Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI DIGITAL
ORIENTASI DALAM

Disusun oleh:

AKHTAUFA IRFANSYAH PUTRA


03311740000074

Departemen Teknik Geomatika


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019

1
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang selalu melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum mata kuliah
Fotogrametri Digital ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini disusun sebagai penunjang untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan kepada
para pembaca, dari materi yang di sampaikan dalam makalah ini yaitu orientasi dalam
menggunakan perangkat lunak e-foto.
Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, M.Sc selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah
Fotogrametri Digital Kelas A Tahun Ajaran 2019/2020 Teknik Geomatika, Fakultas
Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
2. Ibu Cherie Bhekti Pribadi, ST, MT selaku dosen responsi mata kuliah Fotogrametri
Digital Kelas A Tahun Ajaran 2019/2020 Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil
Lingkungan dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu proses terselesaikannya laporan
praktikum ini.
Penulis mohon maaf jika dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari
itu penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran serta kritiknya untuk perbaikan
ke depannya.
Penulis berharap semoga Laporan Praktikum Fotogrametri Digital Orientasi Dalam
Menggunakan Perangkat Lunak e-foto ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Surabaya, 4 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………….……………………………………………….…… 1
KATA PENGANTAR …………………………..……………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………….……………………………………….…… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………..………………………………….….…... 4
1.1 LATAR BELAKANG ….……………………………………………….……………….…... 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN .………………………………………….……………………..... 4
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………….……….……………….….. 5
2.1 ORIENTASI DALAM ………...…………………………….……………………………….. 5
2.2 FOTO UDARA ………………………………………….……………………………...….… 5
BAB III PELAKSANAAN …………………………………………………………….……….... 8
3.1 ALAT DAN BAHAN ……………………………………………………………...........…… 8
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM ………………………………………......……..… 8
3.3 PETUNJUK PRAKTIKUM ………………………………………………………...……..… 8
3.3.1 PROSES ORIENTASI DALAM ……………………………………………………...…… 8
BAB IV HASIL DAN ANALISIS ………………………………………..………………..…… 13
4.1 ORIENTASI DALAM …………………………………………………...………...……..… 13
4.2 PARAMETER ORIENTASI DALAM ….…………………………………...………...…… 13
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………...…… 14
5.1 KESIMPULAN ………………………..……………………………………….…..………. 14
DAFTAR PUSTAKA ………………...……………………………………………...……….… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi penginderaan jauh dan SIG yang sangat pesat pada saat ini sangat
membantu untuk pengaplikasian dalam berbagai bidang seperti mapping, navigasi,
perencanaan, dll. Salah satunya yaitu perkembangan sensor (kamera, scanner,hingga
hiperspectral). Pengelolaan dan penanganan data, maupun keragaman aplikasinya (Hartono,
2004). Salah satu aplikasi dari penginderaan jauh adalah pada bidang ilmu fotogrametri.
Fotogrametri ialah ilmu, seni dan teknologi untuk memperoleh ukuran terpercaya dari foto
udara (Kiefer, 1993). Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni, pengetahuandan
teknologi untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu objek serta keadaan disekitarnya
melalui suatu proses pencatatan, pengukuran dan interpretasi bayangan fotografis (hasil
pemotretan).

Seiring dengan perkembangan teknologi geospasial, fotogrametri juga semakin


berkembang. Hal ini disebabkan data-data dan informasi dari fotogrametri semakin
dibutuhkan, sehingga teknologi dibidang fotogrametri terus ditingkatkan untuk kemudahan
dalam akses dan pemrosesan datanya. Teknologi digital sudah mulai dilibatkan sejak
penghujung abad ke-20. Kegiatan fotogrametri berupa pengukuran dan pembuatan peta
berdasarkan foto udara bisa menggunakan proses program aplikasi. Dalam fotogrametri,
kamera merupakan alat yang krusial karena digunakan untuk menghasilkan photo. Dalam
proses fotogrametri, setiap pengambilan foto dengan kamera dimungkinkan terjadinya error
(salah pengoperasian/hasil). oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi kamera, agar hasil
pemotretan yang dilakukan oleh kamera tepat dan diminimalisir dari kesalahan. Setelah proses
kalibrasi juga perlu di lakukan orientasi dalam kamera untuk memperbaiki pembentukan
berkas sinar antara titik-titik obyek dan lensa kamera agar geometris sesuai dan sama dengan
berkas yang terjadi pada saat pemotertan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mahasiswa mampu melakukan orientasi dalam menggunakan perangkat lunak
e-foto.
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan atau mendapatkan parameter orientasi
dari sebuah kamera.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 ORIENTASI DALAM
Orientasi dalam adalah membentuk kembali berkas sinar yang terjadi pada saat pemotretan
ke dalam proyektor yang dilakukan dengan cara mengimpitkan pusat foto dengan pusat
pembawa plat dan memasangkan kembali ke tempatnya serta memasang nilai focus kamera
pada proyektor.
Orientasi dalam juga digunakan untuk menentukan kembali koordinat di foto dengan
koordinat yang berada dilapangan dengan menngunakan titik fisudial mark (umumnya terdapat
dihasil gambar kamera analog) jika dihasil gambar kamera digital dapat digunakan dengan cara
mengkolerasi ukuran piksel (kolom dan baris).

2.2 FOTO UDARA


Foto Udara (Aerial Photograph) merupakan suatu rekaman detail permukaan bumi yang
dipengaruhi oleh panjang focus lensa kamera, ketinggian terbang pesawat, waktu pemotretan,
jenis film dan filter yang dipakai saat pemotretan. Foto udara dapat juga didefinisikan sebagai
gabungan dari gambar / citra foto yang dibuat untuk mengenal unsur – unsur dalam
penafsiran/interpretasi. Foto udara pada dasarnya merupakan foto prespektif yang secara
geometri berhubungan dengan jenis kamera yang dipakai dalam pemotretan.
Hasil pemotretan suatu daerah dengan foto udara dilakukan pada ketinggian tertentu
dalam ruang lingkup atmosfer menggunakan kamera. Misalnya pemotretan menggunakan
pesawat terbang, helicopter, balon udara, drone / UAV, dan wahana lainnya. Foto udara
memiliki kelebihan salah satunya adalah hasil gambar / citra lebih detail dan tidak terkendala
awan karena proses pengambilan gambarnya dibawah awan. Tetapi kelemahannya, foto udara
terdiri dari kumpulan scene kecil yang banyak, terlebih lagi untuk pemotretan dengan cakupan
area yang luas. Berdasarkan pada saat pengambilan photonya, foto udara dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Foto udara Tegak (Vertikal), yaitu foto udara dengan sumbu kameranya searah dengan
arah gaya berat. Jika sumbu kamera pada saat pemotretan dilakukan keadaannya tegak,

5
maka bidang foto akan sejajar dengan bidang datum

2. Foto udara miring, yaitu foto udara dengan sumbu kameranya membentuk sudut dengan
arah gaya berat pada saat pemotretan dilakukan. Foto udara miring dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Foto udara miring tinggi (high Oblique)
b. Foto udara miring rendah (low oblique)

Gambar 1. Foto udara tegak Gambar 2. Foto udara miring rendah

Gambar 3. Foto udara miring tinggi

Dalam pengambilan foto udara diatas pesawat dengan ketinggian tertentu (biasanya sekitar
400-800m), foto udara direkam menggunakan kamera udara dengan dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya :
a) Kamera udara dengan lensa tunggal
Kamera jenis ini adalah jenis yang banyak digunakan saat ini. Kamera dengan lensa
tunggal ini, dibagi lagi menjadi 3 jenis menurut sudut lapangan/medan pengelihatannya
sebagai berikut :
i. Sudut normal (s/d 75º) fokus = 210mm. Contoh kameranya : Russar-Plasmat,

6
fokus=200mm dengan ukuran film 180x180mm.
ii. Sudut lebar (75º s/d 100º) fokus = 150mm. Contoh kameranya : Russar 44,
fokus=100mm dengan ukuran film 180x180mm.
iii. Sudut sangat lebar (> 100º) fokus = 80mm. Contoh kameranya : Russar,
fokus=55mm dengan ukuran film 180x180mm.
b) Kamera udara dengan multi-lensa
c) Strip kamera
d) Panoramic kamera

7
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
Adapaun alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Laptop
2. Foto Udara (telah disediakan oleh perangkat lunak e-foto)
3. Perangkat lunak e-foto
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum fotogrametri digital tentang orientasi dalam ini dilaksanakan pada:
hari / tanggal : Kamis, 26 September 2019
pukul : 13.00 – 15.00 & 18.00 – 21.00
tempat : Teknik Geomatika & Furore Coffee

3.3 PETUNJUK PRAKTIKUM


3.3.1 PROSES ORIENTASI DALAM
1. Buka perangkat lunak e-foto

8
2. Pilih ‘New’ di kolom project. Kemudian lengkapi informasi yang diminta seperti, nama,
deskripsi, keperluan proyek, dll

3. Sebelum memulai orientasi foto kita harus memasukkan data Terrain, Parameter Sensor,
Nama Penerbangan, Pembuat, tanggal dan parameter terbang di kolom flight. Data ini telah
disediakan oleh perangkat lunak e-foto.

9
4. Setelah itu masuk ke kolom image dan klik import image untuk meletakkan foto. Pilih
foto yang akan dimasukan dengan menekan select image. Foto yang digunakan adalah foto yg
telah disediakan oleh e-foto.

10
5. Setelah ke-tiga foto dimasukan, akan muncul gambar seperti dibawah. Tanda silang di
kolom IO menandakan foto tersebut belum ter-orientasi dalam.

6. Beralih ke kolom point, klik import from txt untuk memasukan titik titik yang sudah
disediakan oleh e-foto. Akan muncul titik – titik seperti gambar dibawah.

11
7. Kemudian pilih execute kemudian interior orientation atau bisa menggunakan shortcut
‘CTRL + I’

8. Akan muncul foto seperti dibawah, kemudian klik interior orientation dan akan muncul
kolom titik. Lalu klik accept.

9. Lakukan hal yang sama terhadap dua foto lainnya. Lalu akan di kolom foto akan muncul
pada bagian IO tanda cawing yang menandakan foto telah terorientasi.

10. Proses orientasi dalam selesai.

12
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 ORIENTASI DALAM
Setelah melakukan orientasi dalam akan diperoleh parameter – parameter yang berupa
a. Vektor parameter (Xa) dan Variance co variance matrik (MVC(Xa))
b. Vektor parameter (La) dan Variance co variance matrik (MVC(La))
c. Residu dalam millimeter
4.2 PARAMETER ORIENTASI DALAM

13
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Orientasi dalam dilakukan untuk memperolah parameter – parameter kamera yang berupa
posisi titik utama terhadap pusat foto Xo, Yo, dan konstanta kamera Ck atau panjang fokus
kamera f yang terkalibrasi.
RMSE dari hasil orientasi sebesar 0.020666 m² dan standart deviasi sebesar 0.143755 mm

14
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/41713442-Bab-ii-dasar-teori-2-1-fotogrametri.html
http://www.efoto.eng.uerj.br/learn/tutorials
Ligterink,G.H . 1987 . Dasar Fotogrametri Interpretasi Foto Udara . Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai