Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS ISU

KONTEMPORER
• Momon Rivai
• Widyaiswara Ahli Madya
• Pembina Utama Muda / IVc
• Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Prov. Jabar
Jln. Kolonel Masturi No. 11 - Cimahi
• Jln. Dili No. 18 Bandung – 022 7203165
• rivai2361@gmail.com
• momonrivai@yahoo.com
• 082218309548 / 08122065706

2
KODE ETIK
PEMBELAJARAN DI KELAS

Gembira Partisipasi Respon


KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN

PNS PROFESIONAL
Agenda IV YANG
Habituasi BERKARAKTER
Evaluasi SEBAGAI PELAYAN
Agenda II: Nilai- Akhir MASYARAKAT
Nilai Dasar
(ANEKA) PNS
1. Pembentukaan karakter PNS
Agenda III: Kedudukan dan Peran 2. Penguatan Kompetensi Teknis
PNS dalam NKRI (WoG, PP, Bidang Tugas
MASN)
Agenda I: Bela negara

1. Teknis Umum/Administrasi; dan


Orientasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Agenda sikap perilaku bela negara

Kurikulum Agenda nilai-nilai dasar PNS


Pembentukan Agenda kedudukan & peran PNS
Karakter PNS dalam NKRI

Agenda habituasi
Agenda untuk memenuhi kompetensi
Kurikulum Teknis administratif
Penguatan
Kompetensi
Agenda untuk memenuhi kompetensi
Teknis Bidang Teknis substnatif
Tugas
KURIKULUM PELATIHAN DASAR CPNS
RANCANGAN AKTUALISASI
WoG
MA

PP

ISU

Kegiatan 1 Kegiatan 2 ... dst


• Tahapan 1 • Tahapan 1 • Tahapan 1
• Tahapan 2 • Tahapan 2 • Tahapan 2
• ... dst • ... dst • ... dst

ANEKA ANEKA ANEKA


AKTUALISASI DAN HABITUASI
12/18
CPNS
• PENERIMAAN CPNS MENGGUNAKAN CAT BKN, TEST
YANG BERSIH DAN TRANSPARAN. MENGHASILKAN
PNS YANG BERSIH DAN CERDAS.
• KALIAN ADALAH DARAH BARU PNS YANG AKAN
MEMPERBAIKI cCITRA PNS DI INSTANSINYA.
• STAY CLEAN JANGAN MENODAI DIRIMU DARI
NARKOBA.
• JIKA CPNS TIDAK MEMBERIKAN PERBAIKAN MAKA
SIA-SIALAH PENERIMAAN CPNS.
• PUT GOD IN YOUR LIFE.
• DON’T BE AFRAID TO FAIL
• STAND UP AND FIGHT BACK,
• KEEP FIGHT.
• PELAUT TANGGUH DIASAH OLEH OMBAK BESAR DAN
ANGIN KUAT, PERCAYA BADAI PASTI BERLALU.
TUJUAN
Pelatihan Dasar Calon PNS diselenggarakan untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS
yang karakternya dibentuk oleh :
1. sikap perilaku bela Negara,
2. nilai- nilai dasar PNS, dan
3. pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI, serta
4. menguasai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat
KOMPETENSI
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar
CPNS adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang profesional, yang diindikasikan
dengan kemampuan:
1. menunjukkan sikap perilaku bela Negara;
2. mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI; dan
4. menunjukkan penguasaan kompetensi teknis
yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
KURIKULUM PELATIHAN DASAR CPNS
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan mampu memahami konsepsi
perubahan dan perubahan lingkungan
strategis melalui isu-isu strategis
kontemporer sebagai wawasan strategis
PNS dengan menyadari pentingnya modal
insani, dengan menunjukkan kemampuan
berpikir kritis dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS
profesional pelayan masyarakat
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu:
✓Menjelaskan konsepsi perubahan
lingkungan strategis
✓Mengidentifikasi isu-isu strategis
kontemporer
✓Menerapkan tehnik analisis isu-isu
dengan menggunakan kemampuan
perfikir kritis
Materi Pokok
• Konsepsi perubahan
lingkungan strategis
• Isu-isu kontemporer
• Teknik analisis isu-isu
dengan menggunakan
kemampuan berfikir
kritis
PERUBAHAN
ADAL AH SUATU
KEPASTIAN
WHAT THEY SAID!
CHARLES HANDY (1997)
• Kita akan membuat kesalahan bila beranggapan bahwa masa
depan adalah kelanjutan masa lalu.. Sebab MASA DEPAN itu
sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara
lama agar kita sukses menghadapi masa depan

PETER SENGE (1997)


• Kita harus berhenti membayangkan apa yang akan dilakukan di
MASA DEPAN dengan melihat apa yang membuat kita sukses
di masa lalu

MICHAEL HAMMER (1997)


• Kalau kita merasa diri kira hebat, kita akan binasa. Sukses
dimasa lalu tidak menjamin sukses DIMASA DEPAN. Formula
sukses di masa lalu akan menjadi penyebab kegagalan di masa
datang
• RHENALD KASALI
MASA DEPAN BUKAN WARISAN ORANG TUA,
MELAINKAN UPAYA KAUM MUDA LAH YANG MEMBUAT
DAN MENENTUKAN AKAN SEPERTI APA

PENDIDIKAN TIDAK BOLEH BERHENTI PADA


“TAHU” & “MENGERTI” TETAPI HARUS ADA
“BERLATIH”, SELANJUTNYA MENGUJI,
MENYIMPAN & MENGASAH DALAM OTAK
APARATUR SIPIL NEGARA
Globalisasi Pluralitas o Oreintasi Pada
kepentingan
Publik
o Mengutamakan
o Pelayanan Publik kepentingan
o Profesional Publik
o Kompetensi o Etika publik
(Pengetahuan, Perilaku, o Nilai-nilai publik
Skill) o Public trust
o Etika Profesi
o Memahami bidang tugas
o Pemersatu bangsa
o Berorientasi pada o Pengawal negara
mutu/kualitas; o Mementingkan
o Budaya Pelayanan ASN kepentingan negara
o Tidak Diskriminatif o Loyalitas pada negara
o Membangun bukan yang lainnya
kepercayaan publik o Semangat Nasionalisme
o Wawasan Kebangsaan
o Menciptakan kondisi
Desentralisasi Konflik o
aman dan damai
Keragaman/pluralisme

REFORMASI BIROKRASI…. PNS TRANFORMASIONAL.... PROFESIONAL


MENJADI PNS YANG
PROFESIONAL
Mengambil tanggung jawab

Menunjukkan sikap mental yang positif

Mengutamakan keprimaan

Menunjukkan kompetensi

Memegang teguh kode etik


PERUBAHAN
LINGKUNGAN
STRATEGIS
4 LEVEL LINGKUNGAN
STRATEGIK
YANG MEMPENGARUHI KINERJA PNS

AGHT

WASBANG

(Perron, N.C., 2017)


KOMPONEN DAN
HUBUNGAN STRATEGI
ASTA GATRA

GEOSTRATEGI
(TUNAS)

GATRA
(UNSUR KEKUATAN
NASIONAL)
PERUBAHAN
❑ PERUBAHAN POSITIF VS PERUBAHAN
NEGATIF
❑ BAGAIMANA MEMBANGUN DAN
MEMANFAATKAN PERUBAHAN YANG
POSITIF & MENGELIMINASI ATAU
MEMINIMALISASI PERUBAHAN YANG
NEGATIF???
DAMPAK PERUBAHAN
→ + / -

PERUBAHAN (-) / DAMPAK


( - ) D A R I S U AT U
PERUBAHAN
=
MASALAH
TIDAK TAHU
MENYIKAPINYA

KARAKTER
TIDAK SADAR
BANGSA AKAN
ITU SEBAGAI
TERGERUS ATAU
MASALAH
HANYUT

BANGSA
MENJADI
HANCUR
PERUBAHAN ORGANISASI
KONDISI
AGHT LINGSTRAT
EKSTERN/INTERN

ORGANISASI PROSES ORGANISASI


PERUBAHAN YANG
SAAT INI ORGANISASI
UNGGUL

(+/-)
GLOBALISASI Pancasila, TERCAPAI
DEMOKRASI UUD 45, CITA-CITA &
DESENTRALISASI&OTONOMI NKRI, Bhineka TUJUAN
DAYA SAING NASIONAL Tunggal Ika
NEGARA

WAWASAN STRATEGIS
PNS PROFESIONAL

WHAT THE DO’S & WHAT THE DON’T


THE DO’S
1. Mengabdi kepada Negara dan Rakyat Indonesia melalui Lembaganya masing-masing dengan
tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan hakekat yang terkandung dalam Pancasila,
Undang-undang Dasar Tahun 1945, dan Tata Nilai Pemerintah Negara yang sah.
2. Memberikan pelayanan publik secara profesional, bersemangat, tulus, dan santun,
dengan senantiasa menunjukkan sikap jujur, arif, dan rendah hati.
3. Menunjukkan hasrat untuk maju dengan senantiasa belajar (sendiri maupun bersama orang
lain) untuk mendapatkan informasi baru, serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
4. Menunjukkan kesediaan mengembangankan diri maupun membentu pengembangan diri
orang lain guna meraih kedewasaan dan kearifan, serta memperoleh makna kerja dan makna
hidup
5. Menunjukkan semangat perubahan serta kesediaan untuk melakukan pembaharuan dan
inovasi guna meningkatkan pelayanan publik di lembaga masing-masing maupun antar
lembaga
6. Menunjukkan kesediaan untuk aktif melibatkan diri bersama POLRI/ TNI dan aparatur lain
dalam upaya penanggulangan bencana alam yang dialami masyarakat serta turun langsung
sesuai kapasitas dan kewenangannya.
7. Menunjukkan kesediaan untuk secara aktif melibatkan diri dalam kegiatan bersama di
lembaganya masing-masing maupun kegiatan lembaga bersama masyarakat
THE DON’TS
1. Menunjukkan sikap dan perilaku arogan, sok kuasa, minta dihormati, dan
menerima imbalan/gratifikasi serta hadiah yang terkait atau patut diduga
terkait dengan pekerjaan / jabatannya.
2. Melakukan hal-hal yang bisa dikategorikan sebagai korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat secara diskriminatif, dengan
pamrih, tanpa senyum dan empati, memperlambat pelayanan, bahkan
mempersulitnya.
4. Membocorkan rahasia negaramaupun hal-hal yang bersifat konfidensial
dari lembaganya.
5. Melakukan tindak kekerasan, pelecehan, dan atau penghinaan kepada
masyarakat maupun rekan kerja
6. Menunjukkan kepedulian terhadap kegiatan keseluruhan unit kerja
maupun lembaganya dan hanya fokus diri pada kerja yang menjadi
tanggung jawab sendiri maupun unit kerjanya sendiri.
A P A K A H YA N G
DIMAKSUD ISU
KONTEMPORER?

ISU SEBAGAI SUATU PERUBAHAN

ISU SEBAGAI DAMPAK DARI PERUBAHAN

KONTEMPORER ADALAH SESUATU YANG


MODERN DAN EKSIS, MASIH
BERLANGSUNG
M E N G A PA
MUNCUL
BERBAGAI ISU
KO N T E M P O R E R ?
PERKEMBANGAN IPTEK YANG TIDAK DIIKUTI OLEH KESIAPAN
MASYARAKAT DALAM MENERIMANYA

KETIDAK SEIMBANGAN PEMBANGUNAN FISIK DAN


MENTAL

KEINGINAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN SENDIRI


TANPA MELIHAT DAMPAK BAGI ORANG LAIN

KETIDAK PUASAN TERHADAP KEBIJAKAN YANG ADA

KEINGINAN MENGUASAI

MERASA BENAR SENDIRI, YANG LAIN SALAH


ISU-ISU
KONTEMPORER
Korupsi,

Narkoba,

Terorisme,

Money laundry,

Proxy War,
Kejahatan Komunikasi Massa
(Cyber Crime, Hate Speech, Hoax)
KORUPSI
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
NARKOBA
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
PENCUCIAN
UANG
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
PROXY WAR
Proxy war Kelompok sasaran
Media massa
Penegakan Hukum:
• Cyber Crime
• ITE
Menyerang • Ujaran Kebencian
Hoax Hate Speach • Pornografi
Pihak Ke 3, bantuan
• Perbuatan tidak
dst Agen Kelompok menyenangkan
sasaran • dll
Media IT
Konspirasi, Skenario Besar
Pihak 1 Isu Sensitif Pihak 2 Contoh
peperangan gaya baru Operasi • isu harga cabai meroket.
Menyerang 1. menebar isu intelejen (masyarakat resah)
2. Menggiring isu • kelangkaan ketersediaan cabai.
Pihak Ke 3, rekayasa • kita harus impor!!
bantuan 3. Agenda
dst Agen • Datang perusahaan asing
4. skema
tertentu
Pihak Ketiga Modus: Contoh:
• Orang • Bantuan kemanusiaan • Kasus Timor Timur
• pergerakan, • Bantuan perdamaian • Gerakan separatis Dampak
• Organisasi/partai • Penanganan HAM • Pemilu/kada dijajah secara tak kasat mata:
• negara • Ekspedisi alam • Demonstran bayaran kerusuhan, bentrok, ketidakamanan,
• dsb • Perdagangan • Jasa khusus (Saracen) penjajahan SDA
Lemhannas, 19 Juni 2014
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Bentuk ProxyWar : indikasi proxy war di Indonesia diantaranya:
• Menjadikan Indonesia sebagai pasar. a. Gerakan separatis
• Menghambat pemb. dan pengemb kualitas SDM. b. Demonstrasi massa
• Merekrut generasi muda dengan fasilitas dan materi. c. Sistem regulasi yang merugikan
• Investasi besar besaran di bidang industri strategis,. d. Peredaran narkoba
• Penciptaan Pakta Pasar Bebas Regional dan Dunia, e. Pemberitaan media yang provokatif
f. Penyebaran pornografi dan seks bebas
• Melakukan penetrasi, penyusupan, suap, kolusi.
g. Tawuran pelajar, dan
• Menciptakan kelompok teroris. h. Bentrok antar kelompok.
• Membeli dan menguasai media massa,.
• menghancurkan generasi muda (narkoba, pergaulan
seks bebas, budaya konsumtif, malas).

Kontra Proxy War Terwujudnya kemampuan komponen bangsa dalam:


• Pancasila 1. menjaga kedaulatan NKRI.
• Bhinneka Tunggal Ika 2. merencanakan, memprogramkan dan melaksanakan sosialisasi
• kecintaan terhadap bangsa, tentang ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan.
• rela berkorban dan berjiwa patriot 3. menghadapi ancaman disegala bidang (Geografi, Demografi
• tenggang rasa, dan Kondisi Sosial).
perlu dipelihara dalam menjaga 4. Membangun kekuatan bersama menangkal ancaman Proxy
keseimbangan atau harmoni War.
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
CYBER CRIME
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
TERORISME
ANALISIS
1. APA MASALAH UTAMA YANG TERJADI ?
2. MENGAPA MASALAH ITU TERJADI ?
3. APA DAMPAKNYA ?
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
?
5. APA PERAN ANDA DALAM MENGHADAPI MASALAH
INI ?
D I P E R L U K A N M O D A L YA N G
BESAR UNTUK MENGHADAPI
PERUBAHAN LINGSTRA

MODAL APA ITU???


MODAL INSANI
(HUMAN CAPITAL CONCEPT) menganggap bahwa manusi
merupakan modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan,
gagasan, kreativitas, keterampilan dan produktivitas kerja

1. Modal Intelektual (currious)


2. Modal Emosional (Self Awareness, Self Management,
Social Awareness, Relationship Management
3. Modal Sosial (Social Awareness, Social Skill)
4. Modal ketabahan (adversity: quitter, champer, climber)
5. Modal etika/moral (Integritas, responsibility, penyayang,
Pemaaf)
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani
KERANGKA BERPIKIR ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

Negara-Negara Lainnya di dunia


AGHT • Kemampuan mengenali isu
Tri Gatra Panca Gatra • Alat bantu tapisan
Analisis Linstra • Alat bantu analisis isu
Negara Indonesia The Do’s
Klasifikasi The Don’t’s
Alat Bantu
Perubahan Lingkungan Stratejik Isu-Isu Kritikal
Penyelesaian
Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Isu


Hate Speach Narkoba Menangani
PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Saracen Gratifikasi Radikalisme Menghadapi

Cyber Crime Terorisme Modal


Insani

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


KERANGKA BERPIKIR ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

Negara-Negara Lainnya di dunia


• Kemampuan mengenali isu
Tri Gatra AGHT Panca Gatra • Alat bantu tapisan
Analisis Linstra • Alat bantu analisis isu
Negara Indonesia The Do’s
Klasifikasi The Don’t’s
Alat Bantu
Perubahan Lingkungan Stratejik Isu-Isu Kritikal
Penyelesaian
Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Isu


Hate Speach Narkoba Menangani
PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Saracen Gratifikasi Radikalisme Menghadapi

Cyber Crime Terorisme Modal


Insani

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


• Isu saat ini (current issue)
Analisis Linstra • Isu berkembang (emerging issue), dan
• Isu potensial.
Klasifikasi

Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Hate Speach Narkoba Isu


PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Saracen Gratifikasi Radikalisme
Cyber Crime Terorisme

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


KEMAMPUAN DALAM
MEMAHAMI ISU
• Enviromental Scanning yaitu sikap peduli terhadap isu/masalah dalam
organisasi dan sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas
yang terjadi.
• Problem Solving yaitu kemampuan peserta mengembangkan dan memilih
alternatif pemecahan isu/masalah, dan kemampuan memetakan aktor terkait
dan perannya masing-masing dalam penyelesaian isu/masalah.
• Analysis bentuk kemampuan peserta berpikir konseptual yaitu kemampuan
mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan dan bentuk kemampuan
mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah pemecahan isu dn
keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan dalam menetapkan pilihan
kegiatan/ tahapan kegiatan untuk memecahkan isu.
ISSUE SCAN
• Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari
media seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media
lainnya yang dapat diakses publik secara luas.
• Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen
resmi dari lembaga resmi terkait dengan isu yang sedang dianalisis.
• Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah,
trendsetter, pemimpin opini dan sebagainya
• Public and private organizations, seperti komisi independen, masjid atau
gereja, institusi bisnis dan sebagainya yang terkait dengan isu-isu tertentu
• Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan
secara langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaan isu
tersebut.
TEKNIK-TEKNIK ANALISIS
ISU STRATEGIS
Menjelaskan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu:
✓ Teknik tapisan isu-isu (APKL, USG)
✓ Teknik analisis isu (system berpikir mind mapping,
fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis
kesenjangan)
✓ Pilih teknik analisis isu yang sesuai dan mudah
diterapkan
CONTOH
PENGGUNA AN
AL AT BANTU
ANALISIS ISU
FISHBONE, LANGKAH 1
• Menyepakati pernyataan masalah
– Grup menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem
statement) yang diinterpretasikan sebagai “effect”, atau
secara visual dalam fishbone diagram digambarkan seperti
“kepala ikan”.
– Tuliskan masalah tersebut pada whiteboard atau flipchart
di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Radikalisasi”.
– Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan
masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang
menuju ke arah kotak.
FISHBONE, LANGKAH 1
FISHBONE, LANGKAH 2
• Mengidentifikasi kategori-kategori
– Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”.
Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan
sebagai “penyebab”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
– Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal
dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
• Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu machine (mesin
atau teknologi), method (metode atau proses), material (termasuk raw
material, konsumsi, dan informasi), man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik)
/ mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan
sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother
Nature (lingkungan).
• Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu product (produk/jasa),
price (harga), place (tempat), promotion (promosi atau hiburan),people (orang),
process (proses), physical evidence (bukti fisik), dan productivity &
quality (produktivitas dan kualitas).
• Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu surroundings (lingkungan),
suppliers (pemasok), systems (sistem), skills (keterampilan), dan safety (keselamatan).
FISHBONE, LANGKAH 2
FISHBONE, LANGKAH 3
• Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
– Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesi brainstorming.
– Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab
tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah
kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa
bahaya potensial? Penyebab: pendidikan agama tidak tuntas!” Karena
penyebabnya sistem, maka diletakkan di bawah “system”.
– Sebab-sebab tersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
– Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih
kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa
pendidikan agama tidak tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan” (lihat
Gambar).
– Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan
dengan beberapa kategori.
FISHBONE, LANGKAH 3
FISHBONE, LANGKAH 4
• Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
– Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-
sebab dan sub-subnya.
– Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
– Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
– Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari
permasalahan teridentifikasi.
– Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah
sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
– Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram.
– Diskusikan pula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebab dan sub sebabnya.
Jika perlu bisa menggunakan matriks atau tabel untuk membantu mengorganisasi ide.
– Fishbone diagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi
kesempatan kepada siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau gagasan baru,
sehingga merevisi ulang cara memetakan penyebabnya.
ANALISIS SWOT
• Strategi S-O (Strengths – Opportunities)
– Kategori ini mengandung berbagai alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan
peluang dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini dipilih bila
skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih besar daripada 2.
• Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)
– Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan.
Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih kecil atau
sama dengan 2.
• Strategi S-T (Strengths –Threats)
– Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan
skor IFAS lebih besar daripada 2.
• Strategi W-T (Weaknesses –Threats)
– Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan ancaman
yang dihadapi, atau usaha menghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan. Strategi ini
dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan skor IFAS lebih kecil atau sama
dengan 2.
ANALISIS TOWS
• Strategi SO
– Strategi SO dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam lingkungan
eksternal.
• Strategi WO
– Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari
lingkungan yang terdapat di luar. Setiap peluang yang tidak dapat dipenuhi karena adanya kekurangan
yang dimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan lainnya yang
tersedia.
• Strategi ST
– Strategi ST digunakan untuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif dari ancaman
atau tantangan yang akan datang dari luar. Jika ancaman tersebut tidak bisa diatasi dengan kekuatan
internal maupun kekuatan eksternal yang ada, maka perlu dicari jalan keluarnya, agar ancaman
tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang terlalu besar.
• Strategi WT
– Strategi WT adalah taktik mempertahankan kondisi yang diusahakan dengan memperkecil kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Dengan kata lain, jika sekiranya ancaman yang akan
datang lebih kuat dari upaya pengembangan, maka hal yang perlu dilakukan, adalah dengan
menghentikan sementara usaha ekspansi pengembangan, dengan menunggu ancaman eksternal yang
datang menjadi hilang atau reda.
PESAN SAYA SINGKAT SAJA

SATU, JANGAN MENUNDA PEKERJAAN


DAN JANGAN MEMPERSULIT ORANG LAIN

USAHAKAN MELAKUKAN SATU KEBAIKAN SETIAP


HARI. DALAM SATU TAHUN PASTI AKAN TERJADI
PERUBAHAN YANG BANYAK SEKALI.

SOAL REJEKI, SEBAGAI UMAT BERAGAMA


YAKINLAH BAHWA REJEKI ITU TIDAK AKAN
TERTUKAR

(Ignasius Jonan)
THE BEAUTY OF MY COUNTRY
INDONESIA MEMANG BUKAN NEGARA YANG
SEMPURNA, TAPI IA ADALAH NEGARA YANG
SANGAT PANTAS DIPERJUANGKAN.
PROUD TO BE INDONESIA
TERIMA K ASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai