Anda di halaman 1dari 2

RESEHSI BUKU

Konsep Kerja dan Hubungan


dalam Islam

Judul Buku Kerja dan HubunganKerja dalam jslam.


Penulis Mahyudin A! Mudra, SH. ^
Tebal 79 + xvl
Penerbit Mltra Gama Widya Yogyakarta, 1992

Buku kategori tipis ini memang tidak "kerja" itu dapat dibenarkan dan dapat
"berambisi" untuk mengupas habis persoalan dipertanggungjawabkan atau tidak . Dalam
keijadanhubungan kerjadalam Islam. Bahkan kaitan ini nilai kerja yang dimaksud bukan
kajian yang ada bisa dikata bam mempakan hanya yang nampak (kongkrit) didunia, seperti
tawaran awal, yang berarti pulk disadari benar menggotong barang, kerja kantoran atau yang
oleh penulisnya jika pembahasan masih lain tetapi juga yang masih abstrak (bempa
konvensional alias belum tuntas. Atau bahkan pahala) dimataTuhan, penyelamat timbangan
lebih tepat dikatakan sebagai bdrupancingan kita kelak di akhirat.
awal bagi penulis lain untuk mengkaji tema ini Untuk mehcapai hasil sebuah kerja yang
lebih jauh. dapat dipertangungjawabkan maka diperlukan
Bab pertama, dibuka dengan mekanisme atau prasyarat hubungan kerja yang
pembahasan sekitarmanusiadankebutuhannya memadai dan proporsional Bab II buku ini,
akan kerja. Disini penulisnya mendefinisikan mengurai perlunya dasar-dasar hubungan kerja
kerja menumt Islam sebagai bukan semata- agar tercapai kualitas kerja yang optimal. Dasar-
mata aktivilas ekonomi; melainkan mempakan "dasar hubungan kerja tersebut antara lain,
bagian dari ibadah dan pengabdian kepada organisasidalam arti sarana untuk adanya saling
Allah. Kerja di ilalam Islam" mendapatkan kerja sama dalam mencapai tujuan. Lalu
makna dan perspektif yang lebih luas dan proporsionalisasi stmktural antara pekerja dan
-mendalam, sebab keija diletakkan sebagai majikan. Disini yang diungkap terutama
bagian dari keimanan seseorang (hal. 55). bagaimana pembagian kerja itu tidak secara
Karenaitulahkeijamestilah memiliki landasan tumpang tindih.Sehinggaetika-etika kerja baik
(basis) nilai moral religius yang kuat. Mengapa sebagai bawahan maupun atasan tidak menjadi
demikian?..Tak lain karena landasan nilai moral masalah layaknya yang berlaku di "kraton".
jnilahyang menjadi parameter apakah sebuah Kata lain, dikhotomis hubungan patrimonial

95
UNISIA NO. 20 TAHUNXIIITRIWULAN 4 • 1993

yang berarti membeda-bedakan pangkat atau menurutanalisishya jikaHIPbenar-benar dapat


jabatan dapat dieliminir sedemikian rupa. direalisir, niscaya hubungan kerja itu implisit
Kesemuaitu sekali lagi raesti dengan etik-etik sudah linier berjalan dengan konsep Islam. Itu
moral Islam. berarti,antarakonsepHIP dankonsep hubungan
Jika prasyarat-prasyarat kerja telah kerja dalam Islam sedikit banyak tidak ada
terpenuhi maka keniungkinan akan adanya pertentangan kalau tidakbisadikatak^senafas
problem (kesalahpahaman) dalam hubungan' dalam-unsur filosofisnya.
kerja dapat diminimalisir atau dlcarikan jalan Jika kita bandingkan dengan bukunya
keluarnya. Sebagai contoh, adanya serikat Bani Sadr yang membahas persoalan kerja
pekeija akan sangat bermanfaat sebagai sarana dalam Islam, (Mizan,Bandung 1984)buku ini
dialog yang mewakili kepentingan masing- masih sangat permukaan karena itu terkesan
masing (pekerja dan majikan). Dari slnilah siapa saja bisa mengikutinya dan relatif takada
nanti dapat dilihat keharmonisan atau yang bani.
keseimbangan antarakeduabelahpihak teijalin, Bukuyangmerupakan hasilskripsi(S1)
seperti sangat dianjurkan Islam. di Fakultas Hukum UII ini, barangkali perlu
Secara khususbuku ini, menyorotisoal mendapat perhatian terutama bagi para
perlindungan kerja terutama pada Bab III. akademisi danpraktisi (pedagang, pengacara)
Barangkali ini dilakukan penulisnya karena dan Iain-lain. Sebab,paling tidakide-ide yang
melihat kenyataan dimana-mana, para pekerja dianjurkan dalam buku inibermanfaat sebagai
sering dikorbankan hak-haknya. Sementara masukan.
para majikan sebaliknya. Dalam bagian .ini Sebagai buku yangsifatnyakajianawal
kesimpulan yang dibuat penulisnya, "agar tentulah isinya masih belum tuntas. Karena itu
penghargaan atas hak-hak dasar perlu barangkali perlu disambut oleh penulis lain,
diperhatikan oleh majikan". Lebih jauh pihak terutama darikalangan intelektual muslim untuk
pemerintah dapat saja campur- tangan dalam lebih jauh mengkaji tema demikian ini. Di
hal membela dan memberi jaminan sosial masa yang akan datang masalah kerja pastilah
pekeija agar tidak terns menenis dilecehkan akan lebihrumiL Nah,jikatidaksedini mungkin
oleh majikan. Karena sudah sangat umum kita "mempersoalkannya" dikhawatirkan kita
belaka bahwa pemilik modal hanya butuh akan terlambat.
tenaga para pekerja dengan tanpa diimbahgi Terlepas dari semua itu, usaha
fasilitas dan jaminansosial bagi mereka. penulisnya untuk menerbitkan buku ini patut
Dalam hubungannya dengan konsep mendapat sambutan, minimal memperkaya
HIP(Hubungan Industrial Pancasila) menurut khazanah perbukuan dengan tema yang masih
Mahyudin, relatif tidak ada masalah. Bahkan cukup langka dibahas. (Sobirin Malian)

96

Anda mungkin juga menyukai