Anda di halaman 1dari 1

Nama : Bella Novita

NPM : 1706078794

Administrasi publik merupakan sebuah ilmu yang erat dengan kegiatan manusia
sehari-hari. Ketika kita membicarakan tentang administrasi publik, tentunya kita perlu
mengetahui ilmu utamanya, yaitu filsafat. Filsafat merupakan ilmu yang berupaya mencari
tahu sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran. Salah satu
cabang ilmu dari filsafat adalah ontologi. Ontologi merupakan teori tentang keberadaan
atau realita.
Bennet (2001), membedakan ontologi menjadi beberapa hal, yaitu keberadaan
adalah statis berlawanan dengan dinamis, keseluruhan berlawanan dengan plural,
transenden berlawanan dengan imanen, dan individual berlawanan dengan relasional. Jika
kita menempatkan ide-ide tersebut ke dalam matriks 2x2, maka didapatkan empat posisi
yang menggambarkan model ontologi, diantaranya adalah undifferentiated individual,
differentiated individual, undifferentiated relational, dan differentiated relational.
Pada tipe undifferentiated individual, manusia ditempatkan dalam hubungan
hierarkis. Sedangkan, pada tipe kedua, yaitu differentiated individual, tidak ada sistem
hirarki yang mengatur manusia, karena manusia dianggap sebagai universe of one.
Kemudian, pada tipe ketiga, yaitu undifferentiated relational, setiap makhluk memiliki
kebebasan yang ada di dalam dan di luar diri mereka, namun mereka tidak saling
terhubung. Sedangkan, pada tipe terakhir, yaitu differentiated relational, kebebasan berada
dalam semua makhluk dan mereka saling terhubung berdasarkan sumber keberadaannya.
Manusia yang telah mampu berpikir atas dasar ontologi akan menganggap bahwa
ontologi penting bagi kehidupan administrasi publik, yang kemudian membawa mereka
kepada pertanyaan tipe ontologi mana yang paling baik terutama untuk sektor administrasi
publik. Dari keempat tipe yang ada, penulis berpendapat bahwa differentiated rational yang
paling baik bagi masa depan. Hal ini dikarenakan dalam proses administrasi, tentunya
setiap orang harus diberi kebebasan seluas-luasnya, begitu pula dengan urusan politik.
Setiap manusia diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya.
Kemudian, tipe ini juga menggambarkan bahwa setiap manusia terhubung dalam
suatu sumber yang sama. Administrasi publik tentunya juga harus melakukan hal yang
demikian, dikarenakan proses administrasi tidak bisa jika hanya dilakukan oleh seorang
diri. Oleh sebab itu, setiap pelaku administrasi harus tetap saling terhubung agar kelak
dapat membuat kebijakan publik yang sesuai.
Pada akhirnya, ontologi bukan dijadikan sebagai bahan perdebatan, melainkan
digunakan untuk menelaah lebih lanjut mengenai eksistensinya dalam kehidupan
administrasi publik dan political theory. Dengan demikian, tidak hanya praktisi dan
akademisi yang mengetahui pentingnya ontologi itu sendiri, melainkan masyarakat luas
juga dituntut untuk mengetahui eksistensinya.

Anda mungkin juga menyukai