PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Banyak jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia yang sebagian besar dapat
digunakan sebagai sumber bahan obat alam dan telah banyak digunakan oleh
masyarakat secara turun temurun untuk keperluan pengobatan guna mengatasi
masalah kesehatan. Obat tradisional tersebut perlu diteliti dan dikembangkan
sehingga dapat bermanfaat secara optimal untuk peningkatan kesehatan
masyarakat (Anggraini, 2008).
1
2
Daun jambu biji sejak lama digunakan untuk pengobatan secara tradisional
dan saat ini telah banyak produk sediaan herbal dengan menggunakn daun jambu
biji. Daun jambu biji mengandung flavonoid, tanin (17,4%), fenolat (575,3 mg/g)
dan minyak atsiri (Sudarsono, dkk, 2002). Efek farmakologi dari daun jambu biji
yaitu antiinflamasi, antidiare, analgesik, antibakteri, antidiabetes, antihipertensi
dan penambah trombosit. Adapun salah satu senyawa dari flavonoid yang
terkandung dalam daun jambu biji adalah kuersetin, yang memiliki titik lebur
3100C sehingga kuersetin tahan terhahap pemanasan.
Membuat produk herbal dari ekstrak daun jambu biji (psidii guajava folium)
berupa kapsul kuersetin yang berkhasiat meningkatkan jumlah trombosit darah
atau sebagai anti DBD.?
3
Untuk menghasilkan obat herbal terstandar dari ekstrak daun jambu biji.
(psidii guajava folium) berupa kapsul yang berkhasiat meningkatkan jumlah
trombosit darah atau sebagai anti DBD.?