Anda di halaman 1dari 1

5.

persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde baru (12 maret 1967-21 mei 1998)

Pada masa orde baru, system pemerintahan tetap berdasarkan UUD NRI tahun 1945 yaitu
system presidensial. Presiden menjadi penyeleggara negara dengan bantuan para menteri, selama orde
baru telah terbentuk tujuh cabinet, semuanya bersifat presidensial, dalam arti diangkat dan
diberhentikan oleh presiden.

Adapun cabinet padamasa orde baru dapat dilihat pada table berikut :

Kehidupan politik dimasa orde baru bagi sebagian orang dianggap tak lebih baik dibandingkan pada
masa demorasi terpimpin. Pada masa orde baru terjadi hal hal berikut .

A. Pembatasan hak hak politik rakyat


Sejak tahun 1973 sejumlah parpol di Indonesia dibatasi hanya 3 (PPP,Golkar dan PDT).
Pers dinyatakan bebas, tetapi pemerintah dapat memberedel penerbitan pers, misalnya TEMPO.

B. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden


Secara formal kekuasaan negara dibagi ke berbagai lembaga negara, yaitu MPR, DPR,
MA, dan lain lain. Namun dalam praktiknya, presiden dianggap dapat mengendalikan berbagai
lembaga negara tersebut.

C. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)


Kekuasaan yang terpusat dan nyaris tak terkontrol membuat merebaknya korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN) keadaan ini membawa rakyat pada kesengsaraan, terutama yang termasuk
ekonomi menengah bawah.
Kekuasaan orde baru berakhri setelah munculnya gerakan perlawanan rakyat terhadap
kekuasaan soeharto melalui gerakan reformasi. Akhirnya, soeharto mundur dari jabatan
presiden pada tanggal 21 mei 1998 dan digantikan wakil presidennya, B. J. Habibie sebagai
presiden RI ketiga.

Anda mungkin juga menyukai