Sik Group 3 St2tp
Sik Group 3 St2tp
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir
secara periodik dan teratur untuk pengelolaa kesehatan masyarakat melalui
puskesmas di berbagai tingkat administrasi. SP2TP bertujuan agar semua hasil
kegiatan puskesmas (didalam dan diluar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan
kejenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala dan teratur,
guna menunjang pengelolan upaya kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari SP2TP?
2. Apa Tujuan ST2TP?
3. Apa manfaat pencatatan dan pelaporan?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Pencatatan Dan Pelaporan?
5. Bagaimana Pelaksanaan Pencatatan Dan Pelaporan?
6. Bagaimana Bentuk Pencatatan?
7. Bagaimana Mekanisme Pencatatan?
8. Bagaimana Pelaporan?
9. Bagaimana Alur Pelaporan?
10. Bagaimana Frekuensi Pelaporan?
11. Bagaimana Mekanisme Pelaporan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari SP2TP?
2. Untuk mengetahui Tujuan ST2TP?
3. Untuk mengetahui manfaat pencatatan dan pelaporan
4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pencatatan Dan Pelaporan
5. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pencatatan Dan Pelaporan
6. Untuk mengetahui Bentuk Pencatatan
7. Untuk mengetahui Mekanisme Pencatatan
2
8. Untuk mengetahui Pelaporan
9. Untuk mengetahui Alur Pelaporan
10. Untuk mengetahui Frekuensi Pelaporan
11. Untuk mengetahui Mekanisme Pelaporan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
ialah laporan yang dibuat semua puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas
keliling bidan-bidan desa dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas (Syaer, 2011).
Perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok
puskesmas sehingga dapat di hindarkan terjadinya tumpang tindih dalam
pelaksanaan kegiatannya.
B. Tujuan SP2TP
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di Puskesmas adalah untuk
meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan
berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain
yang menunjang. Tujuan dimaksud dapat terwujud apabila: (Ahmad, 2005).
1) Data SP2TP dan data lainnya diolah disajikan dan diinterprestasikan sesuai
dengan petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan data SP2TP.
2) Pengolahan, analisis, interprestasi dan penyajian dilakukan oleh para
penanggung jawab masing-masing kegiatan di Puskesmas dan mengelola
program disemua jenjang administrasi.
3) Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interprestasi data SP2TP dan
sumber lainnya dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, dan
tidak ada perubahan) dan bersifat kuantitatif dalam bentuk angka seperti
jumlah, persentase dan sebagainya.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) ini ialah data dan informasi yang akurat tepat waktu dan
mutakhir secara periodik dan teratur pengolahan program kesehatan
masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat administrasi. Adapun
tujuan umum ialah: (Syaer, 2011).
5
1. Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala aspek.
2. Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai jenjang
administrasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam
rangka pengelolaan rencana dalam bidang program kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir
secara periodik dan teratur pengolahan program kesehatan masyarakat
melalui puskesmas di berbagai tingkat administrasi.
6
Data umum meliputi peta wilayah dan wilayahnya, jumlah desa, dusun/RW,
jumlah posyandu dan sasaran program.
7
4) Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status
kesehatan, dan riwayat kehamilan sampai kelahiran.
5) Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
pelayanan preventif-promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada
balita dan anak prasekolah.
6) KMS balita dan anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan, dan
pertumbuhan yang telah diperoleh balita dan anak sekolah.
7) KMS ibu hamil
Merupakan alat untuk mengetahui identitas dan mencatat
perkembangan kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima
ibu hamil.
8) KMS usia lanjut
KMS usia lanjut merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut
secara pribadi baik fisik maupun psikososial, dan digunakan untuk memantau
kesehatan, deteksin dini penyakit, dan evaluasi kemajuan kesehatan usia
lanjut.
9) Register
Register merupakan formulir untuk mencatat atau merekap data
kegiatan didalam dan di luar gedung puskesmas, yang telah dicatat di kartu
dan catatan lainnya.
Ada beberapa jenis register sebagai berikut :
Nomor indeks pengunjung puskesmas
Rawat jalan
Register kunjungan
Register rawat inap
8
Register KIA dan KB
Register kohort ibu dan balit
Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
Register penimbangan batita
Register imunisasi
Register gizi
Register kapsul beryodium
Register anak sekolah
Sensus harian: kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi, dan penyakit.
F. Bentuk Pencatatan
Bentuk Pencatatan Meliputi :
Catatan Tradisional : berisi hal-hal yang didengar dan dilakukan oleh pencatat
secara tidak sistematis, tidak lengkap, dan biasanya berupa catatan harian.
Catatan Sistematis : menggambarkan pola keadaan, masalah, dan langkah
pemecahan masalah.
9
5. Catatan Kunjungan Rumah;
6. Catatan Persalinan;
7. Catatan Kelainan;
8. Catatan Kematian Ibu Dan Bayi; Dan
9. Catatan Rujukan.
G. Mekanisme Pencatatan
Pencatatan kegiatan harian program puskesmas dapat dilakukan di dalam dan
di luar gedung
1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung puskesmas
Pencatatan yang dibuat di dalam gedung puskesmas adalah semua data
yang di peroleh dari pencatatan kegiatan harian program yang dilakukan
dalam gedung puskesmas seperti tekanan darah, laboratorium, KB dan lain-
lain. Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan family folder, kartu indeks
penyakit, buku register dan sensus harian.
2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung puskesmas
Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang
dibuat berdasarkan catatan harian yang dilaksanakan diluar gedung
Puskesmas seperti Kegiatan progam yandu, kesehatan lingkungan, UKS, dan
lain-lain. Pencatatan dan Pelaporan ini menggunakan kartu register dan kartu
murid.
10
Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi
menjadi laporan terpadu puskesmas atau yang disebut dengan system pencatatan
dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP ini dikirim ke dinas kesehatan
Kabupaten atau kota setiap awal bulan, kemudian ke Dinas Kesehatan kabupaten
atau kota mengolahnya dan mengirimkan umpan baliknya ke Dinas Kesehatan
Provinsi dan Departemen Kesehatan Pusat. Umpan balik tersebut harus
dikirimkankembali secara rutin ke Puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi
keberhasilan progam. Namun sejak otonomi daerah dilaksanakan puskesmas tidak
punya kewajiban lagi mengirimkan laporan ke Departemen Kesehatan Pusat
tetapi dinkes kabupaten/kota lah yang berkewajiban menyampaikan laporan
rutinnya ke Departemen Kesehatan Pusat
H. Pelaporan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan
masyarakat No.590/BM/DJ/Info/Info/96, pelaporan puskesmas menggunakan
tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun
yang sama. Formulir pelaporan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan/beban kerja di puskesmas.
Formulir Laporan dari Puskesmas ke kabupaten
1. Laporan Bulanan
Data Kesakitan (LB 1)
Data obat-obatan (LB 2)
Data kegiatan gizi, KIA/KB,imunisasi termasuk pengamatan penyakit
menular (LB 3)
2. Laporan Sentinel
Berikut adalah bentuk laporan sentinel.
11
Laporan bulan sentinel (LB 1S)
Laporan yang memuat data penderita penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD31), penyakit infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA). Dan diare, menurut umur dan status imunisasi. Puskesmas yang
memuat LB 1S adalah puskesmas yang ditunjukyaitu satu puskesmas dari
setiap kab/kota dengan periode laporan bulan serta dilaporkan ke dinas
kesehatan kab/kota, Dinas kesehatan provinsi dan pusat (Ditjen PPM dan
PLP).
Laporan bulanan sentinel (LB 2S)
Dalam laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum, dan
penyakit akibat kerja. Laporan bulanan sentinel hanya diperuntukkan bagi
puskesmas rawat inap. Laporan ini dilaporkan ke dinas kesehatan
3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan meliputi :
Data dasar puskesmas (LT-1)
Data kepegawaian (LT-2)
Data peralatan (LT-3)
I. Alur Pelaporan
Laporan dari Dati II dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I dan Kanwil
Depkes Propinsi serta Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat) dalam
bentuk rekapitulasi dari laporan SP2TP.2
Laporan tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Laporan Triwulan :
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 1
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 2
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 3
12
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 4
2. Laporan Tahunan :
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 1
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 2
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 3
J. Frekuensi Laporan
1. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya
dari triwulan yang dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20
April 2009, maka laporan triwulan berikutnya adalah tanggal 20 Mei 2009).
Laporan ini diberikan kepada dinas-dinas terkait di bawah ini :
Kepala Dinas Kesehatan Dati I
Kepala Kantor Wilayah Depkes Provins
Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun
berikutnya dan diberikan kepada dinas-dinas terkait berikut ini 4 :
Kepala Dinas Kesehatan Dati I
Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
K. Mekanisme Pelaporan
1. Tingkat Puskesmas
a. Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke
pelaksana kegiatan di puskesmas.
13
b. Pelaksana kegiatan merekapitulasi data yang dicatat baik di dalam
maupun di luar gedung serta laporan yang di terima dari puskesmas
pembantu dan bidan di desa.
c. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan
sebanyak 2 rangkap, untuk disampaikan kepada koordinator SP2TP.
d. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimamfaatkan untuk
tindak lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.
2. Tingkat Dati II
a. Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang
ditetapkan oleh Depkes.
b. Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima Dinas Kesehatan Dati II
disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi/entri data.
c. Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah serta dimamfaatkan sebagai bahan
untuk umpan balik, bimbingan teknis ke puskesmas dan tindak lanjut
untuk meningkatkan kinerja program.
d. Hasil rekapitulasi data setiap 3 bulan dibuat dalam rangkap 3 ( dalam
bentuksoft file) untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I, Kanwil
Depkes Provinsi, dan Departemen Kesehatan.
3. Tingkat Dati I
a. Pengolahan dan pemamfaatan data SP2TP di Dati I mempergunakan
perangkat lunak sama dengan Dati II.
b. Laporan dari Dinkes Dati II, diterima oleh Dinkes Dati I dan Kanwil
Depkes dalam bentuk soft file diteruskan ke pelaksana untuk
dikompilasi/direkapitulasi.
14
c. Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program Dati I untuk diolah
dan dimamfaatkan serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan dan
pengendalian.
4. Tingkat Pusat
Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling lambat 2
bulan setelah berakhirnya triwulan tersebut disampaikan kepada pengelola
program terkait dan Pusat Data Kesehatan untuk dianalisis dan
dimamfaatkan sebagai umpan balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes
Provinsi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) didalam
pelaksanaannya masih terbatas pada data yang merupakan hasil dari interaksi
antara masyarakat dengan fasilitas kesehatan. SP2TP dapat juga membantu
dalam perencanaan program-program kesehatan di puskesmas. Namun dalam
kenyataannya belum berjalan seperti yang harapkan, bahkan kehadiran sistem
pencatatan dan pelaporan di puskesmas dilihat sebagai suatu hal yang cukup
membebani petugas puskesmas. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan
sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas, menemukan masalah-masalah
yang dihadapi baik dari aspek teknis dan non teknis.
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan (terutama bidan yang
ditempatkan di puskesmas) agar lebih memperhatikan pembuatan laporan
puskesmas. Sehingga dapat diperoleh data yang akurat untuk memantau
kesehatan masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://adeekrizkyy.blogspot.co.id/2014/04/sistem-pencatatan-dan-pelaporan.html
https://selliramadhaniblog.wordpress.com/2013/07/28/sistem-pencatatan-dan-
pelaporan-kesmas/
https://fadlianeukatjeh.wordpress.com/2012/01/23/sistem-pencatatan-dan-pelaporan-
tingkat-puskesmas-sp2tp/
http://fadhilabdillahpratama.blogspot.co.id/2016/10/sistem-pencatatan-dan-
pelaporan-tingkat.html
17