbang mendapati bilangan oksidasi lain
Biloks yg paling banyak adalah ion dengan biloks yg paling stabil, sehingga kelimpahan yg
kurang stabil sedikit tetapi tetap berarti ada.

Kimia koordinasi

Logam transisi sebagai Asam Lewis dalam ikatan kompleks, Asam lewis = metal = center
of coordination

Cara melihat apakah suatu senyawa terbentuk garamnya atau kompleksnya


1. Dari warnanya
2. Jika garam biasa akan larut dalam air, sedangkan kompleks tidak larut sempurna
dalam air

Selasa, 17 September 2019

Pembentukan kompleks
Contoh
Fe3+ dan CN-

1. Tulis atom pusat (konfigurasi)


26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

3+
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5

2. Menentukan jumlah ligand yg dapat diikat oleh logam pusat, perlu ditentukan

Hibridisasi-nya.. Jenis hibridisasi hanya ada 6, sp, sp2, sp3, dsp2, sp3d, sp3d2

sp : 2 titik (linear)
sp2 : 3 titik (segitiga planar)
sp3 : 4 titik (bujur sangkar, tetrahedral)

Gambar Tetrahedral
Kalau ada hibridisasi d, maka akan selalu bujur sangkar

Syarat hibridisasi, akan bisa terjadi hibridisasi kalau sama, kalau berbeda tidak bisa

Orbital d memiliki orbital yang spesifik, x2 - y2, z2, xy, xz, yz, sehinga perlu disamakan dengan orbital pada
orbital p, sehingga orbital p yg digunakan adalah px dan py sehingga sumbu x dan y akan semakin menebal
sehingga terbentuk bujur sangkar
dsp2 : 4 titik (
sp3d : 5 titik (trigonal bipiramidal, tetragonal piramidal)
orbital d yang akan digunakan utk sp3d adalah dx2-y2, sehingga orientasinya yg
paling sering adalah segitiga bipiramidal..

orbital dari p adalah orbital yg kecil di sumbu z, sehingga z akan cenderung


beralih ke sumbu y sehingga akan orientasi akan menyesuaikan dengan
membentuk orientasi trigonal bipiramidal

sp3d2 : 6 titik (octahedral) orbital d yang digunakan adalah orbital pada sumbu
sehingga yg dipakai adalah x2-y2 dan z2.

3. Ligand kuat atau lemah?


Kalau ligand kuat, dia bisa mendorong penyedia orbital sehingga mampu splitting
Sedangkan ligand lemah, dia akan mengisi yang ada

Seperti [Fe(Cl)6]3- adalah liagnd lemah sehingga mengisi yang ada


Sedangkan [Fe(CN )6]3- adalah ligand kuat sehingga akan jadi konfigurasi yang warna
hijau
[Fe(Cl)6]3- :

Dalam contoh [Fe(CN)6]3- merupakan ligand kuat sehingga elektron pada 3d akan
berpasangan dan elektron ligand akan menempati orbital kosong

Dalam orbital splitting ditentukan darimana elektron ligand menggangu orbital pada atom
pusat, barangsiapa yg paling dekat dengan posisi orbital maka akan mengganggu elekctron
dri atom pusat sehinga akan split ke atas (energi naik) dan posisi elektron yg jauh dari
elektron ligand akan split ke bawah (energi rendah)
Ni memiliki valensi primer 2+, dengan valensi sekunder 6+ karena dapat mengikat 6 ligand
pada bentuk koordinasi

Coordination compound
- Compound that contains 1 or more complexes
- Example
o [Co(NH3)6]Cl3 = Kompleks Kation [Co(NH3)6]3+
o [Cu(NH3)4][PtCl4] = Kompleks kation [Cu(NH3)4]2+ dan
kompleks anion [PtCl4]2-
o [Pt(NH3)2Cl2] = Kompleks netral karena memiliki ligand bermuatan 0
sehingga memiliki muatan koordinasi sama dengan 0
Coordination sphere
- Metal and ligands bound to it

Coordination number
- Number of donor atoms bonded to the central metal atom or ion in the complex
o Most common – 4, 6
o Determined by ligand
Larger ligand and those that transfer substantial negative charge to metal
favor lower coordination unmber

Complex charge = sum of charges


On the metal and the ligands

Ligands
- Classified according to the number of donor atoms (tergantung dari karakter unsur)
- Example
• Monodentate = 1
(H2O – Menyumbang 1 PEB saja, NH3, CN-, NO2-, OH-, X- halides, CO, O2-)
• Bidentate = 2
(C2O42-, etilendiamine (en) NH2CH2CH2NH2 – tetap bilangan koordinasi berjumlah 6)
• Tridentate = 3 (Ethylendiaminetetraacetat (EDTA4-),
• Tetradentat = 4
• Hexadentat = 6
• Polydentate = 2 or more donor atoms

*bidentat hingga hexadentat disebut chelating agents atau spit (capit)


Bidentate

Hexadentate
Selasa, 1 Oktober 2019
Prof Irmina Kris M.
Selasa, 8 Oktober 2019
Prof Irmina Kris M.

Anda mungkin juga menyukai