Anda di halaman 1dari 35

Rencana Pemindahan

Ibu Kota Negara

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

dalam Acara Youth Talks


Jakarta, 20 Agustus 2019

1
Kerangka Paparan
1. Kenapa harus pindah?

2. Mengapa Ibu Kota harus pindah ke luar Jawa?

3. Kemana harus pindah?

4. Apa saja yang dipindahkan?

5. Ibu Kota Negara yang diinginkan

6. Lesson Learned pemindahan Ibu Kota Negara lain

7. Timeline dan tahapan pemindahan

8. Pembiayaan untuk pemindahan Ibu Kota Negara


2
1 Kenapa harus pindah ?

3
Pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi,
konsentrasi penduduk terbesar di Jakarta dan
Jabodetabekpunjur

Jakarta Masuk Ranking 9 Kota Terpadat di Dunia


Sumber : World Economic Forum, 2017
Jakarta dan Jabodetabek:
Kemacetan tinggi dan commuting time

▪ Commuting Time 2-3 jam/trip atau 4-5


jam/round trip
▪ Indeks kemacetan terdapat di peringkat
ketujuh dari 403 kota yang di-survey di 56
negara (Tomtom, 2018).
▪ Memiliki kinerja kemacetan (Gridlocks) terburuk
dengan 33.240 stop-start index (Pantazi, 2015),
sehingga menyebabkan komunikasi dan
koordinasi antar K/L tidak efektif
▪ Kerugian ekonomi akibat kemacetan
meningkat dari Rp 56 Triliun per tahun di 2013
(PUSTRAL UGM 2013) menjadi Rp 65 triliun per
tahun (World Bank 2017)

5
Jakarta dan Jabodetabek:
Pencemaran Udara dan Sungai
Jakarta berada pada ranking 1 sebagai kota dengan
kualitas udara terburuk di dunia berdasarkan Air Quality
Index Value (Data AirVisual, Agustus 2019)

▪ Kualitas air sungai 96% tercemar berat

6
Potensi Ancaman Gempa di Jakarta

Zona Sesar Kendeng-Baribis - jakarta

“Wilayah Jakarta
terancam oleh
aktivitas Gunung Api
(Krakatau, G.Gede)
dan potensi gempa-
tsunami Megathrust
Selatan Jawa Barat
dan Selat Sunda dan
gempa darat Sesar
Baribis, Sesar
Lembang dan Sesar
Cimandiri”

7
2 Mengapa Ibu Kota harus
pindah ke luar Jawa?

8
Mengapa Ibu Kota harus pindah ke luar
Jawa? (1/3)

1 Sekitar 57% Penduduk Indonesia


Terkonsentrasi di Pulau Jawa
2 Kontribusi Ekonomi per Pulau
terhadap PDB Nasional

Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)

Pulau jawa memiliki jumlah penduduk tertinggi, 56,56%


dari total jumlah penduduk Indonesia, sementara itu Kontribusi Ekonomi Pulau Jawa terhadap PDB
daerah-daerah lain memiliki jumlah penduduk sangat Nasional 58,49%, Share PDRB Jabodetabek
rendah (<10%) kecuali Pulau Sumatera terhadap PDB Nasional 20,85%.

9
9
Mengapa Ibu Kota harus pindah ke
luar Jawa? (2/3)
Probolinggo,Jawa Timur

3 Krisis Ketersediaan Air di


Pulau Jawa terutama DKI
Jakarta dan Jawa Timur

Jakarta Utara

10
Mengapa Ibu Kota harus pindah ke
luar Jawa? (3/3)

4 Konversi lahan terbesar


terjadi di Pulau Jawa

Sumber: Hasil Modelling KLHS Bappenas, 2019

11 11
3 Kemana harus pindah?

12
Lokasi strategis, berada di Lokasi bebas bencana
Wilayah Tengah Indonesia gempa bumi dan tsunami

Provinsi Provinsi
Kalimantan Tengah; Sulawesi Tengah; Kalimantan Tengah;
Kalimantan Selatan; Sulawesi Barat; Kalimantan Selatan;
Kalimantan Timur ; Sulawesi Selatan. Kalimantan Timur.

PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA KE

KALIMANTAN 13
Pidato Kenegaraan Presiden tanggal 16 Agustus 2019
Kriteria Penentuan Lokasi

o Delineasi kawasan dan


penggunaan lahan

o Kawasan rawan bencana banjir

o Sebaran lahan gambut dan


kawasan rawan kebakaran hutan
dan lahan

14
4 Apa saja yang dipindahkan?

15
16

Hanya Pusat Pemerintahan yang Dipindahkan

Keamanan: Pertahanan: lapisan


Istana dan lembaga Legislatif: kantor dan Yudikatif: kantor dan
kepolisian, angkatan pertahanan statis dan
eksekutif perumahan perumahan
bersenjata dinamis

Perwakilan Information and Lembaga-lembaga


Bank Sentral dan Negara/Kedutaan Communication Perguruan Tinggi
Penelitian
perbankan utama Besar Technologi (ICT)

16
5 Ibu Kota Negara yang
diinginkan

17
Visi Ibu Kota Negara Baru

18
Ibu Kota Baru sebagai Simbol Identitas
Bangsa

▪ Batavia merupakan peninggalan kolonial, dikenal


dengan sebutan ‘Queen of the East’, representasi
kepentingan Belanda, bukan kepentingan rakyat
Indonesia.

▪ Indonesia memerlukan rancangan Ibu Kota dengan


urban design yang dapat:
✓ merepresentasikan identitas dan persatuan
bangsa dalam kerangka nation and state
building;
✓ merefleksikan kebhinnekaan Indonesia.

▪ Ibu Kota sebagai representasi identitas bangsa


digambarkan melalui Monumental Building,
Museum, and Cultural Exhibition Area.

19
Ibu Kota Negara:
Living With Nature
(Konsep Forest City)
• Penerapan konsep Forest City, sehingga RTH minimal 50%
dari total luas area meliputi: Recreational Park, Green
Spaces, Zoo, Botanical Garden, dan Sport Complex, yang
terintegrasi dengan bentang alam yang ada seperti
kawasan berbukit dan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan
struktur topografi.
• Pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon (Solar
Energy, Gas, dst) untuk Power and Gas Supply, Efficient
Power Grid, Street and Building Lighting
• Untuk efisiensi dan konservasi energi diperlukan Green
Building Design melalui penerapan Circular Water
Management System, Efficient Lighting System, dan
District Cooling System
• Kota yang berorientasi pada Public Transportation
Berbasis Rel, Non-Motorized Mode (Sepeda dan
Pedestrian) yang terintegrasi

20 20
Ibu Kota Negara: Smart and Intelligent City

▪ Penggunaan smart technology dan aplikasi berorientasi manusia


▪ International University, Research, dan High-Tech Industries menjadi salah satu magnet pertumbuhan
▪ Penerapan konsep "Intellegent City“ yang mandiri dan aman
▪ Menerapkan Integrated Information System dan Intelligent Transport System
▪ Penggunaan Smart Water Management System berbasis Internet of Things (IoT)
▪ Penerapan Smart Waste Management
▪ Suplai Gas tidak menggunakan tabung LPG melainkan menggunakan jaringan gas bawah tanah
▪ Menggunakan teknologi Smart Grid (Solar Cell dan angin) dan distribusi listrik menggunakan jaringan
bawah tanah
21
Ibu Kota Negara: Modern dan Berstandar
Internasional

Standar Internasional dalam penyediaan Fasilitas: ISO


• ISO 37120 : city services and quality of life
• ISO 37122 : smart cities
• ISO 37123 : resilient cities
• ISO 21001 : School and Universities
• ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002 : Hospital
• ISO 20121 : MICE (Convention and Exhibition Center)
• ISO/TC83: Sport and other recreational facilities

22
6 Lesson Learned Pemindahan
Ibu Kota Negara Lain

23
Sejong, Korea Selatan

Jarak
Lokasi berjarak 120 km dari Seoul
Luas
Memiliki luas 7.300 ha
Proyeksi Penduduk
500.000 (kepadatan 68 orang/ha)
Biaya
USD 22 Miliar (telah disepakati USD 9,7 Miliar)
Periode Pembangunan
2005-2030
Motivasi Pemindahan
• Menurunkan kepadatan di Seoul
• Meningkatkan national competitiveness
• Memeratakan pembangunan ekonomi
Sumber : Balmori Associates 24
Brasilia, Brazil

Jarak
Lokasi 1.162 km dari Ibu Kota sebelumnya
Luas
581.400 HA
Rencana Penduduk
500.000 jiwa
Biaya
8,1 Milyar USD
Periode Pembangunan
1956 – 1961 (5 tahun untuk pusat pemerintahan)
Motivasi
• Memperbarui kebanggaan nasional dengan
membangun ibu kota yang modern di abad 21
• Meningkatkan kesatuan nasional dengan
membuka lahan kosong di tengah-tengah Brazil
25
Putrajaya, Malaysia

Jarak
Lokasi 25 km dari Kuala Lumpur
Luas
4.900 Ha
Rencana Penduduk
330.000 jiwa
Biaya
8 Milyar USD
Periode Pembangunan
1996 – 2001 (5 tahun untuk pusat pemerintahan)
Motivasi
Memisahkan pusat keuangan & ekonomi (Kuala
Lumpur) dengan pusat administrasi pemerintahan
federal (Putrajaya)

26
Canberra, Australia

Jarak
Lokasi berjarak 472 km dari ibu kota
sebelumnya
Luas
814 km2
Penduduk
388.000 jiwa (eksisting)
Periode Pembangunan
1901 - 1927 (26 tahun) Tahap 1
Motivasi
• Persatuan 5 koloni di Australia yang
membentuk federasi sehingga
membutuhkan Ibu Kota Negara
• Canberra dipilih untuk mengakhiri debat
panjang memilih Melbourne atau Sydney
sebagai ibu kota

