E
6.00 m
D
6.00 m
C
6.00 m
B
6.00 m
A
I II III IV V
Tampak Atas Bangunan
3.50 m
3.50 m
1
Struktur Beton Bertulang 2
A. Data-Data Perencanaan :
a. Mutu beton (fc’) : 24 Mpa
b. Berat volume beton : 2400 Kg/m3
c. Mutu baja (fy) :- Tulangan pokok balok & kolom = 400 Mpa
- Tulangan plat = 300 Mpa
- Tulangan sengkang = 240 Mpa
d. Modulus Elastisitas Baja (E) : 2x105 MPa
e. Jarak antar rangka : 6 meter (Arah memanjang bangunan)
6,5 meter (Arah melintang bangunan)
f. Panjang bangunan : 6 x 4 meter (Arah memanjang bangunan)
6,5 x 4 meter (Arah melintang bangunan)
g. Beban hidup : 250 Kg/m2 ( Fungsi lantai perkotaan )
h. (berat jenis tanah) : 2 Kg/m2
2
Struktur Beton Bertulang 2
B. Menentukan Dimensi Elemen - Elemen Struktur Dan Level Beban Hidup Sehingga Bisa
Digunakan DDM
Pada metode perencanaan lansung, yang diperoleh adalah pendekatan nilai momen dan
geser dengan menggunakan penyederhanaan koefisien-koefisien yang telah disediakan oleh
peraturan, dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Minimum ada tiga bentang menerus pada masing-masing arah peninjauan.
2. Panel plat berbentuk persegi dengan rasio antara bentang panjang terhadap lebar diukur
dari sumbu tumpuan tidak lebih dari 2 yaitu :
6,5
= 1,083 ≤ 2 .....OK!
6
3. Panjang bentang bersebelahan pada masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari
sepertiga bentang yang lebih panjang.
4. Letak pusat kolom dapat menyimpang maksimum 10% dari bentang pada arah
penyimpangan dari sumbu antara garis pusat kolom yang beraturan.
5. Beban mati yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi saja dan tersebar merata pada
seluruh panel. Beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati. Perhitungan Beban
yang bekerja pada pelat dengan asumsi awal perhitungan dianggap tebal plat 120 mm.
3
Struktur Beton Bertulang 2
Karena asumsi awal beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati, maka:
3. 𝑞𝐷𝐿 > 𝑞𝐿𝐿
4609,8𝑘𝑔/𝑚 > 250 𝑘𝑔/𝑚. . … . . 𝑂𝐾‼!
6. Apabila panel plat ditumpu oleh balok pada keempat sisinya, syarat kekakuan relatif
balok pada dua arah yang saling tegak lurus adalah :
∝ (𝑙 )2
2.0 < ∝1 (𝑙2 )2 < 5.0
2 2
650 cm
2
30×50 cm
30×50 cm
600 cm 1 Panel 1 600 cm
3
30×50 cm
30×50 cm
4
650 cm
6.2
β = = 1.0877
5.7
650+600+650+600
𝛽𝑠 = 650+600+650+600 = 1 (karena semua tepi menerus)
4
Struktur Beton Bertulang 2
Berdasarkan SK-SNI T-03-2847-2002 pasal 3.2.5 – 3.3 untuk tebal plat dua arah syarat
yang harus dipenuhi yaitu kurang dari h minimum.
𝑓𝑦
0.8+
1500
h≥ 𝑙𝑛
1
36+5𝛽(𝛼𝑚 −0,12(1+ ))
𝛽
h < h𝑚𝑎𝑥
fy
0.8 +
h< 1500 ln
36 + 9β
300
0.8 +
h< 1500 × 6200
36 + 9 x 1.0877
h < 135.4022989 𝑚𝑚
fy
0.8 +
h< 1500 ln
36
300
0.8+
1500
h< x 6200
36
Maka dengan demikian anggapan awal tebal plat h = 120 mm, sejauh ini dapat di gunakan.
5
Struktur Beton Bertulang 2
Berdasarkan penampang pada hubungan plat dengan balok yang membentuk balok T,
maka lokasi titik berat penampang dapat ditentukan :
Sesuai SK SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.2 ayat 4, lebar efektif (𝑏𝐸 ) diperhitungkan sebagai
berikut :
𝑏𝐸 = 𝑏𝑤 + 2ℎ𝑤 = 300 + 2 𝑥 380 = 1060 𝑚𝑚
𝑏𝐸 = 𝑏𝑤 + 8ℎ𝑓 = 300 + 8 𝑥 120 = 1260 𝑚𝑚
Dengan syarat panjang sayap (flens) tidak lebih dari :
4𝑡 = 4 𝑥 120 = 480 𝑚𝑚
Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:
(𝐴1 𝑥 𝑋1 ) + (𝐴2 𝑥 𝑋2 ) 127200 𝑥 440 + 114000 𝑥 190
𝑦= =
𝐴1 + 𝐴2 127200 + 114000
= 321.840796 𝑚𝑚
1 1
𝐼𝑏 = 𝑥 𝑏1 𝑥 ℎ13 + 𝑏1 𝑥 ℎ1 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2 + 𝑥 𝑏2 𝑥 ℎ23 + 𝑏2 𝑥 ℎ2 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2
12 12
1 1
= 𝑥 1060 × 1203 × 1060 × 120 𝑥 (321.840796 − 500)2 + × 300
12 12
× 3803
= 5281902687 𝑚𝑚4
6
Struktur Beton Bertulang 2
= 294.29447856 𝑚𝑚
1 1
𝐼𝑏 = 𝑥 𝑏1 𝑥 ℎ13 + 𝑏1 𝑥 ℎ1 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2 + 𝑥 𝑏2 𝑥 ℎ23 + 𝑏2 𝑥 ℎ2 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2
12 12
1 1
= × 680 × 1203 + 680𝑥120 × (294.29447856 − 500)2 + × 300
12 12
= 4442112638 𝑚𝑚4
𝐼𝑏1 = 𝐼𝑏
1
𝐼𝑠1 = 𝑥 𝑙 𝑥 ℎ𝑓 3 = 936000000 𝑚𝑚4
12 1
𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠
𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝2 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 5.6431
𝑠1
𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝4 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 4.7458
𝑠1
7
Struktur Beton Bertulang 2
𝐼𝑏2 = 𝐼𝑏
1
𝐼𝑠2 = 𝑥 𝑙 𝑥 ℎ𝑓 3 = 864000000 𝑚𝑚4
12 2
𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠
𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝1 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 5.1413
𝑠2
𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝3 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 6.1133
𝑠2
5.1413+5.6431+6.1133+4.7458
Maka ∝𝑚 = = 5.410888157
4
Kemudian diulangi sekali lagi pemeriksaan dengan menggunakan persamaan lendutan dan
subsitusikan nilai m yang telah di dapat:
𝑓𝑦
0.8 +
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 1500 (𝑙𝑛 )
1
36 + 5𝛽 {𝛼𝑚 − 0.12 (1 + )}
𝛽
300
(0.8 + ) 6200
= 1500
1
36 + 5 𝑥 1.0877 {5.4109 − 0.12 (1 + 1.0877)}
= 96.61082108 𝑚𝑚
Maka dengan demikian, dapat tetap digunakan tabel pelat (h) = 120 mm.
8
Struktur Beton Bertulang 2
C. Menghitung Pembagian Momen-Momen Rencana Pada Plat Lantai Dan Balok Dengan
Metode Perencanaan Langsung (DDM)
Dalam proses perencanaan panel plat lantai, yang dikerjakan pertama kali adalah
menentukan momen statis total rencana pada kedua arah peninjauan yang saling tegak lurus.
Karena adanya tahanan pada tumpuan, maka momen tersebut didistribusikan untuk dapat
merencanakan penampang rangka portal terhadap momen-momen positf dan negatif. Kemudian
momen-momen positif dan negatif rencana tersebut didistibusikan kelajur kolom, lajur tengah dan
lajur balok (bila ada). Lebar lajur kolom ditentukan 25 % dari lebar lajur portal untuk masing-
masing disebelah kanan dan kiri sumbu kolom, sedangkan lebar lajur tengah adalah sisanya.
Selanjutnya tinggal merencanakan dimensi dan distribusi penulangan pada keduan arah yang
saling tegak lurus sesuai dengan peninjauan.
Sesuai SK-SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.6 ayat 3.2, distribusi momen statis total terfaktor
𝑀𝑜 pada bentang interior dikalikan faktor 0.35 untuk momen positif, dan faktor 0.65 untuk momen
negatif terfaktor (rencana). Sedangkan ayat 3.3 menentukan distribusikan momen statis total
terfaktor 𝑀𝑜 betang tepi (eksterior) seperti yang tercantum pada daftar berikut :
9
Struktur Beton Bertulang 2
10
Struktur Beton Bertulang 2
𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 65156 = 10425 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 59660 = 9545.6 𝑘𝑔/𝑚
𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 65156 = 45609 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 59660 = 41762 𝑘𝑔/𝑚
+ +
𝑀𝑚 = 0.57 𝑥 65156 = 37139 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑚 = 0.57𝑥 59660 = 34006 𝑘𝑔/𝑚
𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 56507 = 9041.1 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 51740 = 8278.5 𝑘𝑔/𝑚
𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 56507 = 39555 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 51740 = 36218 𝑘𝑔/𝑚
+
𝑀𝑚 = 0.57 𝑥 56507 = 32209 𝑘𝑔/𝑚 +
𝑀𝑚 = 0.5 𝑥 51740 = 29492 𝑘𝑔/𝑚
11
Struktur Beton Bertulang 2
Nilai 1 pada tabel di atas adalah untuk arah bentang l1. Untuk plat dua arah yang
ditumpu balok, 1 diambil sebagai nilai banding kekakuan lentur panel plat dengan lebar
yang dibatasi oleh garis tengah panel bersebelahan terhadap kekakuan masing-masing
balok, maka dengan demikian:
𝐸𝑐𝑏 𝐼𝑏
1 = 𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
dengan catatan dalam tugasini 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠
5281902687
Untuk arahmemanjangbalok, 1 = = 5,6453
936000000
4442112638
Untuk arahmelebarbalok, 1 = 864000000
= 5,1413
𝑙
Apabila 𝛼1 (𝑙2 ) ≥ 1 .0 , maka momen rencana dalam balok diantara dukungan harus
1
12
Struktur Beton Bertulang 2
𝐸𝑐𝑏 𝐶
Sedangkan, 𝛽𝑡 = , adalah nilai banding kekakuan torsi penampang balok tepi
2𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
terhadap kekakuan lentur plat dengan lebar sama dengan bentang balok, yang diukur antara
sumbu tumpuan. Dimana:
C = Konstanta penampang untuk menentukan kekakuan puntir
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas plat beton
Is = Momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto plat
Lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen positif
(dalam persen) seperti tampak dalam tabel Distribusi Momen Positif Interior pada lajur
kolom “(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.4)” berikut ini:
C = 2067134400 𝑚𝑚4
C = 2974334400𝑚𝑚4
13
Struktur Beton Bertulang 2
𝛽𝑡 = 1,7213
15 (1 −0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5
14
Struktur Beton Bertulang 2
𝛼1 = 5,6431
𝑙2 600
= = 0,9231
𝑙1 650
𝑙2
𝛼1 = 5,209 > 1,0
𝑙1
15 (1 − 0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5
𝛼1 = 5,6431
𝑙2 600
= = 0,9231
𝑙1 650
𝑙
𝛼1 𝑙2 = 5,209 > 1,0
1
15 (1 −0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5
15
Struktur Beton Bertulang 2
𝛼1 = 5,1413
𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600
𝑙2
𝛼1 = 5,5698 > 1,0
𝑙1
30 (2 −1,0833)
𝛽𝑡 = 1,6825 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5
1= 5,1314
𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600
𝑙 30.(2−1,0833)
1 𝑙2 = 5,5698 > 1,0 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5
1
1 1,0833 2
𝑙2
1 >> 1 75 72,5 45
𝑙1
16
Struktur Beton Bertulang 2
1= 5,1314
𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600
𝑙 30.(2−1,0833)
1 𝑙2 = 5,5698 > 1,0 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5
1
1 1,0833 2
𝑙2
1 >> 1 75 72,5 45
𝑙1
Bagian momen positif dan negatif terfaktor yang tidak dipikul oleh lajur kolom dianggap
bekerja pada setengah lajur tengah di kedua sisi lajur kolom. Panjang bentang berturutan tidak
selalu harus sama, demikian juga lebar lajur kolom. Dengan demikian masing-masing lajur tengah
direncanakan mampu menahan jumlah dari dual kali setengah momen lajur tengah. Lajur tengah
yang sejajar dan bersebelahan dengan tumpuan dinding tepi direncanakan dengan momen dari
setengah lajur tengah yang di dapat dari baris pertama kolom interior.
Untuk rangka portal berbentang banyak apabila tidak semua bentang dibebani secara
serempak, akan terasa bahwa metode perencanaan lansung sangat peka terhadap perubahan
momen lapangan positif. Apabila beban bekerja secara berselang-seling pada bentang-bentang,
perubahan nilai momen negatif di tumpuan umumnya hanya kecil sedangkan perubahan momen
positif lapangan cukup besar Apabila nilai banding beban hidup terhadap beban mati cukup besar,
maka perubahan momen positif tersebut dapat mencapai 50% dari yang diperoleh dengan cara
distribusi beban secara merata. Pertambahan momen tersebut dapat mengakibatkan lendutan
berlebihan dan selanjutnya timbul retak pada panel plat interior. Cara mencegah dan
menguranginya adalah dengan memperkaku kolom-kolom. Untuk selanjutnya, agar
mempermudahkan dalam pengerjaanya, dibuat tabel distribusi momen.
17
Struktur Beton Bertulang 2
bentuk bidang trapesium dan segitiga dengan menarik garis sudt 45o dan garis di tengah-tengah
panel arah memanjang. Bagian beban yang lebih besar akan dipikul oleh balok bentang arah
melebar dengan harga terbesar terdapat di muka kolom interior pertama.
Gaya geser rencana untuk setiap meter lebar pada arah melebar, adalah:
1 1,15 × 1960 × 5,72
𝑉𝑢 = (1,15). (𝑞𝑢 ). (𝑙𝑛2 )2 = = 6423,9𝑘𝑔/𝑚′
2 2 × 5,7
1 2
1,15 × 2260 × 5,72
𝑉𝑢 = (1,15). (𝑞𝑢 ). (𝑙𝑛2 ) = = 7407,2𝑘𝑔/𝑚′
2 2 × 5,7
Tinggi efektif plat, d = hf - 20 - 0.5 = 96 mm
1 1
𝑉𝑐 = ( × √𝑓𝑐′) 𝑏. 𝑑 = 0,6 × × √24 × 1000 × 96 = 470302,0306 𝑘𝑔/𝑚′
6 6
𝑉𝑢 < 𝑉𝑐
Dengan demikian tebal plat cukup aman dan tahan terhadap geser
18
Struktur Beton Bertulang 2
19
Struktur Beton Bertulang 2
20
Struktur Beton Bertulang 2
21
Struktur Beton Bertulang 2
22
Struktur Beton Bertulang 2
23
Struktur Beton Bertulang 2
24
Struktur Beton Bertulang 2
25
Struktur Beton Bertulang 2
26
Struktur Beton Bertulang 2
a) Menentukan nilai𝜌𝑏
0,85 x fc ′ x β1 600
𝜌𝑏 = x( )
fy 600 + fy
0,85 x 24 x 0,85 600
= ( )
300 600 + 300
= 0,03853
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 x 𝜌𝑏
= 0,0289
b) Menentukan Tulangan
d = h − s − 0,5 x ɸ
Mu
Rn =
ɸ x b x d2
27
Struktur Beton Bertulang 2
0,85 x fc′ 2 x Rn
ρ= x (1 − √1 − )
fy 0,85 x fc′
1,4
ρmin = = 0,00466667
fy
Syarat: ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks
As = ρ x b x d
As
n=
Aɸ
28
Struktur Beton Bertulang 2
Momen plat
Mu = 0,8
untuk lajur ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan As (mm2) n
Mn (N.mm)
tengah
Me- 10858417 19 90,5 1,65722 0,00577 OK - 522,072 2
-
Mi 68998321,5 19 90,5 10,5306 - TIDAK pmaks 2615,45 10
Mm+ 56184347,5 19 90,5 8,57488 0,04086 TIDAK pmin 422,333 2
- -
Mkr = Mkn 55565020 19 90,5 8,48036 0,04008 TIDAK pmin 422,333 2
+
Mm 29919626,2 19 90,5 4,56635 0,01746 OK - 1580,46 6
Me- 9417034,21 19 90,5 1,43723 0,00497 OK - 450,019 2
-
Mi 59839252,3 19 90,5 9,1327 0,046 TIDAK pmin 422,333 2
Mm+ 48726248,3 19 90,5 7,43662 0,03261 TIDAK pmin 422,333 2
29
Struktur Beton Bertulang 2
Momen plat
Mu = 0,8 As
untuk lajur ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan n
Mn (Nmm) (mm2)
tengah
Me- 108717,603 19 109,5 0,01133 3,8 x 10−5 TIDAK pmin 511 2
Mi- 706738,725 19 109,5 0,07368 0,00025 TIDAK pmin 511 2
+
Mm 575487,248 19 109,5 0,06 0,0002 TIDAK pmin 511 2
- -
Mkr = Mkn 569143,575 19 109,5 0,05933 0,0002 TIDAK pmin 511 2
Mm+ 306461,925 19 109,5 0,03195 0,00011 TIDAK pmin 511 2
Me -
94286,0624 19 109,5 0,00983 −5 TIDAK pmin 511 2
3,3x 10
-
Mi 612923,85 19 109,5 0,0639 0,00021 TIDAK pmin 511 2
Mm+ 499095,135 19 109,5 0,05203 0,00017 TIDAK pmin 511 2
30
Struktur Beton Bertulang 2
Momen plat
untuk lajur 19 10 91 10 D19 - 95 mm
Arah kolom
Memanjang Momen plat
untuk lajur 19 10 91 10 D19 - 95 mm
tengah
Momen plat
untuk lajur 19 8 112 8 D19 - 112 mm
kolom
Arah Melebar
Momen plat
2 D19 - 335
untuk lajur 19 2 334
mm
tengah
31
Struktur Beton Bertulang 2
PERENCANAAN BALOK
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550 kg/m2) + 1,6 (250 kg/m2) = 2260 kg/m2
32
Struktur Beton Bertulang 2
q1 = 6780 kg/m
3,00 m
q4 = 328,32 kg/m
BI II
6,50 m
q1 (l 3 2.a 2 .l a 3 )
MF
12.l
= 16048 kgm
33
Struktur Beton Bertulang 2
312500 cm 3
K I II 1923,077 E
I II 0,329
K I II K I 1923,077 E 3905,357 E
KI 3905,357 E
I 0.670
K I II K I 1923,077 E 3905,357 E
34
Struktur Beton Bertulang 2
q4 = 328,32 kg/m
BI II
MI-II = 10425 kgm MII-I = 45609 kgm
6,50 m
= 11756,62 kg
= 22582,46 kg
1
Mlapangan 11756,62 . (3,25) 10425 .(328,32), (3,25) 2
2
6780.(3,00) 1 1
. 0,125 (3,00) .(6780).(0,125) 2
2 3 2
= 37139 kgm
35
Struktur Beton Bertulang 2
h : 500 mm
b : 300 mm
h d
Selimut : 40 mm
Diameter : 16 mm
1
Tinggi Balok Efektif (d) = h p sengkang Tulangan
2
1
= 500 40 8 (16)
2
= 444 mm
fc'
min = (1,4 / fy ) min =.
4 fy
30
= (1,4 / 400) =
4 x 400
= 0,0035 = 0,0034
Tulangan Tumpuan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V
Mu = 17203,96 kgm
36
Struktur Beton Bertulang 2
As = ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 466,2
n 2,31 3buah
1 200,96
.d 2
4
Tulangan Lapangan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V
Mu = 37139 kgm
As=ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 611,388
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 3,04 4buah
1 200,96
.d 2
4
37
Struktur Beton Bertulang 2
fc’ = 30 MPa
fy = 240 MPa
bw = 300 mm
d = 444 mm
1 1
Vc fc' .bw.d 30' .(300).( 444).(10 3 ) 121,594 kN
6 6
Vu 74,072
Vs Vc 36,478 86,975 kN
0,6
Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang
38
Struktur Beton Bertulang 2
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550 kg/m2) + 1,6 (250 kg/m2) = 2260 kg/m2
39
Struktur Beton Bertulang 2
Bentang AB = BC = CD = DE
q1 = 7345 kg/m
q4 = 328,32 kg/m
BI II
6,00 m
312500 cm 3
45 cm
Struktur Beton Bertulang 2
1
(45) (45) 3
12
341718,75 cm 3
K AB 2083,33 E
AB 0,329
K AB K A 2083,33 E 3905,357 E
KA 3905,357 E
A 0.670
K AB K A 2083,33 E 3905,357 E
q4 = 328,32 kg/m
BA II
6,00 m
41
Struktur Beton Bertulang 2
1
Mlapangan 18363. (3,00) 8278,5 .(328,32)(3,00) 2
2
1
.(7345).(3,00). 1 .(3,00)
2 3
= 34315,56 kgm
h : 500 mm
b : 300 mm
h d
Selimut : 40 mm
Diameter : 16 mm
1
Tinggi Balok Efektif (d) = h p sengkang Tulangan
2
1
= 500 40 8 (16)
2
= 444 mm
fc'
min = (1,4 / fy ) min =.
4 fy
30
= (1,4 / 400) =
4 x 400
= 0,0035 = 0,0034
Tulangan Tumpuan
42
Struktur Beton Bertulang 2
Bentang AB = BC = CD = DE
Mu = 28528,711 kgm
As = ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 466,2
n 2,31 3buah
1 200,96
.d 2
4
Tulangan Lapangan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V
Mu = 34315,56 kgm
43
Struktur Beton Bertulang 2
As=ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 611,388
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 3,04 4buah
1 200,96
.d 2
4
fc’ = 30 MPa
fy = 240 MPa
bw = 300 mm
d = 444 mm
1 1
Vc fc' .bw.d 30' .(300).( 444).(10 3 ) 121,594 kN
6 6
Vu 74,072
Vs Vc 36,478 86,975 kN
0,6
Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang
44
Struktur Beton Bertulang 2
PERHITUNGAN KOLOM
45
Struktur Beton Bertulang 2
450 mm
450 mm
Diketahui :
Pu = R 2 + Mm
= 225,825 + 371,39 = 597,215 kN
Mm = Perhitunganmomenlapanganmaksimum
fy = 400 MPa
fc = 24 Mpa
LuasPenampangKolom= 450 x 450 = 202500 mm2
Direncanakankolomdengan data sbb :
Diameter tulanganutama () = 16 mm (8D-16mm)
Diameter tulangansengkang () = 8 mm (8mm-150)
SelimutBeton (Cover) = 40 mm
DimensiKolom = 450 mm x 450 mm
Sehinggatinggiefektif (d) = 450 -40 – 8 – ½ (16) = 394 mm
- Modulus elastisitasBeton
- MomenInersiaKolom
1 1
Ig = b.h3 = (450)(4503 ) = 341, 7.x10 7 mm 4
12 12
- MomenInersiaBalok
46
Struktur Beton Bertulang 2
1 1
Ig b. h3 (300) (5003 ) 312,5.x107 mm4
12 12
- Menghitungfaktortekuk
1, 2 LD 1, 2(15, 5)
bd = = = 0,823
1, 2 LD +1, 6LL 1, 2(15, 5) +1, 6(2, 5)
- Untuk balok
Ec Ig Ec .Ig 10 9
= 71953,7609 KN.m
maka : EI b =
[ EcIg / 5] [ 71953, 7609 / 5]
= = 7893, 9946 kN.m 2
1+ b d 1+ (0,823)
- Untuk kolom
Ec Ig Ec .Ig 10 9
= 78677,1203 KN.m
- Faktorkekanganujung
𝐿𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = 3,5 m
𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 6 m
EI K / LKolom 4932, 35
y= = = 3, 75
EI b / LBalok 1315, 67
47
Struktur Beton Bertulang 2
Lu = K.5,3 r = 0,3 h
makapengaruhkelangsingantidakperluditinjau.
- KekakuanKolom
- Diketahui : Mu = 202,43kN.m
Pu= 597,215kN.m
= 1,0
MenghitungPembesaranmomenpada portal
- Mc = . Mu
= 1 x 202,43 = 202,43kNm
Pu 597, 215
- Pnperlu = = = 746, 52 kN
j 0,8
MenghitungMomen Nominal yang diperlukan
Mc 202, 43
- Mnperlu = = = 253, 037 kNm
j 0,8
- min<perlu , makadiambilperlu
48
Struktur Beton Bertulang 2
MenghitungKuat Nominal
Mn 253, 037x10 6
Rn = = = 3, 622
b. d 2 (450).(394)2
Menghitung Moment
fy 400
M = = =19, 61
0,85. fc' (0,85).(24)
1,4 1,4
- min 0,0035
fy 400
- As = .b . d
= 0,01004 . (450) (394)
= 1780.092 mm2
4 4
- PenulanganTerhadapGeser
Gaya Lintang maximum (Vu) = 22,014kN
fc’ = 24MPa
fy = 400 MPa
bw = 450 mm
49
Struktur Beton Bertulang 2
d = 394 mm
æ1 ö æ1 ö
Vc = ç fc' ÷.bw.d = ç 24 ÷.(450).(394).(10-3 ) =144, 76kN
è6 ø è6 ø
Av bw 450
= = = 0, 375
S 3 fy 3.(400)
157
S 475,758, mm
0,33
S 475,758
S maks = 237,879 mm
2 2
diambilsengkang 8–150 mm
10 -225 mm
50
Struktur Beton Bertulang 2
400 mm
8 19 mm
400 mm
PERENCANAAN PONDASI
Mu = 202,43 KN.m
Pu = 597,215 KN
51
Struktur Beton Bertulang 2
HA = 22,014 kN
b = 24 KN /m
3
t = 16 KN / m3
Pu
Mu
Ha
df
Perencanaan pondasi berbentuk bujursangkar, jenis pondasi adalah telapak lebar (spread
footing)
52
Struktur Beton Bertulang 2
= 24.B2.0,3
= 7,2 B2 KN
2. Beban Luar
Pu = 597,215 KN
p
B2
tan ah
tan ah . B 2 p
b b 2 4ac
B1, 2
2a
dicoba B = 2
53
Struktur Beton Bertulang 2
= 678,287 kN
p Mx 1 1
max = dimana W = B.B 2 (2)( 2) 2 1,3333 m3
B2 W 6 6
678,287 (202,43)
= 321,398 tan ah 225.........tidak OK !
(2) 2 (1,3333)
Frietien file :
Dimana :
D = diameter tiang = 8 cm
= 200
28,243
Dfn = 18,829kN 250
1,5
250
Eff group :
500
1 (n 1)m (m 1)n
Eg
90.m.n 500
dimana : 250
250
54
Struktur Beton Bertulang 2
P total = m . n . Eg . Dfn
= 4 . 4 . 0,677 . 18,829
= 203,955 kN
= 80 kN/m2
Dari perhitungan diatas penambahan cerucuk menjadikan daya dukung tanah lebih besar
Mu = 202,43 kNm
Mu 202,43
bd 2 2.(0,3) 2 =1124,611 kN
55
Struktur Beton Bertulang 2
Menurut tabel 9 contoh dari buku grafik dan table perencanaan Beton Bertulang
Tabel 5.1.a didapat = 0,0017
As = . b . d
= 2100 mm2
0,45
8- 150
22-200
2,00
22 -200
2,00
A 22-200
A
0,45 0,30
* * * * * * * * * *
2,00 2,00
A. Sloof Memanjang
Dimensi pada sloof memanjang
b sloof = 300 mm = 0,3 m
56
Struktur Beton Bertulang 2
= 16048 kg.m
57
Struktur Beton Bertulang 2
540000 Cm3
58
Struktur Beton Bertulang 2
= 12037,416 kg
= 26070,955 kg
1
Mlapangan 11756,62. (3,25) 10425 .(414,72), (3,25) 2
2
6780.(3,00) 1 1
. 0,125 (3,00) .(6780).(0,125) 2
2 3 2
= 37139 kg.m
h = 400 mm
b = 300 mm
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
p = 40 mm
fy = 400 Mpa
fc’ = 30 MPa
d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 600 – 40 – ½ . 19 - 10
= 540.5 mm
√𝑓𝑐 ′
min =4 𝑓𝑦
√30
= 4𝑥400 = 0,0034
min = (1,4 / fy)
59
Struktur Beton Bertulang 2
A min 453
min =. = = 0.00793
b.d 300 x540.5
Tulangan Tumpuan
Bentang tumpuan I-II=II-III=III-IV=IV-V
Mu = 17203,96 Kg.m
As =ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 466,2
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 2.31 3buah
1 200,96
.d 2
4
Tulangan Lapangan
Bentang I-II=II-III=III-IV=IV-V
Mu = 37139 Kg.m
As=ρ.b.d
60
Struktur Beton Bertulang 2
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 519,48
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 2,584 3buah
1 200,96
.d 2
4
fc’ = 30 MPa
fy = 240 MPa
bw = 300 mm
d = 444 mm
1 1
Vc fc' .bw.d 30' .(300).( 444).(10 3 ) 121,594 kN
6 6
Vu 74,072
Vs Vc 36,478 86,975 kN
0,6
Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang
61
Struktur Beton Bertulang 2
62
Struktur Beton Bertulang 2
1
I b h3
12
60 Cm
1
(30) (60) 3
12
30 Cm
540000 Cm3
K AB 3600 E
AB 0,304
K AB K A 3600 E 8228.57 E
K AB 8228.57 E
B 0.695
K AB K A 3600 E 8228.57 E
= 18622,576 kg
1
Mlapangan 18622,576 . (3.00) 48278,5 .(326,32), (3) 2
2
1
.(7345).(3). 1 .(3)
2 3
= 34315,56
63
Struktur Beton Bertulang 2
Untuk perhitungan tulangan lentur sloof diambil pada bentang dengan moment
terbesar
h = 400 mm
b = 300 mm
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
p = 40 mm
fy = 400 Mpa
fc’ = 30 MPa
d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 600 – 40 – ½ . 19 - 10
= 540.5 mm
√𝑓𝑐 ′
min =
4 𝑓𝑦
√30
= 4𝑥400 = 0,0034
min = (1,4 / fy)
A min 453
min =. = = 0.00793
b.d 300 x540.5
Tulangan Tumpuan
Bentang tumpuan AB=BC=CD=DE
Mu = 28528,711 Kg.m
As =ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
64
Struktur Beton Bertulang 2
As 466,2
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 2.31 3buah
1 200,96
.d 2
4
Tulangan Lapangan
Bentang AB=BC=CD=DE
Mu = 37139 Kg.m
As=ρ.b.d
=1/4 x x 162
=200,96 mm2
As 519,48
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n 2,584 3buah
1 200,96
.d 2
4
fc’ = 30 MPa
fy = 240 MPa
bw = 300 mm
d = 444 mm
1 1
Vc fc' .bw.d 30' .(300).( 444).(10 3 ) 121,594 kN
6 6
65
Struktur Beton Bertulang 2
Vu 74,072
Vs Vc 36,478 86,975 kN
0,6
Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang
66