Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Data Dasar

1.1.1 Keadaan Geografi

Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin beralamat di Jalan AMD,


Komplek Tata Banua Indah, RT.19, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan
Banjarmasin Selatan, dengan jarak 4 km dari rumah sakit Provinsi Kalimantan
Selatan. Puskesmas Beruntung Raya mempunyai 1 (satu) wilayah kerja yaitu
Kelurahan Tanjung Pagar dengan luas wilayah seluruhnya adalah 3.186,23 Km​2​.

1
Gambar 1.1​ Peta Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya

1.1.1.1 Batas Wilayah

Kelurahan Tanjung Pagar memiliki batas wilayah sebagai berikut :


• Sebelah Utara : Kelurahan Murung Raya
• Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar
• Sebelah Timur : Kelurahan Pemurus Dalam
• Sebelah Barat : Kelurahan Kelayan Timur

1.1.1.2 Jangkauan Transportasi

2
Berdasarkan letak Puskesmas Beruntung Raya, maka jarak tempuh wilayah kerja

Puskesmas Beruntung Raya tersebut dari yang terjauh adalah kurang lebih 25 menit

dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalan berupa

jalan yang beraspal. Sarana transportasi masyarakat menggunakan jalur darat. Seluruh

wilayah kerja dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2, namun ada

beberapa bagian wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan beroda

1.1.1.3 Keadaan Tanah dan Iklim

a. Keadaan Tanah

Keadaan tanah cukup subur dengan iklim yang berpengaruh adalah musim

penghujan dan musim kemarau.

b. Iklim

Wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin seperti halnya

wilayah lain pada umumnya di Kota Banjarmasin yaitu beriklim tropis dengan

kelembaban udara rata-rata 70%-95%.

1.1.2 Distribusi Penduduk

1.1.2.1 Distribusi penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.1 Distribusi Penduduk per Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung
Raya Kota Banjarmasin

3
Jumlah
No Keluraha Luas Wilayah Jumlah Kepala
Penduduk
. n (km²) Keluarga (jiwa)
(jiwa)
Tanjung
1. 3.186,23 2.535 8.707
Pagar

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016​1

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dalam luas wilayah (Km​2​)


dikali 100, disebut padat jika >250 jiwa/Km​2 ​dan sangat padat jika > 400 jiwa/Km2.
Kepadatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin
sebesar 273 jiwa/ Km​2 ​yang artinya padat.
1.1.2.2 Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.2​ Distribusi penduduk menurut jenis kelamin

No Keluraha Jumlah
Laki- laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
. n (jiwa)
Tanjung
1. 4.362 4.345 8.707
Pagar

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung RayaTahun 2016​1

Gambar 1.2.​ Distribusi penduduk menurut jenis kelamin

4
1.1.2.3 Distribusi penduduk menurut kelompok umur di Puskesmas Beruntung
Raya

Tabel 1.3 ​Distribusi penduduk menurut Kelompok Umur

Jenis Kelamin
No Kelompok Umur (tahun) Jumlah
L P
1 0–4 517 451 968
2 5–9 480 516 996
3 10 – 14 427 513 940
4 15 – 19 388 378 766
5 20 – 24 291 352 643
6 25 - 29 381 316 697
7 30 - 34 414 433 847
8 35 - 39 393 365 758
9 40 - 44 312 244 556
10 45 - 49 245 220 465
11 50 - 54 207 190 397
12 55 - 59 126 113 239
13 60 - 64 83 91 174
14 65 - 69 41 61 102
15 70 - 74 34 54 88
16 75+ 23 48 71
JUMLAH 4.362 4.345 8.707

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2016​2

5
Gambar 1.3​ Piramida Penduduk berdasarkan umur menurut data BPS 2016​6

1.1.2.4 Distribusi penduduk menurut a​gama​ ​di Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.4​ Distribusi penduduk menurut agama

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Khonghucu Lainnya Tidak Jumlah


ditanya
8.658 24 25 - - - - - 8.707

6
Gambar 1.4​ Distribusi penduduk menurut agama di Puskesmas Beruntung Raya

1.1.2.5 Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di Puskesmas Beruntung


