Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berisi tentang
“PEMBELAJARAN”. Tak lupa pula shalawat serta salam kepada nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah guna memenuhi salah satu syarat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pelatihan dan Pengembangan di Universitas
Widyatama. Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa latihan sripsi makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan tugas makalah ini.

Demikian tugas makalah ini yang penulis buat dan semoga dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati
penulis mohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan dan kesalahan yang
mungkin pernah diperbuat. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-
Nyakepada kita semua. Amin.

Bandung, September 2019

Penulis,

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah ...................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Belajar ....................................................................................................... 3

2.2 Pengertian Pembelajaran ............................................................................................. 3

2.3 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................... 4

2.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran dalam Mendukung Efektivitas Program Pelatihan ...... 4

2.5 Proses Pembelajaran .................................................................................................... 5

2.6 Hambatan Pembelajaran .............................................................................................. 6

2.6.1 Hambatan internal ................................................................................................ 6

2.6.2 Hambatan Eksternal ............................................................................................. 7

2.7 Macam-macam Gaya Pembelajaran ............................................................................ 8

BAB III .................................................................................................................................... 10

PENUTUP................................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10

3.2 Saran .......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika memasuki abad ke-21 memasuki era baru dalam evolusi kehidupan dan struktur
organisasi. Perubahan besar dalam lingkungan ekonomi yang disebabkan oleh globalisasi dan
teknologi telah memaksa organisasi di seluruh dunia melakukan transformasi yang signifikan
agar dapat beradaptasi,bertahan dan sukses.

Perubahan – perubahan itu tidak hanya dalam unsur luar organisasi


produknya,aktivitasnya, atau strukturnya tetapi juga dalam cara operasi intrinsiknya
nilai,mindset,bahkan tujuan utamanya. Harrison owen (1991) menyatakan pesan ini dengan
baik dalam Riding the Tiger : Doing Business in a Transforming World :

“ada waktu ketika urusan utama dari bisnis adalah menghasilkan keuntungan dan produk.
Sekarang ada urusan yang sebelumnya, dan yang utama, yaitu menjadi organisasi pembelajar
yang efektif. Bukan kauntungan dan produk dan tidak penting lagi, tetapi tanpa pembelajaran
yang berkelanjutan, kauntungan dan produk tidak akan mungkin. Dengan demikian ada
pemikiran aneh : urusan dari bisnis adalah pembelajaran dan semua yang lain mengikuti.”

Organisasi harus belajar dengan cepat dan beradaptasi terhadap perubahan pesat di dalam
lingkungan baru atau mereka tidak akan bertahan. Sebagaimana dimasa transisi,pada saat ini
di samping ada spesies yang dominan,ada spesies yang binasa (misalnya organisasi yang
tidak belajar) dan spesies yang baru muncul, yang lebih adaptif (misalnya organisasi
pembelajar).dalam beberapa tahun yang akan datang, hanya organisasi pembelajar yang akan
bertahan. Perusahaan yang tidak menjadi organisasi pembelajar akan mengalami nasib seperti
dinosaurus, yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah di sekitar
mereka.

Prospek yang ditawarkan pembelajaran organisasi adalah salah satunya dengan mengelola
perubahan dengan mempertimbangkan lompatan kuantum. Perbaikan terus menerus
(continuous improvement) berarti bahwa setiap lompatan kuantum menjadi sebuah
kesempatan belajar dan sambil menyiapkan lompatan kuantum berikutnya. Untuk

1
memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing dalam lingkungan baru ini organisasi
harus belajar lebih baik dan lebih cepat dari keberhasilan dan kegagalannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan belajar ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ?
3. Apa tujuan pembelajaran ?
4. Apa yang dimaksud dengan Prinsip-prinsip Pembelajaran dalam Mendukung
Efektivitas Program Pelatihan ?
5. Apa saja tahapan atau proses pembelajaran ?
6. Apa saja hambatan dalam proses pembelajaran ?
7. Apa saja macam-macam gaya dalam proses pembelajaran ?

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah


1. Untuk memenuhu sebagian tugas presentasi dari mata kuliah pelatihan dan
pengembangan.
2. Untuk memahami dan mengetahui apa sebenarnya yang di maksud dalam
pembelajaran pada proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah sebagai perubahan yang relative permanen dalam perilaku, kognisi/
pemikiran, atau afeksi/emosi yang terjadi sebagai akibat interaksi seorang dengan
lingkungan.

“Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannyadalam memenuhi kebutuhan hidupnya” (Daryanto,
2010:2).

Menurut Daryanto (2010:2) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

2.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar,


mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa
kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal
yang guru lakukan di dalam kelas.

Pengertian pembelajaran menurut kamus bahasa Indonesia :

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli :


1. Menurut Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum.
2. Menurut Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

3
2.3 Tujuan Pembelajaran

Suatu pelatihan dikatakan efektif jika didalamnya terdapat suatu proses pembelajaran.
Dengan adanya proses pembelajaran akan mengubah perilaku seseorang menjadi lebih
berhati-hati dalam bertindak atau melakukan suatu perbuatan apapun. Karena pembelajaran
juga mempunyai tujuan yaitu merubah seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

2.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran dalam Mendukung Efektivitas Program Pelatihan

Menurut Andrew E. Sikula yang dikutip mangkunegara (2003:57) ada 22 prinsip belajar
dalam pelatihan dan pengembangan :

1. Semua dapat belajar. Individu dari segala usia dan aneka kemampuan intelektual
memiliki kemampuan mempelajari perilaku baru.
2. Setiap individu harus termotivasi untuk belajar.
3. Belajar itu aktif,bukan pasif
4. Pembelajar mungkin memperboleh keterampilan lebih cepat dan bimbingan.
5. Bahan yang sesuai seharusnya disediakan (peralatan pelatihan dan bahan yang
memadai)
6. Untuk menerapkan pelajaran, harus disediakan waktu
7. Metode belajar harus bervariasi.
8. Peresrta harus memperoleh kepuasan dari belajar.
9. Perserta memerlukan penguatan terhadap perilaku yang benar.
10. Standar kinerja harus ditetapkan untuk perserta pelatihan.
11. Ada tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam pembelajaran.
12. Pembelajaran merupakan penyesuaian pada diri individu.
13. Perbedaan individu memainkan peranan yang besar dalam efektivitas proses
pembelajaran
14. Belajar merupakan proses kumulatif
15. Keterlibatan ego amat luas dipandang sebagai faktor utama dalam belajar.
16. Kecepatan belajar akan menurun bila menyangkut keterampilan yang kompleks
17. Belajar terkait erat dengan perhatian dan konsentrasi.
18. Belajar melibatkan ingatan jangka panjang dan penguasaan pengetahuan dengan
segera
19. Arah keatas grafikk proses belajar diikuti oleh garis datar dalam kurva belajar.

4
20. Ketelitian seiring mendapat penekanan yang lebih daripada kecepatan selama proses
belajar.
21. Tidur mempengaruhi belajar
22. Belajar seharusnya berbasis kenyataan.

2.5 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran meliputi:

1. Harapan (expectancy)

Expectancy merujuk pada keadaan mental yang pembelajar bawa pada proses
pembelajaran. Ini meliputi hal-hal seperti motivasi belajar, kemampuan dasar. Pemahaman
terhadap tujuan pelatihan dan manfaat yang diperoleh yang dihasilkan dari pembelajaran
dan menggunakan kapabilitas yang dipelajari pada pekerjaan.

2. Persepsi (perception)

Perception mengacu kepada kemampuan mengorganisasi pesan dari lingkungan


sehingga dapat diproses dan ditindaklanjuti.

3. Memori Kerja (working memory)

Working storage dibatasi oleh jumlah materi yang dapat diproses pada suatu waktu.
Riset menunjukkan bahwa tidak lebih dari lima pesan yang dipersiapkan untuk disimpan
pada satu waktu.

4. Penyandian Semantic (semantic encoding)

Proses penyandian yang sebenarnya terhadap pesan-pesan yang masuk. Beberapa


strategi belajar yang berbeda mempengaruhi bagaimana isi pelatihan disandi, yaitu:

- Rehearsal, merupakan strategi belajar yang paling sederhana, yang berfokus pada
belajar melalui pengulangan (hafalan)
- Organizing, menuntut pembelajar menemukan persamaan dan tema dalam bahan
pelatihan.
- Elaboration, menuntut peserta pelatihan mengaitkan bahan pelatihan dengan
pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang lebih dikenal.
- Comprehension monitoring, peserta pelatihan mengecek pemahamannya dengan
mengajukan pertanyaannya kepada dirinya sendiri.

