Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri

sipil ataupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

pada instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS)

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat

oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

pemerintah atau diserahi tugas negara lainya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara, ASN Sebagai bagian dari pemerintah mempunyai

fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan

pemersatu bangsa. Sebagai ASN yang professional, diharapkan setiap

ASN mengetahui tugas/fungsi dan tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil

Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan

dalam mengelola kekayaan alam yang melimpah, peluang pasar yang

besar, potensi sumber daya manusia, dan demokrasi yang relatif stabil.

Namun, faktanya peluang tersebut belum mampu dikelola secara efektif

dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih

tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Untuk itu,

1
diperlukan sosok ASN yang professional, yaitu ASN yang mampu

memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan

tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok

ASN professional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan

melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT).

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI

nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan prajabatan

golongan I, II dan golongan III, maka penyelenggara pendidikan dan

pelatihan (DIKLAT) prajabatan dilaksanakan dengan pola baru. Adanya

diklat prajabatan pola baru ini diharapkan dapat membentuk kader ASN

yang berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai dasar yang meliputi:

Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi yang biasa disebut dengan ANEKA. Dengan demikian para

peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang

profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan

perekat dan pemersatu bangsa.

Sistem pembelajaran pola baru menuntut setiap peserta diklat

prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi. Melalui

proses pembelajaran aktualisasi seluruh atau beberapa nilai dasar akan

melandasi pelaksanaan setiap kegiatan diklat prajabatan. Setiap peserta

harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-

nilai dasar ANEKA tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah

dirancang oleh peserta diklat prajabatan ditempat tugas. Dalam aktualisasi

2
ini peserta diklat diharapkan mampu memecahkan isu atau masalah yang

dihadapi di tempat kerjanya mmasing masing. Salah satu kegiatan peserta

ialah dengan membuat rancangan kegiatan aktualisasi sebelum terjun ke

UPT nya kembali. Setelah merancang peserta menerapkan dan

menginternalisasikan Nilai ANEKA di proses habituasi yang akan

dibuatnya laporan.

Adapun isu yang akan di angkat dalam habituasi nanti terkait dengan isu

yang ada di Rutan Kelas II B Buntok yakni permasalahan belum optimalnya

kebersihan dan penerangan lingkungan Dapur Rutan Kelas II B Buntok.

Permasalahan isu ini perlu diangkat dikarenakan penyediaan seluruh makanan

WBP di Rutan Kelas II B Buntok menjadi bagian tugas dari dapur Rutan Kelas II

B Buntok. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995

tentang Permasyarakatan menyebutkan bahwa salah satu hak-hak dari narapidana

adalah mendapatkan makanan yang layak. Makanan yang memenuhi syarat

kesehatan atau makanan sehat adalah makanan higienis, bergizi dan

berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung

kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan yang

bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein,

mineral, vitamin, dalam jumlah yang seimbang sesuai dengan kebutuhan.

Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan

tubuh pada usia dan kondisi tertentu. Selain memenuhi persyaratan pokok

tersebut, perlu diperhatikan juga cara memasak makanan, suhu makanan pada saat

disajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna. Untuk mendapatkan makanan

3
dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, maka perlu diadakan pengawasan

terhadap higiene dan sanitasi makanan dan minuman.

Berdasarkan uraian diatas kami tertarik mengkaji hal tersebut ke dalam

bentuk rancangan aktualisasi habituasi di Rutan Kelas II B Buntok dengan Judul

“OPTIMALISASI KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAPUR UNTUK

MENINGKATKAN KE HIGIENISAN MAKANAN WARGA BINAAN

PEMASYARAKATAN RUTAN KELAS IIB BUNTOK“.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Ada beberapa tujuan dilaksanakanya kegiatan aktualisasi di Rutan

Kelas IIB Buntok ini, diantaranya :

a. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki

tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.

b. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas

dasar semangat nilai-nilai pancasila.

c. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga menciptakan

lingkungan kerja yang harmonis dan kondusif.

d. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga

menciptakan layanan prima terhadap masyarakat.

e. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga menciptakan

sikap yang jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan

kepentingan pihak tertentu.

4
f. Mampu melaksanakan pelayanan publik dan kebijakaan publik

secara maksimal serta menjadi alat pemersatu bangsa sesuai dengan

amanat UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 11.

2. Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini

adalah sebagai berikut :

a. Bagi Peserta Latsar / penulis

1. Peserta diklat mampu menerapkan nilai dasar ANEKA dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya di UPT masing-masing.

2. Peserta diklat mampu menjalankan peran dan kedudukan sebagai

ASN yg Professional, Akuntabel, Sinergi, Transparan serta

Inovatif

b. Bagi Organisasi / UPT Rutan Kelas IIB Buntok

Mampu mencetak generasi baru pengayoman yang mempunyai

integritas dalam bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar

ANEKA dan sebagai agen perubahan untuk mengubah kebiasaan

dan sistem lama.

c. Bagi Masyarakat / WBP

Masyarakat / WBP mendapatkan pelayanan yang maksimal, efektif

dan efisien serta mendapatkan sistem pelayanan yang berbeda dari

yg sebelumnya.

