C. Rumusan Masalah
Masalah kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi.Rumusan masalah
suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.Setiap rumusan
masalah harus didasarkan pada masalah.Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitianRumusan
masalah deskriptif : suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
Seberapa baik kinerja Kabinet Indonesia bersatu?
Contoh :Seberapa baik kinerja Kabinet Indonesia bersatu?Seberapa tinggi efektifitas kebijakan
mobil berpenumpang tiga di Jakarta?Rumusan masalah komparatif : rumusan masalah penelitian
yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda atau pada waktu yang berbeda.Adakah perbedaan produktifitas kerja antara pegawai
negeri, BUMN dan Swasta?Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B ?
Rumusan masalah assosiatif : rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara 2 variabel atau lebih.Terdapat hubungan : simetris, kausal dan interaktif/resiprocal/timbal
balik.Hubungan simetris : hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya
bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.Contoh :Adakah hubungan antara
banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang dibeli ?Adakah hubungan antara jumlah payung
yang terjual dengan jumlah kejahatan?
Hubungan kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat sehingga ada variabel independen (yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).Contoh :Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap
prestasi kerja?Seberapa besar pengaruh tata ruang terhadap efisiensi kerja karyawan?Hubungan
interaktif/resiprocal/timbal balik : hubungan yang saling mempengaruhi sehingga dalam hal ini tidak
diketahui mana variabel independen dan dependen.Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini
dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
Variabel kontrol : variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.Contoh :
pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik. Variabel independennya pendidikan,
variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya naskah yang diketik sama, mesin tik yang
digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.
Untuk menentukan kedudukan variabel independen dan dependen, moderator atau variabel yang
lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari
pengamatan yang empiris.Hubungan antar semua variabel tersebut akan diamati, karena penelitian
berasumsi bahwa gejala itu tidak dapat diklasifikasikan tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan (holistik).
E. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian : pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti
yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik
analisis statistik yang akan digunakan.
1. Paradigma sederhana Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen.
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua dan assosiatif ada satu : Rumusan masalah
deskriptif (dua) - Bagaimana kualitas X ? - Bagaimana kualitas Y ? Rumusan masalah
assosiatif/hubungan (satu) - Bagaimana hubungan antara pengaruh kualitas alat dengan
kualitas barang yang dihasilkan?
b. Teori yang digunakan ada dua yaitu teori tentang alat-alat kerja dan tentang kualitas
barang.
c. Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif dan hipotesis assosiatif
(hipotesis deskriptif sering tidak dirumuskan). 1) hipotesis deskriptif : Kualitas alat yang
digunakan oleh lembaga tersebut telah mencapai 70 % baik 2) hipotesis assosiatif : ada
hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas alat dengan kualitas barang yang
dihasilkan.
d. Teknik analisis data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut maka dapat
dengan mudah ditentukan teknik statistik yang digunakan untuk analisis data dan menguji
hipotesis.
1) untuk hipotesis deskriptif bila datanya berbentuk interval dan ratio maka pengujian hipotesis
menggunakan t-test one sample. 2) hipotesis assosiatif bila data kedua variabel berbentuk
interval atau rasio maka menggunakan teknik statistik korelasi produk momen
2. Paradigma Sederhana berurutan Dalam paradigma ini terdapat lebih dari 2 variabel tetapi
hubungannya masih sederhana.
3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen Terdapat 2 variabel independen dan satu
dependen. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif dan 4 rumusan
masalah assosiatif (3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda).
4. Paradigma Ganda dengan Tiga variabel Independen Terdapat 3 variabel independen dan satu
dependen. Rumusan masalah deskriptif ada 4 dan rumusan masalah assosiatif untuk yang
sederhana ada 6 dan yang ganda minimal 1.
6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua dependenTerdapat 2 variabel
independen dan 2 variabel dependen. Terdapat 4 rumusan masalah edskriptif dan 6 rumusan
masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.
7. 7. Paradigma JalurTerdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara. Untuk mengetahui
apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melalui variabel antara atau bisa langsung ke
sasaran akhir.