5
- Affective, pembelajar meningkatkan kewaspadaan, melakukan relaksasi, mencari cara
menurunkan kecemasan.
5. Penyimpanan Jangka Panjang (long-term memory)

Menyimpan semua bahan yang telah dipelajari melalui beberapa strategi yang
sebelumnya dibahas. Strategi terbaik tergantung pada hasil belajar. Untuk hasil
pengetahuan, strategi yang cocok digunakan adalah strategi rehearsal dan organization.
Untuk penerapan keterampilan, strategi elaboration yang dibutuhkan.

6. Retrieval

Meliputi mengidentifikasi bahan yang telah dipelajari dalam ingatan jangka panjang
dan menggunakannya untuk mempengaruhi kinerja.

7. Menarik Generalisasi (generalizing)

Bagian terpenting dari belajar bukan hanya dapat memproduksi secara persis apa yang
telah dipelajari, tetapi juga mampu mengadaptasi pembelajaran untuk digunakan dalam
situasi yang mirip, meskipun tidak identic.

8. Kepuasan (gratification)

Merujuk pada umpan balik yang diterima pembelajar sebagai hasil menggunakan materi
pembelajaran. Umpan balik diperlukan untuk memberi kesempatan kepada pembelajar
menyesuaikan tanggapannya agar lebih tepat. Umpan balik juga menyediakan informasi
mengenai insentif atau penguatan yang mungkin dihasilkan dari kinerja.

2.6 Hambatan Pembelajaran

2.6.1 Hambatan internal


a) Kurangnya Motivasi

Dalam hal ini orang kurang termotivasi karena mereka tidak/belum bisa melihat apa
yang akan diperolehnya dengan berinvestasi dalam pembelajaran. Mereka tidak percaya
berinvestasi dalam pembelajaran. Mereka tidak mengerti imbalan yang akan diperoleh
dari berinvestasi pada pembelajaran. Sebelum mereka mengerti bahwa pembelajaran
amat penting, mereka akan tetap bersikukuh dengan status quo. Dan ternyata banyak
organisasi yang bangkrut berisi orang-orang yang tidak memahami pentingnya belajar.

6
b) Kurangnya komitmen

Motivasi ialah dorongan yang membuat karyawan mau belajar, sedang komitmen
adalah dorongan agar tetap bersedia belajar. Mempertahankan pola perilaku, khususnya
belajar membutuhkan pelatihan, kesempatan untuk berbuat keliru dan umpan balik
yang membantu. Di sinilah pentingnya dorongan dan dukungan dari orang lain.

c) Penolakan

Seseorang menolak belajar bisa disebabkan oleh rasa puas diri. Rasa puas diri lebih
berbahaya dari sekedar tidak peduli. Seseorang yang berpuas diri ialah orang yang
merasa sudah hebat dan tidak perlu ada perbaikan. Orang ini sudah nyaman dengan
keadaannya, dan tidak perlu ada tantangan terhadap status quo. Selain itu, karyawan
yang menolak untuk belajar adalah karyawan yang tidak ingin berubah. Mereka sudah
senang dan puas karena menurut mereka system yang ada sudah berjalan dengan sangat
baik. Mereka tidak mengeluarkan suara menentang, tetapi tidak mau belajar. Salah satu
alasannya ialah karena system yang sudah berjalan memberinya imbalan. Jika
pendekatan baru diperkenalkan, maka kepentingannya akan terganggu.

d) Kemampuan mental

Setiap orang memiliki keterbatasan kemampuan mental. Hambatan itu bisa berasal
dari alam bawah sadar yang terbentuk dari pengalaman-pengalaman kegagalan. Dalam
dunia yang berubah cepat, orang sering diminta untuk kembali melawan hal-hal
sederhana yang bersifat rutin. Perubahan di tempat akan membuat sebagian orang
berduka karena kehilangan pola kerja sebelumnya. Dalam masa duka, kemampuan
seseorang menjadi stabil karena apabila mengurusi hal-hal rutin yang sudah bisa
dilakukan.

2.6.2 Hambatan Eksternal


a) Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok adalah sesuatu yang kompleks dan sulit dibaca orang luar.
Hubungan yang terbentuk, sejarah dan kebutuhan untuk mempertahankan identitas
kelompok bisa menjadi hambatan kuat bagi pembelajaran. Namun dinamika kelompok
juga bisa mendorong para anggotanya untuk secara sehat mempertanyakan

7
lingkungannya dan menerima perubahan dengan penuh antusias. Tekanan kelompok
bisa menutup keberanian para anggotanya yang ingin belajar. Kelompok akan
menekannya agar terus mengikuti kaidah kelompok untuk mempertahankan status quo.

b) Perilaku manajer atau pemimpin

Dalam lingkungan organisasi, manajer atau pemimpin bisa mendorong karyawan


untuk belajar. Manajer bisa mendorong stafnya untuk mengambil risiko, membantu
melewati masa-masa sulit, memperkuat kemauan untuk belajar. Namun, perilaku
manajer atau pemimpin juga bisa membunuh motivasi untuk belajar dan berkembang.
Misalnya, di suatu sekolah ada pemimpin yang tidak mengijinkan karyawannya
mengikuti pelatihan atau pendidikan.

2.7 Macam-macam Gaya Pembelajaran

Menurut David Kolb terdapat 4 gaya belajar, yaitu:


1. Diverging

Kombinasi elemen pengalaman konkrit dan observasi reflektif. Individu dengan gaya
belajar ini mampu melihat situasi yang konkrit dari beragam perspektif. Ia memiliki minat
budaya yang sangat luas serta senang mengumpulkan informasi. Minat sosialnya tinggi,
cenderung imanjinatif, dan perasaannya amat peka. Dalam situasi belajar formal, ia lebih
suka bekerja dalam kelompok dan menerima umpan balik yang bersifat personal. Ia
mampu mendengar dengan pikiran yang terbuka.

2. Assimilating

Kombinasi konseptualisasi, abstrak dan observasi reflektif. Individu ini terampil


dalam mengolah banyak informasi serta menempatkannya ke dalam bentuk yang pasti
dan logis. Kurang berfokus pada manusia, lebih berminat pada ide dan konsep abstrak.
Secara umum, ia lebih mementingkan keunggulan logis sebuah teori daripada nilai
praktisnya. Dalam situasi belajar formal, ia lebihsuka membaca, mengajar,
mengeksplorasi model analitis dan memanfaatkan waktu untuk memikirkan berbagai hal
secara mendalam.

8
3. Converging

Kombinasi Konseptualisasi Abstrak dan Eksperimen Aktif. Individu ini paling baik
dalam menemukan kegunaan praktis dari ide dan teori. Ia mampu memecahkan masalah
dan mengambil keputusan secara efektif. Lebih suka menangani masalah dan tugas-tugas
teknis daripada isu social dan interpersonal. Dalam situasi belajar formal, ia cenderung
melakukan eksperimen dengan ide baru, simulasi, dan aplikasi praktis.

4. Accomodating

Kombinasi Pengalaman Konkrit dan Eksperimentasi Aktif. Individu ini memiliki


keunggulan untuk belajar dari pengalaman langsung. Ia sangat suka mengambil tindakan
dan melibatkan diri dalam situasi baru yang menantang. Saat menghadapi persoalan, ia
lebih mengandalkan pada informasi dari orang lain daripada analisis teknikalnya sendiri.
Dalam situasi belajar formal, ia lebih suka bekerja dengan orang lain untuk
menyelesaikan tugas, menetapkan tujuan, melakukan kerja lapangan, serta menguji
bermacam-macam pemecahan masalah.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organisasi harus belajar dengan cepat dan beradaptasi terhadap perubahan pesat di dalam
lingkungan baru atau mereka tidak akan bertahan. Agar pembelajaran berjalan secara efektif,
orang harus memperhatikan prinsip-prinsip dan proses belajar. Dan yang perlu diketahui juga
bahwa pembelajaran tidak selalu berjalan dengan mulus, ada beberapa hambatan juga yang
akan dihadapi. Gaya seseorang dalam belajarpun tidak sama setiap orang memiliki gaya
pembelajaran yang berbeda- beda.

3.2 Saran

Semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan selalu
jadilah orang yang ingin belajar akan sesuatu hal jangan cepat puas dan jangan merasa bahwa
kita paling hebat dalam segala hal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya

Kaswan, 2016. Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM. Bandung:
ALFABETA,cv

11

Anda mungkin juga menyukai