Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

PENGERTIAN, FUNGSI, DAN PRINSIP KOMUNIKASI

Oleh :

Kelas A

Kelompok 1

Acep Andri 200110180045

Muhammad Nabil Hilmy 200110180086

Adibah Zata Dini 200110180139

Adinda Aulia Sertia 200110180215

Andra Fidelia Natasha 200110180314

LABORATORIUM SOSIOLOGI DAN PENYULUHAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah yang berjudul “Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Komunikasi” ini dapat

tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik

materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Jatinangor, 16 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Komunikasi ................................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Cakupan Komunikasi ................................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Tiga Konseptualitas Komunikasi ................................................................... 5
3.4 Fungsi-fungsi Komunikasi ............................................................................. 6
3.5 Konteks-konteks Komunikasi ........................................................................ 8
3.5 Prinsip-prinsip Komunikasi ........................................................................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era sekarang ini, mulai dari perkotaan hingga pedesaan sedang

melakukan pembangunan disegala bidang. Pembangunan tersebut tidak akan

berhasil jika tidak ada peran serta dari masyarakat. Dengan kata lain,

masyarakat sangat berperan dalam menentukan arah pembangunan. Dimana

pembangunan ini diharapkan bisa mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang

pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat setempat.

Untuk itu diperlukan suatu komunikasi antara pemerintah sebagai pihak

yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari

pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bias betul-

betul sesuai dengan apa yang diharapkan. Keberhasilan pembangunan tidak

lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi memiliki peran

yang sangat penting, sebagai contoh, suatu kelompok peternak perlu

mengkomunikasikan tentang kebutuhan ransum hewan ternaknya kepada

pemerintah sehingga pemerintah bias memberikan ransum sesuai dengan

kebutuhan kelompok peternak tersebut.

Luasnya wilayah Republik Indonesia dengan perbedaan disetiap

wilayahnya, serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri

dalam pembangunan dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang

direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

1
Hal tersebut telah coba diselesaikan dengan dihadirkannya sistem

otonomi daerah. Dimana pemerintah daerah diberi kesempatan untuk

mengelola dananya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Namun

dengan hadirnya sistem otonomi ini tidak serta-merta menghilangkan segala

persoalan yang ada. Ketidak pahaman pemerintah daerah tentang betapa

pentingnya komunikasi pembangunan ditambah dengan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan yang sangat minim membuat suatu program


terkadang tidak diterima oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?

2. Apa saja cakupan dari komunikasi?

3. Apa konseptualisai dari komunikasi?

4. Apa saja fungsi dari komunikasi?

5. Apa saja yang termasuk dalam konteks komunikasi?

6. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Dapat mengetahui pengertian dari komunikasi

2. Dapat mengatahui cakupan-cakupan komunikasi

3. Dapat mengetahui konseptualisasi yang ada dalam komunikasi

4. Dapat mengetahui fungsi-fungsi komunikasi

5. Dapat mengetahui konteks-konteks komunikasi

6. Dapat mengetahui prinsip-prinsip komunikasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Secara etimologis perkataan komunikasi berasal dari Bahasa Latin yaitu

communicare yangberarti berpartisipasi atau memberitahukan (Zamroni, 2009).

Komunikasi berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

(Effendy, 2003).

Komunikasi menurut Harold D. Lasswell memberikan gambaran tentang

komunikasi sebagai suatu proses transmisi pesan. Komunikasi adalah proses

penyampaian pesan yang bersifat satu arah dari komunikator (penyampai pesan)

kepada komunikan (penerima pesan) dengan menggunakan media tertentu sehingga

memunculkan efek. Pengertian yang lain disampaikan oleh Stewart L. Tubbs dan

Sylvia Moss; komunikasi merupakan proses pembentukan makna diantara dua orang

atau lebih. Komunikasi tidak hanya sebatas pada konseptualisasi satu arah, melainkan

juga dapat sebagai suatu proses interaksi (dua arah), atau transaksi.

Komunikasi menembus banyak disiplin ilmu (Rakhmat, 2000). Sebagai

sebuah gejala perilaku, komunikasi dipelajari dan diaplikasikan pada disiplin ilmu
psikologi, sosiologi, antropologi, konseling dan lain sebagainya.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin “communis”

yang berarti “sama” (maknanya sama). Communico, communication, atau

communicare yang berarti membuat sama (to make common).

Menurut Berlo pada tahun 1960, komunikasi adalah penyampaian

lambang-lambang atau simbol dari sumber pesan ke penerima pesan, sehingga

tercapai pengertian bersama tentang tujuan dan penggunaan lambang tersebut.

Sedangkan menurut Schramm pada tahun 1977, komunikasi adalah proses

penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak saling

berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan, sampai dan saling

pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak.

3.2. Cakupan Komunikasi

Lambang yang dipergunakan dalam komunikasi mencakup:

a) Komunikasi verbal: bahasa (bicara), tulisan, cetakan, gambar,

lukisan, dan lain-lain.

b) Komunikasi non-verbal: ekspresi muka, kedipan mata, gerakan

tangan/kepala/badan, senyuman, “bahasa diam”, dan sejenisnya.

c) Komunikasi warna: tanda-tanda lalu lintas, pakaian, obat-obatan,

dan lain-lain.

d) Komunikasi bau-bauan.

4
e) Gabungan dari dua atau lebih lambing-lambang komunikasi,

misalnya: “asap” (India), “kentongan” (dipedesaan).

Lambang-lambang atau simbol ditangkap oleh pancaindera (penglihatan,

pendengaran, perasaan, penciuman). Makin banyak alat pancaindera yang

digunakan, makin jelas makna yang dimaksud oleh lambang tersebut.

Keterampilan memanipulasi lambang-lambang tersebut akan meningkatkan

kedudukan (tingkatan orang tersebut).

3.3. Tiga Konseptualisasi Komunikasi

A. Komunikasi sebagai tindakan satu arah (statis)

 Mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sumber ke

penerima, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui

media

 Definisi yang berorientasi sumber (source-oriented definition)

sebagai tindakan yang disengaja (intentional act) untuk

menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator

(menjelaskan, membujuk)

 Semua kegiatan komunikasi bersifat persuasive

B. Komunikasi sebagai interaksi (bersifat mekanis)

 Komunikasi sebagai suatu proses sebab-akibat atau aksi-

reaksi yang arahnya bergantian

 Masih berorientasi sumber

 Mengabaikan kemungkinan yang berkomunikasi dapat

mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama

5
 Adanya konsep umpan balik (feed back)

C. Komunikasi sebagai transaksi (bersifat dinamis)

 Komunikasi sebagai proses personal, karena makna atau

pemahaman yang diperoleh bersifat pribadi

 Komunikasi tidak dibatasi pada komunikasi yang disengaja

atau respon yang dapat diamati

 Definisi berorientasi penerima (receiver-oriented definition)


 Komunikasi terjadi bila seseorang telah menafsirkan perilaku

orang lain baik perilaku verbal ataupun perilaku non-verbal

 Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses dinamis yang

secara sinambung mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi

3.4 Fungsi-fungsi Komunikasi

Berdasarkan pengalaman yang mereka lakukan, para pakar komunikasi

mengemukakan fungsi yang berbeda-beda. Meskipun adakalanya terdapat

kesamaan dan tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebut.

1. Komunikasi sosial

a. Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan diri kita mengenai siapa diri kita,

dan itu hanya bias kita peroleh lewat informasi yang diberikan

orang lain kepada kita.

b. Pernyataan eksistensi diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Bila


kita berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah-

6
olah kita tidak ada. Pengamatan juga menunjukkan bahwa bila

seorang anggota diskusi tidak bicara sama sekali dan memilih

tetap diam, orang lain akan segera menganggap bahwa si

pendiam itu tidak ada sama sekali. Mereka tidak meminta si

pendiam itu untuk memberi komentar atau berbicara kepadanya.

Dan bila kemudian si pendiam memutuskan berbicara, anggota

lainnya sering bereaksi seolah-olah si pendiam itu mengganggu


saja. Mereka memperhatikannya sedikit saja. Mereka

mengharapkan si pendiam itu tidak berbicara. Respon kelompok

pun demikian mungkin tidak akan terjadi bila sejak awal si

pendiam membuat komentar dalam diskusi dan kemudian

menunggu giliran untuk berbicara lagi. Dengan bersikap pasif si

pendiam gagal menggunakan pembicaraan untuk menyatakan

eksistensi dirinya.

c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan

memperoleh kebahagian

Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan


emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita

belajar makna cinta, kasih saying, keintiman, simpati, rasa

hormat, rasa bangga, bahkan iri hati dan kebencian. Melalui

komunikasi, kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan

itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan

perasaan lainnya. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa

komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa

7
terhibur, nyaman, dan tenteram dengan diri sendiri dan juga

orang lain.

2. Komunikasi ekspresif

Menyampaikan perasaan-perasaan (emosi)

3. Komunikasi ritual

Melakukan upacara-upacara (rites of passage)

4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi sebagai instrument untuk mencapai tujuan:

a. Informative (beri informasi)

b. Persuasive (gugah perasaan)

c. Entertainment (menghibur)

Atau untuk merubah:

a. Sikap (attitude)

b. Pendapat (opinion)

c. Perilaku (behavior)

d. Sosial

3.5 Konteks-konteks Komunikasi

Komunikasi berlangsung dalam konteks atau situasi tertentu. Konteks

adalah semua faktor diluar orang-orang yang berkomunikasi, yaitu:

1. Aspek bersifat fisik: iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan,

jumlah peserta komunikasi, alat yang tersedia

2. Aspek psikologis: sikap, kecendrungan, prasangka, dan emosi


peserta komunikasi

8
3. Aspek sosial: norma, nilai sosial, karakteristik budaya

4. Aspek waktu: kapan berkomunikasi

Tingkat konteks komunikasi atas banyaknya perserta:

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri, baik disadari atau tidak

2. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah


komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal

3. Komunikasi kelompok (small group communication) adalah

komunikasi yang berlangsung didalam kelompok kecil

4. Komunikasi public (public communication) adalah antara seorang

pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa

dikenali satu persatu

5. Komunikasi organisasi (organizational communication) adalah

komunikasi yang terjadi dalam satu organisasi

6. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak atau elektonik, yang

dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar

orang yang tersebar di banyak tempat anonim dan heterogen.

3.6 Prinsip-prinsip Komunikasi


1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik.

9
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan

tidak berkahir pada satu titik tetapi terus berkelanjutan.

2. Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi.

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak

bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tapi dimaknai oleh orang lain

maka orang itu sudah terlibat dalam proses berkomunikasi.

3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan.


Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dimensi

isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara

pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.

4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.

Setiap komunikasi yang dilakukan seseorang dimulai dari

tindakan yang direncanakan sampai pada komunikasi yang betul-betul

disengaja.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.

Setiap komunikasi yang dilakukan seseorang dimulai dari

tindakan yang direncanakan sampai pada komunikasi yang betul-betul


disengaja.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek

perilaki dari komunikasi mereka sendiri.

7. Komunikasi itu bersifat sistemik.

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang

dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan

10
pendidikan. Sisi internal itu sendiri mempengaruhi proses bagaimana

seseorang berkomunikasi.

8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif komunikasi.

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang

sama, Pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak

tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan.

Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap symbol-simbol


yang saling dipertukarkan

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.

Dalam prinsip ini mengatakan bahwa proses komunikasi bersifat

sirkular atau tidak berlangsung satu arah.

10. Komunikasi bersifat prosesual.

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses

adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling

memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan

komunikasi.

11. Komunikasi bersifat irreversible.


Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat

mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang dfitimbulkan oleh

pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika

seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak

akan hilang begitu saja pada diri orang tersebut.

12. Komunikasi bukan untuk menyelesaikan masalah.

11
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab

yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Komunikasi adalah proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih,
dimana semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima
pesan, sampai dan saling pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua
pihak.
Cakupan-cakupan komunikasi adalah komunikasi verbal, non-verbal,
warna, bau-bauan, dan gabungan lambang-lambang komunikasi.
Konseptualisasi yang ada dalam komunikasi adalah komunikasi satu arah,
interaksi, dan transaksi.
Fungsi-fungsi komunikasi ada empat, yaitu komunikasi sosial,
komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.
Komunikasi juga dapat sebagai alat untuk merubah sikap, pendapat, dan
perilaku.
Konteks-konteks komunikasi ada 2 aspek, yaitu aspek fisik, aspek
psikologi, aspek sosial, dan aspek waktu. Terdapat tingkatannya, yaitu
komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok,
komunikasi public, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.
Prinsip komunikasi ada dua belas, yaitu suatu proses simbolik, setiap
pelaku memiliki potensi komunikasi, punya dimensi isi dan dimensi hubungan,
berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan, terjadi dalam konteks ruang
dan waktu, komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi, bersifat
sistemik, latar belakang sosial budaya mempengaruhi efektifitas komunikasi,
komunikasi bersifat nonsekuensial, komunikasi berfiat prosesual, dinamis, dan
transaksional, irreversible, dan komunikasi bukan solusi ampuh untuk
memperbaiki masalah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Zulkarimen.1998.Komunikasi Pembangunan.Jakarta : Rajawali Press.


https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/prinsip-prinsip-komunikasi/#comment-
946 (diakses pada 16 September 2019).

Anda mungkin juga menyukai