Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR ILMU EKONOMI

EXPO WIRAUSAHA MAHASISWA DAN UMKM


Dosen:
DR. Chatarina Yekti Prawihatmi, SE., MSI

Disusun Oleh:
Angela Putri Natania I.R 17.I1.0010
Dani Purnama 17.I1.0052
Gita Koresy Limbong 17.I1.0085
Aditiyo 17.I1.0129
Zefanya Pratama G 17.I1.0130

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG

2019
PEMBAHASAN

Pada hari rabu 18 September 2019, bertempat selasar Thomas Aquinas pada acara
“EXPO WIRAUSAHA MAHASISWA DAN UMKM”. Di sana kami mewawancari
penjual es coklat dan pangsit mayo dengan nama dagang “NGOPAK”. Pemilik dari
stand ini bernama Vita, Vita merupaka mahasiswa aktif FEB UNIKA yang baru mulai
menggeluti usaha ini sejak Selasa 17 September 2019, dia menjual es coklat dan pangsit
mayo. Alasan penjualan es coklat ini karena Vita sendiri termasuk orang yang menyukai
coklat dan dia melihat peluang pasar penjualan minuman coklat yang cukup baik saat
ini. Selain itu target pasar yang di pilih merupakan remaja dan orang-orang yang
menyukai coklat. Sementara alasan pembuatan pangsiit mayo ini karena menurutnya es
coklat cocok di nikmati bersama makanan ringan yang di sajikan hangat seperti pangsit
mayo ini. Saat ini Vita telah memiliki satu stand di daerah Peleburan di depan Panca
Sarjana UNDIP. Stand ini biasanya buka pukul 18.00 sampai pukul 21.00, di stand ini
Vita bekerja sendiri karena dirasa masih mampu menghandle pekerjaannya sendiri.
Usaha ini pun dirasa masih baru sehingga Vita belum mendaftarkan es coklat dan
pangsit mayonya dalam penjualan online. Vita mempromosikan produknya dengan
memberikan promo harga, membuka stand di tempat strategis, dan mempromosikannya
melalui akun sosial media yang telah dibuat. Es coklat yang dijual pun bervariasi rasa
dan harganya, begitu pula dengan pangsit mayonya. Saat ini Vita belum terpikir untuk
membuat jenis makanan atau minuman lain yang akan dijual di standnya, dia lebih
fokus terhadap pengembangan rasa variasi es coklat dan pangsit mayo yang ada.

Selama penjualannya dari hari Selasa hingga sekarang, setiap hari Vita mendapat laba
bersih sebesar Rp 40.000,00 – Rp 50.000,00 dan laba kotor bisa mencapai Rp
150.000,00 an. Sementara pengeluaran uang untuk membeli bahan plastik, sticker,
sedotan, dan lainya dengan estimasi harga ±2-3 juta. Harga ini tentunya sudah termasuk
dalam biasa sewa lapak di daerah Peleburan tersebut.

Dari wawancara di atas dapat di lihat bahwa setiap orang dapat memulai usaha dari
kapan saja, dengan bahan apa saja, dengan orang lain ataupun sendiri, dengan ide yang
kreatif, yang tentunya mampu di terima oleh konsumen yang ada. Keputusan Vita untuk
belum memperkerjakan seseorang untuk membantu menjaga standnya tentunya sudah
tepat, karena penghasilan yang diperoleh pun belum stabil, sehingga terlalu beresiko
jika mencari pegawai baru. Selain itu produk yang di jual oleh Vita ini tentunya produk
yang “fast moving” yang cepat habis dan “fresh” karena semua bahannya di letakkan
pada tempat yang dipisahkan, lalu baru di olah ketika sudah ada customer yang
memesan.

Yang kedua kami mewawancarai penjual cireng, siomay, tahu bakso, kebab, dan
sebagainya, dengan nama dagang “AB Frozen Food”. Nama dari pemiliki stand ini
yaitu Bu Retno Susilowati. Bu Retno telah menggeluti usaha ini sejak tahun 2006
hingga sekarang. Alasan Bu Retno menjual makanan tersebut yakni untuk membuat
inovasi makanan lebih modern dengan gizi yang baik dan memudahkan bagi para
konsumen seperti ibu-ibu rumah tangga agar tidak repot dalam mengolah cireng, lunpia,
siomay dan sebagainya atau istilah lainnya pengolahan makanan yang simple tinggal
goreng saja. Bu Retno sendiri menjual makanan tersebut untuk semua kalangan. Bu
Retno sendiri telah menjual makanan tersebut dimana-mana saja, tetapi Bu Retno telah
memiliki toko sendiri yang berada di daerah kampung pelangi. Adapun makanan yang
dijual yakni tahu bakso, lunpia, cireng, siomay, kebab, udang cripy, tahu brokoli. Harga
yang dijual pun bervariasi, dari harga Rp 25.000,00 hingga Rp 50.000,00. seperti cireng
isi 5 dengan harga Rp 25.000,00 dengan harga satuannya atau per biji yakni Rp
5.000,00 dan seperti kebab isi 5 dengan harga Rp 50.000,00 dengan harga satuannya
atau per biji yakni Rp 10.000,00. Dan selanjutnya Bu Retno akan terus melanjutkan
inovasinya yakni membuat Lunpia isi brokoli yang memiliki kandunga bergizi.

Dari wawancara diatas dapat kita lihat bahwa dengan makanan tradisional seperti
lunpia, tahu bakso, cireng dan sebagainya, dengan memiliki ide kreatif dan ada
keinginan untuk berinovasi akan menghasilkan sebuah makanan yang sangat baik
dengan terkandung gizi yang baik. Karena sekarang ini banyak masyarakat sadar akan
kesehatannya, dengan adanya makanan seperti ini pastinya banyak yang
menggemarinya, karena selain mudah untuk didapatkan dan juga memiliki kandungan
yang berigizi.
Yang ketiga kami mewawancarai penjual mochi dengan nama dagang “V_Moch”.
Nama dari pemilik standnya adalah kak Velina. Kak Velina ini sudah memulai
usahanya sejak tahun 2016 hingga sekarang. V_Moch merupakan jenis umkm yang
menjual mochi jepang yang dibuat secara homemade. V Moch memiliki tempat yang
menetap yaitu di Ruko Jalan Puri Anjasmoro Blok E1/12A, Semarang. Tetapi selain itu
konsumen dapat membelinya melalui online dengan memasan melalui via Whats App.
Untuk meakukan perluasan komsumen V moch juga sering mengikuti acara berupa
bazar atau expo kuliner sehingga V-moch dapat memperluas perdagangan. Trend
makanan yang mulai berkembang membuat para pelaku usaha mencari ide untuk
menghadapi permintan konsumen, V moch merupakan usaha yang menjual mochi
dengan mengikuti perkembangan trend makanan dimana mocha yang dijual bisa di
sajikan dalam keadaan yang hangat agar coklat yang berada didalam mocha bisa
meleleh ketika di makan oleh konsumen selain itu mocha yang dijual juga bisa disajikan
dalam keadaan dingin untuk merasakan sensasi coklat yang dingin dimana hal tersebut
merupakan perkembangan trend makanan yang banyak dimati akhir-akhr ini. Untuk
harga dari V moch yaitu 1 box berisi 10 mochi di jual dengan harga Rp 50.000,- tetapi
V-moch banyak mengadakan promo di hari-hari besar seperti hari Natal dan Lebaran
dimana hari-hari tersebut banyak konsumen yang memesan untuk persediaan di rumah.
Stand favorit kami adalah stand “NGOPAK” yang berjualan es coklat dan pangsit
mayo. Menurut kami ide yang dipunya sangat sederhana dan cocok sekali untuk
dijadikan bisnis di area yang berisi mahasiswa. Coklat merupakan bahan yang dapat
membuat mood seseorang menjadi baik dikarenakan kandungan triptofan yang dapat
merangsang penghasilan hormone serotonin. Saat mahasiswa memiliki banyak tugas
dan tingkat stressnya meningkat, sangat baiklah kalau mahasiswa mengkonsumsi coklat
dan produk minuman es coklat ini sangat cocok serta praktis untuk dikonsumsi. Jika
meminum es coklat saja kurang mengisi perut maka disediakan juga pangsit mayo.
Menurut kami kombinasi sangatlah cocok untuk mahasiswa yang memiliki waktu
selang yang singkat. Harga produk juga sangat bersahabat untuk kantong mahasiswa.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai