FISIOLOGI TERNAK
“SEL”
Oleh :
Kelompok 4
Kelas F
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum ini
dengan tepat waktu, kami selaku kelompok 4 juga mengucapkan syukur kepada
Allah baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga kami dapat
mengerjakan tugas dengan baik. Kami menyadari bahwa laporan praktikum yang
kami susun jauh dari kata sempurna serta terdapat kekurangan di dalamnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Fisiologi
Ternak, Ronnie Permana, S.Pt., M.Si. maupun asisten laboratorium mata kuliah
terkait yang telah membimbing kami. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................. 2
1.4 Waktu dan Tempat ............................................................... 2
ii
Bab Halaman
IV PEMBAHASAN
4.1 Hati ....................................................................................... 7
4.2 Otot Rangka ......................................................................... 9
4.3 Otot Jantung ......................................................................... 10
4.4 Ginjal .................................................................................... 11
4.5 Usus ......................................................................................
4.6 Kulit .....................................................................................
4.7 Tulang Kompak ....................................................................
4.8 Rambut .................................................................................
LAMPIRAN .............................................................................. 17
iii
iv
I
PENDAHULUAN
adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang
mikroskop.
dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis
Cellula E Cellula).
1
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan)
sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang
berbagai bentuk dan jenis sel atau organ serta gambaran umum dari
2
II
3. Sel Ephitel
4. Sel Hati
5. Sel Tulang
6. Jaringan kulit
7. Rambut
tissue.
tempat semula.
3
III
HASIL PENGAMATAN
2. Otot Rangka
4
4. Jantung
Ginjal (perbesaran
5.
10x40)
Usus (perbesaran
6.
10x10)
Kulit (perbesaran
7.
10x10)
5
8. Tulang Kompak
Rambut (perbesaran
9.
10x40)
Ginjal (perbesaran
10.
10x10)
6
IV
PEMBAHASAN
4.1 Hati
perbesaran mikroskop 10x40 terlihat struktur salah satu lobus yang terdiri atas
Hal ini sesuai dengan pernyataan Guyton (1997) dan Juguira (1980), yang
hati adalah unik fungsional dari hati yang berbentuk silindris dengan panjang
membentuk massa polygonal primates, suatu prisma segilima atau segi enam
dengan vena sentralis sebagai pusat. Pada setiap sudut terdapat jaringan ikat yang
cabang-cabang vena porta, arteri hepatik, dan duktus biliaris. Di dalam sel hati
terdapat atau 2 inti berbentuk bulat dan terdapat organel-organel sel seperti
glikogen.
Terdapat pula beberapa jenis kerusakan yang dapat ditemui pada jaringan
hati, diantaranya:
1) Degenerasi
Degenerasi hidrofik merupakan suatu cedera sel yang menyebabkan sel itu
7
tampak bengkak.Hal itu dikarenakan meningkatnya akumulasi air dalam
tetap berada di tengah. Pada organ hati,akan tampak lumen sinusoid itu
menyempit.
2) Nekrosis
kerusakan sel yang terjadi setelah suplai darah hilang ditandai dengan
radikal bebas ini menyebabkan perubahan dan dapat merusak membran sel
hati. Kerusakan pada sel hati meningkatkan lipid peroksida darah karena
3) Apoptosis
multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Pada liver injury akibat berbagai sebab, terjadi apoptosis sel yang sangat
4) Edema
(luka parut) dari hati seringkali terjadi edema. Edema adalah penumpukan
8
cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Edema dapat terjadi di seluruh
bagian tubuh, namun yang paling jelas terlihat pada lengan atau tungkai.
tubuh menjadi bengkak. Edema ringan tidak berbahaya, tetapi juga dapat
terikat pada tulang rangka. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wangko
ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti
yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung,
9
dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya
Hal ini sesuai dengan pernyataan Campbell et all (1999) bahwa otot
mempunyai banyak inti . Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat
dan tidak mengikuti kehendak kita. Otot jantung merupakan otot yang
polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini
sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak
dipengaruhi kehendak kita. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan
10
penyusun sel, saraf tak sadar. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa
4.4 Ginjal
epitel pembentuk ginjal yang berwarna merah muda (pink) kemerahan dan
berbentuk seperti kubus namun tidak beraturan. Kemudian pada perbesaran 10x40
dapat terlihat struktur ginjal dengan lebih jelas lagi, yaitu terdapat inti sel yang
berada di tengah-tengah sel, juga struktur lain pembentuk ginjal antara lain
bahwa bahwa struktur jaringan ginjal yaitu terdiri dari inti sel yang berbentuk
bulat kecil berwarna merah kehitaman, jaringan epitel yang melapisi inti sel,
berbentuk lonjong warna kuning merupakan lumen, dan yang melindungi lumen
Satu ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk
urin (Sloane, 2002). Nefron terdiri atas tubulus kontortus proksimal, ansa henle,
tubulus kontortus distal, duktus pengumpul dan sebuah tubula panjang tunggal
dan sebuah bola kapiler yang disebut glomerulus, ujung buntu tubula itu
anyaman kapiler arteri dimana terjadi penyaringan air, garam-garam (ion-ion) dan
pembuangan air, yang membentuk gelungan kapiler yang terdiri dari arteriol
afferen dan arteriol efferen. Tempat masuknya arteriol afferen dan keluarnya
arteriol efferen disebut daerah vascular pole. Endotel pada kapiler glomerulus
11
merupakan kapiler tipe fenestrated (berlubanglubang). Bagian luar kapiler ini
ditutup oleh sel podosit dengan pedikelnya yang membentuk filtration slit.
Endotel tipe fenestrated dengan basal lamina dan filtration slit bersama-sama
1) Nekrosis
Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah suatu lesi ginjal ditandai dengan
adanya destruksi dan nekrosis sel epitel tubulus dan penurunan akut fungsi
2) Degenerasi
jejas yang nonfatal. Degenerasi terdapat dua jenis, yaitu degenerasi lemak
dalam sel yang berada diantara jaringan ikat. Terjadi pada hepar, jantung,
merupakan suatu cedera sel yang menyebabkan sel itu tampak bengkak.
sampai besar (terjadi karena umur tua). Degenerasi hodropik ini biasanya
12
13
V
5.1 Kesimpulan
disimpulkan :
Mikroskop, dan preparat sel ( sel otot lurik, sel otot polos, sel
5.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchell L. 1999. Biologi Edisi kelima, Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley. 2007. Histologi Dasar. Edisi ke-5.
EGC. Jakarta.
Junqueira LC. dan Carneiro J. 1998. Histologi Dasar. Edisi 3. Terjemahan Adji
EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Wangko, S. 2014. Jaringan Otot Rangka: Sistem Membran dan Struktur Halus
S27-32.
15
LAMPIRAN
Pembagian Tugas
Jantung, Ginjal.
16