Anda di halaman 1dari 66

Struktur Beton Bertulang 2

Perencanaan Portal Ekivalen

6.50 m 6.50 m 6.50 m 6.50 m

E
6.00 m

D
6.00 m

C
6.00 m

B
6.00 m

A
I II III IV V
Tampak Atas Bangunan
3.50 m
3.50 m

6.50 m 6.50 m 6.50 m 6.50 m

Tampak Depan Bangunan


3.50 m
3.50 m

6.00 m 6.00 m 6.00 m 6.00 m

Tampak Samping Bangunan

1
Struktur Beton Bertulang 2

A. Data-Data Perencanaan :
a. Mutu beton (fc’) : 24 Mpa
b. Berat volume beton : 2400 Kg/m3
c. Mutu baja (fy) :- Tulangan pokok balok & kolom = 400 Mpa
- Tulangan plat = 300 Mpa
- Tulangan sengkang = 240 Mpa
d. Modulus Elastisitas Baja (E) : 2x105 MPa
e. Jarak antar rangka : 6 meter (Arah memanjang bangunan)
6,5 meter (Arah melintang bangunan)
f. Panjang bangunan : 6 x 4 meter (Arah memanjang bangunan)
6,5 x 4 meter (Arah melintang bangunan)
g. Beban hidup : 250 Kg/m2 ( Fungsi lantai perkotaan )
h.  (berat jenis tanah) : 2 Kg/m2

2
Struktur Beton Bertulang 2

B. Menentukan Dimensi Elemen - Elemen Struktur Dan Level Beban Hidup Sehingga Bisa
Digunakan DDM

Pada metode perencanaan lansung, yang diperoleh adalah pendekatan nilai momen dan
geser dengan menggunakan penyederhanaan koefisien-koefisien yang telah disediakan oleh
peraturan, dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Minimum ada tiga bentang menerus pada masing-masing arah peninjauan.
2. Panel plat berbentuk persegi dengan rasio antara bentang panjang terhadap lebar diukur
dari sumbu tumpuan tidak lebih dari 2 yaitu :
6,5
= 1,083 ≤ 2 .....OK!
6

3. Panjang bentang bersebelahan pada masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari
sepertiga bentang yang lebih panjang.
4. Letak pusat kolom dapat menyimpang maksimum 10% dari bentang pada arah
penyimpangan dari sumbu antara garis pusat kolom yang beraturan.
5. Beban mati yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi saja dan tersebar merata pada
seluruh panel. Beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati. Perhitungan Beban
yang bekerja pada pelat dengan asumsi awal perhitungan dianggap tebal plat 120 mm.

Berat sendiri plat : 0,12 x 1 x 2400 = 288


Berat sendiri balok : 0,3 x 0,38 x 2400 = 273,6
Berat penutup lantai : 1 x 100 = 100
Berat pasangan batu bata : 3,5 x 250 = 875
𝑞𝐷𝐿 = 1536,6 𝑘𝑔/𝑚
Fungsi lantai (pertokoan) : 1 x 250 = 250
𝑞𝐿𝐿 = 250 𝑘𝑔/𝑚

3
Struktur Beton Bertulang 2

Karena asumsi awal beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati, maka:
3. 𝑞𝐷𝐿 > 𝑞𝐿𝐿
4609,8𝑘𝑔/𝑚 > 250 𝑘𝑔/𝑚. . … . . 𝑂𝐾‼!

6. Apabila panel plat ditumpu oleh balok pada keempat sisinya, syarat kekakuan relatif
balok pada dua arah yang saling tegak lurus adalah :
∝ (𝑙 )2
2.0 < ∝1 (𝑙2 )2 < 5.0
2 2

Pemeriksaan tebal berdasarkan syarat lendutan (di tinjau panel 1) :

650 cm

2
30×50 cm

30×50 cm
600 cm 1 Panel 1 600 cm
3
30×50 cm

30×50 cm
4

650 cm

𝑙𝑛1 arah memanjang = 6.5 − 0.15 − 0.15 = 6.2 m

𝑙𝑛2 arah melebar = 6 − 0.15 − 0.15 = 5.7 m

Nilai banding panjang terhadap lebar bentang bersih:

6.2
β = = 1.0877
5.7

Perbandingan panjang sisi menerus dengan keliling panel:

650+600+650+600
𝛽𝑠 = 650+600+650+600 = 1 (karena semua tepi menerus)

4
Struktur Beton Bertulang 2

Berdasarkan SK-SNI T-03-2847-2002 pasal 3.2.5 – 3.3 untuk tebal plat dua arah syarat
yang harus dipenuhi yaitu kurang dari h minimum.

Pemeriksaan lendutan menggunakan persamaan :

𝑓𝑦
0.8+
1500
h≥ 𝑙𝑛
1
36+5𝛽(𝛼𝑚 −0,12(1+ ))
𝛽

Karena unsur ∝𝑚 dalam persamaan tersebut belum diketahui, sehingga di gunakan


persamaan berikut :

h < h𝑚𝑎𝑥

fy
0.8 +
h< 1500 ln
36 + 9β

300
0.8 +
h< 1500 × 6200
36 + 9 x 1.0877

h < 135.4022989 𝑚𝑚

120 mm < 135.4022989 𝑚𝑚 .........OK!

Dan tidak boleh lebih dari :


h < h𝑚𝑎𝑥

fy
0.8 +
h< 1500 ln
36
300
0.8+
1500
h< x 6200
36

120 mm < 172.2222222 𝑚𝑚 .........OK!

Maka dengan demikian anggapan awal tebal plat h = 120 mm, sejauh ini dapat di gunakan.

5
Struktur Beton Bertulang 2

Perhitungan ∝m dilakukan sebagai berikut:

Berdasarkan penampang pada hubungan plat dengan balok yang membentuk balok T,
maka lokasi titik berat penampang dapat ditentukan :

Sesuai SK SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.2 ayat 4, lebar efektif (𝑏𝐸 ) diperhitungkan sebagai
berikut :
𝑏𝐸 = 𝑏𝑤 + 2ℎ𝑤 = 300 + 2 𝑥 380 = 1060 𝑚𝑚
𝑏𝐸 = 𝑏𝑤 + 8ℎ𝑓 = 300 + 8 𝑥 120 = 1260 𝑚𝑚
Dengan syarat panjang sayap (flens) tidak lebih dari :
4𝑡 = 4 𝑥 120 = 480 𝑚𝑚
Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:
(𝐴1 𝑥 𝑋1 ) + (𝐴2 𝑥 𝑋2 ) 127200 𝑥 440 + 114000 𝑥 190
𝑦= =
𝐴1 + 𝐴2 127200 + 114000

= 321.840796 𝑚𝑚

1 1
𝐼𝑏 = 𝑥 𝑏1 𝑥 ℎ13 + 𝑏1 𝑥 ℎ1 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2 + 𝑥 𝑏2 𝑥 ℎ23 + 𝑏2 𝑥 ℎ2 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2
12 12

1 1
= 𝑥 1060 × 1203 × 1060 × 120 𝑥 (321.840796 − 500)2 + × 300
12 12
× 3803

+300 × 380 × (321.840796 − 500)2

= 5281902687 𝑚𝑚4

6
Struktur Beton Bertulang 2

Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:

(𝐴1 𝑥 𝑋1 ) + (𝐴2 𝑥 𝑋2 ) 81600 𝑥 440 + 114000 𝑥 190


𝑦= =
𝐴1 + 𝐴2 81600 + 114000

= 294.29447856 𝑚𝑚

1 1
𝐼𝑏 = 𝑥 𝑏1 𝑥 ℎ13 + 𝑏1 𝑥 ℎ1 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2 + 𝑥 𝑏2 𝑥 ℎ23 + 𝑏2 𝑥 ℎ2 𝑥 (𝑦 − 𝑦)2
12 12

1 1
= × 680 × 1203 + 680𝑥120 × (294.29447856 − 500)2 + × 300
12 12

× 3803 + 300𝑥380 𝑥 (294.29447856 − 500)2

= 4442112638 𝑚𝑚4

Untuk arah memanjang bangunan :

𝐼𝑏1 = 𝐼𝑏

1
𝐼𝑠1 = 𝑥 𝑙 𝑥 ℎ𝑓 3 = 936000000 𝑚𝑚4
12 1

𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠

𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝2 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 5.6431
𝑠1

𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝4 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 4.7458
𝑠1

7
Struktur Beton Bertulang 2

Untuk arah melebar bangunan :

𝐼𝑏2 = 𝐼𝑏

1
𝐼𝑠2 = 𝑥 𝑙 𝑥 ℎ𝑓 3 = 864000000 𝑚𝑚4
12 2

𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠

𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝1 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 5.1413
𝑠2

𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼
Sehingga ∝3 = 𝐸𝑐𝑠 𝑥 𝐼 𝑏 = 6.1133
𝑠2

5.1413+5.6431+6.1133+4.7458
Maka ∝𝑚 = = 5.410888157
4

Kemudian diulangi sekali lagi pemeriksaan dengan menggunakan persamaan lendutan dan
subsitusikan nilai m yang telah di dapat:

𝑓𝑦
0.8 +
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 1500 (𝑙𝑛 )
1
36 + 5𝛽 {𝛼𝑚 − 0.12 (1 + )}
𝛽

300
(0.8 + ) 6200
= 1500
1
36 + 5 𝑥 1.0877 {5.4109 − 0.12 (1 + 1.0877)}

= 96.61082108 𝑚𝑚

Maka dengan demikian, dapat tetap digunakan tabel pelat (h) = 120 mm.

