Disusun Oleh :
Kelompok 2 ( Kelas 1 B)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam tercurah kepada junjunan Nabi besar
muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Promosi Kesehatan Pada Oratang Tua Yang
Memiliki Anak Usia Todler”.
Makalah ini diajukan untuk mememenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan anak, dan berisi mengenai latar belakang rumusan masalah, dan
tujuan dari makalah yang dibuat serta dicantumkan beberapa teori, isi makalah,
kesimpulan dan daftar pustaka.
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional
dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat
dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.
Pada usia Toddler anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk,
bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan
fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode ajaib
mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga
membutuhkan perhatian orang tua yang besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tumbuh kembang anak usia toddler ?
2. Bagaimana konsep promosi kesehatan pada ibu yang mempunyai anak
usia toddler ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar tumbuh kembang anak usia toddler
2. Untuk mengetahui konsep promosi kesehatan pada ibu yang
mempunyai anak usia toddler
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar tumbuh kembang anak
usia toddler
2. Mahasiswa dapat mengetahui konsep promosi kesehatan pada ibu ynag
mempunyai anak usia toddler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Pengertian Pertumbuhan, Perkembangan dan Promosi
Kesehatan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat.( Permenkes No.66. 2014 )
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. ( Permenkes
No.66. 2014 )
Pengertian Usia Toddler
Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya
terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan selanjutnya dari seorang anak, dimana anak usia
toddler ini termasuk dalam periode balita (Achmed, 2012).
Usia toddler disebut sebagai masa golden period, karena berlangsung
secara singkat dan pendek. Pada masa ini, tingkat plastisitas otak
masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk proses
pembelajaran dan bimbingan. Aspek-aspek dalam perkembangan
anak balita meliputi: perkembangan gerak kasar (motorik kasar),
perkembangan gerak halus (motorik halus), perkembangan bahasa dan
bicara serta perkembangan sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI,
2009)
Jadi pertumbuhan dan perkembangan usia toddler merupakan
masa golden periode karena pada masa ini aspek aspek pertumbuhan
dan perkembangan sangat optimal.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan
Bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daua masyarakat sesuai
dengan kondisi social budaya setempat dan didukung kebijakan public
yang berwawasan kesehatan. ( Kepmenkes
no.1114/Menkes/SK/VII/2005 )
3. Perkembangan Psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase ini tergolong dalam fase anal
dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan
kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak belajar
mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus
complex atau katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari
bahwa ayahnya lebih kuat dan lebih besar dibandingkan
dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra complex.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs
Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat
pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana
sifat egosentris sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan
ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai
belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar
peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu
Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah
Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi
tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan
aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya. Komunikasi, adanya
rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga
pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata
yang sederhana dan singkat.
4. Kemampuan Sosial
Menangkap & melempar obyek
Memegang & melepaskan
Menggambar
Memegang erat saat seseorang berkata : Jangan disentuh !!
Mengeluarkan makanan saat terasa tidak enak
Hal-hal yang khas dalam sosial
Negativisme
Merupakan 1 bukti dari otonomi mereka
Mood cepat berubah
Tempertantrum .
Ritualisme
Merasa aman jika ada orang tua sehingg sering melakukan
kegiatan yang beresiko
Rasa aman berubah jika masuk rumah sakit
5. Perkembangan Ego
Membedakan diri dengan yang lain & meluaskan kepercayaan pada
yang lain
Sadar akan kemampuan dan kapasitas diri
Kegagalan yang berlebihan menjadikan ragu-ragu
6. Kesuksesan otonomi
Bermain, Sibling Rivalry, toilet training dan suksesnya interaksi
dengan seseorang yang berarti. Pengaruh permaianan sangatlah penting
pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam Perkembangan intelektual
dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat
permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan
belajar memecahkan masalah. tidak kalah penting pula pengaruh
terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar
dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima
lingkungannya. Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th )
dan parallel play ( 2 – 3 tahun )
7. Perkembangan Bahasa
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya
kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada
anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
a. 2-3 tahun
Perbendaharaan kata 200-300 kata
Menggunakan 2-3 kata dalam kalimat
Menggunakan kata ganti
Mampu mengikuti perintah sederhana
Mampu menyebutkan keinginan makan,