Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN PADA ORANG TUA YANG

MEMILIKI ANAK USIA TODDLER

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan anak

Disusun Oleh :

Kelompok 2 ( Kelas 1 B)

Asep Tepiyana (NIM 312019017)

Eri saeful B (NIM 312019026)

Fadhil khusnul Y (NIM 312019036)

Neni Nuraeni (NIM 312019008)

Nina Aryani (NIM 312019003)

Wiwit Andriyana (NIM 312019033)


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam tercurah kepada junjunan Nabi besar
muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Promosi Kesehatan Pada Oratang Tua Yang
Memiliki Anak Usia Todler”.

Makalah ini diajukan untuk mememenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan anak, dan berisi mengenai latar belakang rumusan masalah, dan
tujuan dari makalah yang dibuat serta dicantumkan beberapa teori, isi makalah,
kesimpulan dan daftar pustaka.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak


yang telah memberikan bantuan dan saran,serta doa, Oleh karena itu,penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

Ibu Tia Setiawati, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An selaku dosen mata kuliah Anak

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh


karena itu saran dan kritik membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Akhir kata dengan makalah ini semoga
bermanfaat.
Wasaalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Oktober 2019

Penyusun
Daftar isi

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………. 1

1.2 Rumusan masalah ………………………… 2

1.3 Tujuan ………………………… 2

1.4 Manfaat ………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................ 3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional
dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat
dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.
Pada usia Toddler anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk,
bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan
fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode ajaib
mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga
membutuhkan perhatian orang tua yang besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tumbuh kembang anak usia toddler ?
2. Bagaimana konsep promosi kesehatan pada ibu yang mempunyai anak
usia toddler ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar tumbuh kembang anak usia toddler
2. Untuk mengetahui konsep promosi kesehatan pada ibu yang
mempunyai anak usia toddler
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar tumbuh kembang anak
usia toddler
2. Mahasiswa dapat mengetahui konsep promosi kesehatan pada ibu ynag
mempunyai anak usia toddler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
1. Pengertian Pertumbuhan, Perkembangan dan Promosi
Kesehatan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat.( Permenkes No.66. 2014 )
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. ( Permenkes
No.66. 2014 )
Pengertian Usia Toddler
Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya
terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan selanjutnya dari seorang anak, dimana anak usia
toddler ini termasuk dalam periode balita (Achmed, 2012).
Usia toddler disebut sebagai masa golden period, karena berlangsung
secara singkat dan pendek. Pada masa ini, tingkat plastisitas otak
masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk proses
pembelajaran dan bimbingan. Aspek-aspek dalam perkembangan
anak balita meliputi: perkembangan gerak kasar (motorik kasar),
perkembangan gerak halus (motorik halus), perkembangan bahasa dan
bicara serta perkembangan sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI,
2009)
Jadi pertumbuhan dan perkembangan usia toddler merupakan
masa golden periode karena pada masa ini aspek aspek pertumbuhan
dan perkembangan sangat optimal.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan
Bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daua masyarakat sesuai
dengan kondisi social budaya setempat dan didukung kebijakan public
yang berwawasan kesehatan. ( Kepmenkes
no.1114/Menkes/SK/VII/2005 )

B. Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Fisik
a. Perubahan Proporsional
 Kenaikan BB 1.8 – 2.7 Kg/thn, Tb 7.5 cm/thn
 LK = LD . usia 1-2 thn
 Fontanel anterior menutup usia 12 – 18 bulan
 LD > Uk. Abdomen . pd tahun kedua
b. Perubahan Sensori
 Penglihatan: pada Visus 20/20 atau 20/40, Pandangan binokuler
 Pendengaran,penciuman, pengecap & perabaan Berkembang
dgn baik sehingga Koordinasi baik dengan mengeksplorasi
lingkungan
c. Kematangan Sistem
 Sistem Fisiologis relatif matang pada akhir masa toddler
 Myelinisasi spinal cord lengkap pada usia 2 thn
 Otak tumbuh lengkap 75 % pada akhir 2 thn, perkembangan
korteks cerebri yang spesifik, broca untuk bicara dan kortical
untuk mengontrol kaki, tangan & sfinkter
d. Saluran Pernafasan
 Struktur internal telinga dan tenggorokan lebih pendek & lurus
 Jaringan limfoid pada tonsil membesar & adenoid membesar
sehingga Sering mengalami infeksi seperti Otitis media dan
Tonsilitis & ISPA
e. Sistem Pencernaan dan Eliminasi
 Proses pencernaan mulai komplit, kapasitas perut meningkat,
keasaman lambung meningkat
 Dapat mengontrol sfingkter secara fisiologis pada 18-24 bln,
kapasitas bladder meningkat (usia 14-18 bln) dan anak dapat
menahan urin selama 2 jam/lebih
f. Kulit
 Epidermis dan dermis berkembang bersama, resisten terhadap
infeksi
 Barier efektif terhadap kehilangan cairan
g. Mekanisme Pertahanan
 Antibodi mulai terbentuk : Ig G . pada tahun ke-2 akhir
sedangkan Ig A, D, E meningkat bertahap

2. Motorik Kasar Dan Halus


a. Motorik Kasar
 Adanya perkembangan locomotion
 Usia 12-13 bulan berjalan sendiri dengan menggunakan
penyangga
 Usia 2-3 tahun posisi berdiri seperti binatang berkaki 2
 Usia 2 tahun bisa berjalan turun naik kursi dan pada usia 2,5 thn
melompat berdiri 1 kaki, berjinjit
b. Motorik Halus
 Peningkatan kemampuan manual dalam
keterampilan/ketangkasan
 12 bln : Menggenggam obyek kecil
 15 Bln : Menjatuhkan lingkaran pada leher botol
 18 Bln : Melempar bola tanpa kehilangan keseimbangan

3. Perkembangan Psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase ini tergolong dalam fase anal
dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan
kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak belajar
mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus
complex atau katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari
bahwa ayahnya lebih kuat dan lebih besar dibandingkan
dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra complex.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs
Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat
pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana
sifat egosentris sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan
ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai
belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar
peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu
Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah
Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi
tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan
aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya. Komunikasi, adanya
rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga
pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata
yang sederhana dan singkat.

4. Kemampuan Sosial
 Menangkap & melempar obyek
 Memegang & melepaskan
 Menggambar
 Memegang erat saat seseorang berkata : Jangan disentuh !!
 Mengeluarkan makanan saat terasa tidak enak
 Hal-hal yang khas dalam sosial
 Negativisme
 Merupakan 1 bukti dari otonomi mereka
 Mood cepat berubah
 Tempertantrum .
 Ritualisme
 Merasa aman jika ada orang tua sehingg sering melakukan
kegiatan yang beresiko
 Rasa aman berubah jika masuk rumah sakit
5. Perkembangan Ego
 Membedakan diri dengan yang lain & meluaskan kepercayaan pada
yang lain
 Sadar akan kemampuan dan kapasitas diri
 Kegagalan yang berlebihan menjadikan ragu-ragu
6. Kesuksesan otonomi
Bermain, Sibling Rivalry, toilet training dan suksesnya interaksi
dengan seseorang yang berarti. Pengaruh permaianan sangatlah penting
pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam Perkembangan intelektual
dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat
permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan
belajar memecahkan masalah. tidak kalah penting pula pengaruh
terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar
dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima
lingkungannya. Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th )
dan parallel play ( 2 – 3 tahun )
7. Perkembangan Bahasa
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya
kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada
anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
a. 2-3 tahun
 Perbendaharaan kata 200-300 kata
 Menggunakan 2-3 kata dalam kalimat
 Menggunakan kata ganti
 Mampu mengikuti perintah sederhana
 Mampu menyebutkan keinginan makan,