27
Astana, Kazakhstan

Jarak
Lokasi berjarak 1.215 km dari Almaty
Luas
Memiliki luas 71.000 ha
Proyeksi Penduduk
800.000 (Target pada tahun 2030)
Biaya
Total biaya : USD 9.000 jt:
• USD 4.560 Jt (50,7%) berasal dari Pemerintah,
• USD 2.970 jt (33%) berasal dari Swasta,
• USD 1.470 Jt (16,3%) Investasi Asing(16,3%)
Tujuan Pemindahan
• Memilih lokasi ”Center of the Eurasian Continent”
sebagai representasi kebijakan luar negeri
berorientasi multivektor
• Ibu Kota baru Simbol Citra Negara
• Meningkatkan kesatuan nasional

28
Sumber : JICA, 2001
7 Timeline dan Tahapan
Pemindahan

29
Rancangan Zonasi dan Tahapan Pembangunan
Tahap Pembangunan

• Istana
• Kantor Lembaga Negara (Eksekutif, Legislatif,
Yudikatif)
2021-2024 • Taman Budaya
• Botanical Garden

• Perumahan ASN/TNI/POLRI • MICE/Convention


• Diplomatic Compound Center
• Fasilitas pendidikan dan kesehatan • Sport Center, Museum,
• Universitas, Science and Techno Park, • Shopping Mall
2025-2029 • High Tech and Clean Industries, • Pangkalan Militer
• R&D Center

• National Park
• Konservasi Orang Utan
2030-2045 • Klaster Permukiman Non-ASN

• Metropolitan
• Wilayah pengembangan terkait dengan wilayah
provinsi sekitarnya

30
Timeline Pelaksanaan Pemindahan Ibu Kota Negara

2017-2019 : Penyusunan dan Penyelesaian Kajian


2020 : Penyiapan Regulasi dan Kelembagaan, Penyusunan
Master Plan Kota, dan Perencanaan Teknis Kawasan
2021: Penyediaan Lahan, penyusunan DED Kawasan, dan
Ground Breaking Pembangunan Ibu Kota Negara Baru
2022-2024 : Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
dan sebagian Kawasan IKN
2024 : Awal Pemindahan ke Ibu Kota Negara Baru

31
8 Pembiayaan untuk
Pemindahan Ibu Kota Negara

32
Estimasi Pembiayaan Ibu Kota

Kebutuhan Infrastruktur
Fungsi Utama: Istana, Kantor Lembaga
1. Negara (eksekutif, legislatif, yudikatif),
Bangunan Strategis TNI/POLRI, Pangkalan
Militer Asumsi Jumlah Penduduk
dipindahkan total :
Fungsi Pendukung: Rumah Dinas 1.500.000,00
2. ASN/POLRI/TNI, Sarana Pendidikan &
Kesehatan, Hunian Non-ASN
Total ▪ Semua ASN pada lembaga-
lembaga Eksekutif, Legislatif,
dan Yudikatif
485,2 T ▪ Semua anggota POLRI dan TNI

3.
Fungsi Penunjang: Fasilitas SarPras, ▪ Semua anggota keluarga
(USD 34,05 Billion)
RTH Eksekutif, Legislatif, Yudikatif,
dan POLRI dan TNI (4 orang
keluarga)

4. Kebutuhan Pengadaan Lahan


▪ Pelaku ekonomi

Belum termasuk biaya Lain terkait Pemindahan Ibukota Negara: Biaya operasional pemerintahan selama masa konstruksi; Biaya operasional pemerintahan selama masa transisi. 33
Skema Pembiayaan
KPBU dan Swasta diharapkan sebagai sumber utama pembiayaan

▪ Infrastruktur pelayanan dasar


19,2% ▪ Pembangunan Istana Negara, bangunan
strategis TNI/POLRI
93,5T Didanai APBN Untuk Biayai ▪ Rumah dinas ASN/TNI/POLRI
▪ Pengadaan lahan
▪ Ruang terbuka hijau
▪ Pangkalan Militer

54,6% ▪ Gedung eksekutif, legislatif, dan yudikatif


▪ Pembangunan infrastruktur utama (selain yang
265,2T Didanai KPBU
KPBU Untuk Biayai

telah tercakup dalam APBN)
Sarana pendidikan dan sarana kesehatan
▪ Museum dan lembaga pemasyarakatan
▪ Sarana dan prasarana penunjang

▪ Perumahan umum
26,2% ▪ Pembangunan perguruan tinggi
▪ Science-technopark
127,3T Didanai Swasta Untuk Biayai
SWASTA ▪ Peningkatan bandara, pelabuhan,
dan jalan toll
▪ Sarana kesehatan
▪ Shopping mall
▪ MICE
34
Lalu, Ibu Kota seperti
apa yang kalian
inginkan

35

Anda mungkin juga menyukai