Label: Perkuliahan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS
DENGAN SUBINVOLUSIO
KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
ϖSubinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses involusi
rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses pengecilan uterus terhambat.
Subinvolusiϖ merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemunduran yang terjadi
pada setiap organ dan saluran reproduktif,kadang lebih banyak mengarah secara spesifik pada
kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya.(Varney’s Midwivery)
2. PENYEBAB
4. TERAPI
Pemberian Antibiotikaϖ
Pemberian Uterotonikaϖ
Pemberian Tansfusiϖ
Dilakukan kerokan bila disebabkan karena tertinggalnya sisa – sisa plasentaϖ
ASUHAN KEPERAWATAN
a).PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Data diri klien meliputi nama,umur,pekerjaan,pendidikan,alamat,
medical record,dll.
2 . Riwayat kesehatan
a). Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan ibu saat ini:
- pengeluaran lochia yang tetap berwarna merah (dalam
bentuk rubra dalam beberapa hari postpartum atau lebih dari
2 minggu postpartum.
- adanya leukore dan lochia berbau menyengat
b). Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit jantung,hipertensi,penyakit ginjal kronik
hemofilia,mioma uteri ,riwayat pre eklampsia,trauma jalan lahir
kegagalan kompresi pembuluh darah,tempat implantasi plasenta
retensi sisa plasenta.
c). Riwayat penyakit keluarga
Ada riwayat keluarga yang pernah /sedang menderita
hipertensi,peny jantung dan pre eklampsia,penyakit keturunan
hemopilia dan penyakit menular.
3.Riwayat obstetrik
a).Riwayat menstruasi meliputi : menarche,lamanya siklus,
banyaknya,baunya,keluhan waktu haid.
b).Riwayat perkawinan meliputi : usia kawin,kawin yang keberapa,
usia mulai hamil
7.Pemeriksaan fisik
1).Pemeriksaan umum
* Keadaan umum ibu
* tanda-tanda vital meliputi:suhu,nadi,tekanan darah
pernafasan.
* Kulit :dingin,berkeringat,pucat,capilary refil memanjang,kering,
hangat, kemerahan.
* kandung kemih : distensi,produksi urin menurun/berkurang.
2).Pemeriksaan khusus
a).Uterus
Meliputi: tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
b).Lochia
Meliputi:warna,banyaknya.dan baunya.
c).Perineum
Diobservasi untuk melihat apakah ada tanda infeksi dan luka
jahitan
d).Vulva
Dilihat apakah ada edema atau tidak
e).Payudara
Dilihat kondisi aerola,konsistensi dan kolostrum
3).Pemeriksaan penunjang
a).USG
b).Radiologi
c).Laboratorium (Hb.golongan darah,eritrosit,leukosit,trombosit,
hematokrit,CT,Blooding time)
b).DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan
pervaginam
Tujuan:Mencegah disfungsional bleeding dan memperbaiki volume
cairan
Rencana tindakan:
1).Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan
badannya tetap terlentang.
R/ Dengan kaki lebih tinggi akan meningkatkan venous return dan
memungkinkan darah ke otak dan organ lain.
6).Kolaborasi :
- Pemberian Infus/cairan intravena
R/ Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular
- Pemberian uterotonika
R/ Uterotonika merangsang kontraksi uterus dan mengontrol
perdarahan
- Pemberian Transfusi whole blood (bila perlu)
R/ Whole blood membantu menormalkan volume cairan tubuh
4).Kolaborasi :
Monitor kadar gas darah dan PHϖ
R/ Perubahan kadar gas darah dan PH darah merupakan tanda hipoksia jaringan)
Berikan terapi oksigenϖ
R/ Oksigen diperlukan untuk menurunkan hipoksia.
4).Kolaborasi :
- Pemberian Antibiotika
R/ Untuk membasmi kuman penyebab infeksi
- Tindakan kerokan pada uterus
R/ Untuk mengeluarkan sisa plasenta dan selaput ketuban yang
tertinggal.
DAFTAR PUSTAKA