Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
1. Jahrosussaniah (D31170990)
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Penyuluhan pertanian terdiri dari dua kata yang merupakan kata majemuk yaitu
gabungan dari kata "penyuluhan " dan 'pertanian'. Penyuluhan berasal dari kata
'suluh' yang berarti obor atau pemberi terang dalam gelap. Oleh karena itu,
penyuluhan dapat diartikan sebagai usaha memberi terang atau petunjuk bagi
orang yang berjalan dalam kegelapan. Pertanian berarti penerapan karya manusia
pada alam tumbuhan dan hewan sehingga dapat memperoleh dan menaikkan
produksi yang lebih bermanfaat bagi kehidupannya sendiri beserta keluarganya
serta bagi lingkungan masyarakat.
1.3 Tujuan
Adapun diadakannya survey pada Kelompok Tani Barokah yang berada di desa
Antirogo adalah untuk mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan saat
diadakan penyuluhan pertanian kepada kelompok tani disana dan menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan.
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dilaksanakannya survey ini yaitu pada tanggal 1 maret 2019 pukul
9.30 - 10.30 WIB. Dan survey kedua dilaksanakan pada tanggal 3 maret
2019 pukul 19.00 -21.30 WIB.
B. Survey pertama berlokasi di Balai desa Antirogo,dan untuk survey yang
kedua terletak di Mushola Antirogo belakang SMP 14 Antirogo.
Data primer yang diperoleh dari narasumber yaitu dengan berdiskusi dengan
kelompok tani.
Dengan sistem mengajukan pertanyaan tanya jawab kepada perwakilan dari PPL
Antirogo yaitu bapak haji Hasyim.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Adopsi Inovasi
Dalam perkembangan pertanian di desa Antirogo ini menurut
kelompok kami,dari hasil pengamatan wawancara belum ada yang spesial
dilakukan oleh kelompok tani tersebut, hanya saja mereka sudah berani
mencoba-coba dalam perihal penanaman bibit unggul atau semisal ada
bibit baru yang unggul mereka mencoba menerapkan ke daerah mereka.
Dan apabila itu berhasil dan menguntungkan mereka akan membagi ilmu
itu kepada para petani lainnya. Selain itu inovasi yang masih tradisional
tetapi jarang dilakukan oleh banyak orang yaitu merekayasa obat-obatan
dari bahan organik hewani maupun nabati,salah satunya yaitu saat mereka
mengatasi hama wereng yang membludak di desa mereka,dan saat semua
pestisida tidak mampu mengatasi permasalahan tersebut,mereka lagi-lagi
uji coba menggunakan bahan organik hewani yaitu membuat pestisida dari
kencing kambing. Dengan diterapkannya hal itu ternyata pengusiran hama
wereng berhasil. Walaupun dalam penerapan mereka masih menggunakan
alat-alat tradisional dan masih transisi.
PENUTUP
Dari laporan hasil survey kepada kelompok tani di desa Antirogo dapat
disimpulkan bahwa penyuluhan sangat penting bagi para petani karena dengan
adanya penyuluhan dapat meminimalisir terjadinya gagal panen, dapat menambah
pengetahuan ataupun informasi untuk para petani , serta dengan diadakannya
penyuluhan tersebut para petani dapat lebih sejahtera dikarenakan petani di desa
Antirogo saat ini sudah mengetahui permasalahan yang ada pada lahannya serta
pertaniannya lebih terarah, berbeda dengan sebelum adanya penyuluhan
pertanian, para petani disana sitem pertaniannya masih tidak teratur atau belum
terarah dan masih belum mengetahui apa solusi untuk terserangnya hama dan lain-
lain.
LAMPIRAN
1. Apakah ada dari dinas pertanian yang ikut turun lapang dalam menentukan
harga jual dipasaran ?
10. Obat obatan itu dari pemerintah atau dari mitra lain ?
11. Ada beberapa target yang ingin dicapai dalam masalah produksi pangan,
khususnya dalam padi dengan adanya penyuluhan pertanian di Antirogo ?
15. Bagaimana cara Anda mengajak atau mengkoordinir suatu kelompok tani ?
17. Dalam pengembangan suatu varietas apa saja kendala yang dialami ?
24. Apakah pemupukan didasarkan oleh kebutuhan tanaman atau status hara ?
25. Bagaimana cara Anda meningkatkan kualitas dan mutu varietas tersebut ?
26. Apa perbedaan kelompok tani Anda dengan kelompok tani lain ?
27. Hal penting apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja
para petani dan bagaimana cara Anda mengatur populasi tanaman
29. Bagaiamana cara Anda menangani para petani yang minim pengetahuaan
alat pertanian tepat guna ?