Anda di halaman 1dari 5

“HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI PERUSAHAAN “

Disusun Oleh :

Dwi Riyanti 17.0101.0195


Irfan Latief P 17.0101.0207
Heviana Intan A 17.0101.0221
Meutia Rahma Dara A 19.0101.0155

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TAHUN 2019
1. Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi memiliki peran yang sangat besar dalam dunia bisnis khususnya
mereka yang berkecimpung di dunia bisnis berskala internasional untuk mencapai
kesuksesan di tengah semakin kompetitifnya pasar di era globalisasi seperti sekarang ini.
Untuk itu, suatu perusahaan perlu mengembangkan strategi serta keterampilan dalam
komunikasi bisnis. Tak jarang para manajer yang bekerja pada perusahaan internasional
cenderung untuk mengabaikan hambatan tas kasat mata akibat adanya perbedaan budaya
dalam komunikasi bisnis.
Budaya sebagai salah satu factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi juga
berperan menjadi salah satu factor yang menyebabkan hambatan-hambatan komunikasi
terutama dalam komunikasi bisnis lintas budaya. Memahami perbedaan budaya adalah
salah satu keterampilan penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan untuk
berkembang dalam rangka memiliki keuntungan kompetitif dalam dunia bisnis beskala
internasional.
Menurut Tian Guang dan Dan Trotter (2012), yang dimaksud dengan komunikasi
bisnis lintas budaya adalah komunikasi bisnis diantara konsumen atau antara konsumen
yang berbeda budaya dengan pemasar paling tidak pada salah satu aspek dasar budaya
seperti bahasa, agama, norma-norma sosial, nilai-nilai, pendidikan, dan gaya hidup.
Komunikasi bisnis lintas budaya menuntut organisasi atau perusahaan untuk lebih
sensitif terhadap adanya perbedaan budaya. Menghormati hak terhadap budaya oleh
konsumen dalam berbagai budaya dan pasar, para pemasar hendaknya memahami bahwa
konsumen mereka memiliki hak terhadap budaya masing-masing. Jika seorang pemasar
ingin sukses dalam pemasaran lintas budaya maka mereka harus menghormati nilai-nilai
serta hak yang dimiliki oleh konsumen.
Contoh pada sebuah masyarakat yang mayoritas beragama Hindu seperti di Bali
ataupun di Negara India, daging tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. Ada banyak versi
yang menjadi dasar mengapa orang Hindu tidak memakan daging sapi, yang pasti konsep
utamanya adalah karena orang-orang Hindu menganggap sapi sebagai hewan yang mulia,
Ya, ini sedikit berbeda dengan konsep agama Islam yang tidak memakan daging Babi
karena dianggap haram, sedangkan orang Hindu tidak memakan daging sapi karena
dianggap suci.
2. Contoh Hambatan Komunikasi Lintas Budaya Pada Perusahaan
a. Kekuatan Jarak
Kekuatan jarak mengindikasikan tingkat dimana kekuatan didistribusikan secara
seimbang dalam sebuah masyarakat dan derajat penerimaan masyarakat terhadap
distribusi tersebut. Budaya dengan kekuatan jarak yang tinggi dan pengaruh
terkonsentrasi pada beberapa orang dibandingkan dengan seluruh polpulasi. Negara
dengan kekuatan jarak yang tinggi cenderung otoriter dan berkomunikasi dengan
interaksi yang terbatas dan penguatan perbedaan diantara orang-orang. Negara dengan
kekuatan jarak tinggi misalnya Malaysia, sedangkan Negara dengan kekuatan jarak
rendah misalnya Israel
b. Penghindaran Ketidakpastian
Penghindaran ketidakpastian adalah tingkat dimana orang dalam suatu budaya
merasa terancam oleh situasi yang tidak dikenal dan diketahui dan merasa membutuhkan
aturan yang tertulis maupun tidak tertulis. Dalam dunia bisnis, hal ini membuat orang
membutuhkan kerja keras karena aturan, presisi, dan puntualitas dinilai. Negara dengan
tingkat penghindaran ketidakpastian tinggi misalnya Yunani dan Negara dengan tingkat
penghindaran ketidakpastian rendah misalnya Singapura.
c. Orientasi Jangka Panjang dan Orientasi Jangka Pendek
Hofstede berpendapat bahwa dimensi-dimensi budaya dapat digambarkan sebagai
pentingnya hubungan dengan masa depan dibandingkan dengan masa lalu dan masa kini.
Orientasi jangka panjang merujuk pada individu-individu yang berdedikasi, termotivasi,
bertanggung jawab, dan berpendidikan dengan sebuah rasa komitmen dan kesetiaan
terhadap identitas organisasi.
Pada orientasi jangka panjang, konsisten dengan penghematan, ketekunan pada
