Tutorial Skenario 2
Tutorial Skenario 2
Shinta, 25 year-old mother, complained of right earache and ear blockage of two days duration. The pain
was especially severe when chewing food and during speech. This complaint occurred after manipulating
her ear using a cotton bud.
Anita, 7year-old daughter, has a recurrent upper respiratory tract infection since she was 3 years old. After
that she is always mouth breathing and snoring at night.
Shinta and her daughter went to the doctor looking for therapy. On examination, Shinta felt painful on
pressure of her tragus and swelling on external auditory canal wall was found. While Anita has to undergo
some examinations to establish the diagnosis. The doctor said that her voice sounds with nasal voice and
her face changed due to prominent upper incisors, elevated nostril and has high-arched palate.
STEP 1
STEP 2
Shinta
1. Etiologi dari diagnosis
2. Diagnosis
3. Differential diagnosis untuk pembengkakan pada canalis auditorius externus
4. Faktor risiko pembengkakan pada canalis auditorius externus
5. Mengapa nyeri semakin kuat ketika mengunyah atau berbicara
6. Patogenesis pembengkakan pada canalis auditorius externus
7. Patogenesis dari diagnosis
8. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
9. Bagaimana terapi dari diagnosis
Anita
STEP 3
Shinta
1. Diagnosis
Diffuse otitis externa
2. Etiologi dari diagnosis
Trauma pada epitel menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri
Biasanya bakteri pseudomonas, aspergillus, dan staphylococcus aureus
pH dari canalisnya tidak asam sehingga bakteri mudah berkembangbiak disana.
3. Differential diagnosis untuk pembengkakan pada canalis auditorius externus
Furunculosis, mastoiditis,
4. Faktor risiko pembengkakan pada canalis auditorius externus
Sering berenang, penggunaan cotton bud, earphone
5. Mengapa nyeri semakin kuat ketika mengunyah atau berbicara
Berhubungan dengan tuba eustachius yg menghubungkan telinga tengah dengan nasopharynx
6. Patogenesis dari diagnosis
Trauma di epitel epitel mengelupas bakteri overgrowth terjadi respon inflamasi tubuh
edema
7. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
8. Bagaimana terapi dari diagnosis
Anti pseudomonas golongan quinolone (ciprofloxacin)
Spray asam asetat
Anita
STEP 4
Shinta
1. Diagnosis
Diffuse otitis externa
2. Etiologi dari diagnosis
Trauma pada epitel menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri
Biasanya bakteri pseudomonas, aspergillus, dan staphylococcus aureus
pH dari canalisnya tidak asam sehingga bakteri mudah berkembangbiak disana.
Yang mempertahankan pH adalah cerumen, pH ini berguna untuk mencegah pertumbuhan
bakteri sehingga ketika sering menggunakan cotton bud untuk membersihkan maka
perlindungannya kurang.
3. Differential diagnosis untuk pembengkakan pada canalis auditorius externus
Furunculosis (localized, berisi pus) kebanyakan penyebabnya adalah bakteri staphylococcus dan
streptococcus, mastoiditis,
4. Faktor risiko pembengkakan pada canalis auditorius externus
Sering berenang, penggunaan cotton bud, earphone
5. Mengapa nyeri semakin kuat ketika mengunyah atau berbicara
Berhubungan dengan tuba eustachius yg menghubungkan telinga tengah dengan nasopharynx
6. Patogenesis dari diagnosis
Trauma di epitel epitel mengelupas bakteri overgrowth terjadi respon inflamasi tubuh
edema
7. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
8. Bagaimana terapi dari diagnosis
Anti pseudomonas golongan quinolone (ciprofloxacin)
Spray asam asetat
Anita