5
C. Ruang Lingkup

Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk

pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan peserta Pelatihan Dasar CPNS

Golongan II. Dalam merancang aktualisasi ini, setiap peserta dituntut

untuk:

1. Mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau

permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan,

2. Mengajukan gagasan pemecahan isu / masalah dengan

menyusunnya dalam daftar rencana tahapan, dan output kegiatan

3. Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang

diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,

Pelayanan Publik, dan Whole Of Government, dalam satu atau

keseluruhan persfektif mata pelatihan, baik secara langsung

ataupun tidak langsung dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam

kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di UPT / Instansi kerja.

4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan konstribusi

hasil kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Rutan Kelas II B Buntok

R
Gambar 2. 1 Kantor Rutan Kelas II B Buntok
u

Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM

Kalimantan Tengah. Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok atau

yang lebih dikenal dengan Rutan Buntok berdiri pada tahun 1983 yang

sebelumnya merupakan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II pada tahun

1980. Dibangun diatas tanah seluas 20.000 M2 dan memiliki luas

bangunan 950 M2 yang berlokasi di Jalan Pahlawan Km. 5, Buntok,

Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

7
Adapun perincian bangunan yang ada di Rutan Kelas II B Buntok

adalah sebagai berikut :

 Ruang Kantor

 Aula Dalam dan Luar

 Bengkel Kerja (Pencucian Mobil dan Motor)

 Ruang Ibadah (Masjid dan Gereja)

 Ruang Perpustakaan

 Ruang Dapur dan Gedung

 Ruang Poliklinik

 Ruang Kunjungan

 Kolam Ikan

 Kolam Penampungan Air

 4 Blok Hunian yang terdiri dari :

1. Blok A untuk Narapidana khusus Narkotika

2. Blok B untuk Narapidana Umum

3. Blok C untuk Narapidana Wanita

4. Blok D untuk Narapidana Asimilasi dan Tahanan

Pendamping

Terdapat 6 unit pos jaga bawah, pos jaga atas 4 unit, Menara

air ada 1 unit. Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok mempunyai

daya tampung sebanyak 150 orang. Dimana setiap Blok terdiri dari 9

8
(Sembilan) kamar sampai dengan 13 (tiga belas) kamar yaitu sebagai

berikut :

1. Blok A yang berkapasitas 35 (tiga puluh lima) orang sebanyak

9 kamar.

2. Blok B yang berkapasitas 55 (lima puluh lima) orang

sebanyak 12 kamar.

3. Blok C yang berkapasitas 25 (dua puluh lima) orang sebanyak

9 kamar.

4. Blok D yang berkapasitas 35 (tiga puluh lima) orang sebanyak

13 kamar.

1. Petugas Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok

Petugas Rutan Buntok sebagai ujung tombak dalam pembinaan

warga binaan pemasyarakatan haruslah memiliki pembagian tugas

untuk menjalankan proses pembinaan secara maksimal. Maka dari itu

dalam kesehariannya Rutan Kelas II B Buntok memiliki struktur

jabatan untuk membagi tugasnya masing-masing. organisasi yang ada

di Rutan Kelas II B Buntok adalah sebagai berikut :Adapun struktur

organisasi sebagai berikut

9
Mastur A. Md. IP., S. H., M. M.
KEPALA

M. Nur, S. H. Ahmad, S. H. Saiful, S. H.


Ka. KPR Kasubsi Pelayanan Tahanan Kabsubsi Pengelolaan

Regu Pengamanan I Staf Staf

Regu Pengamanan II

Regu Pengamanan III

Regu Pengamanan IV

P2U

Staf

Gambar 2. 2. Struktur Organisasi Rutan Kelas IIB Buntok

Tugas dari masing-masing Subsi dari Rutan Kelas II B Buntok adalah

sebagai berikut

A. Kesatuan Pengamanan Rutan

Mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban Rutan.

B. Subsi Pelayanan Tahanan

Mempunyai tugas melakukan pengadministrasian dan perawatan,

mempersiapkan pemberian bantuan hokum dan penyuluhan bagi

WBP.

C. Subsi Pengelolaan

Mempunyai tugas melakukan pengurusan keuangan, perlengkapan,

rumah tangga, dan kepegawaian di lingkungan Rutan.

10
3. Pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

Rutan Kelas II B Buntok rutin memberikan pembinaan kerohanian

untuk para WBP. Untuk yang beragama Islam rutin dilakukan kegiatan

pengajian dengan metode pembelajaran Iqra’ dan Al Qur’an serta

ceramah agama setiap Kamis. Setiap Jumat dilakukan sholat Jumat

secara berjamaah dan pihak Rutan melakukan pendataan bagi para

WBP. Pihak Rutan juga memberikan pembinaan yang lebih intensif

untuk WBP yang jarang melaksanakan kegiatan kerohanian Islam. Pada

Bulan Ramadhan Pihak Rutan senantiasa mengakomodir warga binaan

pemasyarakatan untuk melaksanakan Sholat Tarawih berjamaah di

Masjid At-Taubah Rutan Buntok. Selama Bulan Ramadhan pun piha

Rutan mengadakan pesantren kilat baik untuk WBP. Kegiatan

keagamaan lainnya juga rutin diadakan di Rutan Buntok seperti

Peringatan Maulid Nabi, Isra’ miraj, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya

Idul Adha, dan lain-lain.

Untuk warga binaan pemasyarakatan yang beragama Kristen, pihak

Rutan Kelas II B Buntok juga telah menyediakan gereja untuk

melaksanakan ibadah. Pihak Rutan rutin melaksanakan melaksanakan

kegiatan kebaktian tiap hari Senin dan Kamis yang dipimpin langsung

oleh pendeta dari gereja-gereja yang ada di Kabupaten Barito Selatan.

Selain itu pihak Rutan juga rutin melaksanakan kegiatan-kegiatan lain

11
seperti Perayaan Natal dan Paskah di Gereja Oikumene Rutan Kelas II

B Buntok.

Sebagai bekal para warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas II B

Buntok menyediakan sarana pembekalan keterampilan. Seperti

keterampilan memasak, berkebun, dan budidaya ikan. Pada akhirnya

nanti, kesemua kegiatan pembinaan tersebut akan bermuara kepada

warga binaan pemasyarakatan itu sendiri dalam menjalani kehidupan

setelah bebas nanti.

2. Sarana Kesehatan di Rumah Tahanan Negara

Dalam penunjang kondisi kesehatan tubuh warga binaan

pemasyarakatan pihak Rutan menyediakan klinik kesehatan. Klinik

kesehatan Rutan Buntok menyediakan pemeriksaan kesehatan dan

pengobatan gratis untuk para warga binaan pemasyarakatan. Hal

penting lainnya adalah berolah raga, Rutan Buntok juga melaksanakan

kegiatan futsal, volly ball, tenis meja, dan badminton di lapangan

tengah Rutan Buntok. Tak lupa setiap hari Sabtu dilaksanakan kegiatan

senam pagi dengan mendatangkan instruktur senam lokal.

Petugas Rutan Kelas II B Buntok sebagai pembina warga binaan

pemasyarakatan harus menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan

12
tugas yang harus diembannya untuk menjadi suri tauladan bagi warga

binaan pemsyarakatan. Rutan Kelas II B Buntok akan senantiasa

meningkatkan kualitas pembinaan untuk warga binaan pemasyarakatan

agar dapat menjadi insan yang bermanfaat untuk masyarakat bangsa

dan negara setelah bebas nanti.

B. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Rutan Kelas II B Buntok adalah :

a. Visi

Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan

penghidupan warga binaan pemasyarakatan sebagai individu, anggota

masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Misi

Meningkatkan :

1.Kualitas Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2.Kualitas Intelektual.

3.Kualitas Sikap dan Perilaku.

13
4.Kualitas Profesonalisme/ Keterampilan.

5.Kualitas Kesehatan Jasmani dan Rohani.

c. Nilai Organisasi

Nilai-nilai Organisasi adalah PASTI yang di uraikan sebagai berikut:

a. Profesional

Profesional dapat dimaknai bahwa berkerja dengan kerangka acuan

kerja yang jelas, jadwal yang tepat, mekanisme yang benar tetap semangat

untuk berkarya, mengedapankan integritas dan etika profesi, kerja keras,

kerja cerdas serta kerja ikhlas.

b. Akuntabel

Dalam rangka mengelola uang Negara harus lebih dioptimalkan

dengan pertanggungjawaban yang lebih akuntabel, prinsip efektivitas dan

efesiensi dalam membelanjakan uang Negara, mendahulukan yang

strategis dan prioritas harus menjadi keputusan dalam pelaksanaan

kegiatan dan tak kalah pentingnya dalam mempertanggungjawabkan

penggunaan uang Negara harus lebih baik dan benar sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Sinergi

Bahwa bekerja dalam kebersamaan tentu lebih maksimal hasilnya

dibandingkan dalam kesendirian diibaratkan lidi saat bekerja sendiri dia

bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, namun saat berada dalam ikatan

14
berbentuk sapu maka pekerjaan besar dalam membersihkan kotoran dapat

diselesaikan dengan sempurna.

d. Transparan

kita selaku aparatur pemerintah harus menjamin akses atau

kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

penyelenggaraan pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan, proses

pembuatan dan pelaksanaannya serta hasil yang dicapai.

e. Inovatif

Mengoptimalkan diri untuk terus berkreatifitas dan mengembangkan

inisiatif serta senantiasa melakukan pembaharuan dalam melaksanakan

tugas dan fungsi sehingga mampu menguatkan peran organisasi

Kementerian Hukum dan HAM untuk terus berprestasi.

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Penulis sebagai petugas satuan pengamanan Rutan Kelas II B

Buntok, saat ini ditugaskan sebagai Petugas Pintu Utama (P2U). Memiliki

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai berikut :

1. Memeriksa dan menggeledah pegawai yang masuk ataupun keluar.

2. Memeriksa dan menggeledah tahanan atau WBP.

3. Memeriksa dan menggeledah keluarga tahanan yang berkunjung.

4. Meletakkan barang bawaan serta memastikan semua tahap berjalan.

5. Memeriksa inventaris P2U.

15
C. Kegiatan Atas Inisiatif Sendiri

Kebersihan lingkungan dapur mempunyai pengaruh penting dalam

penyediaan makanan yang bersih, higienis, sehat serta berkualitas bagi

warga binaan/narapidana. Karena makanan yang sehat dan bersih

merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk warga binaan.

Makanan yang bersih, higienis, sehat sehingga dengan inisiatif sendiri

mengangkat isu tentang Kurngnya keberlihan lingkungan dapur. Adapun

daftar kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Melakukan Koordinasi dengan atasan terkait kegiatan yang akan

dilakukan

2. Membuat Baner / Spanduk bertemakan kebersihan

3. Membuat jadwal piket kebersihan dapur

4. Menyediakan peralatan penunjang kebersihan

5. Menyediakan apron untuk memasak bagi juru masak di dapur

6. Membuat rak penyimpanan bumbu-bumbu dapur

7. Sosialisasi dan internalisasi budaya kebersihan kepada para juru

masak di dapur.

8. Mengurangi produksi sampah dengan mendaur ulang barang bekas

di dapur

9. Melaksanakan kontrol kegiatan piket kebersihan lingkungan dapur,

serta pengwasan dan seleksi bahan makanan yang akan di masak

16
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori

1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Berdasarkan pada prinsip pelaksanaan aktualisasi yang memuat

tentang nilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang harus ditetapkan dan

ditanamkan pada Aparatur Sipil Negara maka perlu penulis uraikan

indikator-indikator dari kelima kata dasar tersebut yaitu:

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Aspek

Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu akuntabilitas

vertikal (vertical accountability) berupa pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi dan akuntabilitas

horizontal (horizontal accountability) berupa pertanggungjawaban

kepada masyarakat luas. Nilai-nilai dasar akuntabilitas memiliki

beberapa indikator, antara lain:

1. Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang lai,

adanya komimen tinggi untuk melakukan pekerjaan.

17
2. Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong

tercapainnya akuntabilitas.

3. Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

4. Responsibilitas, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,

bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah

dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas

keputusan yang telah dibuat.

5. Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus

dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat

menghacurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang

mengakibatkan kinerja tidak optimal.

6. Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah

kepercayaan.

7. Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya dan

keahlian yang memiliki.

8. Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran dan tanggung

jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan

sistem pelaporan kinerja.

9. Konsisten, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan

yang akuntabel

b. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.


Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kemuliaan. Sila

18
pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua, Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini
merupakan pondasi dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
motor penggerak suatu negara, PNS harus mampu menjadi teladan.

c. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagai tercantum dalam Undang-

undang ASN, yakni sebagai berikut:

1. Memegang teguh ideologi Pancasila

2. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah

3. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia

4. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak

5. Mebuat keputusan berdasrkan prinsip keahlian

d. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan. Bidang apapun yang

menjadi tanggung jawab ASN, semua harus dilaksanakan secara optimal

agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholders. Aspek utama yang

19
menjadi target stakeholders adalah layanan yang komitmen pada mutu,

melalui penyelenggaraan pada tugas secara efektif, efisien, dan inovatif.

e. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang

berarti kerusakan atau kebobrokan.51 Korupsi atau dikenal juga

dengan kata rasuah, mengandung arti tindakan penjabat

publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang

terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal

menyalah gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada

mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

B. ANALISIS ISU

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan

rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu

tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani. Variabel

penetapan kriteria kualiatas isu pada USG, yaitu;

1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis,

dan ditindaklanjuti.

2. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas

dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

3. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani segera

20
Kriteria

No Kegiatan U S G Jumlah Peringkat

(1-5) (1-5) (1-5)

1. Belum optimalnya 2 3 3 8 3

penggeledahan keluar

masuknya barang

2. Belum Optimalnya Sarana 4 2 3 9 2

Pelaksanaan Prosedur

Pelayanan Kunjungan

3. Belum Optimalnya Pembinaan 2 2 2 6 5

WBP di Bidang Kerohanian

4. Belum Optimalnya Kebersihan 4 4 4 12 1

Lingkungan Dapur

5. Belum Optimalnya Penyediaan 2 2 1 5 6

Alat Kesehatan di Klinik

6. Belum optimalnya 2 3 2 7 4

penggeledahan keluar

masuknya barang

Tabel 3. 4 Tabel Analisis Isu Menggunakan USG

21
Analisis Isu dengan menggunakan pisau ukur USG, merupakan metode

analisis yang digunakan. Berdasarkan analisis si atas maka ditemukan isu yang

paling tinggi urgensinya untuk dicarikan solusi yaitu

“Optimalisasi Kebersihan Lingkungan Dapur Untuk Meningkatkan

Kehigienisan Makanan WBP”.

C. Matriks Rancangan

Unit Kerja Rutan Kelas IIB Buntok

1. Belum optimalnya penggeledahan keluar masuknya

barang

Identifikasi Isu 2. Belum Optimalnya Sarana Pelaksanaan Prosedur

Pelayanan Kunjungan

3. Belum Optimalnya Kebersihan Lingkungan Dapur

4. Belum Optimalnya Pembinaan WBP di Bidang

Kerohanian

5. Belum Optimalnya Penyediaan Alat Kesehatan di

Klinik

Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Kebersihan Lingkungan Dapur

Gagasan Optimalisasi Kebersihan Lingkungan Dapur Untuk

Pemecahan Isu Meningkatkan Kehigienisan Makanan WBP

Tabel 3. 4 . Identifikasi Isu

22
D. Rencana Kegiatan

1. Melakukan Koordinasi dengan atasan terkait kegiatan yang akan

dilakukan

2. Membuat Baner / Spanduk bertemakan kebersihan

3. Membuat jadwal piket kebersihan dapur

4. Menyediakan peralatan penunjang kebersihan

5. Menyediakan apron untuk memasak bagi juru masak di dapur

6. Membuat rak penyimpanan bumbu-bumbu dapur

7. Sosialisasi dan internalisasi budaya kebersihan kepada para juru

masak di dapur.

8. Mengurangi produksi sampah dengan mendaur ulang barang bekas di

dapur

9. Melaksanakan kontrol kegiatan piket kebersihan lingkungan dapur,

serta pengwasan dan seleksi bahan makanan yang akan di masa

23
Tabel 3.5 Rincian Kegiatan

PENGUATAN
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN NILAI
TAHAPAN OUTPUT VISI DAN MISI
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA ORGANISASI
KEGIATAN HASIL DAN
PELAJARAN
ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Menghubungi atasan 1. Lembar Akuntabilitas Melakukan Kegiatan ini
koordinasi menanyakan Persetujuan  Tanggung Jawab konsultasi dengan memberikan
dengan atasan ketersediaan atasan atasan dalam berkonsultasi atasan adalah penguatan dalam
terkait kegiatan 2. Mengatur jadwal  Transparan dalam bentuk perwujudan nilai organisasi
aktualisasi pertemuan dengan 2. Foto menyampaikan rencana dari misi Rutan Kemenkumham
atasan kegiatan Kelas II B Buntok PASTI yaitu :
3. Menyampaikan yang ketiga yaitu Professional Dalam
rancangan kegiatan Nasionalisme kualitas Sikap dan berkonsultasi kepada
kepada atasan  Musyawarah untuk Perilaku atasan saling
4. Melakukan membahas rencana beSinergi untuk
konsultasi dengan kegiatan mencapai tujuan
atasan terkait bersama dan
kegiatan yang akan Etika Publik Transparan akan
dilakukan  Hormat kepada kegiatan yang kaan
5. Menerima arahan pimpinan dilakukan
yang diberikan oleh  Sopan, dalam
atasan berkonsultasi
menyampaikan rencana
kegiatan

24
Komitmen Mutu
 Efektif dalam
mencapai tujuan
aktualisasi

Anti Korupsi
 Berani dan tanggung
jawab dalam
berkonsultasi kepada
atasan
2. Membuat 1. Meminta saran dan 1. Daftar Akuntabilitas: Membuat Spanduk/ Kegiatan ini
Spanduk/ pendapat serta inventaris  Tanggung jawab Banner bertemakan memberikan
Banner berkonsultasi spanduk dalam menanamkan kebersihan penguatan dalam
bertemakan kepada Staf bagian yang akan budaya kebersihan perwujudan dari nilai organisasi
kebersihan dapur untuk dibuat. dilingkungan dapur misi Rutan Kelas Kemenkumham
menyampaikan 2. Foto IIB Buntok yaitu PASTI yaitu :
gagasan ide Spanduk / Nasionalisme: Kualitas Profesional dalam
pembuatan Baner  Cinta Tanah Air, Profesonalisme/ kegiatan serta
spanduk/baner. 3. Foto poster ditambah Keterampilan. menjunjung nilai
kegiatan simbol negara seperti Akuntabel yaitu
2. Menyampaikan pemasanga bendera dan tanggung jawab
rencana kegiatan n dan menggunakan bahasa dalam membuat
Aktualisasi penataan indonesia yang baik laporan kegiatan.
Habituasi kepada spanduk dan benar Dan saling
Juru masak dapur dan banner berSinergi dengan

25
Etika Publik : staf dan juru dapur
3. Merancang dan  Cermat dalam
mencetak pembuatan banner
baner/spanduk yang
bertemakan tentang Komitmen mutu:
kebersihan  Efektif dan Efisien
untuk menanamkan
4. Memasang budaya bersih
spanduk/baner di dilingkungan dapur
dapur Anti Korupsi:
 Peduli terhadap
kebersihan
lingkungan
 Kerja keras dan
mandiri dalam
pembuatan banner
3 Menyusun 1. Berkoordinasi 1. Dokumen Akuntabilitas: Menyusun jadwal Kegiatan ini
jadwal piket dengan pihak staf Jadwal  Bertanggung jawab piket kebersihan memberikan
kebersihan dapur mengenai piket dalam menyusun Dapur merupakan penguatan dala
Dapur penyusunan kebersihan jadwal piket dan prwujudan misi merupakan m nilai
jadwal piket dapur diumumkan secara Rutan Kelas IIB organisasi
kerbersihan dapur 2. Dokumen transparan Buntok yaitu Kemenkumham
2. Menyusun dan Bukti Kualitas PASTI yaitu :
membuat jadwal ceklist Nasionalisme: Profesonalisme/ Profesional dalam
piket kebersihan pelaksanaa  Muusyawarah untuk Keterampilan. penyusunan jadwal

26
dapur n tugas menyusun jadwal piket dan adil serta
3. Menyusun dan piket piket Transparan, dalam
membuat uraian kersihan  Cinta Tanah Air mengumumkan hasil
tugas kegiatan 3. Foto diwujudkan dengan penyusunan jadwal
piket kebersihan kegiatan meningkatkan piket membersihkan
tersebut. kebersihan dapur lingkungan dapur,
4. Memasang jadwal berSinergi dalam
piket di dapur Etika Publik: menyusun jadwal
5. Sosialisasi jadwal  Cermat dalam piket
piket kepada WBP menyusun jadwal
yang menjadi juru piket
masak di dapur  Tidak memihak
pelaksana piket  Komunikatif
6. Membuat daftar  Sopan
ceklist  Profesional
pelaksanaan piket.
Komitmen mutu:
 Efektif dan Efisien
untuk meningkat
kebersihan dapur

Anti korupsi:
 Mandiri dalam
penyusunan jadwal
piket

27
 Kerja keras
 Peduli
4. Menyediakan 1. Membuat Daftar in 1. Rekapan Akuntabilitas: Mengusulkan Kegiatan penyediaan
peralatan 2. ventarisir peralatan peralatan  Bertanggung jawab Penyediaan dan dan peningkatan
penunjang kebersihan dapur kebersiha dalam penyediaan alat peningkatan peralatan penunjang
kebersihan yang akan di beli n dapur kebersihan peralatan kebersihan berkaitan
seperti : ember, yang akan penunjang dengan nilai PASTI,
sapu, Kain Pel, di beli. Nasionalisme: kebersihan yakni:
Pembersih lantai, 2. Tersedia  Cinta tanah air merupakan Profesional dalam
sabun pencuci peralatan diwujudkan dengan perwujudan dari pengadaan peralatan
tangan, sabun kebersiha meningkatkan misi Rutan Kelas kebersihan,
pencuci piring, dll n: kebersihan IIB Buntok yaitu akuntabel dalam
3. Penataan peralatan  Sapu lingkungan Kualitas Sikap dan meletakkan dan
kebersihan dapur  Kain Perilaku. menata peraaltan
4. Pemeliharaan pel Etika publik: kebersihan, sinergis
peralatan  Ember  Cermat dalam dengan WBP dalam
kebersihan yg sudah  Sabun menentukan alat rangka
ada. cuci kebersihan yang perlu pemeliharaan,
tangan disediakan Transparan dalam
 Sabun pengadaan dan
cuci Komitmen mutu: penggunaan dana
piring  Efektif dan Efisien dan inovatif dalam
 Pember dalam meningkatkan penyediaan alat
sih kebersihan dapur kebersihan yang
lantai Anti korupsi: akan di beli.

28
3. Foto /  Peduli terhadap alat
dokument penunjang kebersihan
asi didapur
 Mandiri dalam
menyediakannya

5. Menyediakan 1. Merencanakan dan 1. Foto Akuntabilitas: Mengusulkan dan Kegiatan ini


apron untuk menginventarisir Penggunaan  Betanggung jawab dan menyediakan memberikan
memasak bagi jumlah dan item apron oleh dalam menyediakan penggunaan apron penguatan
juru masak di penyedian pakaian para juru apron untuk memasak dalaerupakan m nilai
dapur untuk memasak masak bagi juru masak di organisasi
yang akan di Nasionalisme: dapur merupakan Kemenkumham
ajukan.  Keadilan, adil dalam perwujudan dari PASTI yaitu :
2. penyediaan pakaian membagikan apron misi organisasi Akuntabel,
khusus untuk kepada juru dapur yaitu Kualitas bertanggung jawab
memasak Sikap dan Perilaku. dalam penyediaan
3. Menerapkan budaya Etika Publik: apron serta
memakai pakaian  Cermat mendata Transparan dalam
khusus memasak yg apron yang diperlukan pembagian apron
telah ada setiap
kegiatan memasak. Komitmen mutu:
 Efektif dan Efisien
untuk menjaga
kebersihan makanan
WBP

29
 Orientasi mutu

Anti korupsi:
 Peduli terhadap
kehigienisan makanan
WBP
 Transparan dalam
pembagian apron
6 Membuat Rak 1. Membuat desain rak 1. Foto desain Akuntabilitas: Membuat Rak Kegiatan ini
penyimpanan yang akan dibuat Rak  Tanggung Jawab penyimpanan memberikan
bumbu-bumbu 2. Menyiapkan alat dan 2. Foto proses dalam mebuat rak bumbu-bumbu penguatan
dapur bahan pembuatan penyimpanan bumbu dapur merupakan dalaerupakan m nilai
3. Membuat rak 3. Foto rak Nasionalisme: perwujudan dari organisasi
penyimpanan bumbu- yang telah  Rela Berkorban misi organisasi Kemenkumham
bumbu dapur dibuat waktu, materi untuk meingkatan PASTI yaitu :
membuat rak bumbu Kualitas
dapur Profesonalisme/ Profesional dalam
 Peduli kehigienisan Keterampilan pembuatan rak
makanan WBP dilakukan dengan
profesional dan
Etika Publik: cermat dan
 Cermat dalam menjunjung nilai
menentukan bahan Akuntabel
yang diperlukan Bertanggung jawab
 Profesional dalam dalam pembuatan

30
membuat rak rak Inovatif
penyimpanan bumbu Pembuatan rak
dapur untuk penyimpanan
bumbu merupakan
Komitmen mutu: Salah satu bentuk
 Efektif dan Efisien tindakan inovatif
dalam menjaga
kehigienisan bumbu
dapur

Anti korupsi:
 Peduli terhadap
kehigienisan bumbu
dapur
 Mandiri dalam
membuat rak bumbu
dapur
7. Mengurangi 1. Melakukan 1. Foto Akuntabilitas Mengurangi Kegiatan ini
Produksi koordinasi dengan kumpulan  Tanggung jawab Produksi sampah memberikan
sampah dengan juru dapur mengenai barang dalam mengurangi dengan mendaur penguatan
mendaur ulang kegiatan daur ulang bekas produksi sampah ulang barang bekas dalaerupakan m nilai
barang bekas di barang bekas di dapur 2. Foto proses di dapur organisasi
dapur 2. Mengumpulkan pendaur Nasionalisme merupakan Kemenkumham
barang bekas yang ulangan  Cinta tanah air perwujudan misi PASTI yaitu :
bisa di daur ulang barang dengan mengurangi Rutan Kelas IIB , yakni:

31
3. Menyipkan alat yang bekas produksi sampah Buntok yaitu Pembimbingan
diperlukan 3. Foto hasil meningkatkan pembuatan
4. Membimbing para daur ulang Etika Publik kuslitas pembuatan daur
juru dapur dalam barang  Cermat dan profesionalisme/ket ulang dilakukan
proses daur ulang bekas profesional dalam erampilan dengan Profesional
barang bekas didapur mendaur ulang barang dan bertanggung
bekas jawab selama
kegiatan berlangsung
Komitmen mutu yang berSinergi
 Efektif dan Efisien dengan juru dapur
mengurangi produksi dalam pembuatan
sampah daur ulang untuk
Anti Korupsi mengurangi produksi
 Peduli terhadap sampah
meminimalisir
produksi sampah
Kerja keras dalam
proses daur ulang

8. Sosialisasi dan 1. Mempersiapkan 1. Print out Akuntabilitas: Sosialisasi dan Kegiatan ini

internalisasi tempat untuk Materi  Tanggung jawab internalisasi memberikan

budaya melaksanakan sosialisasi dalam budaya kebersihan penguatan

32
kebersihan sosialisasi dengan tentang mensosialisasikan kepada para juru dalaerupakan m nilai

kepada para juru tepat waktu dan kebersihan kebersihan masak di dapur organisasi

masak di dapur. bertanggung jawab lingkungan dapur merupakan Kemenkumham

2. Melakukan 2. Foto perwujudan dari PASTI yaitu :

sosialisasi dan kegiatan Nasionalisme: Kualitas

internalisasi tentang  Peduli terhadap Profesonalisme/ Kegiatan ini

kebersihan secara 3. Daftar hadir kehigienisan makanan Keterampilan. berkontribusi

umum kepada juru peserta WBP langsung dengan

masak  Cinta Tanah Air, Profesional dalam

4. Video dengan meningkatkan menyampaikan

kebersihan kebersihan sosialisasi kepada

dapur lingkugnan dapur pihak pihak dapur

Lapas Transparan,

terbaik Etika Publik: Sosialisasi dilakukan

33
 Sopan dan secara terbuka dan

Profesional dalam bertanggung jawab

menyampaikan

sosialisasi

Komitmen Mutu

 Efektif dna Efisien

menanamkan budaya

kebersihan

Anti korupsi:

 Tanggung Jawab

dalam menyampaikan

sosialisasi

34
 Peduli terhadap

kebersihan dapur

9 Melaksanakan 1. Pelaksanaan 1. Foto / Akuntabilitas: Melaksanakan Kegiatan ini

Kontrol kegiatan pengwasan piket dokumentas  Tanggung jawab kontrol dan memberikan

piket kebersihan kebersihan dapur i kegiatan. dalam melakukan pengawasan penguatan

lingkungan 2. Pelaksanaan pengawasan kegiatan piket dalaerupakan m nilai

dapur, serta pengawasan dan  Berintegritas dalam kebersihan organisasi

pengawasan dan seleksi bahan setiap tahapan lingkungan dapur, Kemenkumham

seleksi bahan makanan yang akan kegiatan serta pengawasan PASTI yaitu :

makanan yang di masak, baik dari Nasionalisme: dan seleksi bahan Kegiatan kontrol dan

akan di masak kualitas, jenis,  Cinta Tanah Air makanan yang akan pengawasan

kuatntitas dll. dan Rela Berkorban di masak dilakukan dengan

merupakan Profesional serta

35
Etika Publik: perwujudan dari menjunjung nilai

 Profesional dalam misi Kualitas Sikap Akuntabel dengan

melakukan dan Perilaku. bertanggung jawab

pengawasan dalam pengawasan

 Sopan dalam setiap

tahapan yang

dilakukan

Anti korupsi:

 Bertanggung jawab

dalam pengawasan

 Disiplin dalam

melaksanakan

pengawasa

36
E. Jadwal Kegiatan

No Daftar Kegiatan Waktu Tempat

1 Melakukan Koordinasi dengan atasan terkait 1 Oktober 2019 RUTAN Kelas


kegiatan yang akan dilakukan
IIB Buntok

2 Membuat Baner / Spanduk bertemakan 1 Oktober 2019 RUTAN Kelas


kebersihan
IIB Buntok

3 Membuat jadwal piket kebersihan dapur 4 Oktober 2019 RUTAN Kelas

IIB Buntok

4 Menyediakan peralatan penunjang kebersihan 5 Oktober 2019 RUTAN Kelas

IIB Buntok

5 Menyediakan apron untuk memasak bagi juru 7 Oktober 2019 RUTAN Kelas
masak di dapur
IIB Buntok

6 Membuat rak penyimpanan bumbu-bumbu 7, 8, 9, 10 Oktober RUTAN Kelas


dapur
2019 IIB Buntok

7 Sosialisasi dan internalisasi budaya kebersihan 10 Oktober 2019 RUTAN Kelas


kepada para juru masak di dapur.
IIB Buntok

8 Mengurangi produksi sampah dengan mendaur 12 Oktober 2019 RUTAN Kelas


ulang barang bekas di dapur
IIB Buntok

9 Melaksanakan Kontrol kegiatan piket 12,19,26 Oktober


kebersihan lingkungan dapur, serta
pengawasan dan seleksi bahan makanan yang 2019
akan di masak

37
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, 2014;

Keputusan dirjen pas no pas-416.PK.01.04.01 Tahun 2015 tanggal 21 agustus

2015

Peraturan penjagaan lembaga pemasyarakatan (PPLP) No: DP.3.3/17/1

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II, 2016;

Materi Pelatihan Dasar Akuntabilitas PNS oleh Bapak Rebieyanto, MSA di

LPMP Kalimantan Tengah, Pada Tanggal 16 September 2019

Materi Pelatihan Dasar Pelayanan Publik oleh Bapak Budi Haryono, S.H, M.Si di

LPMP Kalimantan Tengah, Pada Tanggal 16 September 2019

Materi Pelatihan Dasar Etika Publik oleh Bapak H. Kaharap Rudman, S.P, M.P di

LPMP Kalimantan Tengah, Pada Tanggal 18-19 September 2019

Materi Pelatihan Dasar Anti Korupsi oleh Bapak H. Kaharap Rudman, S.P, M.P

di LPMP Kalimantan Tengah, Pada Tanggal 19-20 September 2019

Materi Pelatihan Dasar WOG (Whole Of Government) oleh Bapak H. Mahrijuni,

S.H,. M.H di LPMP Kalimantan Tengah, Pada Tanggal 20 September 2019

38
39

Anda mungkin juga menyukai