hasil, dan keinginan untuk berada pada sisi sub-ordinat bagi sebuah tujuan. Sedangkan
dalam orientasi jangka pendek, konsisten dengan pemborosan dan ketekunan pada hasil
yang cepat. Negara dengan tingkat orientasi jangka panjang yang tinggi misalnya
Tiongkok. Sedangkan, Negara dengan tingkat orientasi jangka pendek misalnya Inggris.
3. Jenis-Jenis Hambatan Komunikasi Antar Budaya
Hambatan komunikasi dalam komunikasi antarbudaya mempunyai bentuk seperti
sebuah gunung es terbenan didalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi
dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline)
Factor – factor hambatan komunikasi antarbudaya yang berada dibawah air adalah factor
yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, hambatan semacam ini cukup sulit untuk
dilihat atau diperhatikan. Jenis-jenis hambatan semacam ini adalah persepsi, norma,
stereotip, filosofi bisnis, aturan, jaringan, nilai dan grup cabang.
Terdapat Terdapat 9 (sembilan) jenis hambatan komunikasi antarbudaya yang
berada diatas air (above waterline). Hambatan komunikasi semacam ini lebih mudah
untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik, hambatan-
hambatan tersebut adalah
1. Fisik (Physical). Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu,
lingkungan, kebutuhan diri dan media fisik
2. Budaya (Cultural). Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama dan juga
perbedaan sosial yang ada antara budaya satu dengan yang lainnya
3. Persepsi (Perceptual). Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki
persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal, sehingga untuk mengartikan sesuatu
setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda
4. Motivasi (Motivational). Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari
pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima
pesan tersebut atau malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan
komunikasi
5. Pengalaman (Experiantial). Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap
individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu
mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu
6. Emosi (Emotional). Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar,
apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan
semakin besar dan sulit untuk dilalui
7. Bahasa (Linguistic). Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim
pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau
penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan
8. Nonverbal. Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-
kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi, contohnya adalah wajah marah yang
dibuat oleh penerima pesan ketika pengirim pesan melakukan komunikasi. Wajah marah
yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja
pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada
penerima pesan.
9. Kompetisi (Competition). Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang
melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan, contohnya adalah menerima telepon
selular sambil menyetir, karena melakukan dua kegiatan sekaligus maka penerima pesan
tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon secara maksimal.
4. Cara menghadapi Hambatan
Seseorang dapat dikatakan sukses sebagai manager bisnis internasional budaya
apabila ia mempunyai kemampuan untuk merefleksikan seberapa besar kesungguhannya
dalam aspek dibawah ini :
1. Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan sosial, pandai bergaul dan
banyak temannya
2. Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk menerima pikiran yang berbeda
dari dirinya
3. Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima budaya baru
4. Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang handal dalam bidang tertentu
5. Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing dengan tepat
6. Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan
7. Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan bekerjasama dalam satu tim
8. Self Reliance or independence : Percaya diri dan mandiri
9. Mobility : Lincah dan wawasannya luas
10. Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress

Anda mungkin juga menyukai