Teotam 1.2
Teotam 1.2
2016 – 11 – 113
TEORI TAMBAHAN
Silicon-controlled rectifier merupakan alat semikonduktor empat lapis (PNPN)
yang menggunakan tiga kaki yaitu anoda (anode), katoda (cathode), dan
gerbang (gate) – dalam operasinya. SCR adalah salah satu thyristor yang paling
sering digunakan dan dapat melakukan penyaklaran untuk arus yang besar.
SCR dapat dikategorikan menurut jumlah arus yang dapat beroperasi, yaitu SCR
arus rendah dan SCR arus tinggi. SCR arus rendah dapat bekerja dengan arus
anoda kurang dari 1 A sedangkan SCR arus tinggi dapat menangani arus beban
sampai ribuan ampere.
Gambar 1 Konstruksi dan simbol
SCR
Simbol skematis untuk SCR mirip dengan simbol penyearah dioda dan
diperlihatkan pada Gambar 2. Pada kenyataannya, SCR mirip dengan dioda
karena SCR menghantarkan hanya pada satu arah. SCR harus diberi bias maju
dari anoda ke katoda untuk konduksi arus. Tidak seperti pada dioda, ujung
gerbang yang digunakan berfungsi untuk menghidupkan alat.
Operasi SCR
SCR dapat digunakan untuk penghubungan arus pada beban yang dihubungkan
pada sumber AC. Karena SCR adalah penyearah, maka hanya dapat
menghantarkan setengah dari gelombang input AC. Oleh karena itu, output
maksimum yang diberikan adalah 50%; bentuknya adalah bentuk gelombang
DC yang berdenyut setengah gelombang.
Ketika SCR dihubungkan pada sumber tegangan AC, SCR dapat juga
digunakan untuk merubah atau mengatur jumlah daya yang diberikan pada
beban. Pada dasarnya SCR melakukan fungsi yang sama seperti rheostat, tetapi
SCR jauh lebih efisien. Gambar 5 menggambarkan penggunaan SCR untuk
mengatur dan menyearahkan suplai daya pada motor DC dari sumber AC.
Aplikasi SCR:
1. SCR tepat digunakan sebagai saklar solid-state, namun tidak dapat
memperkuat sinyal seperti halnya transistor. SCR juga banyak
Gambar.Rangkaianpengendali SCR
1. Struktur SCR:
Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada
gambar-1a. Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction
PNP dan NPN yang tersambung di tengah seperti pada gambar
Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada
masing-masing kolektor dan base. Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan
Q2, maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar berikut:
2. Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda
dengan dioda rectifier biasanya. SCR dibuat dari empat buah lapis dioda. SCR
banyak digunakan pada suatu sirkuit elekronika karena lebih efisien dibandingkan
komponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik. SCR biasanya
digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat
dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik dan tipe dari
SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau on, meskipun diberikan tegangan
maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai (VBRF). SCR akan
menghantar jika pada terminal gate diberi pemicuan yang berupa arus dengan
tegangan positip dan SCR akan tetap on bila arus yang mengalir pada SCR lebih
besar dari arus yang penahan (IH). Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-
kan) SCR adalah dengan mengurangi arus Triger (IT) dibawah arus penahan (IH).
SCR adalah thyristor yang uni directional,karena ketika terkonduksi hanya bisa
melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya, SCR aktif
ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju.
Dan ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyearahan
akan berhenti saat siklus negatif terjadi.
3. Aplikasi SCR: SCR tepat digunakan sebagai saklar solid-state, namun tidak dapat
memperkuat sinyal seperti halnya transistor. SCR juga banyak digunakan untuk
mengatur dan menyearahkan suplai daya pada motor DC dari sumber AC, pemanas,
AC, melindungi beban yang mahal (diproteksi) terhadap kelebihan tegangan yang
berasal dari catu daya, digunakan untuk “start lunak” dari motor induksi 3 fase dan
pemanas induksi. Sebagian besar SCR mempunyai perlengkapan untuk penyerapan
berbagai jenis panas untuk mendisipasi panas internal dalam pengoperasiannya.
4. Prinsip kerja SCR adalah dalam kondisi normal antara anoda dan katoda tidak
menghantar seperti dioda biasa. anoda dan katoda akan terhubung setelah
pada Gate diberi trigger minimal sebesar 0,6 Volt lebih positif dari katoda. SCR
akan tetap menghantar walaupun trigger pada gate telah dilepas. SCR akan
kembali ke kondisi tidak menghantar setelah masukan tegangan pada Anoda
dilepas.
5. Pembagian thyristor yaitu SCR, DIAC, dan TRIAC. SCR merupakan gabungan
dua transistor, DIAC merupakan gabungan dua dioda, dan TRIAC merupakan
gabungan dua SCR.