C. Promosi kesehatan Bagi Orang Tua


1. Massa toddler Usia 12 – 18 bulan
 Persiapkan ortu adanya perubahan tingkah laku pada masa
toddler,terutama negativisme dan ritualisme.
 Hitung kalori makanan yang biasa diberikan pada anak dan
berangsurangsur hentikan makanan dari botol dan tingkatkan
makanan dalam bentuk yang padat.
 Kaji pola tidur dan kebiasaan sebelum tidur, Apakah ada
penundaan pada waktu tidur.
 Persiapkan orangtua tentang kemungkinan bahaya dalam rumah
seperti keracunan atau terjatuh.
 Tekankan tentang pentingnya orang tua saling berkomunikasi
(briefing).
 Bicarakan mengenai permainan-permainan baru yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik, bahasa,
kognitif dan sosial.
 Tekankan tentang pentingnya teman sebaya dalam bermain.
 Bicarakan tentang berbagai metode untuk mendisiplinan anak,
keefektifan metode tersebut dan eksplorasi keadaan orangtua
tentang negatisme pada anak; tekankan bahwa negatifisme
merupakan aspek penting dalam pengembangan diri dan
kemandirian anak.
 Bicarakan tentang tanda-tanda kesiapan anak untuk melakukan
toilet training, tekankan tentang pentingnya menunggu kesiapan
fisik dan piskologis anak, bicarakan tentang kemungkinan
timbulnya rasa takut anak, seperti terhadap gelap dan suara-suara
tertentu.
 Kaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orangtua dan
kemampuan menghadapi situasi yang tidak familiar dengannya.
 Beri kesempatan pada orang tua untuk mengucapkan
perasaannya, keletihan, frustasi dan kemarahannya
2. Massa toddler Usia 24-36 bln
 Bicarakan pentingnya peniruan pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai aktifitas.
 Bicarakan tentang pendekatan yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan yang realistik.
 Tekankan keunikan proses berfikir pada toddler, terutama
bahasa yang digunakan, pemahaman yang kurang tentang waktu
danketidakmampuan melihat peristiwa dari perspektif orang
lain.
 Tekankan untuk menanamkan kedisiplinan secara kongkrit.

D. Stimulasi Yang Dapat Dilakukan Orangtua Pada Masa Todller

1. Stimulasi pada bayi umur 12-15 bulan


a. Kemampuan gerak kasar

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan. - Bermain bola. - Berjalan


sendiri.
 Menarik mainan. Bila anak sudah jalan tanpa berpegang-an,
berikan mainan yang bisa ditarik ketika anak berjalan.
Umumnya anak senang mainan yang bersuara.
 Berjalan mundur. Bila anak sudah jalan tanpa berpegang-an,
ajari anak cara melangkah mundur. Berikan mainan yang bisa
ditarik karena anak akan mengambil langkah mundur untuk
dapat memperhatikan mainan itu.
 Berjalan naik dan turun tangga. Bila anak sudah bisa merangkak
naik dan melangkah turun tangga, ajari anak cara jalan naik
tangga sambil berpegang an pada dinding atau pegangan tangga.
Tetap bersama anak ketika ia melakukan hal ini untuk pertama
kalinya.
 Berjalan sambil berjinjit. Tunjukkan kepada anak cara berjalan
sambil berjinjit. Buat agar anak mau mengikuti anda berjinjit di
sekeliling ruangan.
 Menangkap dan melempar bola. Tunjukkan kepada anak cara
melempar sebuah bola besar, kemudian cara menangkap bola
tersebut. Bila anak bisa melempar bola ukuran besar, ajari anak
melempar bola yang ukurannya lebih kecil.
b. Kemampuan gerak halus

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan. - Memasukkan benda ke dalam


wadah. - Bermain dengan mainan yang mengapung di air. -
Menggambar. - Menyusun kubus dan mainan.
 Permainan balok. Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu
dengan ukuran sekitar 2.5 cm x 2.5 cm. Ajari anak cara
menyusun balok menum-puk ke atas tanpa menjatuhkannya.
 Memasukkan dan mengeluarkan benda. Ajari anak cara
memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot
bunga, botol dan lain-lain. Tunjukkan bagaimana
mengeluarkannya dari wadah. Ajak anak bermain memasukkan
dan mengeluarkan benda-benda tersebut.
 Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya. Sediakan
mangkuk atau kotak plastik dari berbagai ukuran. Tunjukkan
kepada anak cara meletakkan mangkuk yang ukurannya lebih
kecil ke mangkuk lebih besar. Buat agar anak mau melakukan-
nya sendiri. Pilih bendabenda yang tidak pecah.
 Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
 Stimulasi yang perlu dilanjutkan. - Memberi rasa aman dan kasih
sayang. - Mengayun - Menina-bobokkan - Permainan “Ciluk-
ba” - Permainan “bersosialisasi”
 Menirukan pekerjaan rumah tangga Ketika anda membersihkan
rumah, menyapu dan melakukan pekerjaan rumah tangga
lainnya, ajak anak untuk menirukannya. Berikan kepadanya lap
pembersih debu, sapu dan lain-lain.
 Melepas pakaian. Tunjukkan kepada anak cara melepas
pakaiannya. Mula-mula bantu anak dengan cara membukakan
kancing bajunya, melepas sepatunya, atau menarik kaus/blus
meliwati kepala anak.
 Makan sendiri. Tunjukkan kepada anak cara memegang sendok.
Biarkan anak makan sendiri dan bantu jika anak mengalami
kesulitan.
 Merawat boneka Beri anak boneka plastik atau karet yang bisa
dicuci. Ajari anak cara menggen-dong, memberi makan,
menyayangi, meninabobokkan dan memandikan boneka itu.
 Pergi ke tempat-tempat umum Seringkali bawa anak ke
tempattempat umum seperti: kebun binatang, pusat
perbelanjaan, terminal bis, museum, stasiun kereta api, lapangan
terbang, taman, tempat bermain dan sebagainya. Bicarakan
mengenai benda-benda yang anda lihat.
c. Kemampuan bicara dan bahasa

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan. - Berbicara. - Menjawab


pertanyaan. - Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar
.
 Membuat suara. Buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau
kayu pegangan sapu. Ajak anak membuat suara dari barang yang
dipilihnya misal memukul-mukul sendok ke kaleng,
menggoyang-goyang kerincingan atau memukulmukul
potongan kayu, untuk menciptakan ’musik’.
 Menyebut nama bagian tubuh Ketika anda mengenakan pakaian
anak, tunjuk dan sebutkan nama bagian tubuh anak. Usahakan
agar anak mau menyebutkan kembali. d. Pembicaraan Bila anak
meminta sesuatu dengan hanya menyebutkan satu kata saja
misalnya “susu”, maka ajari anak agar ia mengatakan dua kata.
Puji anak bila mau menirukan merangkai kata-kata dengan baik.
2. Stimulasi pada bayi umur 15-18 bulan
a. Kemampuan gerak kasar

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan. - Berjalan mundur - Berjalan


naik dan turun tangga - Berjalan sambil berjinjit - Menangkap
dan melempar bola.
 Bermain di luar rumah. Ajak anak bermain di luar rumah seperti
bermain ayunan, memanjat tangga, berlari-lari, di halaman atau
di taman bermain untuk umum. Jangan biarkan anak seorang diri
ketika ia bermain di luar rumah.
 Bermain air Biarkan anak bermain air di pancuran, kolam
renang, dan lainlain. Beri anak cangkir plastik untuk menuang
air dan ember plastik kecil untuk menampung air. Jangan
biarkan ia seorang diri, walaupun di tempat air yang sangat
dangkal.
 Menendang bola Tunjukkan kepada anak bagaimana menendang
sebuah bola besar ke arah tonggak-tonggak agar roboh. Bola
dapat dibuat dari potongan koran atau kain, tonggak dapat dibuat
dari kotak atau kaleng susu dan lain-lain
b. Kemampuan gerak halus

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan - Bermain dengan balokbalok -


Memasukkan benda yang satu ke dalam yang lainnya -
Menggambar dengan krayon, pensil atau dengan jarinya .
 Meniup Ajari anak meniup busa sabun dengan menggunakan
alatnya. Bicarakan mengenai bentuk dan bagaimana rasanya
meraba busa itu. Membuat untaian
 Ajari anak membuat untaian benda-benda seperti manikmanik
besar, kancing besar, makaroni, dan lain-lain dengan tali sepatu
yang cukup kuat.
c. Kemampuan bicara dan bahasa
 Tunjukkan kepada anak buku dan bacakan setiap hari
 Nyanyikan lagu atau sajak untuk anak Ajari anak menggunakan
kata-kata dalam menyatakan keinginannya.
 Bercerita tentang gambar di buku/majalah. Sering-sering ajak
anak melihat buku bergambar atau majalah. Minta anak bercerita
tentang apa yang dilihat di buku/majalah tersebut.
 Telepon-teleponan. Beri anak sebuah “telpon” terbuat dari
gulungan kertas/kardus bekas. Buat permainan seperti
“menilpun nenek” atau “menilpun ayah di kantor”
 Menyebut berbagai nama barang. Ketika anda ke pasar, ajak
anak. Sebutkan nama barang-barang yang anda beli. Usahakan
agar anak mau menyebutkan dulu sebelum anda melakukannya.
d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
 Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel
 Buai anak dengan penuh kasih sayang, nyanyikan lagu sampai
anak tertidur.
 Biarkan anak membuka bajunya sendiri, beri bantuan sesedikit
mungkin.
 Bermain dengan anak menyembunyikan mainan dan
menemukannya kembali.
 Ajak anak mengunjungi tempat bermain, kebun binatang,
lapangan terbang, museum, dan lain-lain
 Ajak anak makan bersama-sama anggota keluarga lainnya.
 Memeluk dan mencium Peluk dan cium anak sering-sering dan
buat agar ia memeluk dan mencium anda kembali.
 Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah Ajari anak
mengambil dan menyimpan mainan, baju dan lain-lain miliknya.
Mula-mula anak perlu dibantu, tetapi sedikit demi sedikit
kurangi bantuan anda dan ia akan melakukannya sendiri. Anak
juga diminta membantu anda menyiapkan meja makan dan
melakukan pekerjaan ringan di sekitar rumah.
 Bermain dengan teman sebaya. Ajak teman-teman anda yang
mempunyai anak sebaya anak anda bertemu secara teratur. Anak
dapat bermain dengan teman sebayanya, sementara para orang
tua berbicara mengenai bagaimana menstimulasi anak.
 Permainan baru Tunjukkan permainan baru kepada anak seperti
main kejar-kejaran, putar-putaran dan lain-lain.
 Bermain petak umpet Beritahu anak bahwa anda akan
bersembunyi. Minta anak mencari anda. Mula-mula, buat agar ia
dapat menemukan anda dengan mudah. Setelah anak terbiasa
dengan permainan ini, usahakan agar anda lebih sulit ditemukan.
e. Kemampuan bicara dan bahasa
 Tunjukkan kepada anak buku dan bacakan setiap hari •
Nyanyikan lagu atau sajak untuk anak • Ajari anak
menggunakan kata-kata dalam menyatakan keinginannya.
 Bercerita tentang gambar di buku/majalah. Sering-sering ajak
anak melihat buku bergambar atau majalah. Minta anak bercerita
tentang apa yang dilihat di buku/majalah tersebut.
 Telepon-teleponan. Beri anak sebuah “telpon” terbuat dari
gulungan kertas/kardus bekas. Buat permainan seperti
“menilpun nenek” atau “menilpun ayah di kantor”
 Menyebut berbagai nama barang. Ketika anda ke pasar, ajak
anak. Sebutkan nama barangbarang yang anda beli. Usahakan
agar anak mau menyebutkan dulu sebelum anda melakukannya.
 Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
 Stimulasi yang perlu dilanjutkan: • Bujuk dan tenangkan anak
ketika rewel • Buai anak dengan penuh kasih sayang, nyanyikan
lagu sampai anak tertidur. • Biarkan anak membuka bajunya
sendiri, beri bantuan sesedikit mungkin. • Bermain dengan anak
menyembunyikan mainan dan menemukannya kembali. • Ajak
anak mengunjungi tempat bermain, kebun binatang, lapangan
terbang, museum, dan lain-lain. • Ajak anak makan bersama-
sama anggota keluarga lainnya.
 Memeluk dan mencium Peluk dan cium anak sering-sering dan
buat agar ia memeluk dan mencium anda kembali.
 Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah Ajari anak
mengambil dan menyimpan mainan, baju dan lain-lain miliknya.
Mula-mula anak perlu dibantu, tetapi sedikit demi sedikit
kurangi bantuan anda dan ia akan melakukannya sendiri. Anak
juga diminta membantu anda menyiapkan meja makan dan
melakukan pekerjaan ringan di sekitar rumah.
 Bermain dengan teman sebaya. Ajak teman-teman anda yang
mempunyai anak sebaya anak anda bertemu secara teratur. Anak
dapat bermain dengan teman sebayanya, sementara para orang
tua berbicara mengenai bagaimana menstimulasi anak.
 Permainan baru Tunjukkan permainan baru kepada anak seperti
main kejar-kejaran, putar-putaran dan lain-lain.
 Bermain petak umpet Beritahu anak bahwa anda akan
bersembunyi. Minta anak mencari anda. Mula-mula, buat agar ia
dapat menemukan anda dengan mudah. Setelah anak terbiasa
dengan permainan ini, usahakan agar anda lebih sulit ditemukan.
3. Stimulasi pada bayi umur 18-24 bulan
a. Kemampuan gerak kasar

 Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain


di air, menen-dang, melempar dan menangkap bola besar serta
berjalan naik turun tangga
 Melompat Tunjukkan anak cara melompat dengan mengangkat
kedua kakinya secara bersamaan, bukan dengan langkah lompat
(satu kaki diangkat). Bila anak memerlukan bantuan, pegangi
tangan-nya ketika melompat untuk pertama kalinya. Usahakan
agar ia melompat di atas keset atau handuk, dan lain-lain.
 Melatih keseimbangan tubuh Ajari anak cara berdiri dengan satu
kaki secara bergantian. Ia mungkin perlu berpegangan kepada
anda atau kursi ketika ia melakukan untuk pertama kalinya.
Usahakan agar anak menjadi terbiasa dan dapat berdiri dengan
seimbang dalam waktu yang lebih lama setiap kali ia mengulangi
permainan ini.
 Mendorong mainan dengan kaki. Biarkan anak mencoba mainan
yang perlu didorong dengan kakinya agar mainan itu dapat
bergerak maju.
b. Kemampuan gerak halus

 Dorong agar anak mau main balok-balok, memasukkan benda


yang satu ke dalam benda lainnya
 Menggambar dengan crayon, spidol, pensil berwarna.
 Menggambar pakai tangan.
 Mengenal berbagai ukuran dan bentuk Buat lubang-lubang
dengan ukuran dan bentuk yang berbeda pada sebuah tutup
kotak/kardus. Beri anak mainan/benda-benda yang bisa
dimasukkan lewat lubanglubang itu.
 Bermain puzzle Beri anak permainan puzzle sederhana, yang
hanya terdiri dari 2-3 potong saja. Puzzle semacam itu dapat
dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang diberi
gambar, kemudian dipotong-potong menjadi 2 atau 3 bagian.
 Menggambar wajah atau bentuk Tunjukkan kepada anak cara
menggam-bar bentuk-bentuk seperti: garis, bulatan, dan
lainlainnya. Pakai spidol, crayon dan lain-lain. Ajarkan juga cara
menggambar wajah.
 Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan. Beri
anak adonan kue (apabila anda membuat kue) atau lilin yang bisa
diben-tuk. Ajari bagaimana cara membuat berbagai bentuk.
c. Kemampuan bicara dan bahasa

 Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak. Ajak


agar ia mau ikut serta.
 Bicara banyak-banyak kepada anak, gunakan kalimat-kalimat
pendek, jelas dan mmudah ditiru anak.
 Setiap hari, anak dibacakan buku.
 Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang
dikerjakan dan dilihatnya. Kemampuan bersosialisasi dan
Kemandirian
 Ajak anak mengunjungi tempat bermain, kebun binatang,
lapangan terbang, museum, dan lain-lain.
 Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel .Usahakan agar anak
mau melepas pakaiannya sendiri (tanpa harus dibantu),
membereskan mainannya dan membantu kegiatan rumah tangga
yang ringan.
 Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu, dan
ajak ia makan bersama keluarga.
 Mengancingkan kancing baju. Beri anak pakaian atau mainan
yang mempu-nyai buah kancing/kancing tarik. Ajari anak cara
mengancingkan kancing tersebut.
 Permainan yang memerlukan interaksi dengan teman bermain
Usahakan agar anak bermain dengan teman sebaya misalnya
bermain petak umpet. Dengan bermain seperti ini, anak akan
belajar bagaimana mengikuti aturan permainan dan giliran
bermain dengan teman-temannya.
 Membuat rumah-rumahan. Ajak anak membuat rumah-rumahan
dari kotak besar/ kardus. Potong kardus itu untuk membuat
jendela dan pintu rumah.
 Berpakaian Biarkan anak memakai pakaiannya sendiri sejauh
yang dapat dilakukannya. Setelah belajar lebih banyak mengenai
hal ini, berangsur-angsur ia akan mau melakukan sendiri tanpa
bantuan anda.
 Memisahkan diri dengan anak. Minta tetangga/kerabat
mengawasi anak ketilka anda pergi meninggalkan anak. Mula-
mula pergi sebentar saja. Dengan cara ini, anak akan mengerti
bahwa anda akan selalu kembali kepadanya.
4. Stimulasi pada bayi umur 24-36 bulan
a. Kemampuan gerak kasar
 Stmulasi yang perlu dilanjutkan : Dorong agar anak mau
memanjat, berlari, melompat, melatih keseim-bangan badan dan
bermain bola.
 Latihan menghadapi rintangan Ajak anak bermain “ular naga”,
merangkak di kolong meja, berjinjit mengelilingi kursi,
melompat di atas bantal dan lain-lain.
 Melompat jauh Usahakan agar anak melompat jauh dengan
kedua kakinya bersamaan. Letakkan sebuah handuk tua di lantai,
ajari anak melompatinya. Atau buat garis di tanah dengan sebuah
tongkat atau di lantai dengan sebuah kapur tulis, sebagai batas
lompatan.
 Melempar dan menangkap Tunjukkan kepada anak cara melem-
par sebuah bola besar ke arah anda. Kemudian lemparkan
kembali bola itu kepada anak sehingga ia dapat menangkapnya.
b. Kemampuan gerak halus

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan: Dorong agar anak mau


bermain puzzle, balok-balok, memasukkan benda yang satu
kedalam benda lainnya, dan menggambar
 Membuat gambar tempelan Bantu anak memotong gambar-
gambar dari majalah tua dengan gunting untuk anak. Dengan
lem kertas atau karton atau membuat gambar tempelan.
Bicarakan dengan anak tentang apa yang sedang dibuatnya.
 Memilih dan mengelompokkan bendabenda menurut jenisnya
Berikan kepada anak bermacam-macam benda, misalnya: uang
logam, berbagai jenis kancing, benda berbagai warna, dan lain-
lain. Minta anak memilih dan mengelompokkan benda-benda itu
menurut jenisnya. Mulai dengan 2 jenis benda yang berlainan,
kemudian sedikit demi sedikit tambahkan jenisnya.
 Mencocokkan gambar dan benda Tunjukkan kepada anak cara
mencocokkan gambar bola dengan sebuah bola yang
sesungguhnya. Bicarakan mengenai bentuknya, gunanya dan
sebagainya.
 Konsep jumlah Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan
benda dalam jumlah satu-satu, dua, tiga dan sebagainya. Katakan
kepada anak anda berapa jumlah benda dalam satu kelompok
dan bantu ia menghitungnya (“Ini ada 3 biji kacang, mari kita
hitung, satu, dua, tiga”)
 Bermain/menyusun balok-balok. Beli atau buat satu set balok
mainan anak. Anak akan main dengan balok-balok itu selama
bertahun-tahun. Bila anak anda bertambah besar, anda dapat
menambah jumlahnya.
c. Kemampuan bicara dan bahasa

 Stimulasi yang perlu dilanjutkan:


 Bacakan buku cerita anak . Buat agar anak melihat anda
membaca buku. Hal ini mengandung pesan penting- nya manfaat
membaca.
 Dorong agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari
buku maupun ketika jalan-jalan.
 Bantu anak dalam memilih acara TV, dampingi anak ketika
menonton TV. Batasi waktu menonton maksimal 1 jam sehari.
 Acara/berita TV terkadang menakut-kan anak. Jelaskan pada
anak, apa-kah hal itu nyata atau tidak nyata.
 Menyebut nama lengkap anak. Ajari anak menyebut namanya
secara lengkap. Sebut nama lengkap anak dengan perlahan.
Minta anak mengulanginya.
 Berceritera tentang diri anak. Anak senang mendengar cerita
tentang dirinya. Ceritakan kembali kejadian-kejadian lucu dan
menarik yang dialami anak.
 Menyebut nama berbagai jenis pakaian Ketika mengenakan
pakaian anak, sebut nama jenis pakaian tersebut (kemeja, celana,
kaos, celana, rok, dan lain sebagainya). Minta anak mengambil
pakaian yang anda sebutkan sambil menyebutkan kembali
jenisnya.
 Menyatakan keadaan suatu benda Ketika mengajak anak bicara,
gunakan ungkapan yang menyatakan keadaan suatu benda.
Misal: ”Pakai kemeja yang merah”, “Bolamu yang kuning ada
di bawah meja”, “Mobil-mobilan yang biru itu ada di dalam
laci”, dan sebagainya
d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
 Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk
dan berbicara kepadanya.
 Sering-sering ajak anak pergi ke luar mengunjungi tempat
bermain, toko, kebun binatang dan lain-lain.
 Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian
mengelapnya dengan bantuan anda sesedikit mungkin.
Demikian juga dalam berpakaian dan melakukan pekerjaan
rumah tangga yang ringan
 Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi/ WC
Ajari anak untuk memberitahu anda bila ingin buang air
kecil/buang air besar. Dampingi anak saat buang air kecil/ buang
air besar dan beritahu cara membersihkan diri dan menyiram
kotoran.
 Berdandan. Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian
dewasa yang sudah tua. Beri anak beberapa topi anak-anak, rok,
celana, kemeja, sepatu, dan lain sebagainya. Biarkan anak
memilih sendiri mana yang akan dipakainya.
 Berpakaian. Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan. Beri
kesempatan anak memilih sendiri pakaian yang akan
dikenakannya.

Anda mungkin juga menyukai