Anda di halaman 1dari 18

2 of 24

Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Bahasa


Arab
Transcript of "Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Bahasa Arab"

1. 1. 0 PROPOSAL PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP


KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH
NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 “Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Penelitian Bahasa Arab” Oleh : Hasan
Fajari NPM. 1211020013 FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TA. 2014/2015
2. 2. 1 PENGARUH MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN
BERBAHASA ARAB SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI SIMPANG
PEMATANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Latar Belakang Masalah Salah satu
di antara dimensi ajaran islam yang paling menonjol adalah perintah untuk belajar,
menuntut ilmu pengatahuan.1 Islam di samping memerintahkan umatnya untuk belajar,
menggali ilmu pengetahuan, juga memberikan penghargaan yang sangat istemewa bagi
orang yang selalu belajar, menuntut ilmu dan mengembangkan dirinya. Minat adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah.2 Minat merupakan landasan penting bagi seseorang
untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja
dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk
tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Slameto (2003) mengatakan bahwa minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.3 Orang yang berminat pada suatu kegiatan atau aktivitas tidak akan cepat
bosan dan jenuh terhadap kegiatan atau aktivitas tersebut, meskipun ada gangguan, baik
dari dalam diri maupun gangguan dari luar misalnya rasa lelah dan gangguan dari 1 Umi
Machmudah dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa
Arab,(Malang: UIN-Malang, 2008), hal. 1. 2 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), hal. 56-57. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), cet. 3, hal. 180.
3. 3. 2 lingkungan dan sebagainya. Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar
tanpa minat akan terasa menjemukan. Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam
pelaksanaan pembelajaran, karena dengan adanya minat proses pembelajaran akan dapat
efektif. Dalam pembelajaran bahasa yang menjadi tujuan utama adalah penguasaan
kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa mengacu pada kemampuan yang
berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi nyata. Dengan Kemampuan
berbahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan isi hatinya kepada orang lain
yang merupakan tujuan pokok pengajaran bahasa sebagai suatu bentuk berkomunikasi.
Dalam kajian kebahasaan, kemampuan berbahasa bersifat konkret dan mengacu kepada
penggunaan bahasa senyatanya, dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam
bentuk tertulis yang bisa dibaca.4 Bahasa Arab memiliki kaitan yang sangat erat dengan
agama islam, karena semua ajaran islam terhimpun dalam al-Qur’an dan dilengkapi
dengan penjelasan al-Hadits. Untuk dapat mengkaji dan mendalami ajaran islam, harus
mempelajari al-Qur’an dan al-Hadits, dan agar dapat mempelajari al-Qur’an dan al-
Hadits dibutuhkan kemampuan berbahasa Arab yang memadai.5 Allah SWT berfirman:
      
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab,
agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf: 2)6 Bahasa Arab juga merupakan bahasa ilmu
pengetahuan. Ada banyak kitab- kitab klasik yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu
yang ditulis dalam bahasa Arab. Sampai saat ini, karya-karya ulama klasik tersebut masih
banyak dijumpai yang dikenal dengan “kitab kuning”. Kitab-kitab tersebut tidak hanya
membahas tentang fiqh, aqidah akhlak, dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya, tetapi juga 4
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang.2009),
hal. 61-62. 5 Imam Makruf, Strategi Pembelajaran bahasa Arab, (Semarang: Need’s
Press, 2009) hal. 7. 6 Al-Quran dan Terjemahannya, op. cit., hal. 384.
4. 4. 3 membahas tentang filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Jadi jelaslah bahwa bahasa
Arab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan.7 Selain itu
bahasa Arab juga merupakan bahasa internasional, bahasa ini digunakan secara resmi
oleh kurang lebih 20 negara yang berada di Asia dan Afrika. Di Afrika, bahasa Arab
dijadikan bahasa resmi di negara Mauritania, Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, dan Sudan.
Di semenanjung Arabia, bahasa ini digunakan oleh negara Oman, Yaman, Bahrain,
Kuwait, Saudi, Qatar, Emirat Arab, dan jauh ke utara, Jordan, Irak, Syria, Libanon, dan
Palestina.8 Bahasa Arab mulai dikenal oleh bangsa Indonesia sejak Islam dikenal dan
dianut oleh bangsa Indonesia. Jika Islam secara meluas telah dianut oleh masyarakat kita
pada abad ke-13,9 maka usia pendidikan bahasa Arab dipastikan sudah lebih dari 7 abad.
Karena perjumpaan umat Islam Indonesia dengan bahasa Arab itu paralel dengan
perjumpaannya dengan Islam. Bahasa Arab di Indonesia jauh lebih tua dan senior
dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, seperti: Inggris, Belanda, Mandarin, Jerman,
dan Jepang. Walaupun usianya jauh lebih tua, namun perkembangan pembelajaran
bahasa Arab nampaknya masih belum begitu menggembirakan, masih banyak kalangan
masyarakat Indonesia, yang mayoritas beragama Islam lebih memilih belajar bahasa
Inggris daripada belajar bahasa Arab. Bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an belum
mampu memotivasi umat islam untuk bersemangat dalam mempelajarinya. Sebagaimana
yang terjadi di MAN 1 Simpang Pematang pembelajaran bahasa Arab selama ini masih
menghadapi berbagai kendala di antaranya adalah munculnya berbagai kesulitan dalam
proses pembelajaran bahasa Arab. Asumsi yang berkembang bahwa di antaranya
disebabkan oleh alokasi waktu pembelajaran yang belum mencukupi, kurang tersedianya
fasilitas belajar bahasa Arab di rumah, 7 Ibid., hal. 11. 8 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan
Metode pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet. 2, hal. 1-2. 9 Islam
menunjukkan eksistensinya pada abad ke- 13 M di sumatra dan 15 M di Jawa (lihat
Abdullah Karim, Sejarah pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book
Publiser, 2009)), cet. 2, hal. 326.
5. 5. 4 siswa belum mampu mendudukkan bahasa Arab yang dipelajarinya dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa belum terbiasa menggunakan bahasa Arab di dalam kelas, serta adanya
kesan bahwa mata Pelajaran bahasa Arab itu sulit bahkan lebih sulit dari bahasa asing
lainnya.10 Tidak adanya lingkungan berbahasa Arab juga menjadi kendala dalam
pembelajaran bahasa. Padahal lingkungan berbahasa memiliki peran yang sangat penting
dalam mendukung pembelajaran bahasa Arab. Selain itu faktor-faktor di atas yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Simpang Pematang
adalah rendahnya minat mahasiswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab . Hal ini dapat
dilihat dari sedikitnya mahasiswa yang mengikuti pembelajaran bahasa Arab di luar jam
mata pelajaran bahasa Arab, misalnya dalam kegiatan pengajian kitab Ta’lim Al
Muta’alim, yang diselenggarakan setiap hari sabtu pukul 16.00 WIB. Penulis berasumsi
bahwa rendahnya minat belajar bahasa Arab tersebut sangat berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa Arab mahasiswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas
penulis tertarik untuk meneliti dengan mengangkat judul “Pengaruh Minat Belajar
Bahasa Arab Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negri 1
Simpang Pematang Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana minat
belajar bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang? 2. Bagaimana
kemampuan berbahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang? 3.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar bahasa Arab terhadap
kemampuan berbahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang? 10
Hasil studi pendahuluan (angket) dari 12 orang siswa madrasah aliyah negeri 1 simpang
pematang diperoleh pada tanggal 20 September 2014.
6. 6. 5 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui: 1. Minat belajar bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang
Pematang Tahun Akademik 2014/2015. 2. Kemampuan berbahasa Arab Siswa Madrasah
Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang Tahun Akademik 2014/2015. 3. Pengaruh minat
belajar bahasa arab terhadap kemampuan berbahasa arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri
1 Simpang Pematang Tahun Akademik 2014/2015. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini
diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu
sebagai berikut : 1. Secara teoritis Sebagai sarana memperluas khazanah pengetahuan
peneliti khususnya dan orang yang berinteraksi langsung dengan pendidikan pada
umumnya tentang pengaruh minat belajar bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa
Arab, khususnya di Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kutai Timur. 2. Secara praktis
a. Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta
Kutai Timur, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab b. Sebagai bahan pijakan bagi
penelitian lebih dalam lagi tentang pengaruh minat belajar bahasa Arab terhadap
kemampuan berbahasa Arab c. Sebagai bahan referensi bagi pihak atau instansi yang
membutuhkannya E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban
yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan
jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.11 Menurut Yatim
Rianto (1996) sebagaimana dikutip oleh Nurul Zuriah (2007) mengatakan bahwa
hipotesis dilihat 11 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hal. 55.
7. 7. 6 dari kategori rumusannya dibagi menjadi dua, yaitu (1) hipotesis nihil (null
hypothesis) yang biasa disebut dengan Ho, dan (2) hipotesis alternatif (alternative
hypothesis) biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.12 Hipotesis nihil (Ho)
adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel
dengan variabel lain.13 Hipotesis nihil dalam penelitian ini adalah tidak berpengaruh
antara minat belajar bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab. Hipotesis
alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau pengaruh antara
variabel dengan variabel lain.14 Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis
alternatif atau hipotesis kerja yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar
bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab. Semakin tinggi minat belajar bahasa
Arab semakin tinggi kemampuan berbahasa Arab siswa. F. Metode Penelitian 1. Jenis
dan Pendekatan Penelitian Jika ditinjau dari segi bidang yang diteliti penelitian ini adalah
penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang sosial seperti
ekonomi, pendidikan, hukum dan sebagainya.15 Jika ditinjau dari segi tempat penelitian,
maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang
langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.16 Data-data yang dikumpulkan
dari lapangan langsung terhadap obyek yang bersangkutan yaitu Siswa MAN 1 Simpang
Pemtang. Namun jika dilihat dari sifat penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang analisisnya menggunakan analisis statistik. 12 Nurul
Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),
cet. 2, hal. 163. 13 Ibid. 14 Ibid. 15 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan
Statistik,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 3, hal. 4 16 Ibid., hal. 5
8. 8. 7 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan
dimulai bulan Oktober – Desember 2014, bertempat di Madrasah Aliyah Negeri 1
Simpang Pematang Kabupaten Mesuji. 3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan
sampel Untuk meneliti subyek yang ada di lapangan penelitian ini menggunakan metode
populasi dan sampel. 1. Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu
objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek penelitian dapat berupa makhluk hidup,
benda, sistem dan prosuder, fenomena dan lain-lain.17 Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas x (sepuluh) madrasah aliyah negeri 1 simpang pematang yang
berjumlah 120 orang. Tersebar di tiga kelas yaitu: kelas X1, X2, dan X3, jumlah populasi
masing-masing kelas adalah X1 berjumlah 40 orang, X2 berjumlah 32 orang dan X3
berjumlah 48 orang. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan sampel Sampel penelitian adalah
sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh
populasi.18 Menurut Suharsimi Arikunto (2006) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika
jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.19 Sampel
diambil dengan teknik cluster random sampling. Cluster random sampling digunakan
bilamana populasi tidak terdiri dari individu- 17 Ronny Kountur, Metode Penelitian
untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Penerbit PPM,2007) hal. 145. 18 Riduwan,
Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian,(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 2, hal.
70. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hal. 134.
9. 9. 8 individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster.20 Sampel
diambil dengan sistem undian dengan maksud agar setiap kelas/kelompok mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Adapun tekniknya
dengan mengundi gulungan kertas yang didalamnya tertulis nama kelas. Adapun sampel
dalam penelitian ini diambil sebesar 30% dari populasi yang ada yaitu sebesar 36 orang.
4. Variabel dan Indikator Penelitian a. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran, yang dimiliki, atau didapatkan oleh satuan
penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Menurut hubungannya antara satu
variabel dengan variabel lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan
menjadi :21 1) Variabel independent: variabel ini sering disebut dengan variabel
antecedent dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel independen atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Minat belajar bahasa Arab 2) Variabel dependent sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel independen atau terikat dalam penelitian
ini adalah kemampuan berbahasa Arab 20 S. Margono, Metode Penelitian
Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 8, hal. 127. 21 Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D) (Bandung :
Alfabeta, 2010) hal. 61.
10. 10. 9 b. Indikator a) Indikator Minat Belajar Indikator Penjabaran Indikator a. Perhatian
a. Hadir dan Mengikuti penjelasan guru dengan penuh perhatian b. Focus pada materi
pelajaran selama pelajaran berlangsung b. Ketertarikan a. Bahan pelajaran bahasa Arab
menantang untuk dikaji b. Pelajaran bahasa Arab yang disampaikan oleh guru sesuai
Dengan kebutuhan siswa sehingga tertarik dengan mempelajarinya c. Materi pelajaran
bahasa Arab yang disampaikan oleh guru sangat menarik d. Tertarik mengikuti setiap
kegiatan pembelajaran bahasa Arab di luar kelas atau di luar jam belajar c. Rasa Senang
a. Senang ketika mengikuti mata pelajaran bahasa Arab b. Senang jika jam pelajaran
bahasa Arab ditambah c. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan senang hati
tanpa merasa dipaksa d. Kemauan a. Mengikuti mata pelajaran bahasa Arab dengan
kemauan sendiri b. Mempunyai kemauan untuk tahu materi yang akan dipelajari di
pertemuan berikutnya e. Keaktifan a. Aktif apabila ada kesempatan bertanya b.
Mengikuti penjelasan guru dalam setiap pembelajaran bahasa Arab c. Selalu hadir
mengikuti pelajaran bahasa Arab
11. 11. 10 d. Sering mencatat materi-materi yang diberikan guru e. Selalu mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru f. Mencatat pelajaran dari teman bila saya berhalangan
hadir g. Jika saya mendapat kesulitan dalam pekerjaan rumah atau tugas saya akan tetap
mengerjakannya karena kesulitan tersebut merupakan tantangan bagi saya dan juga bisa
belajar dalam menyelesaikannya f. Konsentrasi a. Selama proses pembelajaran bahasa
Arab berlangsung saya selalu berkonsentrasi penuh pada materi yang disampaikan guru
b) Indikator kemampuan berbahasa Arab Indikator Penjabaran Indikator Kemahiran
menyimak a. Mampu mengetahui bunyi bahasa Arab dengan makhrajnya serta Mampu
membedakan bunyi huruf yang berbeda b. Mampu mengenali perbedaan antara bunyi
antara huruf yang berbeda c. Mampu mengetahui kaidah bahasa untuk memecahkan
tanda bunyi d. Mampu mengetahui makna kosakata (mufradat) e. Mampu memberikan
perhatian pada waktu yang lama f. Mampu menyusun bunyi dalam kelompok kata yang
bermakna
12. 12. 11 g. Mampu memahami isi pesan yang didengarkan baik tanpa menambah,
mengurangi, dan atau mengubah Kemahiran berbicara a. Mampu mengeluarkan bunyi
Arab dari makhraj yang benar b. Membedakan ucapan antara harakat panjang dan pendek
c. Memperhatikan intonasi dalam berbicara d. Mengungkapkan ide dengan tarkib yang
benar e. Berbicara dengan lancar f. Mampu berhenti pada tempat yang sesuai di tengah-
tengah pembicaraan g. Mampu memulai dan mengakhiri pembicaraan secara alami h.
Mampu mengungkapkan ide/pemikiran dengan bahasa yang dapat dipahami oleh native
Kemahiran berbicara a. Mampu mengucapkan bunyi dari makhrajnya serta membedakan
bunyi huruf yang mirip seperti qaf dengan kaf b. Mampu menghubungkan tanda dengan
maknanya c. Mampu memahami apa yang dia baca, baik secara global maupun secara
terperinci d. Mampu memperhatian harakat panjang dan pendek e. Mampu berhenti pada
tempat yang sesuai f. Mampu membuat ringkasan atau kesimpulan ide- ide pokok g.
Mampu membedakan ide pokok dan ide sekunder h. Tidak mengulang-ulang kata
13. 13. 12 i. Mampu membedakan materi bacaan yang membutuhkan renungan dan analisis
dan yang sekilas saja j. Mampu mengetahui awal dan akhir dari sebuah kalimat. k.
Mampu membaca dengan baik dan benar (salamah wa shahihah) sesuai dengan kaedah
nahwu, sharf, dan tanda baca (‘alamat al-tarqim) Kemahiran menulis a. Mampu menulis
huruf arab b. Mengetahu tanda baca (‘alamat al-tarqim) dengan cepat c. Mampu
mengungkapkan pemikiran dengan logis dan runtut melalui tulisan dengan
memperhatikan aturan kaidah-kaidah bahasa, tanda baca, dan diksi kata (mufradat) secara
tepat, sehingga maksud penulis dapat dipahami. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik
yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: a. Angket Angket atau questionaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan
peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.22 Angket diberikan pada
para siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang Tahun Pelajaran
2014/2014 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 36 orang, dengan
tujuan untuk menjaring informasi tentang minat belajar bahasa Arab. Adapun jenis
angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa 22 S. Nasution, Metode
Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 10, hal. 128
14. 14. 13 sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda (√) check list. b.
Wawancara. Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap
muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi
kata-kata secara verbal.23 wawancara ditujukan kepada sebagian siswa yang menjadi
sampel penelitian, untuk melakukan cross check terhadap jawaban angket yang diberikan.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang minat belajar bahasa
Arab siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Simpang Pematang dengan menyiapkan
interview guide. c. Observasi Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan
data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian.24 Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu dilakukan
dengan melihat, mendengar, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat yang berpartisipasi secara
penuh, yakni menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan Check List yaitu suatu daftar yang berisi nama-nama subyek dan faktor-
faktor yang hendak diselidiki.25 d. Tes Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dapat 23 W. Gulo, Metode Penelitian. (Jakarta: PT Grasindo, 2007), cet. 5, hal. 118 24
Ibid., hal. 116. 25 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2007), cet. 8, hal. 74.
15. 15. 14 dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.26 Tes sebagai instrumen pengumpul
data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.27 Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-
masing responden. Tes sebagai alat pengumpul data dapat diartikan sebagai pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa untuk mendapat jawaban dari mahasiswa
dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk
perbuatan (tes tindakan). Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-masing
responden. Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan
kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Arab. Tes diberikan dalam dua bentuk yaitu
lisan dan tulisan. e. Dokumentasi Dukumen adalah catatan tertulis tentang berbagai
kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu.28 Dalam penelitian ini yang dimaksud
dokumentasi adalah Suatu metode pengumpulan data dengan jalan melihat catatan yang
sudah ada. Dokumentasi sebagai sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah
sumber asli yang diambil atau diperoleh secara langsung dari pihak pertama, sedangkan
sumber data sekunder adalah sumber yang diperoleh dari pihak lain. Data dalam
penelitian ini merupakan data primer yaitu dengan jalan menyalin dari dokumen Laporan
Hasil Belajar (Rapor) siswa kelas X tahun pelajaran 2014/2015. Selanjutnya nilai dari
rapor dipadukan dengan nilai yang 26 Donald Ary, dkk., Introduction to Research in
Education, terj., Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), hal. 256. 27 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru,
Karyawan, dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 6, hal. 76 28 W. Gulo,
op. cit., hal. 123
16. 16. 15 diperoleh dari hasil tes kemampuan berbahasa mahasiswa dan diambil rata-
ratanya. 6. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data penulis menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut: a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan
angket yang berhasil dikumpulkan. b. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap
jawaban angket, yaitu sebagai berikut: Alternatif Jawaban Skor Positif Negatif Selalu
Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak Pernah 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 c. Tabulating, yaitu
mentabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel-tabel yang telah
disediakan. 7. Uji Instrumen Penelitian Alat-alat yang pengukur pada umumnya harus
memenuhi dua syarat utama. Instrumen itu harus valid dan harus reliabel.29 a. Validitas
Suatu alat dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu.30
Pada umumnya validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika, (2) statistik.31 Validitas
alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan kedua cara di atas yaitu dengan
logika menganalisis butir-butir item angket dan soal-soal tes. Menurut S. Nasution
(2008), 29 S. Nasution, op. cit. hal. 74. 30 Ibid., hal. 85. 31 Ibid., hal. 75.
17. 17. 16 validitas ada macam-macamnya yaitu (1) validitas isi, (2) validitas prediktif (3)
validitas konstrak.32 1) Validitas isi Validitas isi maksudnya bahan yang diuji atau dites
relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, dan pengalaman atau latar belakang
yang diuji.33 Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validasi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan.34 2) Validitas Prediktif Dengan validitas Prediktif dimaksud adanya
kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya
yang nyata.35 Disebut juga validitas eksternal. Validitas eksternal diuji dengan cara
membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. 3) Validitas konstrak Untuk menguji
validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Para ahli
diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Kemudian instrumen tersebut
dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan sekitar 30 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas
konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor
item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.36
32 Ibid. 33 Ibid. 34 Sugiyono, op. cit., hal. 182. 35 S. Nasution, op. cit., hal. 76. 36 Ibid.,
hal. 177
18. 18. 17 b. Reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur itu mengukur suatu
gejala pada waktu yang berlainan menunjukkan hasil yang sama. Tes yang tidak reliabel
dengan sendirinya tidak valid.37 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tes
dan re-tes yaitu sampel yang sama (sampel A) dites pada waktu I dan kemudian di-re-tes
atau dites kembali dengan menggunakan tes yang sama pada waktu yang berlainan
(waktu II). Menurut S. Nasution (2008), tidak ada patokan tentang lama interval antara
tes dan re-tes, akan tetapi biasanya interval itu berkisar antara dua sampai empat
minggu.38 Mempertimbangkan pendapat tersebut peneliti melakukan re-tes empat
minggu setelah dilakukan tes pertama. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara
percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan
maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.39 8. Teknik Analisis Data Teknik Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi. Teknik analisis korelasi
adalah teknik analisis statistik mengenai hubungan antara dua variabel.40 Derajat
hubungannya bisa diukur dan digambarkan dengan koefisien korelasi.41 Teknik analisis
ini digunakan dalam menguji besarnya pengaruh dan kontribusi variabel X (minat belajar
bahasa Arab) terhadap variabel Y (kemampuan berbahasa Arab Mahasiswa). Teknik
analisis korelasi PPMC (Pearson Product Moment corelation) memiliki beberapa
persyaratan tertentu, di antaranya data dipilih secara acak (random) data berdistribusi
normal, data yang dihubungkan berpola linear, dan data yang 37 Ibid., hal. 77. 38 Ibid.,
hal. 79. 39 Sugiyono, op. cit., hal. 184. 40 Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan,
(Jakarta: Rajawali Press, 2010), cet. 21, hal 179. 41 John W. Best, Research In Education,
terj., Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1982), hal. 293.
19. 19. 18 dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Kalau salah satu persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka analisis korelasi tidak dapat
dilakukan.42 Berdasarkan beberapa persyaratan di atas penelitian ini memenuhi
persyaratan untuk menggunakan analisis korelasi. Adapun rumus yang digunakan
adalah:43 Dengan pengertian: N = Jumlah responden X = Minat belajar bahasa Arab Y =
Kemampuan berbahasa Arab mahasiswa XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan
skor Y X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor variabel Y X² = Jumlah
kuadrat variabel X Y² = Jumlah kuadrat variabel Y Dalam melakukan interpretasi
koefesion korelasi nilai “r” product moment, peneliti menggunakan pedoman sebagai
berikut:44 Interval koefesien Tingkat Hubungan 0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,699 0,20-
0,399 0,00-1,199 Sangat Kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat Rendah 42 Riduan dan
Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2007) hal. 80. 43 Ibid., hal. 80. 44 Ibid., hal. 81. 
     2222iiiixyYYnXXnYiXiXiYnr
20. 20. 19 Selain melakukan analisis menggunakan rumus korelasi product moment peneliti
juga menggunakan bantuan aplikasi SPSS. Setelah mengetahui hasil korelasi PPMC
(Person Product Moment Corelation), Selanjutnya dilakukan uji signifikansi dengan
rumus:45[80] Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X
terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan. Dalam melakukan
interpretasi nilai rata-rata peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut: Interpretasi
Koefisien Interpretasi Nilai 3,30 – 4,00 2,50 – 3,20 1,70 – 2,40 0,81 – 1,60 0,00 – 0,80
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik 45 Riduwan, Metode
dan teknik menyusun proposal penelitian,hal. 76. 212rnrt   
21. 21. 20 G. Outline HALAMAN JUDUL ABSTRAK PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PEDOMAN
TRANSLITASI DAFTAR SINGKATAN DAFTAR TABEL DAFTAR
GAMBAR/BAGAN Bab I pendahuluan berisi latar belakang masalah, definisi
operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan
skripsi. Bab II Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis berisi Deskripsi Teori, kajian
penelitian yang relevan, hipotesis penelitian. Bab III Metodelogi Penelitian berisi jenis
dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel, variabel penelitian dan Indikator, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, Uji instrumen penelitian, teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian
dan Pembahasan berisi Deskripsi data hasil penelitian, pengujian hipotesis, pembahasan
hasil penelitian, keterbatasan hasil penelitian. Bab V kesimpulan dan Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
22. 22. 21 H. Jadwal penelitian No Kegiatan Bulan ke : 1 2 3 4 5 6 1 Penyusunan proposal √
2 Seminar proposal √ 3 Memasuki lapangan,grand tour dan miniatour question, análisis
domain √ 4 Menentukan fokus Miniatur quetion. analisis taksonomi √ √ 5 Tahap
selection,struktural question,análisis kompensional √ √ 6 Menentukan tema, análisis tema
√ √ 7 Uji keabsahan data √ 8 Membuat draf laporan penelitian √ 9 Bimbingan laporan
penelitian √ √ 10 Penyempurnaan laporan √ √
23. 23. 22 DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: PT
Kumudasmoro Grafindo, 1994. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta:
Rineka Cipta, 2007. Arsyad , Azhar, Bahasa Arab dan Metode pengajarannya,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Ary, Donald, dkk., Introduction to Research in
Education, terj., Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional, 1982. Best , John W., Research In Education, terj., Sanafiah Faisal, Metodologi
Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982. Dalyono, M., Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Gulo, W., Metode Penelitian. Jakarta: PT
Grasindo, 2007. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT.
Bumi Akasara, 2008. Kountur, Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis, Jakarta: Penerbit PPM,2007. Machmudah, Umi dan Abdul Rosyidi, Wahab, Active
Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: UIN-Malang, 2008. Makruf, Imam,
Strategi Pembelajaran bahasa Arab, Semarang: Need’s Press, 2009. Margono, S., Metode
Penelitian Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu,
Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007. Nasution, S., Metode Research,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru,
Karyawan, dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2010 Rosyidi, Abdul Wahab, Media
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Malang.2009. Riduwan dan Sunarto, Pengantar
Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis,
Bandung: Alfabeta,2007.
24. 24. 23 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka
Cipta, 2003. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik pendidikan, Jakarta: Rajawali Press,
2010. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
Bandung : Alfabeta, 2010. Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Anda mungkin juga menyukai