8
Struktur Beton Bertulang 2

C. Menghitung Pembagian Momen-Momen Rencana Pada Plat Lantai Dan Balok Dengan
Metode Perencanaan Langsung (DDM)

Dalam proses perencanaan panel plat lantai, yang dikerjakan pertama kali adalah
menentukan momen statis total rencana pada kedua arah peninjauan yang saling tegak lurus.
Karena adanya tahanan pada tumpuan, maka momen tersebut didistribusikan untuk dapat
merencanakan penampang rangka portal terhadap momen-momen positf dan negatif. Kemudian
momen-momen positif dan negatif rencana tersebut didistibusikan kelajur kolom, lajur tengah dan
lajur balok (bila ada). Lebar lajur kolom ditentukan 25 % dari lebar lajur portal untuk masing-
masing disebelah kanan dan kiri sumbu kolom, sedangkan lebar lajur tengah adalah sisanya.
Selanjutnya tinggal merencanakan dimensi dan distribusi penulangan pada keduan arah yang
saling tegak lurus sesuai dengan peninjauan.

Sesuai SK-SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.6 ayat 3.2, distribusi momen statis total terfaktor
𝑀𝑜 pada bentang interior dikalikan faktor 0.35 untuk momen positif, dan faktor 0.65 untuk momen
negatif terfaktor (rencana). Sedangkan ayat 3.3 menentukan distribusikan momen statis total
terfaktor 𝑀𝑜 betang tepi (eksterior) seperti yang tercantum pada daftar berikut :

9
Struktur Beton Bertulang 2

1. Perhitungan Momen Statis Total :


Beban Rencana adalah :
Beban Mati
Berat plat : 0.12 x 2400 = 288
Berat sendiri balok : 0.38 x 2400 = 912
Berat penutup lantai : 100 = 100
Berat pasangan batu bata 1/2 : 250 = 250
q DL (tanpa bata) = 1300 kg/m2
q DL (dengan bata) = 1550 kg/m2
Beban Hidup
Fungsi lantai (pertokoan) : 250 = 250
q LL = 250 kg/m2

Meninjau kombinasi pembebanan untuk beban gravitasi yaitu:


(i)........ 𝑞𝑢 = 1,4 𝑥 𝑞𝐷𝐿
𝑘𝑔
𝑞𝑢 = 1,4 𝑥 1300 = 1820 (𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑎𝑡𝑎)
𝑚2
𝑘𝑔
𝑞𝑢 = 1,4 𝑥 1550 = 2170 2 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑎)
𝑚
(ii)....... 𝑞𝑢 = 1,2 . 𝑞𝐷𝐿 + 1,6 . 𝑞𝐿𝐿
kg
q u = 1.2 x 1300 + 1.6 x 250 = 1960 (tanpa bata)
m2
kg
q u = 1.2 x 1550 + 1.6 x 250 = 2260 2 (dengan bata)
m
Maka diambil qu yang paling besar, yaitu pada persamaan “(ii)”

Menurut SK SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.6 ayat 7 mengijinkan modifikasi sampai


10% untuk momen positif dan negatif terfaktor asalkan momen statis total untuk suatu
panel dalam arah yang ditinjau tidak boleh kurang dari jumlah yang diisyaratkan, ialah :
1
𝑀𝑜 = 𝑥 1960 𝑥 6 𝑥 (6.2)2 = 56507 𝑘𝑔. 𝑚 (tanpa bata)
8
1
𝑀𝑜 = 𝑥 2260 𝑥 6 𝑥 (6.2)2 = 65156 𝑘𝑔. 𝑚 (dengan bata)
8
Sehingga untuk arah melebar bangunan :
1
𝑀𝑜 = 𝑥 1960 𝑥 6.5 𝑥 (5.7)2 = 51740 𝑘𝑔. 𝑚 (tanpa bata)
8
1
𝑀𝑜 = 𝑥 2260 𝑥 6 𝑥 (5.7)2 = 59660 𝑘𝑔. 𝑚 (dengan bata)
8

10
Struktur Beton Bertulang 2

Maka distribusi momennya adalah sebagai berikut:

Untuk Arah Memanjang Bangunan Untuk Arah Melebar Bangunan


Bentang I-II Bentang E-D

𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 65156 = 10425 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 59660 = 9545.6 𝑘𝑔/𝑚

𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 65156 = 45609 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 59660 = 41762 𝑘𝑔/𝑚
+ +
𝑀𝑚 = 0.57 𝑥 65156 = 37139 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑚 = 0.57𝑥 59660 = 34006 𝑘𝑔/𝑚

Bentang II-III = III-IV Bentang C-D = B-C


− − − −
𝑀𝑘𝑟 = 𝑀𝑘𝑛 = 0.65 𝑥 56507 = 36729 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑘𝑟 = 𝑀𝑘𝑛 = 0.65 𝑥 51740 = 33631 𝑘𝑔/𝑚
+
𝑀𝑚 = 0.35 𝑥 56507 = 19777 𝑘𝑔/𝑚 +
𝑀𝑚 = 0.35 𝑥 51740 = 18109 𝑘𝑔/𝑚

Bentang VI-V Bentang B-A

𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 56507 = 9041.1 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑒− = 0.16 𝑥 51740 = 8278.5 𝑘𝑔/𝑚

𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 56507 = 39555 𝑘𝑔/𝑚 𝑀𝑖− = 0.7 𝑥 51740 = 36218 𝑘𝑔/𝑚
+
𝑀𝑚 = 0.57 𝑥 56507 = 32209 𝑘𝑔/𝑚 +
𝑀𝑚 = 0.5 𝑥 51740 = 29492 𝑘𝑔/𝑚

11
Struktur Beton Bertulang 2

2. Perhitungan Nilai 1 Pada Panel Plat Interior


Untuk panel plat interior, lajur kolom harus direncanakan untuk memikul sebagian
momen negatif interior (dalam persen) seperti dalam tabel “Distribusi Momen Negatif
Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-2002-03 pasal 3.6.6 ayat 4.1)” berikut ini :

Nilai 1 pada tabel di atas adalah untuk arah bentang l1. Untuk plat dua arah yang
ditumpu balok, 1 diambil sebagai nilai banding kekakuan lentur panel plat dengan lebar
yang dibatasi oleh garis tengah panel bersebelahan terhadap kekakuan masing-masing
balok, maka dengan demikian:
𝐸𝑐𝑏 𝐼𝑏
1 = 𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
 dengan catatan dalam tugasini 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠
5281902687
Untuk arahmemanjangbalok, 1 = = 5,6453
936000000
4442112638
Untuk arahmelebarbalok, 1 = 864000000
= 5,1413
𝑙
Apabila 𝛼1 (𝑙2 ) ≥ 1 .0 , maka momen rencana dalam balok diantara dukungan harus
1

direncanakan untuk memikul 85% dari momen lajur kolom.


𝑙
Sedangkan untuk,0.0 < 𝛼 (𝑙2 ) < 1.0, maka momen rencana didapat dengan interpolasi
1

linear antara 85% dan 0%.

3. Perhitungan Nilai 1 Pada Panel Plat Interior


Untuk panel plat eksterior, lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul
sebagian momen negatif eksterior (dalam persen) seperti dalam tabel “Distribusi Momen
Negatif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.2)” berikut ini :

12
Struktur Beton Bertulang 2

𝐸𝑐𝑏 𝐶
Sedangkan, 𝛽𝑡 = , adalah nilai banding kekakuan torsi penampang balok tepi
2𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠

terhadap kekakuan lentur plat dengan lebar sama dengan bentang balok, yang diukur antara
sumbu tumpuan. Dimana:
C = Konstanta penampang untuk menentukan kekakuan puntir
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas plat beton
Is = Momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto plat
Lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen positif
(dalam persen) seperti tampak dalam tabel Distribusi Momen Positif Interior pada lajur
kolom “(SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.4)” berikut ini:

300 3003 380 120 1203 680


Keadaan 1, C = (1- 0,63 380 ) + (1- 0,63 680 )
3 3

C = 2067134400 𝑚𝑚4

300 3003 380 120 1203 380


Keadaan 2, C = (1- 0,63 500 ) + (1- 0,63 380 )
3 3

C = 2974334400𝑚𝑚4

Maka di ambil nilai C yang terbesar ,yaitu pada keadaan 2.


C = 2974334400 𝑚𝑚4

13
Struktur Beton Bertulang 2

300 3003 380 120 1203 1060


Keadaan 1, C = (1- 0,63380) + (1- 0,63 1060)
3 3
4
C = 2286014400 𝑚𝑚
300 3003 500 120 1203 380
Keadaan 2, C = (1- 0,63500) + (1- 0,63 380)
3 3
4
C = 3149668800 𝑚𝑚
Maka di ambil nilai C yang terbesar ,yaitu pada keadaan 2.
C = 3149668800𝑚𝑚4
Elemen penahan torsi tegak lurus terhadap portal yang ditinjau. Sehingga untuk arah
memanjang (Portal B-B)
2974334400
t = = 1,7213
2 864000000
Sehingga untuk arah melebar (Portal I-I)
3149668800
t = = 1,6825
2 936000000

4. Memberi Momen Tumpuan dan Lapangan Pada Jalur Kolom


a) Arah Memanjang Bangunan

Bentang (eksterior) Me-


𝛼1 = 5,6431
𝑙2 600
= = 0,9231
𝑙1 650
𝑙
𝛼1 𝑙2 = 5,209 > 1,0
1

𝛽𝑡 = 1,7213

15 (1 −0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5

14
Struktur Beton Bertulang 2

22,692 (2,5 − 1,7213)


𝑦𝑥 = + 77,308 = 84,376
2,5

Faktor momen dari interpolasi nilai


0.5 0.9231 1
𝛽𝑡 = 0 100 100 100
1,721258333 84.376
𝛽𝑡 ≥ 2.50 90 77.308 75

Bentang (interior) Mi-

𝛼1 = 5,6431

𝑙2 600
= = 0,9231
𝑙1 650

𝑙2
𝛼1 = 5,209 > 1,0
𝑙1

15 (1 − 0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5

Factor momen dari interpolasi nilai


0.5 0.9231 1
𝒍𝟐
𝜶𝟏 ( ) > 1 90 77,308 7,5
𝒍𝟏

Bentang (interior) Mm+

𝛼1 = 5,6431

𝑙2 600
= = 0,9231
𝑙1 650
𝑙
𝛼1 𝑙2 = 5,209 > 1,0
1
15 (1 −0,9231)
𝑦𝑥 = + 75 = 77,308
0,5

Factor momen dari interpolasi nilai


0.5 0.9231 1
𝒍𝟐
𝜶𝟏 ( ) > 1 90 77,308 7,5
𝒍𝟏

15
Struktur Beton Bertulang 2

b) Arah Melebar Bangunan

Bentang (Eksterior) Me-

𝛼1 = 5,1413

𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600

𝑙2
𝛼1 = 5,5698 > 1,0
𝑙1
30 (2 −1,0833)
𝛽𝑡 = 1,6825 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5

27,5 (2,5 − 1,6825)


𝑦𝑥 = + 72,5 = 81,492
2,5

Faktor momen dari interpolasi nilai


1 1,0833 2
𝛽𝑡 = 0 100 100 100
1,682515385 81,492
𝛽𝑡 ≥ 2.50 75 72,5 45

Bentang (interior) Mi-

1= 5,1314

𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600

𝑙 30.(2−1,0833)
1 𝑙2 = 5,5698 > 1,0 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5
1

Faktor momen dari interpolasi nilai

1 1,0833 2

𝑙2
1 >> 1 75 72,5 45
𝑙1

16
Struktur Beton Bertulang 2

Bentang (interior) Mm+

1= 5,1314

𝑙2 650
= = 1,0833
𝑙1 600

𝑙 30.(2−1,0833)
1 𝑙2 = 5,5698 > 1,0 𝑦𝑥 = 1
+ 45 = 72,5
1

Faktor momen dari interpolasi nilai

1 1,0833 2

𝑙2
1 >> 1 75 72,5 45
𝑙1

Bagian momen positif dan negatif terfaktor yang tidak dipikul oleh lajur kolom dianggap
bekerja pada setengah lajur tengah di kedua sisi lajur kolom. Panjang bentang berturutan tidak
selalu harus sama, demikian juga lebar lajur kolom. Dengan demikian masing-masing lajur tengah
direncanakan mampu menahan jumlah dari dual kali setengah momen lajur tengah. Lajur tengah
yang sejajar dan bersebelahan dengan tumpuan dinding tepi direncanakan dengan momen dari
setengah lajur tengah yang di dapat dari baris pertama kolom interior.

Untuk rangka portal berbentang banyak apabila tidak semua bentang dibebani secara
serempak, akan terasa bahwa metode perencanaan lansung sangat peka terhadap perubahan
momen lapangan positif. Apabila beban bekerja secara berselang-seling pada bentang-bentang,
perubahan nilai momen negatif di tumpuan umumnya hanya kecil sedangkan perubahan momen
positif lapangan cukup besar Apabila nilai banding beban hidup terhadap beban mati cukup besar,
maka perubahan momen positif tersebut dapat mencapai 50% dari yang diperoleh dengan cara
distribusi beban secara merata. Pertambahan momen tersebut dapat mengakibatkan lendutan
berlebihan dan selanjutnya timbul retak pada panel plat interior. Cara mencegah dan
menguranginya adalah dengan memperkaku kolom-kolom. Untuk selanjutnya, agar
mempermudahkan dalam pengerjaanya, dibuat tabel distribusi momen.

17
Struktur Beton Bertulang 2

5. Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat gaya geser


qU = 1960 kg/m2 (tanpa pasangan bata)
qU = 2260 kg/m2 (dengan pasangan bata)
Untuk arah memanjang bangunan,
𝑙2
1 . = 5,6431
𝑙1
Untuk arah melebar bangunan,
𝑙2
1 . = 5,1413
𝑙1
𝑙
Karena 1 . 𝑙2 > 1.0 pelimpahan geser akibat beban qU dari plat ke balok akan mengikuti
1

bentuk bidang trapesium dan segitiga dengan menarik garis sudt 45o dan garis di tengah-tengah
panel arah memanjang. Bagian beban yang lebih besar akan dipikul oleh balok bentang arah
melebar dengan harga terbesar terdapat di muka kolom interior pertama.

Gaya geser rencana untuk setiap meter lebar pada arah melebar, adalah:
1 1,15 × 1960 × 5,72
𝑉𝑢 = (1,15). (𝑞𝑢 ). (𝑙𝑛2 )2 = = 6423,9𝑘𝑔/𝑚′
2 2 × 5,7
1 2
1,15 × 2260 × 5,72
𝑉𝑢 = (1,15). (𝑞𝑢 ). (𝑙𝑛2 ) = = 7407,2𝑘𝑔/𝑚′
2 2 × 5,7
Tinggi efektif plat, d = hf - 20 - 0.5 = 96 mm
1 1
𝑉𝑐 =  ( × √𝑓𝑐′) 𝑏. 𝑑 = 0,6 × × √24 × 1000 × 96 = 470302,0306 𝑘𝑔/𝑚′
6 6
𝑉𝑢 < 𝑉𝑐
Dengan demikian tebal plat cukup aman dan tahan terhadap geser

18
Struktur Beton Bertulang 2

19
Struktur Beton Bertulang 2

20
Struktur Beton Bertulang 2

21
Struktur Beton Bertulang 2

22
Struktur Beton Bertulang 2

Distribusi Momen Untuk Arah Memanjang

Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V


Me- Mi- Mm+ Mkr- = Mkn- Mm+ Me- Mi- Mm+
Mu (kgm) 10425,00 45609,00 37139,00 36729,42 19777,00 9041,10 39555,00 32209,00
FaktorDistribusi 84,38 77,31 77,31 77,31 77,31 84,38 77,31 77,31
0,84 0,77 0,77 0,77 0,77 0,84 0,77 0,77
MomenRencanaLajurKolom
10425,00 45609,00 37139,00 36729,42 19777,00 9041,10 39555,00 32209,00
(kgm)
8796,20 35259,00 28711,00 28394,67 15289,60 7628,88 30579,97 24900,78
0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85
MomenBalok 85% (kgm) 8796,20 35259,00 28711,00 28394,67 15289,60 7628,88 30579,97 24900,78
7476,77 29970,00 24404,35 24135,47 12996,16 6484,55 25992,97 21165,66
0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Momen Plat 15% (kgm) 8796,20 35259,00 28711,00 28394,67 15289,60 7628,88 30579,97 24900,78
1319,43 5288,90 4306,65 4259,20 2293,44 1144,33 4587,00 3735,12
10425,00 45609,00 37139,00 36729,42 19777,00 9041,10 39555,00 32209,00
MomenRencanaLajur
8796,20 35259,00 28711,00 28394,67 15289,60 7628,88 30579,97 24900,78
Tengah (kgm)
1628,80 10350,00 8428,00 8334,75 4487,40 1412,22 8975,03 7308,22

23
Struktur Beton Bertulang 2

Distribusi Momen Untuk Arah Melebar

Bentang E-D Bentang D-C = C-B Bentang B-A


Me- Mi- Mm+ Mkr- = Mkn- Mm+ Me- Mi- Mm+
Mu (kg.m) 9546,60 41762 34006 33631,21 18109 8278 36218 29492
Faktor
81,49 72,50 72,50 72,50 72,50 81,492 72,50 72,50
Distribusi
Momen 0,8149 0,725 0,725 0,725 0,725 0,815 0,725 0,725
Rencana Lajur 9546,6 41762,0 34006,0 33631,2 18109,0 8278,0 36218,0 29492,0
Kolom (kg.m) 7778,90 30277,45 24654,35 24382,63 13129,03 6745,91 26258,05 21381,70
0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85
Momen Balok
7778,9 30277,5 24654,4 24382,6 13129,0 6745,9 26258,1 21381,7
85% (kg.m)
6612,07 29970,00 20956,20 20725,23 11159,67 5734,02 22319,34 18174,45
0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Momen Plat
7778,9 30277,5 24654,4 24382,6 13129,0 6745,9 26258,1 21381,7
15% (kg.m)
1166,84 4541,6 3698,15 3657,39 1969,35 1011,89 3938,71 3207,26

Momen 9546,60 41762,00 34006,00 33631,21 18109,00 8278,00 36218,00 29492,00


Rencana Lajur 7778,90 30277,45 24654,35 24382,63 13129,03 6745,91 26258,05 21381,70
Tengah (kg.m) 1767,70 11484,55 9351,65 9248,58 4979,98 1532,09 9959,95 8110,30

24
Struktur Beton Bertulang 2

Distribusi Momen Plat Untuk Lajur Kolom Arah Memanjang


Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V
Me- Mi- Mm+ Mkr- = Mkn- Mm+ Me- Mi- Mm+
Momen Plat (Mu)
1319,42 5288,9 4306,67 4259,2 2293,42 1144,28 4586,83 3734,99
(kg.m)
Lebar Lajur
0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97
Kolom
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Momen Plat (Mn)
1360,23 5452,47 4439,87 4390,92 2364,35 1179,67 4728,69 3850,51
(kg.m)
1700,29 6815,59 5549,84 5488,65 2955,43 1474,55 5910,86 4813,13

Distribusi Momen Plat Untuk Lanjur Tengah Arah Memanjang


Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V
Me- Mi- Mm+ Mkr- = Mkn- Mm+ Me- Mi- Mm+
Momen Plat
1628,80 10350,00 8428,00 8334,75 4487,40 1412,22 8975,03 7308,22
(Mu) (kg.m)
Lebar Lajur
0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97
Kolom
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Momen Plat
1085,84 6899,83 5618,43 5556,502 2991,96 941,703 5983,93 4872,62
(Mn) (kg.m)
1357,3 8624,79 7023,04 6945,62 3739,95 1177,13 7479,91 6090,78

25
Struktur Beton Bertulang 2

Momen Plat Untuk Lajur Kolom Pada Arah Melebar


Bentang E-D Bentang D-C = C-B Bentang B-A
-
Me Mi- Mm +
Mkr- = Mkn- Mm+ Me -
Mi- Mm+
Momen Plat
1166,84 4541,62 3698,15 3657,39 1969,35 1011,89 3938,71 3207,26
(Mu) (kg.m)
Lebar Lajur
0,945 0,945 0,945 0,945 0,945 0,945 0,945 0,945
Kolom
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Momen Plat
1234,75 4805,93 3913,4 3870,26 2083,99 1070,84 4167,97 3393,92
(Mn) (kg.m)
1543,43 6007,41 4891,75 4837,82 2604,98 1338,55 5209,96 4242,4

Momen plat untuk lajur tengah Pada Arah Melebar


Bentang E-D Bentang D-C = C-B Bentang B-A
Me- Mi- Mm+ Mkr- = Mkn- Mm+ Me- Mi- Mm+
Momen Plat
1767,70 11484,55 9351,65 9248,58 4979,98 1532,09 9959,95 8110,30
(Mu) (kgm)
Lebar Lajur
162,5 162,5 162,5 162,5 162,5 162,5 162,5 162,5
Kolom
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Momen Plat
10,8718 70,6739 57,5487 56,914 30,646 9,428 61,292 49,91
(Mn) (kgm)
13,58 88,34 71,93 71,14 38,31 11,78 76,61 62,38

26
Struktur Beton Bertulang 2

D. Perencanaan Penulangan Konstruksi


1. Merencanakan Tulangan Plat Lantai
Momen tumpuan terbesar arah memanjang bangunan: Mn = 8624,79 kg.m
Sebagai langkah awal, dianggap (d-0,5a) = 0,9d
Mn = As fs (d − 0,5a)

86247901,92 = As x 300 x 0,9 x 96


86247901,92
As = = 3327,465352 mm2
300x0,9x96
As fs 3327,46 x 300
a = = = 48,933 mm
0,85 fc ′ b 0,85 x 24 x 1000
Mn = As fs (d − 0,5a)
86247901,92 = As x 300 x (96 − 0,5 x 48,933)
86247901,92
As = = 4019,007002 mm2
300 (96 − 0,5 x 48,933)
Dicoba menggunakan batang tulangan D13 dengan As = 132,732 mm2.

a) Menentukan nilai𝜌𝑏
0,85 x fc ′ x β1 600
𝜌𝑏 = x( )
fy 600 + fy
0,85 x 24 x 0,85 600
= ( )
300 600 + 300
= 0,03853
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 x 𝜌𝑏
= 0,0289

b) Menentukan Tulangan

d = h − s − 0,5 x ɸ
Mu
Rn =
ɸ x b x d2

27
Struktur Beton Bertulang 2

0,85 x fc′ 2 x Rn
ρ= x (1 − √1 − )
fy 0,85 x fc′

1,4
ρmin = = 0,00466667
fy
Syarat: ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks
As = ρ x b x d
As
n=

28
Struktur Beton Bertulang 2

Penulangan Pelat Arah Memanjang Bangunan:


Momen plat Mu = 0,8
untuk lajur Mn ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan As (mm2) n
kolom (N.mm)
Me- 1,4 x 107 19 90,5 2,07599 0,00731 OK - 661,848 3
Mi- 5,5 x 107 19 90,5 8,32159 0,03882 TIDAK pmin 422,333 2
Mm + 7 19 90,5 6,77615 0,0286 OK - 2588,55 10
4,4 x 10
Mkr- = Mkn- 4,4 x 107 19 90,5 6,70146 0,02818 OK - 2549,86 9
Mm + 7 19 90,5 3,60848 0,01334 OK - 1206,9 5
2,4 x 10
Me - 7 19 90,5 1,80042 0,00629 OK - 569,475 3
1,2 x 10
Mi- 4,7 x 107 19 90,5 7,21695 0,03123 TIDAK pmin 422,333 2
Mm + 7 19 90,5 5,87666 0,02373 OK - 2147,48 8
3,9 x 10

Momen plat
Mu = 0,8
untuk lajur ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan As (mm2) n
Mn (N.mm)
tengah
Me- 10858417 19 90,5 1,65722 0,00577 OK - 522,072 2
-
Mi 68998321,5 19 90,5 10,5306 - TIDAK pmaks 2615,45 10
Mm+ 56184347,5 19 90,5 8,57488 0,04086 TIDAK pmin 422,333 2
- -
Mkr = Mkn 55565020 19 90,5 8,48036 0,04008 TIDAK pmin 422,333 2
+
Mm 29919626,2 19 90,5 4,56635 0,01746 OK - 1580,46 6
Me- 9417034,21 19 90,5 1,43723 0,00497 OK - 450,019 2
-
Mi 59839252,3 19 90,5 9,1327 0,046 TIDAK pmin 422,333 2
Mm+ 48726248,3 19 90,5 7,43662 0,03261 TIDAK pmin 422,333 2

29
Struktur Beton Bertulang 2

Penulangan Pelat Arah Melebar Bangunan:


Momen plat
Mu = 0,8 As
untuk lajur ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan n
Mn (Nmm) (mm2)
kolom
Me- 12347461,8 19 109,5 1,28724 0,00444 TIDAK pmin 511 2
-
Mi 48059253,1 19 109,5 5,01024 0,0195 OK - 2134,75 8
Mm+ 39133963,3 19 109,5 4,07977 0,01533 OK - 1678,24 6
- -
Mkr = Mkn 38702584,4 19 109,5 4,0348 0,01533 OK - 1657,09 6
+
Mm 20839853,1 19 109,5 2,17258 0,00768 OK - 840,422 3
Me- 10708418,2 19 109,5 1,11637 0,00383 TIDAK pmin 511 2
-
Mi 41679706,3 19 109,5 4,34517 0,01648 OK - 1804,69 7
+
Mm 33939189,4 19 109,5 3,53821 0,01305 OK - 1428,47 6

Momen plat
Mu = 0,8 As
untuk lajur ɸ (mm) d (mm) Rn ρ Syarat Keterangan n
Mn (Nmm) (mm2)
tengah
Me- 108717,603 19 109,5 0,01133 3,8 x 10−5 TIDAK pmin 511 2
Mi- 706738,725 19 109,5 0,07368 0,00025 TIDAK pmin 511 2
+
Mm 575487,248 19 109,5 0,06 0,0002 TIDAK pmin 511 2
- -
Mkr = Mkn 569143,575 19 109,5 0,05933 0,0002 TIDAK pmin 511 2
Mm+ 306461,925 19 109,5 0,03195 0,00011 TIDAK pmin 511 2
Me -
94286,0624 19 109,5 0,00983 −5 TIDAK pmin 511 2
3,3x 10
-
Mi 612923,85 19 109,5 0,0639 0,00021 TIDAK pmin 511 2
Mm+ 499095,135 19 109,5 0,05203 0,00017 TIDAK pmin 511 2

30
Struktur Beton Bertulang 2

Rekap Jumlah Tulangan

Momen ɸ (mm) n (buah) S (mm) Penulisan

Momen plat
untuk lajur 19 10 91 10 D19 - 95 mm
Arah kolom
Memanjang Momen plat
untuk lajur 19 10 91 10 D19 - 95 mm
tengah
Momen plat
untuk lajur 19 8 112 8 D19 - 112 mm
kolom
Arah Melebar
Momen plat
2 D19 - 335
untuk lajur 19 2 334
mm
tengah

31
Struktur Beton Bertulang 2

PERENCANAAN BALOK

Penulangan Pada Balok


a) Pada Portal B-B
Perhitungan dilakukan pada balok yang mendapat beban paling besar (paling
extrime), pada gambar ditunjukan pada portal B.

Pembebanan pada balok memanjang

 Dimensi pada balok memanjang


b balok = 300 mm = 0,3 m

h balok = 500 mm = 0,5 m

 Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550 kg/m2) + 1,6 (250 kg/m2) = 2260 kg/m2

1. Menghitung Beban-Beban yang Bekerja Pada Balok


 Beban akibat pelat :

q1  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

32
Struktur Beton Bertulang 2

q 2  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

q 3  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

 Beban akibat balok :


q 4  1,2 (h balok  h pelat ). bbalok .  beton  1,2 x (0,5  0,12) x 0,3 x 2400  328,32 kg/m

2. Menghitung Momen Primer


Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V

q1 = 6780 kg/m
3,00 m

q4 = 328,32 kg/m

BI II

6,50 m

Berdasarkan grafik tabel perhitungan beton bertulang (buku Gideon).

 Momen Primer akibat q1 :

q1 (l 3  2.a 2 .l  a 3 )
MF 
12.l

6780 (6,53  2.(3,00) 2 .(6,5)  (3,00) 3 )



12.(6,5)

= 16048 kgm

 Momen Primer akibat q4 :


1 1
MF  . q 4 . l 2  . (328,32). (6,5) 2  1155,96 kgm
12 12

33
Struktur Beton Bertulang 2

Jadi Momen primer total = 16048 + 1155,96 = 17203,96 kgm

3. Menghitung Faktor Distribusi


A. Menghitung Inersia Balok
1
I b h3
12
50 cm
1
 (30) (50) 3
12
30 cm

 312500 cm 3

B. Menghitung Inersia Kolom


1
I b h3
12
45 cm
1
 (45) (45) 3
12
45 cm
 341718,75 cm 3

C. Menghitung Kekakuan Kolom


4 EI 4 E (341718,75)
K I  K II  K III  K IV  K V    3905,357 E
L 350

D. Menghitung Kekakuan Balok


4 EI 4 E (312500)
K I  II  K II  III  K III  IV  K IV V    1923,077 E
L 650

E. Menentukan faktor distribusi (  )


Titik I = II = III = IV = V

K I  II 1923,077 E
 I  II    0,329
K I  II  K I 1923,077 E  3905,357 E
KI 3905,357 E
I    0.670
K I  II  K I 1923,077 E  3905,357 E

34
Struktur Beton Bertulang 2

4. Menghitung Momen Lapangan Maximum


Bentang I-II
q1 = 6780 kg/m
3,00 m

q4 = 328,32 kg/m

BI II
MI-II = 10425 kgm MII-I = 45609 kgm

6,50 m

328,32 . (6,5)  3,00  6,5  1 10425 45609


RI =  6780.   . 2  6,5  6,5
2  2

= 11756,62 kg

328,32 . (6,5)  3,00  6,5  1 10425 45609


RII =  6780.   . 2  6,5  6,5
2  2

= 22582,46 kg

1
Mlapangan  11756,62 . (3,25)  10425  .(328,32), (3,25) 2
2

6780.(3,00)  1  1
 . 0,125  (3,00)   .(6780).(0,125) 2
2  3  2

= 37139 kgm

35
Struktur Beton Bertulang 2

5. Menghitung Tulangan Tumpuan dan Lapangan Balok Memanjang

h : 500 mm

b : 300 mm
h d
Selimut : 40 mm

Diameter : 16 mm

Diameter Tulangan Sengkang : 8 mm

1
Tinggi Balok Efektif (d) = h  p   sengkang  Tulangan
2

1
= 500  40  8  (16)
2

= 444 mm

Menghitung rasio tulangan izin () ;

untuk fc’ = 30 MPa ; fy = 400 Mpa

fc'
min = (1,4 / fy ) min =.
4 fy

30
= (1,4 / 400) =
4 x 400

= 0,0035 = 0,0034

 Tulangan Tumpuan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V

Mu = 17203,96 kgm

Mu/(b.d2) = 17203,96/(0,3. 0,4442) = 290898,3308 kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,00156

ρρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρmin = 0,0035

36
Struktur Beton Bertulang 2

As = ρ.b.d

As = 0,0035 x 300 x 444 = 466,2 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

Jumlah Tulangan yang diperlukan :

As 466,2
n   2,31  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

 Tulangan Lapangan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V

Mu = 37139 kgm

Mu/(b.d2) = 37139/(0,3. 0,4442) = 627975,9489 kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,00459

ρ>ρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρ = 0,00459

As=ρ.b.d

As=0,00459 x 300 x 444 = 611,388 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

As 611,388
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    3,04  4buah
1 200,96
 .d 2
4

37
Struktur Beton Bertulang 2

Jadi dipakai tulangan 4Ø 16

B. Menghitung Tulangan Geser Balok Memanjang


Gaya Lintang maximum (Vu) = 7407,2 kg

fc’ = 30 MPa

fy = 240 MPa

bw = 300 mm

d = 444 mm

1  1 
Vc   fc' .bw.d   30' .(300).( 444).(10 3 )  121,594 kN
6  6 

½  Vc = ½ . (0.6). (121,594) = 36,478 kN

karena Vu > ½  Vc = 74,072 > 36,478, maka diperlukan tulangan geser.

Vu 74,072
Vs   Vc   36,478  86,975 kN
 0,6

Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang

Av. fy.d (157).( 240).( 444)


S   192,35mm
Vs (86,975).(1000)

Maka digunakan sengkang Ф10 – 200 mm

b) Pada Portal II-II


Perhitungan dilakukan pada balok yang mendapat beban paling besar (paling
extrime), pada gambar ditunjukan pada portal II.

Pembebanan pada balok memanjang

38
Struktur Beton Bertulang 2

 Dimensi pada balok memanjang


b balok = 300 mm = 0,3 m

h balok = 500 mm = 0,5 m

 Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550 kg/m2) + 1,6 (250 kg/m2) = 2260 kg/m2

1. Menghitung Beban-Beban yang Bekerja Pada Balok


 Beban akibat pelat :

q1  Wu x t  2260 x 3,25  7345 kg/m

q 2  Wu x t  2260 x 3,25  7345 kg/m

q 3  Wu x t  2260 x 3,25  7345 kg/m

 Beban akibat balok :


q 4  1,2 (h balok  h pelat ). bbalok .  beton  1,2 x (0,5  0,12) x 0,3 x 2400  328,32 kg/m

2. Menghitung Momen Primer

39
Struktur Beton Bertulang 2

Bentang AB = BC = CD = DE

q1 = 7345 kg/m

q4 = 328,32 kg/m

BI II

6,00 m

Berdasarkan grafik tabel perhitungan beton bertulang (buku Gideon).

 Momen Primer akibat q1 :


5 5
MF  .q1 .l 2  .(7345).(6,00) 2  13771,875 kgm
96 96

 Momen Primer akibat q4 :


1 1
MF  . q 4 . l 2  . (328,32). (6,00) 2  984,96 kgm
12 12

Jadi Momen primer total = 13771,875 + 984,96 = 28528,711 kgm

3. Menghitung Faktor Distribusi


F. Menghitung Inersia Balok
1
I b h3
12
50 cm
1
 (30) (50) 3
12
30 cm

 312500 cm 3

G. Menghitung Inersia Kolom


1
I b h3
12
45 cm
40

45 cm
Struktur Beton Bertulang 2

1
 (45) (45) 3
12

 341718,75 cm 3

H. Menghitung Kekakuan Kolom


4 EI 4 E (341718,75)
K A  K B  KC  K D  K E    3905,357 E
L 350

I. Menghitung Kekakuan Balok


4 EI 4 E (312500)
K A B  K B C  K C  D  K D  E    2083,33 E
L 600

J. Menentukan faktor distribusi (  )


Titik A=B=C=D=E

K AB 2083,33 E
 AB    0,329
K AB  K A 2083,33 E  3905,357 E
KA 3905,357 E
A    0.670
K AB  K A 2083,33 E  3905,357 E

4. Menghitung Momen Lapangan Maximum


Bentang AB
q1 = 7345 kg/m

q4 = 328,32 kg/m

BA II

6,00 m

328,32 . (6,00) 7345.(6,00) 8278,5 36218


RA = R B =    = 18363 kg
2 2 6,00 6,00

41
Struktur Beton Bertulang 2

1
Mlapangan  18363. (3,00)  8278,5  .(328,32)(3,00) 2
2

1
 
  .(7345).(3,00). 1 .(3,00) 
2 3 

= 34315,56 kgm

5. Menghitung Tulangan Tumpuan dan Lapangan Balok

h : 500 mm

b : 300 mm
h d
Selimut : 40 mm

Diameter : 16 mm

Diameter Tulangan Sengkang : 8 mm

1
Tinggi Balok Efektif (d) = h  p   sengkang  Tulangan
2

1
= 500  40  8  (16)
2

= 444 mm

Menghitung rasio tulangan izin () ;

untuk fc’ = 30 MPa ; fy = 400 Mpa

fc'
min = (1,4 / fy ) min =.
4 fy

30
= (1,4 / 400) =
4 x 400

= 0,0035 = 0,0034

 Tulangan Tumpuan

42
Struktur Beton Bertulang 2

Bentang AB = BC = CD = DE

Mu = 28528,711 kgm

Mu/(b.d2) = 28528,711/(0,3. 0,4442) = 290898,3308 kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,00156

ρρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρmin = 0,0035

As = ρ.b.d

As = 0,0035 x 300 x 444 = 466,2 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

Jumlah Tulangan yang diperlukan :

As 466,2
n   2,31  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

 Tulangan Lapangan
Bentang I-II = II-III = III-IV = IV-V

Mu = 34315,56 kgm

Mu/(b.d2) = 34315,56 /(0,3. 0,4442) = 627975,9489 kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,00459

ρ>ρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρ = 0,00459

43
Struktur Beton Bertulang 2

As=ρ.b.d

As=0,00459 x 300 x 444 = 611,388 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

As 611,388
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    3,04  4buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 4Ø 16

C. Menghitung Tulangan Geser Balok Memanjang


Gaya Lintang maximum (Vu) = 7407,2 kg

fc’ = 30 MPa

fy = 240 MPa

bw = 300 mm

d = 444 mm

1  1 
Vc   fc' .bw.d   30' .(300).( 444).(10 3 )  121,594 kN
6  6 

½  Vc = ½ . (0.6). (121,594) = 36,478 kN

karena Vu > ½  Vc = 74,072 > 36,478, maka diperlukan tulangan geser.

Vu 74,072
Vs   Vc   36,478  86,975 kN
 0,6

Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang

Av. fy.d (157).( 240).( 444)


S   192,35mm
Vs (86,975).(1000)

Maka digunakan sengkang Ф10 – 200 mm

44
Struktur Beton Bertulang 2

PERHITUNGAN KOLOM

45
Struktur Beton Bertulang 2

450 mm

450 mm

Diketahui :

 Pu = R 2 + Mm
= 225,825 + 371,39 = 597,215 kN

R2 = Didapatdariperhitunganmomenlapanganmaksimumpdbentang B-B, I-II

Mm = Perhitunganmomenlapanganmaksimum

 fy = 400 MPa
 fc = 24 Mpa
 LuasPenampangKolom= 450 x 450 = 202500 mm2
 Direncanakankolomdengan data sbb :
 Diameter tulanganutama () = 16 mm (8D-16mm)
 Diameter tulangansengkang () = 8 mm (8mm-150)
 SelimutBeton (Cover) = 40 mm
 DimensiKolom = 450 mm x 450 mm
 Sehinggatinggiefektif (d) = 450 -40 – 8 – ½ (16) = 394 mm
- Modulus elastisitasBeton

Ec = 4700 fc' = 4700 24 = 23025, 2035 MPa = 23025, 2035KN / m2

- MomenInersiaKolom
1 1
Ig = b.h3 = (450)(4503 ) = 341, 7.x10 7 mm 4
12 12

- MomenInersiaBalok

46
Struktur Beton Bertulang 2

1 1
Ig  b. h3  (300) (5003 )  312,5.x107 mm4
12 12

- Menghitungfaktortekuk
1, 2 LD 1, 2(15, 5)
bd = = = 0,823
1, 2 LD +1, 6LL 1, 2(15, 5) +1, 6(2, 5)

- Untuk balok
Ec Ig  Ec .Ig 10 9

= (23025, 2035).(312, 5x10 7 ).10-9

= 71953,7609 KN.m

maka : EI b =
[ EcIg / 5] [ 71953, 7609 / 5]
= = 7893, 9946 kN.m 2
1+ b d 1+ (0,823)

- Untuk kolom
Ec Ig  Ec .Ig 10 9

= (23025, 2035).(341, 7x10 7 ).10-9

= 78677,1203 KN.m

[𝐸𝑐 𝐼𝑔 /2,5] [78677,1203/2.5]


maka :𝐸𝐼𝑘 = = = 17263,22 kN.m2
1+𝛽𝑑 1+0,823

- Faktorkekanganujung
𝐿𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = 3,5 m

𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 6 m

EI K / LKolom 4932, 35
y= = = 3, 75
EI b / LBalok 1315, 67

Dari nilai= 3,75denganujungnyajepit yang diplotkankedalamnomogram,


didapatfaktorpanjangtekukkolom k = 0,83

47
Struktur Beton Bertulang 2

Lu = K.5,3 r = 0,3 h

Lu = 0,83.(5,3) r = 0,3 ( 3500 - 500)

Lu = 4,399 m r = 0,3. (3000) = 900 mm = 0,9 m

K.Lu 0,830 . 4,399


< 22 Þ < 22
r 0, 9
Þ 4,056 < 22 .. OK!

makapengaruhkelangsingantidakperluditinjau.

- KekakuanKolom
- Diketahui : Mu = 202,43kN.m
Pu= 597,215kN.m

 = 1,0

MenghitungPembesaranmomenpada portal

- Mc =  . Mu
= 1 x 202,43 = 202,43kNm

MenghitungBebanAksial yang diperlukan

Pu 597, 215
- Pnperlu = = = 746, 52 kN
j 0,8
MenghitungMomen Nominal yang diperlukan

Mc 202, 43
- Mnperlu = = = 253, 037 kNm
j 0,8

-  min  15  0,03 hkolom


=15+ 0, 03.(450) = 28, 5mm = 2,85cm

Mn perlu 253, 037


- r perlu = = = 0,33895 m = 33,895cm
Pn perlu 746, 53

- min<perlu , makadiambilperlu

48
Struktur Beton Bertulang 2

MenghitungKuat Nominal

Mn 253, 037x10 6
Rn = = = 3, 622
b. d 2 (450).(394)2

Menghitung Moment

fy 400
M = = =19, 61
0,85. fc' (0,85).(24)

1é 2.M.Rn ù 1 é 2.(19, 61).(3, 622) ù


r= ê1- 1- ú= ê1- 1- ú = 0, 01004
Më fy û 19, 61 ë 400 û

1,4 1,4
-  min    0,0035
fy 400

>min , makadipakai = 0,01004

- As = .b . d
= 0,01004 . (450) (394)

= 1780.092 mm2

direncanakantulangandengan diameter 16 mm, JumlahTulangan yang


As 1780, 092 1780, 092
diperlukan : n = = = = 8,853 » 3buah
1 1 201, 06
p. d 2 p .16 2

4 4

jumlahseluruhnyatulangan yang digunakanadalah8 16 mm

- PenulanganTerhadapGeser
Gaya Lintang maximum (Vu) = 22,014kN

fc’ = 24MPa

fy = 400 MPa

bw = 450 mm

49
Struktur Beton Bertulang 2

d = 394 mm

æ1 ö æ1 ö
Vc = ç fc' ÷.bw.d = ç 24 ÷.(450).(394).(10-3 ) =144, 76kN
è6 ø è6 ø

½ Vc = ½ . (0.6). (144,76) = 43,428kN

karena Vu < ½ Vc = 22,014 < 43,428,


makatidakdiperlukantulangangesertetapiberdasarkan SK-SNI T-15-1991 pasal
3.4.5 butir 1 sub butir 3, luastulangangeser minimum adalah :

Av bw 450
= = = 0, 375
S 3 fy 3.(400)

dipakaisengkang 8 (Av = 157 mm2)

157
S  475,758, mm
0,33

S 475,758
S maks =   237,879 mm
2 2

diambilsengkang 8–150 mm

 10 -225 mm

50
Struktur Beton Bertulang 2

400 mm

8  19 mm

400 mm

PERENCANAAN PONDASI

Mu = 202,43 KN.m

Pu = 597,215 KN

51
Struktur Beton Bertulang 2

HA = 22,014 kN
 b = 24 KN /m
3

 t = 16 KN / m3

 tan ah . =2,25 Kg / cm2 = 225 kN / m2


Dimension kolom = (45.45) cm2

Pu

Mu

Ha
df

Perencanaan pondasi berbentuk bujursangkar, jenis pondasi adalah telapak lebar (spread
footing)

 Tebal pondasi minimal 150 mm ….. SK-SNI-T-I5-1991 –03-pasal 3.8.7


 Tebal penutup minimal (penutup beton) 70 mm… SK-SM-pasal 3.16.7 (1-9)
Diasumsikan h = 0,3 m = 300 mm

Perhitungan beban-beban yang bekerja diatas pondasi

52
Struktur Beton Bertulang 2

1. Lebar telapak Pondasi : =  2


b.B . h

= 24.B2.0,3

= 7,2 B2 KN

2. Berat Tanah = ( df-h) (b-0,35)2 .  tanah

= (1,5-0,3) (B-0,35)2. (16)

= 19,2 (B2-0,7 B + 0,1225)

= 19,2 B2 – 13,44B + 2,3523.

2. Beban Luar

Pu = 597,215 KN

Berat Total = p = 7,2 B2 + 19,2 B2 - 13,44 B + 2,352 + 597,215

p = 26,4 B2 – 13,44 B + 599,567

p
B2 
 tan ah
 tan ah . B 2   p

225. B 2  26,4B 2  13,44B  599,567

198,6 B 2  13,44 B  599,567  0

Dengan Rumus ABC didapat

 b  b 2  4ac
B1, 2 
2a

 (13,44)  (13,44) 2  4(198,6)( 599,567 )


B1, 2   1,77 m
2(198,6)

dicoba B = 2
53
Struktur Beton Bertulang 2

sehingga : p = 26,4B2 – 13,44B + 599,567

= 26,4(2)2 – 13,44(2) + 599,567

= 678,287 kN

 p Mx 1 1
max =  dimana W = B.B 2  (2)( 2) 2  1,3333 m3
B2 W 6 6
678,287 (202,43)
=   321,398   tan ah  225.........tidak OK !
(2) 2 (1,3333)

Untuk meningkatkan daya dukung tanah dicoba menambah cerucuk  8 cm

Frietien file :

Dfn = ½ . f .  .  . D . Lf2 . tan 2 ( 45 + /2 )

Dimana :

F = koef. Gesekan = 0,25, untuk permukaan licin

D = diameter tiang =  8 cm

 = berat volume tanah

 = 200

Lf = tinggi atau panjang kolom

Dfn = ½ . (0,25) . (16). (3,14) . (0,08) .(5,25)2 . tan 2 ( 45 + 20/2 ) = 28,243 KN

250 250 500 500 250 250


Ambil factor keamanan = 1,5

28,243
Dfn =  18,829kN 250
1,5
250
Eff group :
500
1   (n  1)m  (m  1)n
Eg 
90.m.n 500

dimana : 250

250

54
Struktur Beton Bertulang 2

m = jumlah baris dalam pondasi

n = jumlah tiang dalam baris

D = diameter tiang = 0,08 m

S = jarak antar tiang = 0,50 m

 = arc tg 0,20/0,50 = 21,80

1  21,8(4  1)4  (4  1)4


Eg   0,677
90.4.4

P total = m . n . Eg . Dfn

= 4 . 4 . 0,677 . 18,829

= 203,955 kN

p ( Fpondasi  Fcerucuk ). tan ah


 tanah menjadi = 
f F

203,955 (2,25  9.1 / 4. .0,08 2 ).16


= 
2,25 2,25

= 80 kN/m2

Jadi total tanah = 225 kN/m2+80 kN/m2 = 305 kN/m2

Maka max = 275,399kN/m2 <tanah = 305 kN/m2…………….. OK

Dari perhitungan diatas penambahan cerucuk menjadikan daya dukung tanah lebih besar

Perhitungan Tulangan Pondasi

Mu = 202,43 kNm

Mu 202,43

bd 2 2.(0,3) 2 =1124,611 kN

55
Struktur Beton Bertulang 2

Menurut tabel 9 contoh dari buku grafik dan table perencanaan Beton Bertulang
Tabel 5.1.a didapat  = 0,0017

min = 0,0035 > = 0,0017, jadi dipakai min = 0,0035

As = . b . d

= 0,0035 . (2000) (300)

= 2100 mm2

sehingga dipakai tulangan dua arah 22 - 200 (1620 mm2)

Sketsa Penulangan Pondasi

0,45

8- 150
22-200

2,00
22 -200
2,00

A 22-200
A
0,45 0,30
* * * * * * * * * *
2,00 2,00

Tampak Atas Pondasi Potongan A - A

PERHITUNGAN BALOK SLOOF

A. Sloof Memanjang
 Dimensi pada sloof memanjang
b sloof = 300 mm = 0,3 m

h sloof = 600 mm = 0,6 m

 Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550) + 1,6 (250) = 2260 kg/m2

56
Struktur Beton Bertulang 2

1. Menghitung Beban-Beban yang Bekerja Pada Sloof


 Beban akibat pelat :
q1  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

q 2  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

q 3  Wu x t  2260 x 3,00  6780 kg/m

 Beban akibat sloof :


q 4  1,2 (h balok  h pelat ). bsloof .  beton  1,2 x (0,6  0,12) x 0,3 x 2400  414,72kg/m

2. Menghitung Momen Primer


Momen Primer Bentang I-II = II-III = III-IV=IV-V

Berdasarkan grafik tabel perhitungan beton bertulang (buku Gideon).

 Momen Primer akibat q1 :


q1 (l 3  2.a 2 .l  a 3 )
MF 
12.l

6780 (53  2.(3.00) 2 .(6,5)  (3.00) 3 )



12.(6,5)

= 16048 kg.m

 Momen Primer akibat q4 :


1 1
MF  . q 4 . l 2  . (414,72). (6,5) 2  1460,16 kg.m
12 12

Jadi Momen primer total = 16048 + 1460,16 = 17508,16 kg.m

57
Struktur Beton Bertulang 2

3. Menghitung Faktor Distribusi


a. Menghitung Inersia Balok Sloof
1
I b h3
12
60 Cm
1
 (30) (60) 3
12
30 Cm

 540000 Cm3

b. Menghitung Kekakuan Balok Sloof


4 EI 4 E (540000)
K BC  K CD  K DE    3600 E
L 600

c. Menentukan faktor distribusi (  )


Titik I-11=II-III=III-IV=IV-V
K I  II 3600 E
 I  II    0,304
K I  II  K1 3600 E  8228.57 E
KI 8228.57 E
    0.695
K I  II  K I 3600 E  8228.57 E

58
Struktur Beton Bertulang 2

4. Menghitung Momen Lapangan Maximum


Bentang I-II=II-III=III-IV=IV-V

414,72 . (6,5)  3,00  6,5  1 10425  45609


RI =  6780.   . 2  .  6,5   6,5
2  2  

= 12037,416 kg

414,72 . (6,5)  3,00  6,5  1 10425  45609


RII =  6780.   . 2  .  6,5   6,5
2  2  

= 26070,955 kg

1
Mlapangan  11756,62. (3,25)  10425  .(414,72), (3,25) 2
2

6780.(3,00)  1  1
 . 0,125  (3,00)   .(6780).(0,125) 2
2  3  2

= 37139 kg.m

5. Penulangan Sloof Memanjang 30/60

Perhitungan Tulangan Lentur


Untuk perhitungan tulangan lentur sloof diambil pada bentang dengan moment
terbesar

h = 400 mm
b = 300 mm
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
p = 40 mm
fy = 400 Mpa
fc’ = 30 MPa
d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 600 – 40 – ½ . 19 - 10
= 540.5 mm

0.85 fc′ 600 0.85 30 600


ρb = β (600+fy) = 0.85 (600+400)= 0.0325
fy 400

ρ max = 0.75 ρb = 0.75 0.0325 = 0.024375

√𝑓𝑐 ′
min =4 𝑓𝑦
√30
= 4𝑥400 = 0,0034
min = (1,4 / fy)

59
Struktur Beton Bertulang 2

= (1.4 / 400) = 0.0035

A min 453
min =. = = 0.00793
b.d 300 x540.5

 Tulangan Tumpuan
Bentang tumpuan I-II=II-III=III-IV=IV-V

Mu = 17203,96 Kg.m

Mu/(b.d2) = 17203,96 /(0,3. 0,4442) = 290898,3308 KN/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,0013

ρρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρmin = 0,0035

As =ρ.b.d

As =0,0035 x 300 x 444 = 466,2 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

As 466,2
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    2.31  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

 Tulangan Lapangan
Bentang I-II=II-III=III-IV=IV-V

Mu = 37139 Kg.m

Mu/(b.d2) = 37139/(0,3. 0,4442) = 627975 Kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,0039

ρ>ρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρ = 0,0039

As=ρ.b.d

As=0,0039 x 300 x 444 = 519.4 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

60
Struktur Beton Bertulang 2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

As 519,48
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    2,584  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

6. Menghitung Tulangan Geser Balok Sloof Memanjang


Gaya Lintang maximum (Vu) = 74,072 Kn.m

fc’ = 30 MPa

fy = 240 MPa

bw = 300 mm

d = 444 mm

1  1 
Vc   fc' .bw.d   30' .(300).( 444).(10 3 )  121,594 kN
6  6 

½  Vc = ½ . (0.6). (121,594) = 36,478 kN

karena Vu > ½  Vc = 74,072 > 36,478, maka diperlukan tulangan geser.

Vu 74,072
Vs   Vc   36,478  86,975 kN
 0,6

Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang

Av. fy.d (157).( 240).( 444)


S   192,353 mm
Vs (86,975).(1000)

Maka digunakan sengkang Ф10 – 200 mm

B. BALOK SLOOF MELINTANG (Portal )


 Dimensi pada balok sloof memanjang

61
Struktur Beton Bertulang 2

b balok = 300 mm = 0,3 m

h balok = 600 mm = 0,6 m

 Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (1550) + 1,6 (250) = 2260 kg/m2

1. Menghitung Beban-Beban yang Bekerja Pada Balok Sloof


 Beban akibat pelat :
q1  Wu x t  2260 x 3,25  7345 kg/m

q 2  Wu x t  2260 x 3,25  7345 kg/m

 Beban akibat balok sloof :


q 4  1,2 (h balok  h pelat ). bbalok . beton  1,2 x (0,6  0,12) x 0,3 x 24  414,72 kg/m

2. Menghitung Momen Primer


Momen Primer Bentang AB=BC=CD=DE

Berdasarkan grafik tabel perhitungan beton bertulang (buku Gideon).

 Momen Primer akibat q1 :


5 5
MF  .q1 .l 2  .(7345).(6,00) 2  13771,875 kN.m
96 96

 Momen Primer akibat q4 :


1 1
MF  . q 4 . l 2  . (414,72). (6,00) 2  1244,16 kg.m
12 12

Jadi Momen primer total = 13771,875 + 1244,16 = 15016,035 kg.m

3. Menghitung Faktor Distribusi


a. Menghitung Inersia Balok Sloof

62
Struktur Beton Bertulang 2

1
I b h3
12
60 Cm
1
 (30) (60) 3
12
30 Cm

 540000 Cm3

b. Menghitung Kekakuan Balok Sloof


4 EI 4 E (540000)
K DE  K BC  K CD  K DE    3600 E
L 600

c. Menentukan faktor distribusi (  )


TitikA=B=C=D=E

K AB 3600 E
 AB    0,304
K AB  K A 3600 E  8228.57 E

K AB 8228.57 E
B    0.695
K AB  K A 3600 E  8228.57 E

4. Menghitung Momen Lapangan Maximum


Bentang AB=BC=CD=DE

414,72 . (6) 7345.(6) 8278,5 36218


RA = RB =   
2 2 6,00 6,00

= 18622,576 kg

1
Mlapangan  18622,576 . (3.00)  48278,5  .(326,32), (3) 2
2

1
 
  .(7345).(3). 1 .(3) 
2 3 

= 34315,56

5. Penulangan Sloof Melintang 30/60

Perhitungan Tulangan Lentur

63
Struktur Beton Bertulang 2

Untuk perhitungan tulangan lentur sloof diambil pada bentang dengan moment
terbesar

h = 400 mm
b = 300 mm
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
p = 40 mm
fy = 400 Mpa
fc’ = 30 MPa
d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 600 – 40 – ½ . 19 - 10
= 540.5 mm

0.85 fc′ 600 0.85 30 600


ρb = β (600+fy) = 0.85 (600+400)= 0.0325
fy 400

ρ max = 0.75 ρb = 0.75 0.0325 = 0.024375

√𝑓𝑐 ′
min =
4 𝑓𝑦
√30
= 4𝑥400 = 0,0034
min = (1,4 / fy)

= (1.4 / 400) = 0.0035

A min 453
min =. = = 0.00793
b.d 300 x540.5

 Tulangan Tumpuan
Bentang tumpuan AB=BC=CD=DE

Mu = 28528,711 Kg.m

Mu/(b.d2) = 28528,711 /(0,3. 0,4442) = 290898,3308 KN/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,0013

ρρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρmin = 0,0035

As =ρ.b.d

As =0,0035 x 300 x 444 = 466,2 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

64
Struktur Beton Bertulang 2

As 466,2
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    2.31  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

 Tulangan Lapangan
Bentang AB=BC=CD=DE

Mu = 37139 Kg.m

Mu/(b.d2) = 37139/(0,3. 0,4442) = 627975 Kg/m2

ρ (tabel 5.1.d) = 0,0039

ρ>ρmin = 0,0035, maka yang dipergunakan adalah ρ = 0,0039

As=ρ.b.d

As=0,0039 x 300 x 444 = 519.4 mm2

Luas tulangan Φ 16 = ¼.  .D2

=1/4 x  x 162

=200,96 mm2

As 519,48
Jumlah Tulangan yang diperlukan : n    2,584  3buah
1 200,96
 .d 2
4

Jadi dipakai tulangan 3Ø 16

6. Menghitung Tulangan Geser Balok Sloof Melintang


Gaya Lintang maximum (Vu) = 74,072 Kn.m

fc’ = 30 MPa

fy = 240 MPa

bw = 300 mm

d = 444 mm

1  1 
Vc   fc' .bw.d   30' .(300).( 444).(10 3 )  121,594 kN
6  6 

65
Struktur Beton Bertulang 2

½  Vc = ½ . (0.6). (121,594) = 36,478 kN

karena Vu > ½  Vc = 74,072 > 36,478, maka diperlukan tulangan geser.

Vu 74,072
Vs   Vc   36,478  86,975 kN
 0,6

Digunakan tulangan baja Ф10 (Av = 157 mm2), menghitung jarak sengkang

Av. fy.d (157).( 240).( 444)


S   192,353 mm
Vs (86,975).(1000)

Maka digunakan sengkang Ф10 – 200 mm

66

Anda mungkin juga menyukai