Raya

Tabel 1.5​ Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1 Tidak Tamat SD 809 13,6
2 Tamat SD 1.937 32,76
3 Tamat SMP 1.827 30,9
4 Tamat SMA 1.092 18,47
5 Tamat Akademi 142 2,4
6 Tamat S1 89 1,5
7 Tamat S2 15 0,25
Jumlah 5.911 99,88 (100)

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016​1

7
Gambar 1.5 Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

1.1.2.6 Lapangan Usaha di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.6​ Lapangan Usaha

Lapangan Usaha Kelurahan Tanjung Pagar Tahun 2016


1 Pertanian, tanaman padi, dan palawija 277
2 Hortikultura 1
3 Perkebunan 5
4 Perikanan 2
5 Peternakan 4

8
6 Kehutanan 0
7 Pertambangan dan penggalian 25
8 Industri pengolahan 200
9 Listrik dan gas 4
10 Konstruksi/bangunan 332
11 Hotel dan rumah makan 98
12 Transportasi dan pergudangan 210
13 Informasi dan komunikasi 47
14 Keuangan dan asuransi 27
15 Jasa pendidikan 152
16 Jasa kesehatan 66
17 Jasa kemasyarakatan 641
18 Lain-lain 23
Jumlah 3.129

1.1.2.7. Fasilitas pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.7 ​Fasilitas Pendidikan

No Jenis Jumlah
1 PAUD 2 buah
2 Sekolah Taman Kanak-kanak 3 buah
3 Sekolah Dasar 5 buah
4 Sekolah Menengah Tingkat Pertama 2 buah

1.1.2.8. Jumlah fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.8 ​Jumlah fasilitas kesehatan

9
No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas Induk 1 Buah
2. Puskesmas Pembantu 1 Buah
3. Puskesmas Keliling 1 Buah
4. Posyandu Balita 5 Buah
5. Posyandu Lansia 2 Buah
6. Poskesdes 1 Buah
7. PONED 1 Buah
8. BP.Swasta 1 Buah
9. Klinik Bersalin Swasata 2 Buah

1.1.2.9. Jumlah RT dan RW

Wilayah Puskesmas Beruntung Raya terdiri dari 5 Kampung dan 21 RT serta 2

RW dengan rincian seperti tabel berikut:

Tabel 1.9​ RT dan RW

No Kampung Jumlah RT Jumlah RW


1. Kelayan Besar 8 1
2. Simpang Limau 4 -
3. Tatah Belayung 2 1
4. Kampung Baru 4 -
5. Tata Banua Indah 3 -
Jumlah 21 2

1.1.2.10. Jumlah kepala keluarga

Jumlah kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya Tanjung

Pagar adalah 2.535 dengan rata-rata jiwa per rumah tangga 3,33.

10
1.1.2.11. Jumlah sarana umum

Tabel 1.10​ Sarana Umum

No Jenis Jumlah
1. Salon 3
2. Mesjid 2
3. Langgar 16
4. Kantor 1
5. Puskesmas 1

1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Beruntung Raya

1.1.3.1.Visi

Diharapkan masyarakat di Kelurahan Tanjung Pagar hidup dalam lingkungan

sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta mampu meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya.

1.1.3.2. Misi

a. Pembangunan di Kelurahan Tanjung Pagar yang berwawasan kesehatan.

b. Puskesmas Beruntung Raya berupaya memberdayakan keluarga dan

masyarakat di bidang kesehatan.

c. Puskesmas Beruntung Raya memelihara dan meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu merata.

11
d. Puskesmas Beruntung Raya berupaya memelihara dan meningkatkan

kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Dengan strategi terhadap misi puskesmas, yaitu:

a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat Kelurahan Tanjung Pagar

yang berwawasan kesehatan.

b. Meningkatkan akses masyarakat Kelurahan Tanjung Pagar terhadap Pelayanan

Puskesmas Beruntung Raya yang berkualitas.

c. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kepada masyarakat

Kelurahan Tanjung Pagar.

1.1.3.2 Motto

Motto Puskesmas Beruntung Raya :

IKHLAS MELAYANI, SEHAT BERSAMA KAMI

Kebijakan motto :

a. Menempatkan hak-hak pasien menjadi orang yang harus dilayani dengan prima

dan berkualitas tanpa membedakan suku, agama, status sosialnya serta para

petugas melayani dengan ikhlas dan tulus sesuai dengan porsinya

b. Sehat bukan ditangan petugas pelayanan kesehatan, tetap sehat dapat kita

wujudkan bersama, antara petugas kesehatan dan masyarakat. Tanpa dukungan

dari masyarakat untuk menciptakan ”Sehat”, petugas tidak ada artinya.

c. Serta mengutamakan 5 R

12
● Ringkas

● Rapi

● Rajin

● Resik

● Rawat

1.1.3.3 Sarana dan Prasarana

Tabel 1.11 ​Sarana kesehatan dan sarana pendukung pelayanan kesehatan di


Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016

No Sarana Kesehatan Jumlah


1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Puskesmas Keliling 1
4 Posyandu Balita 5
5 Posyandu Lansia 2
6 Poskesdes 1
7 PONED 1

Lokasi Puskesmas Pembantu dekat dengan wilayah padat penduduk, namun

hanya ada 1 buah sehingga belum menyebar ke lokasi lain. Satu buah Posyandu

ditargetkan maksimal untuk 100 orang, artinya 1 Posyandu lansia untuk 100 orang

13
lansia dan 1 Posyandu balita untuk 100 orang balita. Puskesmas Beruntung Raya

hanya memiliki 5 buah Posyandu balita untuk 871 balita dan hanya 2 buah Posyandu

lansia untuk 437 lansia. Dalam hal ini, jumlah Posyandu masih kurang dari yang

seharusnya.

Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin mempunyai beberapa ruangan

sebagai berikut:

Gedung 1 Lantai 1

− Ruang Loket Pendaftaran

− Apotek

− Ruang BP Umum

− Ruang BP Anak

− Kamar tindakan

− Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

− Ruang Gizi

− Ruang PKPR

− Ruang laboratorium

14
Gambar 1.6 ​Denah gedung 1 lantai 1

Gedung 1 Lantai 2

− Ruang Kepala Puskesmas

− Tata Usaha

− Ruang BP Gigi

− Ruang imunisasi

15
Gambar 1.7 ​Denah gedung 1 lantai 2

Gedung 2 Lantai 1

− Ruang bayi

− Ruang bersalin

− Ruang nifas

− Kamar obat

Gambar 1.8 ​Denah gedung 2 lantai 1

INVENTARIS

1. Puskesmas Induk

Ruang Gizi

Tabel 1.12 ​Inventaris ruang gizi

16
No Inventaris Jumlah Kualitas
1 Infantometer 1 Baik
2 Pengukur tinggi badan 1 Baik
3 Meteran 3 Baik
4 Timbangan bayi 1 Baik
5 Timbangan injak 1 Baik
6 Paket model bahan makanan 1 Baik
7 Paket brosur penyakit dan gizi 1 Baik
seimbang

Ruang PKPR

Tabel 1.13 ​Inventaris ruang PKPR

No Inventaris Jumlah Kualitas


1 Tensimeter raksa 1 Baik
2 Timbangan injak 1 Baik
1 Rusak
3 Model alat reproduksi pria dan 2 Baik
wanita

Ruang Tata Usaha

Tabel 1.14 ​Inventaris ruang tata usaha

No Inventaris Jumlah Kualitas


1 Komputer 1 Baik
2 Printer 1 Baik

Ruang Imunisasi

Tabel 1.15 ​Inventaris ruang imunisasi

No Inventaris Jumlah Kualitas


1 Kulkas vaksin 1 Baik
2 Safety box 1 Baik
3 Tempat vaksin portable 3 Baik
1 Rusak
4 Timbangan bayi 1 Baik
5 Meteran 1 Baik

17
BP Gigi

Tabel 1.16 ​Inventaris ruang BP gizi

No Inventaris Jumlah Kualitas


1 Kursi gigi 2 Baik
2 Dental Unit 4 Baik

Ruang KIA

Tabel 1.17 ​Inventaris ruang KIA

Keadaan Barang
Nama Merk/Mode Jumla Baik
Alat Perkantoran l h Digunaka Tidak
n Digunakan
Meja Tulis Indachi 2 2
Kursi Putar 1 1
Kursi Kayu warna 1 1
Hijau
Kursi Kayu 1 1
Lemari Besi Abu-abu Brother 1 1

Lemari Kaca 1 1
Kipas Angin Gantung Maspion 2 2

Sterilisator 1 1
Meja Gynecologi Blessmed 1 1

Bed/Ranjang Periksa 1 1

18
Lampu sorot 1 1
Komputer PC Acer 1 1
Printer Canon 1 1
Skiren 1 1
Rak Plastik 1 1
Jam dinding 1 1
Lembar balik KB 1 1
Pengukur tinggi badan 1 1

Ruang Balai Pengobatan Umum

Tabel 1.18 ​Inventaris ruang BP umum

Kualitas
No. Alat Jumlah
Baik Buruk
1 Kasa Kepala 1 1 -
2 Manset Anak 1 1 -
3 Palu pengukur refleks 4 4 -
4 Snellen chart 4 4 -
5 Stetoskop 4 2 2
6 Spatel tongue 14 14 -
7 Bed pemeriksaan 1 1 -
8 Tensi air raksa 5 3 2
9 Termometer 2 2 -
10 Tes buta warna (Ishihara) 1 1 -
11 Timbangan dewasa 1 1 -
12 Tonometer 1 1 -
Gunting bedah (Standar, lengkung
13 1 1 -
ujung tajam)
Gunting bedah (Standar,
14 2 2 -
lengkung, ujung tajam / tumpul)
15 Gunting Bedah 2 2 -
16 Jam Dinding 2 1 1

Ruang Laboratorium

19
Tabel 1.19 ​Inventaris ruang laboratorium

No Inventaris Jumlah
1 Kulkas 1
2 Sentrifuge 1
3 Hb Sahli 1
4 Larutan Benedict 1
5 Larutan Eosin 2% 4
6 Larutan Etanol asam 2
7 Larutan Giemsa Sain 4
8 Larutan karbol Fuksin 0
9 Larutan Metilen Blue 4
10 Larutan Turk 2
11 Larutan As. Asetat 5% 1
12 Larutan Barium Klorida 1
13 Larutan buffer fosfat 1
14 Larutan EDTA Cat 8414 2
15 Larutan Natrium sitrat 3,8% 1
16 Larutan sodium hipoklorid 3
17 Reagen gol darah 2
18 Res Eker 1
19 Stik Gula darah accu check 50
20 Stik kehamilan 35
21 Stik urinalisa 10 parameter 95
22 Spiritus 1 L 4
23 Widal tes 1
24 ZN stain 1

Apotik

Tabel 1.20 ​Inventaris ruang apotik

No Inventaris Jumlah Kualitas


1 Lemari obat 1 Baik
2 Kulkas 1 Baik

2. Puskesmas Pembantu

Tabel 1.21 ​Inventaris puskesmas pembantu

20
No Inventaris Jumlah Kualitas
1 Tensimeter raksa 1 Baik
2 Timbangan injak 1 Baik
3 Pengukur tinggi badan 1 Baik

21
3. Transportasi

Transportasi yang dimiliki Puskesmas Beruntung Raya adalah 2 buah mobil

ambulans yang diparkir di halaman rumah Kepala Puskesmas Beruntung Raya,

dekat dengan Puskesmas Beruntung Raya dikarenakan halaman Puskesmas yang

sempit. Mobil ini digunakan untuk merujuk pasien dan dikendarai oleh supir

ambulans Puskesmas.

1.1.3.5 Tenaga Kesehatan

Sumber daya tenaga kerja Puskesmas berjumlah 46 orang. Tenaga dokter

berjumlah 4 orang untuk jumlah penduduk 8707 jiwa (1:2177). Hal ini sudah

mencukupi syarat rasio tenaga medis untuk masyarakat sebesar maksimal 1:2500.

Berikut rinciannya:

Tabel 1.22 ​Sumber daya tenaga kerja puskesmas Beruntung Raya

Jumlah
No. Sumber Daya Tenaga Kerja Penempatan Tugas
(orang)
1 Sarjana Kesehatan 2 Kepala Puskesmas
Masyarakat Tata Usaha
2 S1 Umum 1 Kepala Tata Usaha
3 Dokter Umum (S1) 4 BP umum dan anak, PKPR, UKM
4 Dokter Gigi 1 BP Gigi
5 Perawat Kesehatan (D1) 1 BP. Anak dan Poned
6 Perawat Kesehatan (D3) 4 BP umum, anak dan PONED
7 Perawat Kesehatan (NERS) 1 BP umum
8 Perawat Gigi (D1) 1 BP gigi
9 Perawat Gigi (D3) 1 BP gigi dan bendahara JKN
10 Apoteker 1
Asisten Apoteker (D1) 2 Apotek

22
8 Bidan (D3) 15 BP anak, KIA, PKPR (D4),
Bidan (D4) 2 PONED, Gizi
10 Analis Kesehatan (D3) 1 Laboratorium
11 SPPH (D1) 1 Klinik Sanitasi
12 Verifikator Keuangan 1
13 Ahli Gizi (D3) 1 Ruang gizi
14 Pekarya Kesehatan (SMA) 1 Loket, Bendahara
15 Sopir 1
Cleaning Service 2
Satpam 1
Tenaga Kontrak 2
Jumlah 46
Sumber:​ Arsip Kepegawaian Puskesmas Beruntung Raya​ 3

Struktur organisasi Puskesmas Beruntung Raya adalah sebagai berikut:

23
Tabel 1.23​ Jumlah Posyandu dan kader

Jumla
Jumlah Jumlah kader yang
No Kelurahan h
Posyandu Aktif
Kader
1 Tanjung Pagar 7 33 31

Tabel 1.24​ Jumlah pengobat tradisional (Batra)

No. Nama Batra Alamat Umur (tahun) Jenis Batra


1. Hj. Enor RT. 3 63 Tukang Pijat
2. Sariah RT. 3 80 Tukang Pijat
3. Ainun RT. 3 50 Tukang Pijat
4. Bahrah RT 4 50 Paranormal
5. Kartini RT 4 50 Tukang Pijat
6. Nunung S. RT 4 50 Tukang Pijat

24
7. Butung RT 4 55 Tukang Pijat/ Paranormal
8. Masniyah RT 5 42 Tukang Pijat
9. Sudirman RT 5 35 Paranormal
10. H. Mudin RT 5 50 Paranormal
11. Mislah RT 5 50 Tukang Pijat
12. Suhaimi RT 7 60 Paranormal
13. Hj. Mariam RT 7 58 Paranormal
14. Sadri RT 7 43 Tukang Pijat
15. Purnama RT 7 40 Paranormal
16 Murni RT 7 40 Tukang Pijat (Anak)
17 Utih RT 7 40 Tukang Pijat
18 Aminah RT 8 38 Tukang Pijat
19 H. Tajudin RT 14 60 Paranormal
20 Wahidah RT 15 45 Tukang Pijat
21 Maimunah RT 15 65 Tukang Pijat
22 Surian RT 15 55 Tukang Pijat
23 Samsiah RT 15 80 Dukun Kampung
24 Bariah RT 15 55 Dukun Kampung
25 Pai RT 20 45 Paranormal
26 Jaleha RT 20 62 Paranormal
27 Salasiah RT 20 60 Tukang Pijat
28 Hatmah RT 20 40 Paranormal
29 Misbah RT 20 51 Paranormal

1.1.3.6 Sumber Dana

Tabel 1.25​ Sumber daya keuangan Puskesmas Beruntung Raya tahun 2016

No Sumber Dana Jumlah (Rp) Keterangan


1 APBD Kota Banjarmasin Rp. 106.510.000,- Jasa Sarana
Rp 47.808.000,- Kegiatan Poned
Rp. 117.300.000,-
2 BOK Rp. 65.000.000,- Kegiatan Promotif
Dan preventif
3 JKN Rp. 142.618.500,- Jasa Pelayanan

25
Rp. 64.987.613,- Kegiatan
4 Lain-Lain - Insidental
Rp 544.224.113,-

1.1.3.7 Program Kerja

Program pokok Puskesmas Beruntung Raya yang dilaksanakan meliputi:

Upaya Kesehatan Wajib

a. Upaya Promosi Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melalukan sosialisasi kesehatan di wilayah

lingkungan kerja Puskesmas untuk meningkatkan taraf kesehatan warga sekitar.

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengadakan pengawasan, pemeriksaan dan

pengolahan meliputi: TTU (tempat-tempat umum), TPM (tempat pengolahan

makanan), dan rumah sakit.

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperluas jangkauan pelayanan dan juga

untuk meningkatkan cakupan program KIA melalui kegiatan pencarian aktif ibu

hamil yang baru dan pengawasan ibu hamil yang di data dengan memberikan

pelayanan : pemeriksaan tekanan darah, penimbangan, pemeriksaan tinggi fudus

uteri, pemberian Fe dan imunisasi TT (calon pengantin dan untuk ibu hamil).

Kegiatan KB ini dilaksanakan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan

kesejahteraan keluarga secara menyeluruh berupa penjarangan dan pengatur

26
kehamilan. Untuk menunjang hal ini dlakukan program kelas ibu hamil satu kali

dalam sebulan.

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka penyakit gizi yang

kurang, umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah,

terutama pada anak balita dan wanita.

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kegiatan P2M ini terdiri dari :

− Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung ; P2TB, P2malaria,

P2ISPA, P2Kusta, P2Diare.

− Pencegahan dan pemberantasan penyakit yang ditularkan oleh binatang seperti :

Demam Berdarah dan Malaria.

− Imunisasi yaitu program yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian serta kecatatan sebagai akibat penyakit yang dicegah dengan imunisasi

(PD3) seperti : Polio, Dipteri, Pertusis, Campak dan hepatitis. Imunisasi

dijadwalkan setiap hari Rabu.

− Pencegahan penyakit (surveilans) kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan

informasi epidemiologi yang tepat, cermat dan akurat sehingga mengelola

program dapat melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi

27
program dengan efektif dimana berdasarkan proses pengumpulan, pengolahan

dan analisis data.

f. Upaya Pengobatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan

kepada seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala-gejalanya.

Upaya Kesehatan Pengembangan

a. PHN (​Public Health Nursing)​

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengadakan asuhan keperawatan. Adapun

sarana kegiatan meliputi:

− Pembinaan keluarga rawan

− Penanganan tindak lanjut penderita (​follow up care​)

− Penanganan kasus resiko tinggi

− Kunjungan dan pembinaan panti asuhan

b. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

− Pembinaan UKS

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pembinaan UKS di sekolah baik SD, MI, SMP,

SMU, dan SMK

− Kegiatannya yaitu melakukan penyuluhan dan penjaringan anak sekolah SD, MI,

SMP, SMU, SMA, SMK setra melakukan pelatihan dokter kecil (SD) dan kader

kesehatan remaja (SMP, SMA SMK).

28
− Targetnya 2 kali per sekolah/tahun

c. UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah)

Kegiatannya dilakukan di sekolah SD, MI, SMP, SMA, SMK.Yang mana

kegiatannya berupa penyuluhan sekolah dan sikat gigi massal

(bersama).Targetnya 2 kali per sekolah/ tahun

d. Kesehatan Mata

Kegiatan ini bertujuan untuk pengobatan penyakit mata pada umumnya dan

deteksi kasus katarak untuk dilakukan rujukan.

e. Kesehatan Jiwa

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pencarian, penemuan dan pengobatan penderita

psikosis, penyalahgunaan obat, retardasi mental, epilepsi dan gangguan jiwa

lainnya.Kegiatan ini juga dilakukan rujukan kasus yang tidak tertangani serta

kunjungan rumah dan penyuluhan.

f. Laboratorium

Kegiatan ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pelaksanaan pemeriksaan

laboratorium bekerjasama dengan lintas program.

g. Lansia

- Penjaringan lansia

29
Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengobatan dan pendataan jumlah lansia yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya guna persiapan untuk

pembentukan Posyandu/karang lansia. Kegiatan ini dilaksanakan 1 bulan sekali.

- Pembinaan Karang Lansia

Kegiatan ini dimaksud untuk pengobatan, pembinaan karang lansia dan persiapan

pembentukan posyandu lansia.Jumlah karang lansia yang sudah ada 3 buah.

h. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan penyuluhan di dalam dan di luar

gedung baik yang berupa penyuluhan keliling dan penyuluhan kelompok.

Penyuluhan ini berupa semua program kegiatan yang ada di Puskesmas

Beruntung Raya Kota Banjarmasin

1.2 Data Khusus

1.2.1 Jumlah kunjungan

Tabel 1.26​ Jumlah Kunjungan Pasien di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

Jumlah Kunjungan Jumlah


N Kelurahan/ Laki-Laki Perempuan
Bar Lam Total
o Desa
Bar Lam Bar Lam u a
u a u a
1 Tanjung Pagar 831 3549 723 4317 1554 7866 9420

2 Luar Wilayah 545 1718 562 2812 1107 4530 5637

3 Kab. Banjar 93 259 47 190 140 449 589

30
1284 1564
Jumlah 1469 5526 1332 7319 2801
5 6
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016​1

1.2.2 Penyakit yang diobati

Tabel 1.27 ​Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Beruntung Raya 2016

No Nama Penyakit Jumlah


1 ISPA 1563
2 Hipertensi 1243
3 Demam 765
4 Dispepsia 679
5 Ginggivitis 366
6 Penyakit Pulpa dan Jar. Periapikal 346
7 Arthritis 296
8 Gangguan Gigi 212
9 Dermatitis 351
10 Diabetes Melitus 189

1.2.3 SKDN Bayi


Tabel 1.28​ SKDN Bayi Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016.

Tahun S K D N

2015 162 162 148 116

2016 187 187 158 104

(​Sumber​: Laporan Program Gizi Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016)​4

31
Gambar 1.9​ Diagram SKDN Bayi di Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016

1.2.4 Cakupan Penimbangan Bayi

Tabel 1.29​ Cakupan Penimbangan Bayi di Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016.

Tahun K/S N/S N/D’ D/K D/S

2015 100 65,3 84,7 89,4 89,4

2016 100 59,86 76,16 90,6 90,6

(​Sumber​: Laporan Program Gizi Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016)​4

32
Gambar 1.10​ Diagram Cakupan Penimbangan Bayi di Puskesmas Beruntung Raya
Tahun 2015 dan 2016.

1.2.5 ASI Ekslusif

Gambar 1.11​ Diagram Cakupan ASI Ekslusif Di Puskesmas Beruntung Raya Tahun
2015 dan 2016

33
1.2.5 Jumlah Persalinan

Tabel ​1.30​ Jumlah Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya.

Bulan Jumlah Persalinan

Januari 30

Februari 15

Maret 17

April 20

Mei 18

Juni 24

Juli 4

Agustus 10

September 16

Oktober 14

November 12

Desember 9

Jumlah 189

(​Sumber​: Laporan Program KIA-KB Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016)​5

34
Gambar 1.12​ Diagram Persalinan di Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2016

1.2.6 Promosi Kesehatan

Tabel 1.31​ Penyuluhan Januari-Desember 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung


Raya
JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT OKT NOV DES
Materi
Penyuluhan
Penyakit 3 3 4 3 5 3 6 3 4 5 4 5
menular
Penyakit tidak 2 4 2 5 2 3 3 5 4 4 3 4
menular
Kesehatan 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3
lingkungan
Gizi 4 4 6 4 3 3 4 3 2 5 2 4
Pelayanan 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 1 3
kesehatan
PHBS 4 4 6 6 4 7 5 6 6 6 8 3
KIA-KB 5 3 4 5 6 6 4 4 6 5 7 5

35
(​Sumber​: Laporan Program Promosi Kesehatan Puskesmas Beruntung Raya Tahun

2016)​6

Berdasarkan data penyuluhan puskesmas Beruntung Raya tahun 2016

program gizi melakukan penyuluhan 44 kali, namun tidak ada data tema penyuluhan

yang diberikan.

36
1.3 Latar Belakang Permasalahan

Berdasarkan laporan Puskesmas Beruntung Raya pada tahun 2016

menunjukkan selama bulan Januari – Desember 2016 terdapat 104 bayi (55%) yang

naik saat dilakukan penimbangan dari 187 bayi. Dari data tersebut terdapat penurunan

dari tahun sebelumnya dimana 116 bayi (71%) yang naik saat ditimbang dari 162

bayi pada tahun 2015. Jumlah bayi lahir wilayah kerja Puskesmas selama tahun 2016

ada 189 bayi dengan total kematian 2 bayi pada bulan Januari dan Oktober

masing-masing 1 bayi. Kematian bayi bulan Januari dikarenakan BBLR dan bulan

Oktober karena penyakit jantung bawaan.

Pemberian ASI ekslusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Beruntung

Raya juga masih belum mencapai sasaran yaitu 58,9% pada tahun 2015 dan 57,9%

pada tahun 2016. Dapat terlihat jelas pada angka tersebut dimana angka pemberian

ASI ekslusif menurun dari tahun 2015 ke 2016.

Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan mengalami

proses tumbuh kembang. Proses tersebut berlangsung dengan pesat dan sangat

dipengaruhi oleh lingkungan namun, berlangsung sangat pendek dan tidak dapat

diulangi lagi sehingga disebut sebagai “masa keemasan” (golden period).​7

Bayi yang berumur 0-6 bulan sesuai rekomendasi ​World Health Organization

(WHO) pada tahun 2001 hanya memerlukan ASI saja tanpa cairan atau makanan

padat apapun yang disebut dengan ASI eksklusif. Penegasan pemberian ASI eksklusif

37
juga diatur dalam PP Nomor 33 tahun 2012 Pasal 6 yang berbunyi “Setiap ibu yang

melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”.​8

Pemberian ASI eksklusif untuk bayi yang berusia < 6 bulan secara global

dilaporkan kurang dari 40%. Secara nasional cakupan ASI untuk bayi sampai umur 6

bulan mengalami fluktuasi, yaitu 24,3% pada tahun 2008, kemudian meningkat pada

tahun 2009 menjadi 34,3%, dan menurun pada tahun 2010 menjadi 33,6%.​8

Penelitian menunjukkan pemberian ASI ekslusif juga terbukti memberikan

efek positif terhadap pertumbuhan bayi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata

penambahan berat badan bayi per bulan dan total penambahan berat badan selama 4

bulan pada kelompok bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih besar daripada

kelompok bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif.​9

Hasil penilaian pertumbuhan menurut status gizi didapatkan bahwa bayi yang

diberikan ASI eksklusif mempunyai pertumbuhan normal lebih banyak dari pada bayi

yang diberikan ASI non eksklusif. Pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif

sebesar 73,3% pertumbuhannya normal dan 26,7% pertumbuhannya kurang,

sedangkan bayi yang diberikan ASI non eksklusif diperoleh 62,9% dengan

pertumbuhan normal dan 37,1% adalah pertumbuhan kurang. Nilai OR 1,62, artinya

bayi yang mendapat ASI eksklusif berpeluang mendapatkan pertumbuhan normal

1,62 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bayi ASI non eksklusif.​7

38
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah

ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam

ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan

pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi

sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat

makanan tambahan yang tertumpu pada beras.​7

Alasan yang menjadi penyebab kegagalan praktik ASI eksklusif

bermacam-macam seperti misalnya budaya memberikan makanan pralaktal,

memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan

pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba

susu formula. Sebenarnya pemerintah telah membuat Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 15 tahun 2013 tentang tata cara penyediaan fasilitas

khusus menyusui dan/atau memerah air susu ibu, sehingga hal ini seharusnya tidak

lagi menjadi hambatan. Studi kualitatif Fikawati & Syafiq melaporkan faktor

predisposisi kegagalan ASI eksklusif adalah karena faktor predisposisi yaitu

pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang.​10,11

Selama ini banyak ibu – ibu tidak menyusui bayinya karena merasa ASI-nya

tidak cukup, encer, atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO

hanya ada satu dari seribu orang yang tidak bisa menyusui.​10

39
Usaha yang sudah dilakukan oleh Puskesmas Beruntung Raya yaitu melalui

promosi pemberian ASI yang diberikan pada saat Ibu hamil atau paska melahirkan

berkunjung ke poli Gizi ataupun KIA, tetapi masih terkendala oleh rendahnya

pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya

pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan, persepsi sosial budaya dan

keagresifan produsen susu formula mempromosikan produknya kepada masyarakat

dan petugas kesehatan. Selain itu faktor ibu tentunya berperan sangat penting dalam

pemberian ASI eksklusif ini. Tindakan ibu dipengaruhi berbagai hal, salah satunya

adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif meliputi

pengertian, manfaat serta cara pemberian ASI eksklusif yang tepat berperan penting

dalam peningkatan angka ASI eksklusif.​12

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai

sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang

memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian

ASI. Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam

pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan.

1.4 Tujuan Penulisan

40
Penulisan ini bertujuan untuk menentukan prioritas masalah serta alternatif

pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kesadaran ASI ekslusif untuk

pertumbuhah bayi yang sehat di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya.

41

Anda mungkin juga menyukai