Anda di halaman 1dari 24

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 58%

Date: Monday, September 30, 2019


Statistics: 3344 words Plagiarized / 5798 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sangat jarang dibahas mengenai
teknologi Smart Parking, terutama area khusus seperti gedung-gedung bertingkat
seperti pusat pembelanjaan, rumah sakit, bandara, sekolah dan perkantoran. Salah satu
perkembangan teknologi dalam bidang trasnportasi yang dapat kita temukan adalah
sistem pelayanan parkir.

Saat ini perparkiran dalam suatu gedung sudah mulai menggunakan sistem otomatisasi
dalam pengoperasiannya, tetapi pengguna parkir masih sajah terkendala atau kesulitan
dalam mencari tempat parkir yang kosong dengan mengelilingi area parkir sehingga
kurang efisien dan membutuhkan waktu yang lama untuk memarkirkan kendaraan. Jika
proses pelayanan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan sistem yang lebih
maju lagi maka akan sangat menguntungkan bagi pengguna parkir, baik itu untuk
perusahaan besar atau tempat umum lainnya.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merasa perlu membuat suatu alat kendali parkir
cerdas (smart parking) dengan menggunakan mikrokontroler sebagi otak pengendalian.
Komponen yang digunakan dalam pembuatan alat kendali sistem parkir sangat banyak
di pasaran. Rangkaian yang digunakan meliputi beberapa komponen seperti sensor
ultrasonik, mikrokontroler, kabel jumper, dan lain sebagainya[1].

Informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kemajuan teknologi saat
ini. Salah satu contohnya adalah informasi ketersediaan lahan parkir. Informasi ini
memberi kenyamanan bagi pengendara, pengelola gedung dan petugas pengaturan
parkir. Penginformasian ini diperlukan untuk mengurangi kemacetan dalam antrian yang
seringkali terjadi di pusat-pusat perbelanjaan.
Namun kebanyakan lahan parkir yang ada sekarang ini baik di perkantoran,
gedung-gedung bertingkat dan tempattempat perbelanjaan tidak dilengkapi dengan
sistem informasi lahan parkir otomatis sehingga dapat mengakibatkan kemacetan. Oleh
karena itu dibuat sistem informasi parkir yang dapat ditampilkan sebelum pengendara
masuk ke tempat parkir.

Untuk mewujudkan sistem tersebut dibuat miniatur lahan parkir 2 lantai dengan
kapasitas 4 kendaraan setiap lantainya. Pada setiap slot parkir akan dipasang sensor
infra merah dan fotodioda yang ditujukan untuk kendaraan saja. Sensor infra merah
akan terus memancarkan cahaya infra merah dan akan ditangkap oleh fotodioda.

Apabila sinar infra merah terhalang oleh suatu benda maka fotodioda tidak dapat
menangkap sinar infra merah yang dipancarkan oleh sensor infra merah. Setiap
perubahan fotodioda yang terjadi pada setiap lantai akan diterima oleh mikrokontroler.
Penelitian yang akan dilakukan memiliki beberapa perbedaan dari penelitian-penelitian
terdahulu, jenis peralatan, sensor dan proses yang akan dilakukan.

Penelitian ini dilakukan guna merancang dan membuat suatu sistem smart parking yang
dapat diketahui oleh pengguna parkir yang ingin memarkirkan kendaraanya dan
memonitoring area parkir sebelum memasuki area parkir. Berdasarkan uraian singkat
tersebut diatas, penulis mencoba mengangkat judul penulisan skripsi yang berjudul:
“SMART PARKING SYSTEM BERBASIS ARDUINO UNO” 1.2

Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut: Pengguna parkir atau pengendara masih terkendala atau kesulitan dalam
mencari tempat parkir yang kosong. Memerlukan waktu yang lama jika harus mencari
tempat parkir dengan cara berkeliling. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari
tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Hanya untuk mengetahui sisa ruang yang
tersedia dalam suatu area parkir.

Cara kerja sistem ataupun komponen yang dibahas dalam penelitian ini hanya terbatas
pada yang terpakai didalamnya. Kendaraan yang mengisi hanya terbatas satu jenis saja.
Dalam penelitian ini dianalogikan dengan kendaraan beroda empat dengan luas standar
1,6 m x 4,2 m. Menggunakan penampil 7segment berupa simulasi dalam program
delphi. 1.4

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang terkait dalam tugas akhir ini adalah :
Bagaimana cara membuat sistem kontrol yang dapat membuat rangkaian hardware
dengan software sehingga mampu bekerja sama untuk dapat menginformasikan
tentang jumlah ruang parkir yang masih tersedia pada suatu area perparkiran secara
pasti. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini ialah
sebagai berikut : Untuk merancang sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mengatur
sistem perparkiran sehingga bisa mengetahui secara pasti sisa kapasitas ruang parkir
yang tersedia dalam sebuah area parkir. 1.6

Manfaat Penelitian Dalam pengerjaan tugas akhir ini terdapat manfaat yang akan
diperoleh, yaitu sebagai berikut : Untuk menginformasikan ruang parkir yang masih
tersedia kepada pengendara yang akan memarkirkan kendaraananya secara tepat.
Dapat mengurangi terjadinya penumpukan kendaraan pada halaman ruang parkir yang
diakibatkan dari pencarian ruang parkir tanpa sebuah kepastian tentang ketiadaanya.

Dapat menertibkan administrasi parkir karena terhitung dengan tepat jumlah kendaraan
yang menggunakan ke dalam area parkir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan
dijielaskan mengenai kajian pustaka yang menjadi acuan dalam melakukan penulisan. Di
bawah ini beberapa penelitian yang berkaitan dengan “SMART PARKING SYSTEM
BERBASIS ARDUINO UNO” 2.1.1

Kajian Jurnal Pertama (Muhammad Akbar dan Suwatri Jura, 2018), [2] di dalam
penelitian yang berjudul “Sistem Tersemat Pendeteksi Slot Parkir”. Kebutuhan akan
parkir untuk kendaraan dewasa ini telah mengalami peningkatan baik dari segi kapasitas
maupun teknologi yang digunakan. Tidak dipungkiri bahwa kebutuhan akan lahan
parkir sudah menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan informasi ketersediaan slot parkir
yang real time kepada pengguna lahan parkir. Dengan kata lain penggunaan smart
parking system (SPS). 2.1.2 Kajian Jurnal Kedua (Catur Iswahyudi Dkk, 2017), [3] di dalam
penelitian yang berjudul “Purwarupa Sistem Parkir Cerdas Berbasis Arduino Sebagai
Upaya Mewujutkan Smart City”.

Desain prototipe sistem parkir pintar berdasarkan arduino bertujuan untuk memfasilitasi
petugas dimanajemen parkir dan juga membantu pengemudi untuk mengetahui lokasi
slot parkir yang tersedia. Prototipe ini terdiri dari empat komponen utama:
mikrokontroler ATMega8535, sensor ultrasonik, servo, dan LED. 2.1.3 Kajian Jurnal Ketiga
(Rudi Kurniawan, Dkk, 2017), [1] di dalam penelitian yang berjudul “Rancang Bangun
Prototype Sistem Smart Parking Berbasis Arduino Dan Pemantauan Melalui
Smartphone”.

Perancangan Smart Parking bertujuan untuk merancang suatu alat mikrokontroler yaitu
Smart Parking yang dapat menginformasikan dan mengarahkan pengendara mobil ke
area parkir yang kosong. Lahan parkir yang dijadikan sebagai objek penelitian terdiri
dari beberapa lokasi parkir dengan kapasitas beberapa kendaraan, namun penelitian ini
hanya memilih bebarapa slot parkir sebagai sampel. 2.1.4

Kajian Jurnal Keempat (Rosihan Aminuddin, Dkk, 2019), [4]di dalam penelitian yang
berjudul “Implementasi Sistem Pengontrolan Smart Parking Menggunakan
Mikrokontroler Arduino Uno Di Universitas Patria Artha”. Sistem smart parking ini
dirancang dengan menggunakan sensor ultrasonik yang diletakan pintu di masuk dan
keluar kampus, Tujuan dari penggunaan sensor tersebut tentunya sebagai alat yang
memberikan data masukan kepada arduino uno sebagai pengolah data yang
selanjutnya diproses dengan hasil keluaran sebuah instruksi kepada motor servo dan
juga tampilnya suatu informasi melalui sebuah layar LCD yang menunjukan keterangan
mengenai jumlah kendaraan yang parkir. 2.1.5

Kajian Jurnal Kelima (Dony Susandi, Dkk, 2019), [5] di Dalam Penelitian Yang Berjudul
“Perancangan Smart Parking System Pada Prototype Smart Office Berbasis Internet Of
Things”. Sistem perparkiran mampu melakukan manajemen perparkirannya secara
mandiri dan memenuhi harapan pemilik kendaraan.Metode penelitian diawali dengan
mengidentifikasi permasalahan hingga menentukan metode pengembangan
sistem,dilanjutkan dengan pengumpulan datadan pustaka, pengembangan sistem,
hingga dihasilkannya smart parking system.

Perancangan smart parking system terdiri komponen identifikasi menggunakan metode


Automatic Number Plate Recognitiondengan algoritma KNN, komponen pengendali
sistem terdiri dari Raspberry pi dan Arduino Uno r3 tersimpan pada ruang kontrol yang
memanfaatkan pin digital dan pin analog untuk transimi data/instruksi, komponen
manajemen lokasi parkir yaitu perangkat lunak yang dihasilkan dengan menggunakan
Arduino IDE, Python, MIT App Inventor, Fritzing dan Cayenne untuk mengintegrasikan
Raspberry Pi dengan Arduino Uno r3 pada smart parking system.

Hasil uji coba pendeteksian pada plat nomor kendaraan menujukkan tingkat
keberhasilan mencapai 60% dari 10 plat nomor yang berbeda. Melalui sistem
manajemen parkir, pemilik kendaraan diarahkan ke tempat parkir kosong dengan
tingkat keamanan yang relatif tinggi, dimana setiap kendaraan yang masuk kedalam
sistem harus teridentifikasi dan diberikan kode akses keluar dengan memanfaatkan QR
Code yang diberikan pada saat memasuki sistem. 2.1.6

Kajian Jurnal Keenam (Galih Raditya Pradana, 2015), [6] di Dalam Penelitian Yang
Berjudul “ Smart Parking Berbasis Arduino Uno”. Informasi mengenai keadaan tempat
parkir akan ditampilkan pada sebuah layar yang ditempatkan pada pintu masuk tempat
parkir. Pembuatan sistem Smart Parking Berbasis Arduino Uno melalui beberapa tahap
yaitu : (1) Identifikasi kebutuhan; (2) Analisis kebutuhan; (3) Perancangan perangkat
keras (Hardware); (4) Perancangan perangkat lunak (Software); (5) Pengujian; (6) Cara
kerja dan pengoperasian alat.

Pembuatan perangkat lunak (Software) sistem ini menggunakan Microsoft Visual Basic
6.0. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa sistem
Smart Parking Berbasis Arduino Uno mampu memberikan informasi kepada pengendara
mengenai jumlah ketersediaan slot parkir dan dimana letak slot parkir terdekat yang
masih kosong. 2.2 LANDASAN TEORI 2.2.1

Perancangan sistem Perancangan merupakan tahap yang dilakukan dalam


pengembangan system dengan metode prototype, setelah melakukan proses analisa
terhadap system lama , dalam sub bab ini akan menjelaskan teori- teori perancangan
yang digunakan dalam melakukan penelitian ini . adapun teori perancangan tersebut
berupa perancangan system dan perancangan antarmuka pengguna .

Dalam hal ini dipilihlah UML (Unified Modeling Language ) sebagai teori perancangan
system yang digunakan untuk menggambarkan prosedur dan alur proses system baik
yang sedang berjalan maupun yang di usulkan dan metode pengembangan system
prototype sebagai metode pengembangan penelitiannya . 2.2.2 Karateristik
perancangan sistem Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan behwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem menurut al-bahra
bin ladjamudin (2015) yaitu : Mempunyai komponen sistem (components sistem) Suatu
sistem tidak berada dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem memerlukan salah satu dari komponen
sistem lain. yang lebih besar, maka kan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem
yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

Mempunyai Batasan sistem (boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang


membatasi anatara suatu sistem dengan sistem lainnya, atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. Mempunyai lingkungan
(environment) Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang
merugikan . pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan
mendukung kelangsungan oprasi sebuah sistem.

Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak
mengganggu kelangsungan sebuah sistem. Mempunyai penghubung (interface) antar
komponen Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media
yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).

Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi


dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. Mempunyai masukan (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukan
agar sistem tersebut dapat beroprasi dan masukan sinyal (signal input) , yaitu masukan
yang di proses untuk mendapatkan keluaran.
Keluaran sistem (Output) Keluaran sistem adalah mengolah suatu energi dan di
klasifikasikan menjadi suatu keluaran yang berguna , keluaran dapet merupakan
masukan untuk subsistem yang lain seperti sistem informasi. Mempunyai pengilahan
(processing) Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Mempunyai sasaran (objective) dan tujuan Suatu sistem pasti memiliki sasaran
(objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka oprasi
sistem tidak aka nada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa
ada tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Mempunyai keluaran (output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.

Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai
sisa pembuangan. 2.2.3 Smart Parking Sysytem Smart parking system adalah sistem
parking yang menggunakan beraneka ragam teknologi untuk mengefisienkan dalam
mengatur parkir. Sistem parkir pada kenyataannya sekarang ini masih menggunakan
teknologi konvensional meskipun telah terdapa beberapa penambahan teknologi
terbaru di dalamnya, namun masih terdapat celah di dalam sistem tersebut, yakni tidak
adanya sistem informasi mengenai stok slot parkir yang tersedia.

Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya sistem tersemat yang akan peneliti buat ini
diharapkan nantinya akan terdapat sistem informasi mengenai stok slot ketersediaan
parkir tersebut, sehingga tentu saja dengan adanya sistem tersebut dapat
mempermudah para pengguna lahan parkir. 2.2.4 Arduino Uno Arduino adalah
pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring
platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia.

Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena
mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut
senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang
dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang
disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.

Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus


menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain: Murah – Papan Arduino biasanya
dijual relatif murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin
lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua
sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino
bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk
Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan


pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi
mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan
pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa
menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.

Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai
Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan
lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++
yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR. Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat
keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan
ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560).

Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya)
perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak
Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat
Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan. 2.2.5 Kelebihan Arduino Uno
Arduino memiliki beberapa kelebihan-kelebihan tersendiri, yaitu : Tidak perlu perangkat
chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani
upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga
pengguna laptop yang tidak memiliki port serial bisa menggunakannya.

Memiliki modul siap pakai (Shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino.
Contohnya shield GPS, Ethernet,dll. / Gambar 2. 1 Arduino Uno 2.2.6 Soket USB Soket
USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang
berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi
serial. 2.2.7

Iput/Output Digital Dan Input Analog Input/output digital atau digital pin adalah pin pin
untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya ,
jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input
atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau
menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.

Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari
komponen atau rangkaian analog. contohnya , potensiometer, sensor suhu, sensor
cahaya, dll. 2.2.8 Catu Daya Pin-pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan
untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino.

Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan
tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor,
sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau
rangkaian eksternal. 2.2.9

Baterai/Adaptor Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan
tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan
kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino
mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor
pada saat memprogram arduino. 2.2.10 Arduino IDE IDE Arduino (Integrated
Development Environtment), IDE Arduino adalah bagian software opensource yang
memungkinkan kita untuk memprogram bahasa Arduino dalam bahasa C. IDE
memungkinkan kita untuk menulis sebuah program secara step by step kemudian
instruksi tersebut di upload ke papan Arduino.(Andi Adriansyah1,Oka Hidyatama2,2013).
/ Gambar 2. 2 Arduino IDE 2.2.11 Ethernet Shield A.

Pengertian Ethernet Shield Ethernet Shield adalah modul yang digunakan untuk
mengkoneksikan Arduino dengan internet menggunakan kabel (Wired). Arduino
Ethernet Shield dibuat berdasarkan pada Wiznet W5100 ethernet chip. Wiznet W5100
menyediakan IP untuk TCP dan UDP, yang mendukung hingga 4 socket secara simultan.
Untuk menggunakanya dibutuhkan library Ethernet dan SPI.

Dan Ethernet Shield ini menggunakan kabel RJ-45 untuk mengkoneksikanya ke Internet,
dengan integrated line transformer dan juga Power over Ethernet. / Gambar 2. 3
Ethernet Shield B. Cara Kerja Ethernet Shield Ethernet Shield bekerja dengan cara
memberikan layanan IP pada arduino dan PC agar dapat terhubung ke internet. Cara
menggunakan cukup mudah yaitu hanya dengan menghubungkan Arduino Ethernet
Shield dengan papan Arduino lalu akan disambungkan ke jaringan internet.

Cukup memasukkan module ini ke papan Arduino, lalu menghubungkannya ke jaringan


ineternet dengan kabel RJ-45, maka Arduino akan terkoneksi langsung ke internet. Dan
untuk menggunakanya, tentu saja kita harus menyetting IP pada modul dan PC internet
agar dapat terhubung satu sama lain. Selain itu module ini juga terdapat sebuah
onboard micro-SD slot, yang dapat digunakan untuk menyimpan file dan data.

Modul Ethernet Shield bisa digunakan dengan board Arduino Uno dan Mega. Dan
dapat bekerja dengan baik pada kedua Arduino tersebut. Untuk menggunakan akses
microSD card reader onboard ini dapat dengan menggunakan library SD card. Saat
menggunakan library ini, SS ditempatkan pada Pin 4. Module Ethernet juga terdapat
pula reset controller, untuk memastikan bahwa module W5100 Ethernet dapat reset on
power-up.

Agar board Arduino dapat berkomunikasi baik dengan module W5100 dan SD card
menggunakan SPI bus melalui ICSP header, yang ada pada board Arduino Uno di pin
digital 10, 11, 12, dan 13, sedangkan pada board Arduino Mega pada pin digital 50, 51,
dan 52. Di kedua board Arduino tersebut, pin digital 10 digunakan untuk memilih mode
W5100 dan pin digital 4 untuk SD card, dimana pin tersebut tidak dapat digunakan
untuk pin I/O biasa.

Dalam board Arduino Mega, pin digital 53 (SS) tidak digunakan sama sekali, baik untuk
memilih antara module W5100 atau SD card, namun harus tetap ditetapkan sebagai
output agar interface SPI dapat bekerja dengan baik. 2.2.12 Breadboard ProjectBoard
atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit
elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik. Breadboard banyak
digunakan untuk merangkai komponen, karena dengan menggunakan breadboard,
pembuatan prototipe tidak memerlukan proses menyolder.

Karena sifatnya yang solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat
digunakan kembali dan dengan demikian sangat cocok digunakan pada tahapan proses
pembuatan prototipe serta membantu dalam berkreasi dalam desain sirkuit elektronika.
Berbagai sistem elektronik dapat di modelkan dengan menggunakan breadboard, mulai
dari sirkuit analog dan digital kecil sampai membuat unit pengolahan terpusat (CPU).

Secara umum breadbord memiliki jalur seperti berikut ini : / Gambar 2. 4 Breadbord dan
jalurnya 2.2.13 LED (Light Emitting Dioda) Menurut (Artono & Susanto, 2017), LED (Light
Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat
arus bisa maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) merupakan salahsatu jenis
dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listriksatu arah saja.

LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi
forward bias.Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus
pada LED (Light Emitting Dioda) cukuprendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light
EmittingDioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada
rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus. LED memiliki kaki 2
buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda.

Pemasangan LED (Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan
memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki
anoda dan tegangannegatif ke kaki katoda. / Gambar 2. 5 LED (Light Emitting Dioda)
2.2.14 Kabel Jumper Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar
komponen di breadboard tanpa memerlukan solder.

Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin di masing-masing ujungnya.


Connector untuk menusuk disebut male connector, dan connector untuk ditusuk
disebut female connector. Kabel jumper dibagi menjadi 3 yaitu : Male to Male Kabel
jenis ini memiliki kedua ujung yang dapat ditancapkan breadboard atau komponen
yang terdapat lubang untuk memasukan jenis konektor tersebut atau biasa disebut
female-nya. / Gambar 2.

6 Kabel Jumper Male to Male Male to Female Kabel jenis ini salah satu ujungnya
memiliki ujung yang dapat digunakan untuk memasukan ke breadboard atau biasa
disebut male dan disisi yang lain tidak memiliki ujung seperti rumah konektor atau
female. / Gambar 2. 7 Kabel Jumper Male to Female Female to Female Kabel jenis ini
memiliki kedua ujung yang sejenis, yaitu berupa rumah konektor yang dapat dimasukan
komponen yang memiliki kaki seperti head connector. / Gambar 2. 8 Kabel Jumper
Female to Female 2.2.15 Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang
berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara
sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan
frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan
gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang
bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak
dapat di dengar oleh telinga manusia.

Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi
ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan
zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Sensor ultrasonik parallax ping terdiri dari sensor, chip pembangkit gelombang,
penerima gelombang dan pembangkit pulsa. Ketika rangkaian elektronik dari parallax
ping mendapat catu daya, maka akan dihasilkan pulsa-pulsa yang akan dikirim oleh
bagian transmiter. Sensor akan mendeteksi adanya sebuah objek yang berada di depan
sensor, yang ditandai dengan adanya sinyal yang diterima oleh sensor penerima pulsa.

Jarak tempuh pulsa dianggap sebagai dua kali jarak sensor dengan objek. / Gambar 2. 9
Sensor Ultra Sonik 2.2.16 Cara Kerja Sensor Ultra Sonik Pada sensor ultrasonik,
gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan
piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang
ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda
tersebut.

Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area
atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan
memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan
ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman
gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

/ Gambar 2. 10 Cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver Sinyal
dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi
waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda
(sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.

Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan
sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan
oleh benda tersebut. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal
tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut.

Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara
sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu
pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima
receiver. 2.2.17 7Segment Even Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya.

Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital
seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display
pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan
mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).

Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara
ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol)
sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi
Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F.

Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka
“8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.
Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang
menunjukan angka koma decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display,
diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display
(LCD) dan Light Emitting Diode (LED). / Gambar 2. 11 7Segment 2.2.18 Cara Kerja
7Segment Untuk menampilkan digit 0 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,E,F / Gambar 2.

12 Digit 0 pada 7 segment Untuk menampilkan digit 1 maka deretan led yang harus
dinyalakan adalah B,C / Gambar 2. 13 Digit 1 Pada 7Segment Untuk menampilkan digit
2 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah A,B,D,E,G / Gambar 2. 14 Digit 2 Pada
7Segment Untuk menampilkan digit 3 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,G / Gambar 2. 15 Digit 3 Pada 7Segment 2.3

Teori Khusus 2.3.1 Microkontroller Menurut (Sasongko & Hari, 2013), microcontroller
adalah suatu central processing unit (CPU) yang disertai dengan memori serta sarana
input – output dan dibuat dalam bentuk chip. CPU ini terdiri dari dua bagian yaitu yang
pertama adalah unit pengendali dan yang ke dua adalah unit aritmatika dan logika.

Unit pengendali berfungsi untuk mengambil intruksi-intruksi yang tersimpan dalam


memori, member kode intruksi-intruksi tersebut dan melaksanakannya. Unit pengendali
menghasilkan sinyal pengendali yang berfungsi untuk menyamakan oprasi serta
mengatur aliran informasi. Sedangkan unit aritmatika dan logika berfungsi untuk
melakukan proses- proses perhitungan yang diperlukan selama suatu program
dijalankan.

Berikut adalah kelebihan dari menggunakan microcontroller : Tabel 2. 1 Kelebihan


Microcontroller No _Kelebihan Microcontroller _ _1 _Penggerak pada mikrokontroler
menggunakan Bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital
dasar sehingga pengoprasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan
logika sistem (Bahasa assembly ini mudah dimengerti karena parameter input dan
output langsung bias di akses tanpa menggunakan banyak syarat perintah) _ _2
_Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor , memori, dan I/O
terintregrasi menjadi satu kesatuan control sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai computer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan
kebutuhan sistem.
_ _3 _Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan computer
sedangkan parameter computer hanya digunkan untuk download perintah instruksi atau
program. _ _4 _Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan
memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. _ _5 _Harga untuk
memperoleh alat ini lebih murah dan mudah di dapat. _ _ 2.4 Teori Perancangan 2.4.1

Prototyping Menurut (Susanto & Andriana, 2016), model prototyping merupakan suatu
teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan
informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat
lunak tersebut yang akan nempak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut
akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan
pengembangan perangkat lunak.

Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari : Gambar 2. 16 Prototyping


Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah
diketahui. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat
prototype.

Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan
perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat. 2.4.2 UML (Unified
Modelling Language) Menurut (Yusmiarti, 2016), Unified Modelling Language (UML)
adalah Bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.

UML merupakan metodelogi dalam menghubungkan system berorientasi objek dan


juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. Sedangkan menurut(S
& Shalahudin, 2014), UML merupakan Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikai
mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung.
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak
terbatas pada Metodelogi tertentu.

Tujuan dari penggunaa UML antara lain : Memberikan Bahasa pemodelan yang
bebasdari berbagai Bahasa pemrograman dan proses rekayasa. UML tidakterikat pada
salah satu Bahasa pemrograman, dalamhalinibahwa UML dapat di
terapkanterhadapsemua Bahasa pemrograman. Menyatukan praktik-praktik terbaik
yang terdapat dalam pemodelan.

Memberikan model yang siap pakai, Bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk
mengembangkan dan saling menukar model denganmudah dan dimengerti secara
umum. UML akan mempermudah dan dimengerti secara umum, sehingga dalam
prototype akan mempermudah dalam melakukan realisasi rancangan. UML bisa juga
berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail.

Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi secara detail tentang coding
program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali kedalam
bentuk diagram (reserve enginering). 2.4.3 Pengertian Use Case Diagram
Menurut(Sasmito, 2017), Use Case diagram merupakan fungsionalitas yangdisediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

Sedangkan menurut (Firlina, Wahyu Winarno, & Fauziati, 2017), Use Case Diagram
secara grafis menggambarkan antar sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Use Case
mendeskripsikan bagaimana sebuah aktor melakukan interaksi dengan sistem atau
perangkat lunak yang sedang dirancang. Tabel 2. 2 Pengertian Use Case Diagram No
_Simbol _Nama _Keterangan _ _ 1 _/ _ Actor _Menspesifikasikan himpuan peran yang
pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan Use Case.

_ _ 2 _ / _ Dependency _Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen


mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri (independent). _ _ 3 _ / _ Generalization _Hubungan dimana objek
anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya
objek induk (ancestor).

_ _ 4 _ / _ Include _Menspesifikasikan bahwa Use Case sumber secara eksplisit. _ _ 5 _ / _


Extend _Menspesifikasikan bahwa Use Case target memperluas perilaku dari Use Case
sumber pada suatu titik yang diberikan. _ _ 6 _ / _ Association _Apa yang
menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

_ _ 7 _ / _ System _Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas. _


_ 8 _ / _ Use Case _Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor _ _ 9 _ / _ Collaboration
_Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku
yang lebih besar dari jumlah dan elemen- elemennya (sinergi).

_ _ 10 _ / _ Note _Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan
suatu sumber daya komputasi. _ _ 2.4.4 Pengertian Activity Diagram Menurut (Sasmito,
2017), activity diagram adalah memodelkan alur kerja (iworkflow) sebuah proses bisnis
dan urutan aktivitas dalam suatu proses.

Sedangkan menurut (Firlina, Wahyu Winarno, & Fauziati, 2017), Activity diagram atau
aktivitas Diagram menampilkan proses dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam
sebuah sistem atau proses bisnis yang sedang dirancang, bukan menggambarkan apa
yang dilakukan aktor. Tabel 2. 3 Pengertian Activity Diagram No _Simbol _Nama
_Keterangan _ _ 1 _ / _ Actifity _Memperlihatkan bagaimana masingmasing kelas
antarmuka saling berinteraksi satu sama lain _ _ 2 _ / _ Initial Node _Bagaimana objek
dibentuk atau diawali. _ _ 3 _ / _Actifity Final Node _Bagaimana objek dibentuk dan
dihancurkan.

_ _No _Simbol _Nama _Keterangan _ _ 4 _ / _ Fork Node _Satu aliran yang pada tahap
tertentu berubah menjadi beberapa aliran. _ _ 5 _ / _ Join _Digunakan untuk menunjukan
kegiatan yang digabungkan. _ _ 6 _ / _ Fork _Digunakan untuk menunjukan kegiatan
yang dilakukan secara pararel. _ _ 7 _ / _ Swimlane _Menunjukan siapa yang
bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas dalam suatu Diagram.

_ _ 8 _ / _ Decision _Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan / tindakan yang


harus diambil pada kondisi tertentu. _ _ 2.4.5 Pengertian Sequence Diagram Menurut
(Sasmito, 2017), sequence diagram adalahsuatu diagram interaksi yang menekankan
pada pengaturanwaktudaripesan-pesan. Sedangkanmenurut (Haryanta, Rochman, &
Setyaningsih, 2017), Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek.

Oleh karena itu untuk menggambarkan Diagram sekuen maka harus diketahui
objek-objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode-metode yang dimilki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Tabel 2. 4 Pengertian Sequence Diagram No
_Simbol _Nama _Keterangan _ _ 1 _/ _ LifeLine _Objek entity, antarmuka yang saling
berinteraksi.

_ _ 2 _ / _ Message _Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat


informasiinformasi tentang aktifitas yang terjadi. _ _ 3 _/ _ Actor _ Digunakan untuk
menggambarkan User atau Pengguna. _ _ 4 _ / _ Boundary _ Digunakan untuk
menggambarkan sebuah form. _ _ 5 _ / _ Entity Class _Digunakan untuk
menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan.

_ _ 6 _/ _ Control Class _ Digunakan untuk menghubunkan boundary dengan tabel. _ _


2.4.6 Metode Pengujian Black Box Menurut (Retyaningsih, 2017), dalam penelitian nya
yang berjudul “Sistem Monitoring Perediksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan
Microcontroller Berbasis Dekstop”, Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan
dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati
apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan. 2.5
Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut: _ BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan Smart Parking
Sistem Berbasis Arduino Uno dan dibuat di Mall Bekasi Cyber Park (BCP) dengan alamat
Jl. K.H Noer Ali No 117 Marga Jaya, Rt.001/Rw.005, Kayuringin Jaya, Kec. Bekasi Sel., Kota
Bekasi, Jawa Barat 17141.

Dikarenakan di gedung ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mengendalikan


dengan menggunakan Arduino Uno. Metodologi Tahapan penelitian diawali dengan
melakukan menentukan komponen hardware, membuat prototype hardware , membuat
program pada arduino dan melakukan pengujian . / Gambar 3.1 Tahap penelitian
Perancagan UML Use Case Diagram / Gambar 3.2

Usecase Diagram System Berdasarkan Use Case Diagram diatas maka urutan
langkah-langkah yang di lakukan User terhadap system maupun system terhadap user
akan dijelaskan pada scenario Use Case Dibawah ini : Petugas dapat melihat ruang
parkir yang kosong melalui layar 7Segment. Petugas memberi tahu ruang parkir terisi
atau tidak kepada pengendara. 3.3.2 Activity Diagram / Gambar 3.3

Activity Diagram Sistem Kendali Berdasarkan Activity Diagram di atas maka dibuat
langkah-langkah penjelasan skenario dibawah ini : Petugas dapat melihat ruang parkir
melalui 7segement dan dapat menginformasikan ruang parkir kepada pengendara.
Kemudian pengendara menerima infromasi yang di peroleh dari petugas mengenai
ruang parkir. / Gambar 3.4

Activity Diagram Cara Kerja Sistem Berdasarkan Activity Diagram di atas maka dibuatlah
scenario langkah-langkah penjelasannya dibawah ini : Sensor ultrasonik dapat
memancarkan sinyal atau gelombang trigger dan diproses oleh sistem arduino menjadi
suatu kondisi yang sudah di program sebelumnya . Kemudian dapat dihasilkan suatu
informasi tentang ruang parkir yang terlihat di 7segment. Sequence Diagram / Gambar
3.5

Sequence Diagram Sistem Kendali Diagram sequence mendeskripsikan interaksi antar


fungsi suatu kelas maupun dengan fungsi pada kelas yang berbeda. Diagram Sequence
mempermudah mengetahui fungsi-fungsi dalam suatu kelas. Berikut dibawah ini
skenario Sequence : Petugas melihat ruang parkir melalui layar 7segment dan
memberitahu kepada pengendara mengenai ruang parkir .

Jika ruang parkir masih tersedia maka pengendara mencari ruang parkir yang tersedia.
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Berdasarkan Activity
Diagram di atas maka dibuatlah scenario langkah-langkah penjelasannya dibawah ini :
4.4.1 Spesifikasi Sistem Dalam tahap ini, sebelum melakukan implementasi system,
langkah yang akan dilakukan yaitu menentukan spesifikasi perangkat lunak dan
perangkat keras yang dibutuhkan. Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap
penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan system yang baik.

Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu Laptop
sebagai perangkat untuk melakukan proses coding program Arduino melalui Arduino
IDE. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk merancang system
adalah : Arduino Uno Sensor Ultrasonik 7Segment Protoboard/Breadboard Lampu LED
Kabel Jumper Kabel USB Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: Sistem Operasi Windows Arduino IDE Bahasa pemrograman C++
4.2

Implementasi Sistem 4.2.1 Gambar Alat Sistem Parkir Pada bagian ini akan digambarkan
tentang implementasi sistem Alat Parking meliputi sensor ultrasonik dan layar 7segment
adalah sebagai berikut : / Gambar 4.1 Sensor dan 7Segment / Gambar 4.2 Alat
prototype smart parking 4.3

Hasil Pengujian Black Box Berdasarkan Rencana pengujian yang telah dibuat, maka hasil
pengujian Prototype Smarthome akan dijelaskan pada bagian ini. Tabel 4. 1 Hasil
Pengujian Black Box No _Skenario Pengujian _Hasil Yang Di Harapkan _Hasil Penelitian
_Validasi _ _ 1 _Mobil berada di depan sensor 1 _ Sensor membaca mobil yang berada di
depanya _ Sensor terbaca dan terlihat di layar 7segment _ Valid _ _ 2 _ Mobil berada di
depan sensor 2 _ Sensor membaca mobil yang berada di depanya _ Sensor terbaca dan
terlihat di layar 7segment _ Valid _ _ 3 _Mobil berada di depan sensor 3 _Sensor
membaca mobil yang berada di depanya _Sensor terbaca dan terlihat di layar 7segment
_ Valid _ _
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
1% -
https://www.researchgate.net/publication/323957421_RANCANG_BANGUN_PROTOTYPE
_SISTEM_SMART_PARKING_BERBASIS_ARDUINO_DAN_PEMANTAUAN_MELALUI_SMART
PHONE
1% - http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d649aa5b3bc64701cafef244008c6a41.pdf
1% -
https://rahmadewi30.wordpress.com/2016/10/15/pengantar-teknologi-sistem-cerdas-si
stem-parkir-cerdas/
<1% - https://docplayer.info/58365412-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-belakang.html
1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24860/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=5
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24865/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=5
<1% - https://core.ac.uk/display/11837259
<1% -
http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/97-031/Thiang-sistem%20informasi%20parkir-SNI
KA2009.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/10851841/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Hasil_Penelitian_
Terdahulu
<1% - https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jetri/article/download/1611/1402
<1% - https://gudang-makalah-download.blogspot.com/2011_03_15_archive.html
<1% -
http://elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F309013_MTA.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/34684/5/2046_chapter_I.pdf
<1% -
http://pkko.fik.ui.ac.id/files/DOKUMENTASI%20CATATAN%20KESEHATAN%20ELEKTRO
NIK%20DALAM%20KEPERAWATAN%20(EHR).pdf
<1% - https://www.academia.edu/22786055/SENSOR_DAN_AKTUATOR
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1322475962
1% - http://independent.academia.edu/MuhammadAkbar246
1% -
https://www.academia.edu/12040740/SISTEM_TERSEMAT_PENDETEKSI_SLOT_PARKIR
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1133465645
1% - http://ejournal.patria-artha.ac.id/index.php/patj/article/view/179
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=Backup_Yudha
3% - https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/download/2018/1660
<1% - http://eprints.ums.ac.id/55107/2/Naskah%20Publikasi%20Burn.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/25937/1/ML2F098631.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/37206973/PERANCANGAN_SISTEM_DETEKSI_KENDARAAN_
MENGGUNAKAN_KOMBINASI_SENSOR_ULTRASONIK_DAN_MEDAN_MAGNET_UNTUK_
MENDUKUNG_FRAMEWORK_SMART_PARKING_SKRIPSI
<1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/57110/BAB-II.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2193/1104020.pd
f?sequence=1
<1% - https://tugasakhir4ta.wordpress.com/category/perancangan-sistem/
<1% -
https://nursanisany.blogspot.com/2014/03/skripsiq-aplikasi-pembelajaran-cara.html
<1% -
http://www.definisi-pengertian.com/2015/11/pengertian-sistem-definisi-menurut-ahli.ht
ml
1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2283/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://anasczr88.blogspot.com/2015/03/makalah-sistem-informasi.html
2% -
https://www.academia.edu/31609036/TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Sistem_2.1.1_Pengertian
_Sistem
1% - http://eprints.umpo.ac.id/3019/3/BAB%20II.pdf
<1% -
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/170566/File_14-Bab-II-Landasan-Teori
.pdf
<1% - http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12_.2072_.pdf
<1% -
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/1679/File_10-Bab-II-Landasan-Teori.p
df
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1322376885
<1% -
https://www.kaskus.co.id/thread/5239644aa4cb17f90c000004/mengenal-arduino-uno-r
3-compatible/
1% -
https://fairuzzabadi09.blogspot.com/2015/02/cara-menyalakan-lampu-led-dengan-ardu
ino.html
<1% - https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/download/449/315
2% - https://syahwilalwi.blogspot.com/2012/10/mikrokontroller-arduino.html
2% -
https://fungkynotes.blogspot.com/2018/03/kelebihan-dan-kekurangan-arduino.html
1% - http://eprints.akakom.ac.id/3888/3/3.133310031_BAB%20II.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/379002642/Arduino
<1% - http://digilib.unila.ac.id/7324/16/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.academia.edu/23310766/Arduino_and_Raspberry_Pi
1% - https://ghavianarduino.blogspot.com/2013/09/pengertian-arduino.html
<1% -
https://dendyoctavian.blogspot.com/2017/11/pengertian-fungsi-dan-kegunaan-arduino
.html
<1% - http://www.apatuh.web.id/2017/02/kegunaan-arduino-uno.html
<1% -
https://rifkifirdaus152060.blogspot.com/p/interface-motor-dc-menggunakan-arduino.ht
ml
1% - http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte/article/download/753/634
<1% - https://www.immersa-lab.com/category/elektronika/mikrokontroler
5% - https://www.immersa-lab.com/pengertian-ethernet-shield-dan-cara-kerjanya.htm
<1% -
https://unangsunarya.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/01/2015-D3TT-Modul-Rang
kaian-Listrik.pdf
1% - https://wyn-suparno.blogspot.com/2017/06/
<1% -
https://www.academia.edu/35534101/ALAT_PENGUKUR_KETINGGIAN_GELOMBANG_LA
UT
<1% -
https://journal.unsika.ac.id/index.php/syntax/article/download/1151/Alat%20Pendeteksi
%20Asap%20Rokok%20pada%20Ruangan%20Menggunakan%20Sensor%20MQ-2%20d
an%20Microcontroller%20Arduino%20Uno
<1% -
https://ramdhaniihsan01.blogspot.com/2016/04/cara-belajar-elektronika-industri.html
<1% - https://shatomedia.wordpress.com/2016/12/08/led-light-emitting-diode/
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1333477548
1% -
https://paduankuliah.blogspot.com/2017/04/laporan-praktikum-dioda-zener-dan-led.ht
ml
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3118/16/BAB%20II.pdf
<1% -
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/download/20169/19776
1% -
https://arduinolibs.blogspot.com/2019/02/project-arduino-wireless-switch-esp8266.htm
l
2% - https://asatchumaidy.blogspot.com/2016/11/sensor-ultrasonik.html
<1% -
https://imamsholahudin.blogspot.com/2017/03/tutorial-belajar-arduino-part-14-sensor.
html
2% - https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
1% - http://eprints.unram.ac.id/11498/1/journal.pdf
<1% - https://www.mealabs-alatukur.com/2016/12/cara-kerja-sensor-utrasonik.html
<1% -
https://anakteknikkeras.blogspot.com/2016/11/sensor-ultrasonik-cara-kerja-dan.html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/66898/6/13._Bab_2.pdf
3% -
https://hafizmaulana414.blogspot.com/2016/04/cara-membuat-rangkaian-digital-seven
_23.html
<1% -
https://belajarmikrokontroler2015.blogspot.com/2016/02/7-segment-stopwatch-berbasi
s-arduino.html
<1% - https://pt.scribd.com/document/139263426/Lapres-Tekdik-Fix
<1% -
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00382-MC%20bab%202.pdf
<1% - https://deryfraja.wordpress.com/struktur-dan-fungsi-komputer/
<1% -
https://id.123dok.com/document/zgl600nq-gambar-2-1-bentuk-led-dan-skematik-led.h
tml
<1% - https://ekapka.blogspot.com/2013/09/pengertian-control-unit-cu-dan.html
<1% - https://halizdwi.blogspot.com/2013/09/belajar-mikrokontroler_2.html
1% -
https://www.academia.edu/35909657/MIKROKONTROLLER_TEORI_DASAR_MIKROKONT
ROLLER
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1333476131
<1% - https://onlinefredy.blogspot.com/2015/01/contoh-proposal.html
<1% -
https://www.academia.edu/9850257/Prototyping_merupakan_salah_satu_metode_penge
mbangan_perangat_lunak_yang_banyak
<1% -
https://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-141/4.miu-14-no-1-rani.pdf/index3.ht
ml
<1% -
https://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-141/4.miu-14-no-1-rani.pdf/ori/4.miu-
14-no-1-rani.pdf
1% -
https://bukurobek.blogspot.com/2011/04/metodologi-pengembangan-perangkat-lunak
.html
<1% -
https://kuliahku-kampusku.blogspot.com/2013/05/metode-pengembangan-perangkat-l
unak_19.html
<1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/221173/File_14-BAB-II.pdf
<1% -
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khatulistiwa/article/viewFile/1262/1027
<1% - http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/download/95/97
<1% - https://tugaspsbo.blogspot.com/2013/06/sejarah-singkat-uml.html
<1% - http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_2266.pdf
1% -
https://h4nk.blogspot.com/2014/08/tujuan-penggunaan-uml-unified-modeling.html
<1% - https://riofrans.blogspot.com/2013/06/fungsi-dan-pengertian-uml.html
<1% -
https://nusaganja.blogspot.com/2018/01/manajemen-perpustakaan-dengan-uml.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/14982/16/BAB%20II.pdf
<1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/90950/File_8-Daftar-Isi.pdf
1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6851/Bab%202.p
df?sequence=9
1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/20880/File-9-Daftar-Simbol.pdf
<1% - https://agusnurkhomarudin.blogspot.com/2012/05/use-case.html
<1% -
https://cariuangterus.blogspot.com/2017/04/pengertian-uml-dan-bagian-bagiannya.ht
ml
<1% -
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/1726/9.-BAB-II-LANDASAN-TEORI.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/11895845/bab_III_Landasan_teori_website_Dreamweaver_HT
ML_XAMPP_php
<1% - http://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/Juti/article/download/223/206/
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8415/Daftar%20S
imbol.pdf?sequence=6
<1% -
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/modul/hpTw3%20Polonia%20Siap%20Upload.
pdf
<1% - https://chaandhra.blogspot.com/2013/05/activity-diagrams.html
<1% - http://umardanny.com/contoh-flowchart-program-sistem-pakar/
<1% - http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas/article/download/5022/2936
<1% - https://panduanuml2015.blogspot.com/2015/01/pengertian-uml.html
<1% -
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00020-SI%20Bab2001.pdf
<1% - http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/paradigma/article/download/752/614
<1% -
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-statistik/direktori/lembaga-pembiayaan/D
ocuments/DIREKTORI%20JARINGAN%20KANTOR%20LEMBAGA%20PEMBIAYAAN%20%
28MARET%202017%29.xlsx
<1% -
https://sriti.akakom.ac.id/prosiding/SISTEM%20MONITORING%20SUHU%20JARAK%20J
AUH%20BERBASIS%20INTERNET%20OF%20THINGS%20MENGGUNAKAN%20PROTOKO
L%20MQTT.pdf
<1% - https://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1211372601
1% - http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1594
<1% -
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Roza-Antoni-080120201008.pdf

Anda mungkin juga menyukai