Komunikasi
Komunikasi
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas perilaku organisasi
Dosen Pengampu Ibu Hj. Heni Sukmawati, S.Ag., M.Pd.
Oleh :
Kelompok 3 (Kelas A)
i
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1
8. Apa hambatan-hambatan pada komunikasi yang efektif?
9. Bagaimana implikasi global?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. pengertian dan fungsi komunikasi.
2. proses komunikasi.
3. arah dalam komunikasi.
4. komunikasi organisasi.
5. mode komunikasi.
6. pilihan dalam komunikasi.
7. komunikasi yang persuasif.
8. hambatan-hambatan pada komunikasi yang efektif.
9. implikasi global dalam komunikasi.
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat, baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini bermanfaat sebagai
pengembangan metode pembelajaran modern. Sedangkan secara praktis,
makalah ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi Penulis, untuk mengetahui sistematika penulisan KTI yang baik dan
benar, untuk menambah wawasan tentang komunikasi dalam perilaku
organisasi
1. Fungsi Kontrol
Komunikasi bertindak mengontrol prilaku anggota dalam beberapa
cara. Organisasi mempunyai hierarki kewenangan dan pedoman formal
yang harus diikuti pekerja. Ketika pekerja diperlukan berkomunikasi
berkaitan dengan pekerjaan pada atasan langsungnya, mengikuti deskripsi
tugas atau tunduk dengan kebijakan organisasi, komunikasi bekerja
sebagai fungsi kontrol.
2. Fungsi Motivasi
Komunikasi memperkuat motivasi dengan klarifikasi pada pekerja apa
yang harus mereka kerjakan, seberapa baik mereka melakukan dan
bagaimana memperbaiki apabila dibawah standar. Pembentukan tujuan
spesifik, umpan balik progres terhadap tujuan dan reward atas prestasi
dapat menstimulasi motivasi.
1
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 242
2
Ernie Trisnawati Sule - Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Kencana, 2005),
hlm. 295
3
Ibid, hlm. 242
4
5
3. Fungsi Ekspresi
Komunikasi dalam kelompok adalah mekanisme fundamental dimana
anggota menunjukkan kepuasan dan frustasi mereka. Sehinnga komunikasi
memberikan ekspresi perasaan emosional dan pemenuhan kebutuhan
4. Fungsi Informasi
Komunikasi memfasilitasi pengambilan keputusan melalui penyediaan
informasi individual dan kelompok untuk membuat keputusan.
B. Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi dapat terdiri dari beberapa tahap, yaitu 4 :
4
Ibid, hlm. 244
6
5
Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2005,Pengantar Manajemen, (Jakarta :
Kencana), hlm. 299.
9
D. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari
suatu organisasi tertentu (Wayne, Pace dan Faules Don F, 2002).6
Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekelompok individu dalam
mencapai tujuan tertentu. Efektif tidaknya organisasi tergantung kepada
sinergi atau kerja sama individu dan kelompok dalam organisasi dalam
mencapai tujuan atau sasaran bersama.
Sikap dan perilaku individu dalam organisasi semakin diperlukan untuk
mendorong efektivitas organisasi yang merupakan pencapaian sasaran yang
telah ditetapkanberdasarkan usaha bersama.Untuk dapat mencapai tujuan
organisasi, diperlukan komunikasi yang efektif karena komunikasi organisasi
menjadi proses yang memberikan manfaat untuk peningkatan kinerja
anggota.Kinerja sebagai hasil kegiatan individu atau kelompok dalam suatu
organisasi merupakan hal penting yang menunjukkan keberhasilan
pelaksanaan sistem manajemen.
Komunikasi organisasi adalah perekat kebersamaan dalam organisasi
untuk mencapai tujuan, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan
mengarahkan perilaku yang diharapkan organisasi (Ivancevich, 1999).
Interaksi dalam organisasi membutuhkan suatu koordinasi dengan
berbagai cara melalui komunikasi sehingga individu atau kelompok dalam
organisasi menjadi bagian yang terintegrasi untuk mencapai satu tujuan, maka
komunikasi organisasi yang lemah akan berisiko memberikan kinerja yang
kurang dibandingkan dengan komunikasi organisasi yang kuat.
Robbins (1998:22) menyatakan terdapat 4 (empat) outcome dari
perilaku anggota organisasi yang utama bagi efektivitas organisasi, yaitu
produktivitas, kemangkiran, turnover, dan kepuasan kerja. Keempat outcome
tersebut dapat ditelaah baik pada unit analisis individual, kelompok, maupun
organisasi. Pada level individual, faktor-faktor yang mempengaruhi
6
Mirza asmi akbar,2015, Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan komunikasi
organisasi terhadap kinerja karyawan, jurnal, vol.3, no.1, hlm. 2-3.
10
E. Mode Komunikasi
1. Komunikasi Lisan
Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik.
Kita daapt menyampaikan sebuah pesan verbal dan menerima tanggapan
dalam waktu yang sedikit.jika penerima belum yakin dengan pesannya,
maka umpan balik yang cepat memungkinkan pengirim untuk mendeteksi
secara cepat dan memperbaikinya.
Salah satu kelemahan utama pada komunikasi lisan muncul
saatsebuah pesan haru melewati sejumlah orang, semakin banyak orang
maka semakin banyak risio terjadi penyimpangan. Setiap orang
menginterpretasikan pesan dengan cara mereka sendiri. Ketika mencapai
tujuannya, kandungan pesan sering kali sangat berbeda dari semula.
Dalam suatu organisasi, di mana keputusan dan pengumuman resmi
lainnya disampaikan secara verbal ke atas dan ke bawah hierarki otoritas,
muncul risiko pesan itu terdistorsi.
Komunikasi lisan dapat berupa8:
a. Rapat
7
Yuistiana, Hanny, 2013. Peningkatan kinerja perawat pelaksana melalui komunikasi organisasi
di ruang rawat inap rumah sakit, jurnal, vol.16, no.1, hlm.25-32.
8
Stephen P. Robbins – Timothy A.Judge, 2015, Perilaku Organisasi Edisi 16, Jakarta Selatan.
Hlm. 228-229.
11
3. Komunikasi Nonverbal
Seperti yang diketahui bahwa komunikasi nonverbal merupakan
komunikasi yang menjadikan gerak fisik atau gerak tubuh berarti
sebagai cara berkomunikasi, dan menjadikan ekspresi wajah menjadi
jalan untuk penyampaian pesan antara pengirim dan penerima.
Bahkan jarak fisik juga memiliki makna, bahwa jarak yang epat
antara seseorang sangat bergantung pada norma budaya. Saat ada
seseorang yang berdiri mendekati melebihi jarak yang tepat, maka
dapat diartikan adanya keagesifan atau ketertarikan.10
9
Ibid, hlm. 230-231.
10
Stephen P. Robbins – Timothy A.Judge, 2015, Perilaku Organisasi Edisi 16, Jakarta Selatan.
Hlm. 232-240.
13
1. Kesempurnaan Saluran
Saluran berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan
informasi. Beberapa yang sempurna dalam al mereka mampu untuk:
a. Menangani berbagai macam isyarat secara simultan
b. Memfasilitasi umpan balik yang cepat
c. Menjadi sangat pribadi
Percakapan antarmuka memperoleh skor tertinggi dalam
kesempurnaan saluran karena mengirimkan sebagian besar informasi per
episode komunikasi banyak syarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi
wajah, gerak-gerik, intonasi), umpan balik dengan segera (baik verbal
mauun nonverbal) dan sentuhan pribadi yang terjadi. Media tulisan yang
bersifat umum seperti misalnya laporan formal dan buletin memiliki
tingkat kesempurnaan terendah.
2. Memilih Metode Komunikasi
Pilihan atas saluran bergantung pada apakah pesan tersebut bersifat
rutin atau tidak. Pesan rutin cenderung mudah dan memiliki sedikit
ambiguitas, saluran yang kesempurnaannya rendah dapat memberikan
efisiensi. Pesan tidak rutin cenderung rumit dan berpotensi terjadi
kesalahpahaman.
Kesempurnaan saluran merupakan suatu kerangka kerja yang
bermanfaat dalam memilih mode komunikasi. Sebagai contoh, tidak selalu
mudah untuk mengetahui kapan memilih komunikasi secara lisan dan
bukannya tertulis. Para ahli mengatakan bahwa komunikasi secara lisan
atau berhadapan muka merupakan kunci menuju keberhasilan. Namun,
jika hanya mencari-cari CEO hanya untuk mengatakan ‘hello’ mungkin
akan diingat sebagai gangguan daripada orang yang cemerlang.
11
Komang ardana, Niwayan anak agung, 2008, Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm.
57-59.
14
Jika perlu untuk menilai daya penerimaan dari penerima pesan, maka
komunikasi lisan merupakan pilihan yang lebih baik.
Komunikasi secara tertulis umumnya merupakan suatu mode yang
sangat diandalkan bagi komunikasi yang rumit dan lama,dan dapat
menjadi metode yang efisien.
Surat digunakan dalam bisnis terutama untuk tujuan jejaring dan
ketika tanda tangan harus autentik. Di sini terdapat beberapa permasalahan
ketika memilih e-mail diantaranya :
a. Risiko kesalahan dalam menginterpretasikan pesan.
b. Dampak dari pesan-pesan yang negatif.
c. Memiliki karakteristik memerlukan banyak waktu.
d. Ekspresi emosi yang terbatas.
e. Kekhawatiran akan privasi.
f. Profesionalisme.
3. Keamanan Informasi
Keamanan merupakan suatu kekhawatiran yang sangat besar oleh
hampir semua organisasi dengan informasi pribadi atau yang dimiliki
mengenai para klien, konsumen, dan pekerja. Organisasi khawatir dengan
keamanan dari informasi secara elektronik yang harus mereka proteksi.
Penyimpanan data secara elektronik yang didasarkan pada cloud
telah membawa ke level kekhawatiran yang baru 51% dari pada manajer
dalam sebuah survei terbaru sedang mempertimbangkan perangkat lunak
sumber daya manusia yang didasarkan pada level cloud.
5. Karakteristik Pesan
Fakor lain yang mempengaruhi orang menggunakan strategi
pemrosesan yang otomatis atau yang dikendalikan adalah karakteristik dari
pesan itu sendiri.
Pesan disampaikan melalui saluran komunikasi yang relatif ramping,
dengan sedikit peluang bagi para pengguna untuk berinteraksi dengan isi
yang terkandung dalam pesan mendorong pemrosesan secara otomatis.
Implikasi paling penting adalah menyetarakan pesan persuasif dengan tipe
pemrosesan yang cenderung digunakan .
1. Penyaringan Komunikasi
Penyaringan ini mengacu pada pengirim yang memanipulasi
informasi agar bisa diterima oleh masyarakat. Dan penyaringan ini juga
dipengaruhi oleh banyaknya tingkatan dalam suatu organisasi. Dimana
semakin banyak tingkatan maka akan semakin mudah dalam melakukan
penyaringan informasi.
2. Persepsi Selektif
Dalam suatu proses komunikasi penerima melakukan penyeleksian
terhadap informasi yang diterima berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar
belakang pengalaman dan karakteristik pribadi lainnya.
3. Emosi
Ialah perasaan penerima ketika menerima dan menafsirkan suatu
pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikan. Suatu pesan yang
sama akan berbeda jika sang penerima berada pada emosi yang berbeda
dengan penerima yang lain.
17
4. Bahasa
Terdapat 3 variabel yang memengaruhi bahasa yang digunakan oleh
seseorang, yakni usia, pendidikan dan latar belakang budaya. Dalam hal
ini komunikator harus pintar dalam memilih kata atau istilah, karena jika
tidak maka sang penerima pesan mengetahui secara jelas apa yang
disampaikan.
5. Kurang Perhatian
Kurangnya perhatian terhadap apa yang disampaikan dapat
menyebabkan terjadinya kesalahpahaman sehingga hal tersebut bisa
menghambat suatu komunikasi antara komunikator dengan penerima
informasi
6. Faktor Hello Effect
Disebabkan karena si komunikator disenangi atau dihormati oleh
penerima sehingga apapun yang dikatakan oleh sang komunikator akan
dipercaya begitu saja oleh penerima, mau yang baik ataupun yang buruk.
7. Perilaku Defensif
Disebabkan karena sang penerima merasa terancam sehingga ia pun
membatasi semua informasi yang disampaikan oleh sang komunikator
8. Kebanjiran Informasi
Ketika informasi yang diterima terlalu banyak maka sang penerima
akan mengabaikan, melupakan atau menunda informasi tersebut sampai
kebanjiran informasi ini terselesaikan.
I. Implikasi Global
1. Hambatan – Hambatan Budaya
Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang terkait
dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi lintas budaya.
a. Hambatan yang disebabkan oleh semantik. Kata-kata dapat mempunyai
arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang yang
18
3. Pedoman Budaya
Casmir mengatakan bahwa karena begitu banyak budaya sehingga
para individu sulit untuk dipahami dan akhirnya para individu
menginterpretasikan budaya mereka sendiri secara berbeda. Untuk
mencegah atau mengurangi kesalahpahaman akibat adanya perbedaan
budaya, maka Casmir dan kawan-kawannya menwarkan saran berikut12:
1. Kenali diri anda sendiri.
2. Membantu perkembangan sifat saling menghargai, keadilan, dan
demokrasi.
3. Mempelajari Konteks budaya dari setiap orang.
4. Ketika terdapat keraguan, dengarkan.
5. Sampaikan kenyataan, bukan interprestasi Anda.
6. Pertimbangkan sudut pandang orang lain.
7. Secara proaktif mempertahankan identitas dari kelompok.
Stephen P. Robbins – Timothy A.Judge, 2015, Perilaku Organisasi Edisi 16, Jakarta Selatan.
12
Hlm. 244-247.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
komunikasi berperan sangat penting dalam proses manajemen dan proses
pencapaian tujuan suatu organisasi. Proses komunikasi akan mempengaruhi
seberapa besar kinerja anggota/karyawan suatu organisasi.
B. Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dalam pembuatannya.
Untuk itu kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan kami sangat
mengharapkan kritik juga saran yang membangun dari pembaca agar
pembuatan makalah kami semakin lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya, dan bagi semua pada
umumnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21